4 research outputs found
EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 45 DAN PENGENDALIAN INTERNAL GEREJA DI WILAYAH SURABAYA, SIDOARJO DAN GRESIK
Abstract
This study aimed to evaluate the application of PSAK 45 accounting and internal control in 32 churches in the Surabaya, Sidaorjo and Gresik areas. The method used in this research was descriptive research by comparing the results of the study with existing theories. These are the results of this study. First, There is no strict separation of functional responsibilities, where the 26 churches have not separated the functions, while another 12 churches have clearly separated the responsibilities. Second, only 5 churches have implemented complete accounting records starting from the use of journals, general ledgers and financial reports produced by the church in accordance with PSAK 45.Third, the implementation of healthy practices in carrying out their duties and functions has not been implemented properly due to the small number of church administrator. Fourth, Employees do not have the appropriate quality and responsibility yet, because it is difficult to find people who are committed to doing services in the church.
Keywords: church accounting, psak 45, church finances, internal control
WHAT DO SHARIAH BOARDS THINK ABOUT AI?
This paper provides a critical discussion on the functions and capabilities of Shariah boards, considering their ultimate authority in delivering Shariah assurance to stakeholders of Islamic banks. The primary objective of this initiative is to enhance the proficiency of Islamic banking in the realm of digital finance advancement while ensuring rigorous adherence to Shariah principles. This paper discusses the significance of robo advisory in facilitating real-time Shariah counsel by Shariah boards. Additionally, it highlights the potential of blockchain management systems (BMS) in augmenting the monitoring function of Shariah boards, namely in conducting reviews and audit assessments to ensure Shariah compliance in Islamic banks
Memperkokoh Humanisme Digital dalam Metaversity
Tiga puluh lima tahun lalu.
Saya masih di bangku kelas 4 SD.
Semuda itu saya sudah mengalami
apa yang ramai diperbincangkan orang saat ini: long distance
relationship (LDR). Bukan, bukan
dengan pacar tapi dengan orangtua. Saya di Indonesia, orangtua
saya belajar di Jepang.
Ayah dan ibu tergolong sangat
perhatian. Mereka rutin menelepon saya. Namun, justru itu ihwal
kegembiraan sekaligus kemarahan
saya. Tiap kali menenerima telepon
orangtua, saya gembira sekaligus
marah. Saya senang mendengar
suara mereka, mengetahui kabar
mereka dan bisa menyampaikan
apa-apa yang ingin saya katakan.
Namun, saya merasa ada yang
tidak tuntas.
Ada rindu yang belum lunas. Saya
ingin melihat wajah ayah dan ibu.
Tentu saya juga ingin tahu seperti
apa Jepang itu. Namun satu-satunya yang saya terima adalah suara. Sering saya berpikir, alangkah
senangnya bila telepon dilengkapi
kamera. Betapa lengkapnya bila
kita bertelepon tak hanya mendengar suara namun juga bisa
melihat wajah.
Saya sampaikan kegundahan ini
kepada beberapa teman dekat
di SD. Berharap simpati, mereka
justru serempak menyebut saya tukang khayal. Namun siapa sangka,
beberapa puluh tahun kemudian,
khayalan saya menjadi kenyataan. Kini video call menjadi menu
harian kita. Kemajuan teknologi
memungkinkan kita mendengar
suara dan melihat wajah dari puluhan ribu mil jauhnya
Scale Up Eduwisata Cod Tegal Klopo Desa Pacet Mojokerto Berbasis Digitalisasi
Program Matching Fund (MF) berperan penting untuk kemajuan COD Tegal klopo dengan cara memberikan pelatihan administrasi keuangan, pelayanan pelanggan dan juga promosi.
Pelatihan dilaksanakan selama 8 bulan secara bertahap, kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi persoalan sosial ekonomi. Pengabdian tersebut berlokasi di wilayah Kecamatan Mojokerto desa Pacet Mojokerto, Jawa Timur. Beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain: (1) dalam bidang pembukuan selama ini pihak pengelola tidak pernah melakukan pencatatan dan pengelolaan keuangan secara profesional (2) pelayanan pelanggan (3) dalam bidang manajemen yaitu kurangnya pemahaman mitra mengenai pengelolaan bisnis dan belum adanya jiwa entrepreneur. Dari pelaksanaan Program Matching Fund Vokasi 2023 Politeknik Ubaya banyak sekali kemajuan yang dirasakan baik oleh Mitra yaitu COD Tegal Klopo maupun dari Tim Politeknik Ubaya. Terkait dengan Pembenahan Tata Kelola Manajemen Pariwisata. Terkait dengan Pengelolaan Wisata Alam Berbasis Teknologi (Atrantion) telah ditambahakan beberapa Media Sosial yang didalamnya terdapat foto-foto dan video konten yang bisa digunakan untuk memperkenalkan destinasi wisata COD Tegal Klopo serta untuk pengembangan wisata Camping COD Tegal Klopo telah dibentuk Manajemen Event berupa Paket Wisata Camping, yaitu Paket Wisata Family Camp, Family Camp Plus, Paket Adventure Camp, serta Paket Outbound. Terkait Pembenahan dan Pengelolaan Administrasi Wisata COD Tegal Klopo, COD Tegal Klopo telah
merapikan laporan keuangannya menggunakan Aplikasi Si Apik. Adapun hasil yang didapatkan dari pengabdian ini adalah peningkatan motivasi mitra dalam berwirausaha, promosi melalui media sosial, dan kesadaran untuk membuat pembukuan