31 research outputs found

    DIABETIC STATUS OF PEOPLE AFFECTED BY LEPROSY IN DONOROJO LEPROSY RECOVERED VILLAGE: A CROSS SECTIONAL STUDY

    Get PDF
    Just like diabetes, leprosy also cause painless neuropathic ulcers which process is mediated by Schwann-cell. Biochemical changes on leprosy patients presumed to have role on pathogenesis of diabetes mellitus. This study is aimed to know further about diabetic status on population of people affected by leprosy, as the preliminary study to prove the association between diabetes mellitus and leprosy.  Data, such as diabetic status, type of leprosy, grade of disability, and other variables are collected from 127 people affected by leprosy in Donorojo leprosy recovered village. Result showed that 19.7% are having diabetes mellitus, and other 23.6% are in pre-diabetic condition. This number is higher than prevalence of diabetes mellitus in Central Java (2.09%) and Indonesia (2%).  Thus, we recommend further research on this topic and that all leprosy patients should be routinely screened for diabetes mellitus

    Gambaran Epidemiologi Hepatitis A Berdasarkan Data Kejadian Luar Biasa dan Data Kasus di Kabupaten Bogor Tahun 2019

    Get PDF
    Kejadian luar biasa (KLB) Hepatitis A Kabupaten Bogor terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2018 terdapat 29 kasus dan pada tahun 2019 meningkat hingga 495 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan epidemiologi berdasarkan orang, tempat, waktu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar upaya intevensi yang lebih optimal dan tepat sasaran. Data penelitian diambil dari laporan KLB dan dari data kasus Hepatitis A di Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dari Januari-Desember 2019 dan didokumentasikan kedalam tabel observasi, pengambilan data dilakukan pada Bulan Februari 2020 dengan desain penelitian case series. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 495 kasus yang mengalami gejala klinis, 11,3% terkonfimasi positif, sebagian besar berusia ≤14 tahun (51,92%), laki-laki (68,69%), air isi ulang sebagai sumber air minum (82,42%), dan air sumur sebagai sumber air bersih (71,92%). Kebanyakan kasus mengalami gejala mual (77,58%) dengan gejala klinis yang spesifik seperti sklera mata kuning (63,84%) dan urine yang berwarna gelap (64,24%), makanan bersumber dari rumah/sekolah (88,69%). Kasus terbanyak berasal dari Klapanunggal (36,97%) dan terbanyak di Bulan Januari (169 kasus). Dalam penelitian ini terdapat data missing, sehingga diharapkan kedepannya Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor agar melengkapi data yang berhubungan dengan hepatitis A

    Diabetic Status of People Affected by Leprosy in Donorojo Leprosy Recovered Village: A Cross Sectional Study

    Get PDF
    Background: Just like diabetes, leprosy also cause painless neuropathic ulcers which process is mediated by Schwann-cell. Biochemical changes on leprosy patients presumed to have role on pathogenesis of diabetes mellitus.  Methods: This study is cross-sectional study aimed to know further about diabetic status on population of people affected by leprosy, as the preliminary study to prove the association between diabetes mellitus and leprosy.  Data, such as diabetic status, type of leprosy, grade of disability, and other variables are collected from 127 people affected by leprosy in Donorojo leprosy recovered village.Result: Result showed that 19.7% are having diabetes mellitus, and other 23.6% are in pre-diabetic condition. This number is higher than prevalence of diabetes mellitus in Central Java (2.09%) and Indonesia (2%).Conclusion : Further research is needed to prove the association between leprosy and diabetic status.  All leprosy patients should be recommended to be routinely screened for diabetes mellitus

    Association between knowledge of condom functions and condom use among sexually-active unmarried male adolescents in Indonesia

    Get PDF
    Background: Premarital sex is culturally unacceptable in Indonesia and education on safe sex practice remains controversial. Meanwhile, Indonesia Demographic and Health Surveys (IDHS) show gradual increase in the prevalence of sexually-active adolescents nationwide, particularly among unmarried males. Unfortunately, condom use is low among this population and it is unclear whether it relates to inadequate knowledge on safe sex practice including condoms. Objective: to see whether there is an association between knowledge on condom functions and condom use among adolescents. Method: cross-sectional study of 913 Indonesian unmarried males aged 15 – 24 who have had sex (IDHS Adolescent Reproductive Health 2012 dataset). The independent variable is knowledge on condom functions while the dependent variable is the use of condoms. Statistical analysis is performed using Chi Square and Cox regression. Result: The prevalence of condom use is about twice higher in respondents with sufficient knowledge on condom functions (31%), than in respondents without (15.1%); adjusted PR 2.38 (95%CI 1.47 – 3.85). Conclusion: Having knowledge about condoms is positively associated with safer sex practice among sexually active adolescents. Banning information on condoms may place sexually-active adolescents into unprotected sex. Education on safe sex practice is needed but should be cautiously tailored to meet cultural values

    Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebagai Determinan Terjadinya ISPA pada Balita Analisis SDKI Tahun 2017

    Get PDF
    Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu penyakit infeksi yang secara umum ada pada anak usia balita. ISPA diartikan sebagai penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh agen infeksius yang menularkan diantara manusia. ISPA merupakan faktor morbidtas dan mortalitas utama pada Balita. Faktor risiko terjadinya ISPA pada balita salah satunya yaitu BBLR. Jenis penelitan dalam penelitian ini adalah korelasional. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan cross sectional dengan analisis cox regression dan hasil ukur Risk ratio (RR). Populasi pada penelitian ini sebanyak 17.848 responden dan sampel yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 13.113 responden. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juli 2020. Variabel pada penelitian ini meliputi umur balita, jenis kelamin, pendidikan ibu dan ayah, pekerjaan ibu dan ayah, status merokok ibu dan ayah, status imunisasi, pemberian ASI, pemberian vitamin A, tempat tinggal, tingkat kesejahteraan keluarga dan jumlah balita dalam keluarga. Hasil penelitian ini ditemukan hubungan signifikan BBLR tehadap kejadian ISPA pada balita usia 0 - 59 bulan dengan pvalue 0,046 dan nilai RR adjusted 1,14 kali (95% CI 1,00 - 1,31) setelah dikontrol oleh variable jenis kelamin, usia bayi, tingkat kesejahteraan keluarga, pekerjaan ibu dan imunisasi. Penelitian ini ditemukan adanya hubungan signifikan BBLR terhadap ISPA setelah dikontrol oleh variabel confounding jenis kelamin, tingkat kesejahteraan keluarga, pekerjaan ibu dan imunisasi. Oleh karena itu, pentingnya informasi dari tenaga kesehatan bahwa nutrisi ibu saat hamil penting untuk mencegah bayi terlahir BBLR disertai pemberian imunisasi lengkap pada balita untuk mencegah balita mengalami ISPA

    Pendapatan Daerah, Pembiayaan Kesehatan, dan Gizi Buruk pada Balita: Studi Korelasi Tingkat Kabupaten/Kota

    Get PDF
    Pendanaan kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam memengaruhi derajat kesehatan, termasuk salah satu masalah gizi pada Balita yang disebut gizi buruk. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pendapatan daerah dan pembiayaan kesehatan serta korelasinya dengan gizi buruk pada Balita di tingkat kabupaten/kota di Indonesia tahun 2007. Penelitian ini merupakan studi ekologi/korelasi. Data pendapatan daerah dan pembiayaan kesehatan didapat dari Kementerian Keuangan, sedangkan data gizi buruk menggunakan data Riset Kesehatan Nasional tahun 2007. Sebanyak 250 kabupaten/kota yang diteliti dengan tidak mengikutsertakan kabupaten/kota yang datanya tidak lengkap atau tidak valid. Secara nasional, hanya persentase pendapatan asli daerah (PAD) per total pendapatan yang berkorelasi dengan gizi buruk, meskipun korelasinya lemah (r = 0,22). Berdasarkan kawasan di Indonesia, Kawasan Indonesia Barat dan Kawasan Indonesia Timur menunjukkan persentase PAD per total pendapatan berkorelasi lemah dengan gizi buruk (r = 0,20 dan r = 0,53). Terlihat kecenderungan bahwa semakin tinggi persentase pendapatan daerah dan pembiayaan kesehatan, semakin rendah persentase gizi buruknya. Korelasi antara pendapatan daerah, pembiayaan kesehatan dan masalah status gizi tidak dapat diabaikan. Data yang lebih lengkap dan valid diperlukan untuk dikembangkan penelitian selanjutnya.Health financing is one of the factors which contribute important role in influencing health status, including nutritional problem among children under five, called severely wasted. Therefore, the aim of this study was to describe districts income and health financing and examine it correlations with the prevalence of severely wasted among children under 5 years at regencies/ municipalities level in Indonesia in 2007. This research was an ecological study. Data on revenue and health financing were obtained from Ministry of Finance, and severely wasted data were obtained from the Indonesian Basic Health Research (Riskesdas) 2007. There are 250 regencies/municipalities were being objects of this research, while the others were excluded due to incomplete/missing or invalid data. Result shows nationally, only the percentage of local revenue by total district income had correlation with severely wasted, although it is weak (r = 0,22). By regions, in the Western Region Indonesia and the Eastern Region Indonesia, those variable had weak correlation with severely wasted (r = 0,20 and r = 0,53). The graphics trend shows higher percentage of local revenue and health financing, related to lower number of the prevalence of severely wasted. The correlation between district income and health financing for poor nutritional status cannot be ruled out. More valid and complete data on district income and health financing is needed for further research

    Did the strategy of skilled attendance at birth reach the poor in Indonesia?

    Get PDF
    Objective To assess whether the strategy of “a midwife in every village” in Indonesia achieved its aim of increasing professional delivery care for the poorest women. Methods Using pooled Demographic and Health Surveys (DHS) data from 1986–2002, we examined trends in the percentage of births attended by a health professional and deliveries via caesarean section. We tested for effects of the economic crisis of 1997, which had a negative impact on Indonesia’s health system. We used logistic regression, allowing for time-trend interactions with wealth quintile and urban/rural residence. Findings There was no change in rates of professional attendance or caesarean section before the programme’s full implementation (1986–1991). After 1991, the greatest increases in professional attendance occurred among the poorest two quintiles – 11% per year compared with 6% per year for women in the middle quintile ( P = 0.02). These patterns persisted after the economic crisis had ended. In contrast, most of the increase in rates of caesarean section occurred among women in the wealthiest quintile. Rates of caesarean deliveries remained at less than 1% for the poorest two-fifths of the population, but rose to 10% for the wealthiest fifth. Conclusion The Indonesian village midwife programme dramatically reduced socioeconomic inequalities in professional attendance at birth, but the gap in access to potentially life-saving emergency obstetric care widened. This underscores the importance of understanding the barriers to accessing emergency obstetric care and of the ways to overcome them, especially among the poor

    Hubungan Antara Menyusui Dengan Risiko Kanker Ovarium

    Full text link
    Incidence of Ovarian Cancer, which has a high mortality rate, has been reported to increase since 2008 in Indonesia. A number of protective factors have been identified, one of which is breastfeeding. Despite this, published literature on the association of breastfeeding and ovarian cancer in Indonesia has not been found. The aim of this study is to determine the effect of breastfeeding on ovarian cancer in general, as well as among pre and post menopause patients. This case control study was done at “Dharmais”Cancer Hospital, involving 71 patients with ovarian cancer as the cases, and 140 cervical cancer patients who served as the controls. Interviews were done during follow-up visits. Patients, with adouble primary cancer,were not included in the study. The study shows that lifetime breastfeeding contributes to a decrease in the risk of ovarian cancer by 55% (OR=0.45, 95%CI 0.23 – 0.91) among all cases; the decrease was 53% (OR=0.47, 95%CI 0.23 – 0.96) for those who had previously given birth. These results were adjusted for level of education and menopause status at the time of diagnosis. Women with a history of breastfeeding have a lower risk of having ovarian cancer. The longer the duration of breastfeeding, the lower the risk of having ovarian cancer. The reduced risk was more than 50% for those with a lifetime breastfeeding of 24 months or more

    Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas 1-3 Sekolah Dasar

    Get PDF
    Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi anak yang diukur berdasarkan berat badan dan tinggi badan anak. Data status gizi pada anak usia umur 5-12 tahun di DKI Jakarta menunjukkan underweight 14,0%, stunting 22,7%, wasting 9,9%, dan overweight 6,8%. Data secara spesifik untuk wilayah Jakarta Selatan adalah underweight 7,4%, stunting 17,8%, wasting 6,3%, dan overweight 7,3%. Dari data tersebut didapatkan gambaran mengenai permasalahan gizi yang terjadi di DKI Jakarta. Permasalahan gizi memiliki dampak pada tumbuh kembang anak. Gizi merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap prestasi akademik siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui   hubungan status gizi terhadap prestasi akademik siswa kelas 1-3 sekolah dasar. Desain yang digunakan adalah cohort restrospective dengan melihat hubungan antara hasil School Wide Assessment (SWA) dengan status gizi anak pada sembilan bulan sebelumnya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1-3 sekolah dasar di Sekolah HighScope Indonesia dengan dilakukan total sampling yaitu mengambil seluruh siswa kelas 1-3 yang berjumlah 480 anak. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara variabel status gizi lebih pada prestasi akademik kumulatif yaitu RR 6,29 (CI 95% 3,82-10,35). Oleh karenanya masyarakat khsususnya orang tua perlu menyadari adanya pengaruh status gizi terhadap prestasi akademik sehingga akan lebih bijak dalam memilih asupan makanan dan jenis sekolah atau pendidikan yang tepat sesuai dengan usia anak

    Peranan Keberadaan Bidan Dalam Rujukan Maternal

    Full text link
    Latar belakang: Program pembangunan kesehatan ibu di desa merupakan upaya untuk mendekatkan akses ibu pada pelayanan kesehatan sehingga diharapkan memperkecil terjadinya kematian ibu. Untuk memudahkan akses, penempatan tenaga bidan hingga ke desa merupakan hal yang penting untuk memberikan pertolongan persalinan normal dan rujukan yang diperlukan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan keberadaan bidan berdomisili di desa dalam melakukan rujukan komplikasi maternal melalui tempat kematian ibu sebagai ukuran kinerja rujukan. Metode: Diambil 3493 kematian ibu yang merupakan separuh dari populasi dalam Sensus Penduduk Tahun 2010 yang tersebar di seluruh Indonesia yang kemudian ditindak lanjuti dengan Studi Tindak Lanjut Kematian Maternal 2012 untuk menggali data pemanfaatan pelayanan kesehatan. Kemudian dianalisis regresi logistik multivariat untuk mengetahui peranan masing-masing faktor terhadap tempat kematian ibu. Hasil: analisis menemukan bahwa keberadaan bidan berdomisili di desa meningkatkan kemungkinan ibu meninggal di rumah sakit atau dapat mencegah kematian terjadi di rumah. Sedangkan faktor lain yang berperan yaitu anjuran merujuk dan akses. Kesimpulan: Kebijakan penempatan bidan berdomisili di desa dalam kasus rujukan maternal sangat penting dan perlu didukung oleh semua pihak
    corecore