8 research outputs found

    PENGARUH PEMBERIAN RAMUAN DAUN JATI BELANDA TERHADAP WANITA MENOPAUSE

    Get PDF
    Penyakit jantung dan pembuluh darah dapat disebabkan karena suatu kondisi yang disebut hiperkolesterolmia. Hiperkolesterolmia merupakan suatu kondisi dimana kadar kolesterol dalam darah lebih dari batas normal. Kadar kolesterol dalam darah dipengaruhi oleh asupan lemak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ramuan daun jati belanda terhadap kadar kolesterol pada wanita menopause di Kelurahan Bandar Kidul Kota Kediri tahun 2022. Desain Penelitian yang digunakan adalah penelitian pre eksperimen dengan pendekatan One Group Pre Test Post Test Design.Populasi dalam penelitian ini adalah 16 wanita menopause dengan tehnik pengambilan sampel adalah Purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah alat tes darah Autocheck dan lembar observasi. Uji statistik yang digunakan adalah uji wilcoxon. Perubahan kadar kolesterol sebelum dan sesudah diberikan ramuan daun jati belanda yaitu terdapat selisih nilai sebesar 50,83 mg/dl. Pada Hasil uji statistic yaitu uji wilcoxon Kadar Kolesterol didapatkan p-value sebesar 0,000 maka nilai p-value kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada pengaruh pemberian ramuan daun jati belanda pada wanita menopause terhadap kadar kolesterol di Kelurahan Bandar Kidul Kota Kediri  tahun 2022. Berdasarkan dari hasil tersebut di atas, maka diharapkan wanita menopause dapat menggunakan pengobatan secara non farmakologi ramuan daun jati belanda untuk menurunkan kadar kolesterol.            Kata Kunci : Ramuan Daun Jati Belanda, Menopause, Kadar Kolestero

    DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK PRASEKOLAH DI TK NIDZAMIYAH KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN 2017

    Get PDF
    Anak merupakan aset penerus bangsa yang harus dijaga dan dirawat agar bisa menjadi SDM yang berkualitas. Agar menjadi SDM yang berkualitas maka diperlukan gizi serta pola asuh yang baik untuk menujang pertumbuhan dan perkembanganya. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan tahapan penting yang harus dipantau agar pertumbuhan dan perkembangan berjalan sesuai dengan usianya,Anak di Indonesia perlu mendapat perhatian serius terutama anak prasekolah yaitu untuk mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya dan mampu bersaing di era global.Permasalahan yang ditemukan di TK Nidzamiyah adalah masih belum pernah dilakukan deteksi dini tumbuh kembang pada anak prasekolah. Tujuan dari di pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk melakukan deteksi dini tumbuh yang diharapkan apabila terjadi penyimpangan tumbuh kembang bisa terdeteksi secara dini serta diharapkan tumbuh kembang bisa berjalan dengan normal sesuai dengan usia.Target khusus dari kegiatan ini secara langsung berdampak pada pengembangan dan pengaplikasian ilmu, teknologi di perguruan tinggi. Metode yang akan dilaksanakan pada kegiatan ini adalah identifikasi tumbuh kembang anak prasekolah di TK Nidzamiyah Kota Kediri

    PENGARUH FAKTOR PERSONAL TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA

    Get PDF
    Perilaku seksual pranikah yang tinggi pada remaja disebabkan oleh faktor personal seperti pengetahuan kesehatan seksual, Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV / AIDS, sikap terhadap seksualitas, harga diri dan efikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor personal seperti pengetahuan tentang kesehatan seksual, IMS dan HIV / AIDS, sikap, harga diri dan efikasi diri terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja di Kota Kediri yang diukur melalui kuesioner dan wawancara mendalam. Desain penelitian adalah studi potong lintang dengan jumlah sampel 200 re maja yang berasal dari empat sekolah negeri di Kota Kediri mulai dari Maret 2020 sampai dengan Mei 2021. Analisis regresi logistik menunjukan bahwa remaja yang memiliki pengetahuan yang rendah tentang kesehatan seksual, IMS dan HIV / AIDS berisiko sebesar 4,28 kali, sikap permisif ter- hadap seksualitas berisiko 5 kali, harga diri rendah berisiko sebesar 3,3 kali dan efikasi diri rendah sebesar 2,5 kali untuk melakukan perilaku seksual pranikah berisiko. Analisis kualitatif menunjukan variabel sikap sebagai fak- tor yang memberikan risiko terbesar di dalam berperilaku seksual pranikah yang berisiko pada remaj

    Pengaruh Penyuluhan Langsung Dan Tidak Langsung Terhadap WUS Melakukan Pemeriksaan IVA Di Puskesmas Besuki Kabupaten Tulungagung

    No full text
    ABSTRAK Kanker serviks merupakan penyakit mematikan kedua yang sering terjadi pada wanita. Penyakit kanker menyebabkan korban meninggal sedikitnya 200.000 wanita pertahun. Deteksi dini kanker serviks salah satunya dengan melakukan pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Tujuan penelitian untuk menjelaskan pengaruh penyuluhan terhadap umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, pengetahuan, sikap, jarak ke tempat pelayanan, kesanggupan biaya, kepercayaan, keterpaparan informasi, dukungan petugas kesehatan, dukungan kader terhadap pemeriksaan IVA&nbsp; sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Metode &nbsp;penelitian kuantitatif dengan quasi eksperimental design. Sampelnya adalah Wanita Usia Subur 50 orang untuk penyuluhan langsung (ceramah) dan 50 orang penyuluhan tidak langsung&nbsp; (pemberian leaflet). Analisisnya univariat, bivariat uji non parametrik dengan uji Macnemar dan multivariat menggunakan regresi logistik ganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa penyuluhan langsung sebelum dan sesudah intervensi ada peningkatan WUS dalam melakukan pemeriksaan IVA yaitu sebesar 3 kali lipat (300%), sedangkan penyuluhan tidak langsung mengalami peningkatan sebesar 87,5% dan nilai p value &lt; 0,05 yang artinya ada pengaruh yang bermakna sesudah dilakukan intervensi kepada WUS yang melakukan dan tidak melakukan pemeriksaan IVA. Variabel yang berpengaruh dengan pemeriksaan IVA adalah penyuluhan, umur, sikap, biaya, pekerjaan. Variabel dominan terhadap pemeriksaan IVA adalah Penyuluhan dengan OR 2,956, 95%CI 1,088-8,032 dan kontribusinya sebesar 25%. Kesimpulan penyuluhan, umur, sikap, biaya dan pekerjaan mempunyai kontribusi 32,3% WUS melakukan pemeriksaan IVA. Saran untuk pemeriksaan IVA perlu ditingkatkan melalui penyuluhan langsung dengan ceramah dan juga pemberian leaflet&nbsp; dan mencakup seluruh WUS melalui ibu-ibu PKK, arisan, kegiatan keagamaan dll. Kata Kunci&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Pemeriksaan IVA, Penyuluhan, WU

    Pemberian Edukasi Kesehatan tentang Manfaat Asi Kolostrum pada Ibu Hamil Trimester III di Kelurahan Tamanan Kota Kediri

    No full text
    ABSTRAK Kolostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan kepada kehidupan pertama bayi karena Kolostrum mempunyai khasiat untuk membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI. Pengetahuan dan pengalaman tentang pemberian ASI yang baik dan benar akan menunjang keberhasilan laktasi. Berdasarkan data survey pendahuluan yang diambil di lokasi pengabdian masyarakat terdapat jumlah ibu hamil keseluruhannya berjumlah 42 ibu hamil dan 16 orang diantaranya yaitu ibu hamil TM III yang masih rendah pengetahuannya mengenai pemberian ASI Kolostrum adapun beberapa dari mereka yang masih memiliki kepercayaan bahwa Kolostrum merupakan ASI yang basi dan tidak untuk diberikan kepada bayinya. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi kesehatan pada ibu hamil tentang manfaat pemberian ASI kolostrum pada bayi sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu dan mampu memberikan ASI kolostrum pada bayinya. Peserta kegiatan dalam pengabdian ini adalah ibu hamil trimester tiga dan kader yang berjumlah 15 orang. Metode yang digunakan dalam pemberian edukasi ini melalui penyuluhan kepada ibu hamil trimester III tentang manfaat pemberian kolostrum pada bayi. Dari hasil pengabdian masyarakat ini diketahui bahwa terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil trimester tiga tentang ASI kolostrum setelah diberikan edukasi kesehatan. Media yang digunakan dalam pengabdian ini adalah menggunakan leaflet. Leaflet merupakan media yang praktis dan mudah dibaca dan dipahami oleh peserta. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang manfaat ASI kolostrum setelah diberikan edukasi kesehatan dengan menggunakan media leaflet.  Kata Kunci: Edukasi Kesehatan, ASI Kolostrum, Ibu Hamil Trimester Tiga  ABSTRACT Colostrum is a part of breast milk which is important to be given to the baby's first life because colostrum has the property to clean meconium so that the intestinal mucosa of the newborn is immediately clean and ready to receive breast milk. Knowledge and experience about good and correct breastfeeding will support the success of lactation. Based on the preliminary survey data taken at the community service location, the total number of pregnant women was 42 pregnant women and 16 of them were TM III pregnant women who still had low knowledge about colostrum breastfeeding while some of them still had the belief that colostrum was stale breast milk. and not to be given to the baby. The purpose of this community service is to provide health education to pregnant women about the benefits of giving colostrum to their babies so that they can increase their knowledge and be able to give colostrum to their babies. Participants in this activity are pregnant women in their third trimester and 15 cadres. The method used in providing this education is through counseling to third trimester pregnant women about the benefits of giving colostrum to babies. From the results of this community service it is known that there is an increase in third trimester pregnant women's knowledge about colostrum breastfeeding after being given health education. The media used in this service is using leaflets. Leaflets are media that are practical and easy for participants to read and understand. The conclusion of this service is that it is hoped that with a good understanding of colostrum breastfeeding, it can increase the coverage of exclusive breastfeeding. Keywords : Health Education, Colostrum Breastfeeding, Third Trimester Pregnant Wome

    EDUKASI PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK PADA IBU HAMIL MELALUI MEDIA BOOKLET DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAMPUREJO KOTA KEDIRI

    Get PDF
    ABSTRACTCases of pregnant women who are HIV-AIDS positive have increased from 2017-2020. More than 90% of HIV-infected infants are infected by HIV-positive mothers. Transmission can occur during pregnancy, during delivery and during breastfeeding. This service aims to increase the knowledge of pregnant women about preventing HIV transmission from mother to child. The method used is to provide health promotion to 15 pregnant women. Health promotion was delivered with the theme of preventing HIV transmission from mother to child through booklets. The results of the counseling showed that there was a significant increase in the understanding of pregnant women about preventing HIV transmission from mother to child from 43.5% to 80.25%. Based on these results, it is expected that the knowledge of pregnant women about preventing HIV transmission from mother to child will increase so that it can affect the attitude of pregnant women to the problem and ultimately be able to reduce morbidity and mortality in pregnant women.Keywords: pregnant women, health promotion, prevention of mother-to-child transmission of HIV (PPIA)                                                                                                                                              ABSTRAK  Kasus ibu hamil yang positif HIV-AIDS meningkat dari tahun 2017-2020. Lebih dari 90% bayi terinfeksi HIV tertular dari ibu HIV positif. Penularan tersebut dapat terjadi pada masa kehamilan, saat persalinan dan selama menyusui. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak. Metode yang digunakan adalah memberikan promosi kesehatan kepada 15 ibu hamil. Promosi kesehatan disampaikan dengan tema pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak melalui media booklet. Hasil penyuluhan menunjukkan terdapat peningkatan yang signifikan pemahaman ibu hamil tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak  43,5% menjadi 80,25%. Berdasarkan hasil ini diharapkan pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak semakin meningkat sehingga dapat mempengaruhi sikap ibu hamil terhadap masalah tersebut dan pada akhirnya mampu menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu hamil   Kata kunci: ibu hamil, promosi kesehatan, pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA

    Global economic burden of unmet surgical need for appendicitis

    No full text
    Background There is a substantial gap in provision of adequate surgical care in many low- and middle-income countries. This study aimed to identify the economic burden of unmet surgical need for the common condition of appendicitis. Methods Data on the incidence of appendicitis from 170 countries and two different approaches were used to estimate numbers of patients who do not receive surgery: as a fixed proportion of the total unmet surgical need per country (approach 1); and based on country income status (approach 2). Indirect costs with current levels of access and local quality, and those if quality were at the standards of high-income countries, were estimated. A human capital approach was applied, focusing on the economic burden resulting from premature death and absenteeism. Results Excess mortality was 4185 per 100 000 cases of appendicitis using approach 1 and 3448 per 100 000 using approach 2. The economic burden of continuing current levels of access and local quality was US 92492millionusingapproach1and92 492 million using approach 1 and 73 141 million using approach 2. The economic burden of not providing surgical care to the standards of high-income countries was 95004millionusingapproach1and95 004 million using approach 1 and 75 666 million using approach 2. The largest share of these costs resulted from premature death (97.7 per cent) and lack of access (97.0 per cent) in contrast to lack of quality. Conclusion For a comparatively non-complex emergency condition such as appendicitis, increasing access to care should be prioritized. Although improving quality of care should not be neglected, increasing provision of care at current standards could reduce societal costs substantially

    Global economic burden of unmet surgical need for appendicitis

    No full text
    Background There is a substantial gap in provision of adequate surgical care in many low- and middle-income countries. This study aimed to identify the economic burden of unmet surgical need for the common condition of appendicitis. Methods Data on the incidence of appendicitis from 170 countries and two different approaches were used to estimate numbers of patients who do not receive surgery: as a fixed proportion of the total unmet surgical need per country (approach 1); and based on country income status (approach 2). Indirect costs with current levels of access and local quality, and those if quality were at the standards of high-income countries, were estimated. A human capital approach was applied, focusing on the economic burden resulting from premature death and absenteeism. Results Excess mortality was 4185 per 100 000 cases of appendicitis using approach 1 and 3448 per 100 000 using approach 2. The economic burden of continuing current levels of access and local quality was US 92492millionusingapproach1and92 492 million using approach 1 and 73 141 million using approach 2. The economic burden of not providing surgical care to the standards of high-income countries was 95004millionusingapproach1and95 004 million using approach 1 and 75 666 million using approach 2. The largest share of these costs resulted from premature death (97.7 per cent) and lack of access (97.0 per cent) in contrast to lack of quality. Conclusion For a comparatively non-complex emergency condition such as appendicitis, increasing access to care should be prioritized. Although improving quality of care should not be neglected, increasing provision of care at current standards could reduce societal costs substantially
    corecore