8 research outputs found

    TIF PEREMPUAN MENEKUNI OLAHRAGA PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI DI KABUPATEN MADIUN

    Get PDF
    AbstractPencak silat is one of a tough sport that requires players to have strong physicalstrength. This research is motivated by the interest of women in Madiun district to getinvolve the sport of pencak silat. Madiun district currently well known as “KampungPesilat” because there are various pencak silat institution that exist and develop in thisregion. This research focus on women‟s motive in getting involve the sport of pencak silatin Persaudaraan Setia Hati institution. This study uses qualitative research methods. In thisstudy itself uses the phenomenology theory analysis of Alfred Schutz regarding because tomotive and in order to motive. The data in this study were obtained in several ways, 2namely through observation, interviews, and documentation. Result of the research that hasbeen done concludes that there are two motives, the because to motive and the in order tomotive for women choosing to get involve the sport of pencak silat. Because to motivewomen get involve the sport of pencak silat because of the influence of other people,curiosity, the desire to learn pencak silat in order to protect themselves, and the desire tobecome an athlete in the sport of pencak silat. Whereas in order to motive women getinvolve the sport of pencak silat in the future is to increase fraternity, to look for the nextgeneration, and to increase achievement.Keywords : Women, Pencak Silat, Motiv

    Pembuatan Gula Rendah Kalori Dari Daun Stevia Rebaudiana Bertoni Menggunakan Metode Ekstraksi-Maserasi

    Get PDF
    Pada umumnya pemanis yang dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah pemanis sukrosa yang berasal dari tebu dan pemanis seintetis. Dalam jangka waktu panjang kedua jenis pemanis tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Oleh karena itu diperlukan alternatif pemanis alami yang aman bagi kesehatan dan memiliki tingkat kemanisan tinggi. Salah satu alternatif tersebut adalah pemanis stevia yang berasal dari daun Stevia Rebaudia Bertoni. Stevia merupakan bahan pemanis alami dengan kelebihan tingkat kemanisan 300 kali dari gula tebu. Pembudidayaan stevia yang relatif mudah dan aman jika dikonsumsi menjadikan pemanis stevia sebagai alternatif dari pemanis sintesis yang bersifat karsinogenik. Hingga saat ini banyak produk pemanis yang diolah dari daun stevia dan beberapa penelitian tentang pembuatan gula dari daun stevia dengan metode ekstraksi dengan menggunakan berbagai macam pelarut yaitu air, etanol, methanol dan aseton. Namun masih jarang ditemukan penelitian tentang pembuatan gula dari daun stevia dengan pelarut air. Pada penelitian ini penulis menggunakan pelarut aquadest dan etanol sebagai pembanding dan pemurnian menggunakan bentonite, bleaching earth atau susu kapur dalam pelarut aquadest. Proses pembuatan gula stevia terdiri dari beberapa tahap. Tahap yang pertama adalah pre-treatment yaitu menumbuk daun stevia kering hingga menjadi bubuk. Tahap kedua adalah ekstraksi yaitu merendam daun stevia dalam pelarut air dan menjaga suhu larutan sebesar 50⁰C selama 60 menit dan merendam daun stevia dalam wadah tertutup selama 24 jam untuk pelarut etanol. Tahap ketiga adalah pemurnian yaitu menambahkan (bentonite, bleaching earth atau susu kapur) sebanyak 20% untuk pelarut aquadest. Tahap Keempat adalah kristalisasi yaitu mengurangi kadar air dengan memanaskan ekstrak stevia dengan suhu konstan hingga terbentuk Kristal. Pada percobaan yang dilakukan didapatkan hasil ekstrak yang paling baik adalah ekstrak yang diperoleh dari pelarut aquadest dan pemurnian bentonite dengan perubahan warna larutan ekstrak dari coklat kehitaman menjadi jernih, kemanisan 135,5 kali lebih manis dari gula sukrosa, kalori sebesar 30,40 kkal/100 gram, ================================================================================================================================= In general, the sweetener consumed by the people of Indonesia is sucrose sweeteners derived from sugar cane and synthetic sweeteners. In the long term, both types of sweeteners can cause various diseases. Therefore an alternative natural sweetener is needed that is safe for health and has a high sweetness level. One such alternative is stevia sweetener from Stevia leaves Rebaudia Bertoni. Stevia is a natural sweetener with an excess of 300 times the sweetness of cane sugar. The relatively easy and safe cultivation of stevia when consumed makes stevia sweeteners an alternative to carcinogenic synthetic sweeteners. Until now, many sweetener products are processed from stevia leaves and several studies on making sugar from stevia leaves by extraction method using various kinds of solvents, namely water, ethanol, methanol and acetone. But research is still rarely found about making sugar from stevia leaves with water solvents. In this study the authors used aquadest and ethanol solvents as a comparison and purification using bentonite, earth bleaching or lime milk in aquadest solvents. The process of making stevia sugar consists of several stages. The first stage is pre-treatment, which is to pound dry stevia leaves to powder. The second stage is extraction which is soaking stevia leaves in water solvent and keeping the solution temperature of 50 celcius degree for 60 minutes and soaking stevia leaves in a closed container for 24 hours for ethanol solvents. The third stage is purification, which is added (bentonite, bleaching earth or lime milk) as much as 20% for aquadest solvents. The fourth step is crystallization which is to reduce the water content by heating stevia extract with a constant temperature until crystals are formed. The best results obtained from the experiments were extracts obtained from aquadest solvent and bentonite purification with discoloration of extract solution from blackish brown to clear, sweetness 135.5 times sweeter than sugar sucrose, calories at 30.40 kcal / 100 gram

    PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH KECAMATAN SOSOH BUAY RAYAP KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

    Get PDF
    Kecamatan Sosoh Buay Rayap adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan jumlah penduduk 13.320 jiwa berdasarkan Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2018 dan dengan luas wilayah sebesar 260,40 km2 yang terbagi menjadi 11 Desa. Untuk meningkatkan pelayan penyedian air bersih, PDAM Tirta Raja Ogan Komering Ulu berupaya untuk mengoptimalkan pelayanan dengan cara menambah Unit Istalasi Pengolahan Air Bersih ( IPA ) . Instalasi Pengolahan Air Bersih adalah Instalasi Pengolah air baku menjadi air bersih , yang nantinya siap di pakai oleh masyarakat khususnya masyarakat Kecamatan Sosoh Buay Rayap

    Praktik Politik Uang dalam Proses Pemilihan Kepala Desa Sumberingin Kidul Tahun 2019

    Get PDF
    Pilkades merupakan suatu ajang yang digunakan untuk menyeleksi calon Kepala Desa yang akan memimpin suatu desa dalam jenjang waktu tertentu. Dalam pelaksanaanya Pilkades sering diwarnai dengan beberapa bentuk kecurangan seperti salah satunya politik uang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkap dan mengetahui terjadinya fenomena politik uang yang terjadi di dalam proses pemilihan kepala desa. Penelitian ini dilakukan dengan perspektif teori fenomenologi dari Alfred Schutz. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif guna mendapatkan informasi yang mendalam dan mendukung proses analisis. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber informan adalah masyarakat yang memiliki hak pilih pada Pilkades. Penelitian dilakukan di Desa Sumberingin Kidul, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung. Hasil dari penelitin ini adalah kontestasi politik di Desa Sumberingin Kidul ditemukan praktik politik uang. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya kontestasi politik yang sehat masih belum melekat di dalam tubuh masyarakat

    Pengaruh Iklim Kelas Dan Achievement Emotion Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Man 12 Jakarta

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim kelas dan achievement emotion terhadap prestasi belajar matematika. Peneliti menguji variabel iklim kelas dan achievement emotion yang diduga mempengaruhi prestasi belajar matematika. Dimensi iklim kelas diantaranya relationship, personal development, dan system maintenance and change. Kemudian, dimensi achievement emotion yaitu enjoyment, anger, boredom, hope, pride, anxiety, shame, dan hopelessness. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melibatkan 222 siswa kelas X MAN 12 Jakarta. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah probability sampling. Pengukuran prestasi belajar matematika menggunakan nilai raport semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Alat ukur iklim kelas dibuat berdasarkan teori Trickett dan Moos dan alat ukur achievement emotion menggunakan alat ukur AEQ (Achievement Emotion Questionnaire) dari Pekrun, Goetz, Frenzel, Barchfeld, dan Perry. Analisis data penelitian menggunakan teknik regresi berganda dengan menggunakan software SPSS versi 20, kemudian untuk pengujian validitas konstruk menggunakan Lisrel 8.7. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari iklim kelas dan achievement emotion terhadap prestasi belajar matematika. Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda, didapatkan R-Square Change sebesar 30%, sedangkan 70% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Hasil ini menunjukkan bahwa iklim kelas dan achievement emotion memiliki pengaruh yang signifikan terhadap presatasi belajar

    DAMPAK PERUBAHAN KEBIJAKAN REGULASI PENINGKATAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI INTERNASIONAL TERHADAP PERSEPSI IDENTITAS PROFESIONAL DOSEN

    Get PDF
    Studi ini meneliti tentang perubahan persepsi terhadap identitas profesional pada konteks perubahan peraturan, terutama terkait penelitian dan publikasi internasional. Sebuah desain kualitatif dilakukan dengan mewawancarai 28 dosen dari perguruan tinggi negeri dan swasta. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode snowball sampling dan juga menggunakan analisis tematik. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar dosen bergeser memposisikan diri sebagai researcher dalam hal identitas profesional mereka sebagai dosen. Temuan menunjukkan bahwa: (1) image Tridharma, perubahan kebijakan peraturan merupakan dua faktor yang teridentifikasi berkontribusi pada identitas profesional dosen; (2) Proses memposisikan identitas profesional adalah dimulai dari adanya pemicu, selanjutnya profesional akan merasakan de-identifikasi dan re-identifikasi identitas, pada tahap terakhir, membuat keputusan identitas profesional mana yang terpilih; 3) Intensitas dari faktor enabler (hal yang mendukung dan menghambat) juga berkontribusi dalam proses pembentukan identitas profesional. Studi Ini memberikan kontribusi untuk menambah pemahaman tentang bagaimana perubahan kebijakan peraturan dapat berkontribusi dalam identitas profesional. Memahami bahwa perubahan kebijakan peraturan memiliki kontribusi pada identitas profesional, dapat diketahui bahwa tiap orang memiliki cara yang berbeda dalam memposisikan identitas profesionalnya, tergantung faktor mana yang berkontribusi. Tidak hanya kebijakan regulasi saja yang mempengaruhi identitas profesional seseorang, ternyata faktor image Tridharma, dan enabler juga ikut berkontribusi bagi seseorang menentukan identitas profesionalnya
    corecore