41 research outputs found

    Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan Menggunakan, dan Pengaruh Sosial Terhadap Minat Menggunakan Go Payment

    Get PDF
    Tujuan penelitin adalah menganalisis pengaruh perceived usefulness, perceived ease of use, sosial influence terhadap minat menggunakan Go-Pay.  Penelitian ini bermanfaat secara teoritis yaitu dapat mengembangkan ilmu pengetahuan berkaitan dengan perilaku konsumen terutama minat konsumen dan variabel yang mempengaruhinya.  Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen pengguna go payment di Purwokerto. Analisis menggunakan regresi linear berganda.  Hasil penelitian diperoleh pengaruh positif yang signfiikan antara perceived usefulness, perceived ease of use, sosial influence dengan minat menggunakan Go-Pay

    KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANTARA PERSEPSI NILAI, PERSEPSI KUALITAS DAN CITRA MEREKDENGAN LOYALITAS

    Get PDF
    The aims of this research are to analyze the effect of perceived value, perceived quality, corporate image on customer satisfaction, to analyze the perception of value, perceived quality, corporate image on consumer loyalty. This study also aims to analyze customer satisfaction in mediating the corporate image, perceived value and perceived quality on customer loyalty. Samples were Slamet duck food consumers. Hypothesis testing is done by using t-test or the test AMOS called Critical Ratio (CR) and Sobel test. Based on the results of research and calculation of SEM, it can be concluded the company's image a positive effect on customer satisfaction. This means that consumer satisfaction increases when companies place into the consumer has a good image. Perceived value positive effect on customer satisfaction.Positive effect on the quality perception of customer satisfaction. The company's image positively affects customer loyalty. Perceived value positive effect on customer loyalty.Perceived quality of an effect on consumer loyalty. Consumer satisfaction has positive effect on consumer loyalty. Consumer satisfaction can not mediate the corporate image, perception of value and perception of quality on consumer loyalty. Keywords : Customer satisfaction, mediating variable

    Pelayanan Interaksi Sosial sebagai Mediasi antara Citra Perusahaan Kualitas Lingkungan dan Kualitas Interaksi dengan Kepuasan Konsumen

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan karena terdapat riset gap terdapat beberapa penelitian yang diidentifikasi. Adanya reseach gap yang ditemukan, maka penelitian ini mencoba menyelesaikan permasalahan dengan menempatkan variabel pelayanan interaksi sosial sebagai variabel mediasi antara citra perusahaan, kualitas lingkungan, dan kualitas interaksi dengan kepuasan konsumen. Adanya satu variabel baru yang ditempatkan sebagai variabel mediasi tersebut, maka rumusan masalah penelitiannya adalah apakah pelayanan interaksi sosial dapat menjadi variabel mediasi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian berkaitan tentang adanya penelitian yang menyatakan bahwa citra perusahaan, kualitas lingkungan, dan kualitas interaksi tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Penelitian ini memiliki tujuan umum untuk mengembangkan konstruk baru pelayanan interaksi sosial dan menguji hubungan konstruk baru dengan variabel yang diproposisikan. Tujuan khusus yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh citra perusahaan, kualitas lingkungan dan kualitas interaksi terhadap pelayanan interaksi sosial, untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh citra perusahaan, kualitas lingkungan, kualitas interaksi dan pelayanan interaksi sosial terhadap kepuasan konsumen, untuk mengidentifikasi dan menganalisis peran pelayanan interaksi sosial sebagai variabel mediasi antara citra perusahaan, kualitas lingkungan, dan kualitas interaksi dengan kepuasan konsumen. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah rumah makan non fast food atau siap saji atau kafe yang ada di Purwokerto dan Sekitarnya dalam lingkup Kabupaten Banyumas. Kelompok konsumen yang diteliti dalam penelitian ini minimal dua orang dalam sebuah kelompok yang berinteraksi di penyedia tempat interaksi sosial dengan berbagai fasilitas penunjangnya. Elemen populasi dalam penelitian ini terdiri atas konsumen sebagai anggota kelompok yang berinteraksi sosial pada tempat berinteraksi sosial di rumah makan atau kafe. Sampel dalam penelitian ini berupa sampel rumah makan dan sampel konsumen rumah makan. Ukuran sampel rumah makan sebesar 58 rumah makan atau kafe. Ukuran sampel konsumen rumah makan diperoleh ukuran sampel 310. Berdasarkan hasil penelitian dengan instrumen penelitian yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya indikator serta validitas konstruk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penelitian ini telah menghasilkan konstruk baru yaitu konstruk pelayanan interaksi sosial yang terdiri atas dimensi tangibles for social interaction, reliability for social interaction, responsiveness for social interaction, assurance for social interaction, empathy for social interaction. 2. Berdasarkan pengujian pengaruh citra perusahaan, kualitas lingkungan, dan kualitas interaksi terhadap variabel pelayanan interaksi sosial dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Terdapat pengaruh positif citra perusahaan terhadap pelayanan interaksi sosial. b. Terdapat pengaruh positif kualitas lingkungan terhadap pelayanan interaksi sosial. c. Terdapat pengaruh positif kualitas interaksi terhadap pelayanan interaksi sosial. 3. Berdasarkan pengujian pengaruh citra perusahaan, kualitas lingkungan, kualitas interaksi dan pelayanan interaksi sosial terhadap variabel kepuasan konsumen dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Terdapat pengaruh positif citra perusahaan terhadap kepuasan konsumen. b. Terdapat pengaruh positif kualitas lingkungan terhadap kepuasan konsumen. c. Terdapat pengaruh positif kualitas interaksi terhadap kepuasan konsumen. d. Terdapat pengaruh positif pelayanan interaksi sosial terhadap kepuasan konsumen. 4. Berdasarkan pengujian peran pelayanan interaksi sosial sebagai mediasi variabel citra perusahaan, kualitas lingkungan, kualitas interaksi dan kualitas interaksi terhadap variabel kepuasan konsumen dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Pelayanan interaksi sosial berperan menjadi variabel mediasi antara citra perusahaan dengan kepuasan konsumen. b. Pelayanan interaksi sosial berperan menjadi variabel mediasi antara kualitas lingkungan dengan kepuasan konsumen. c. Pelayanan interaksi sosial berperan menjadi variabel mediasi antara kualitas interaksi dengan kepuasan konsumen. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi teoritis sebagai berikut : 1. Setelah ditemukan sebuah konstruk baru, yaitu pelayanan interaksi sosial yang dapat memecahkan permasalahan yang ditemukan berkaitan dengan research gap antara citra perusahaan, kualitas lingkungan, dan kualitas interaksi terhadap kepuasan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan yang sebelumnya digunakan untuk mengukur pelayanan yang diterima konsumen secara individu, perlu dikembangkan instrumen pelayanan yang lebih melayani secara kelompok. Hal ini perlu dilakukan karena ada saatnya konsumen menerima pelayanan secara pribadi dan ada saatnya konsumen menerima pelayanan secara berkelompok. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pelayanan kepada konsumen secara pribadi dapat menggunakan instrumen sebelumnya dalam variabel kualitas pelayanan, sedangkan untuk mengukur pelayanan yang diterima konsumen secara berkelompok dengan menggunakan konstruk baru yaitu pelayanan interaksi sosial. 2. Adanya konstruk baru berupa pelayanan interaksi sosial dapat digunakan untuk penyusunan model lain dalam pengembangan penelitian manajemen pemasaran terutama perilaku konsumen yang berkaitan dengan kepuasan konsumen. Hal ini perlu dilakukan karena teruji pelayanan interaksi sosial memediasi dari beberapa variabel yang ada dalam penelitian ini yang menghubungkan dengan kepuasan konsumen. 3. Adanya perangkat digital yang digunakan sebagian besar masyarakat saat ini dalam berinteraksi sosial perlu dikembangkan sebuah model baru berupa perilaku konsumen dengan perangkat digital dan dikaitkan dengan pelayanan interaksi sosial. Rekomendasi praktis yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Pengelola UMKM dalam bidang rumah makan atau kafe perlu memperkuat citra terutama yang berkaitan langsung dengan produk berkualitas, pelayanan, ruangan, dan pelayan yang ramah dalam berinteraksi dengan konsumen yang datang secara berkelompok. 2. Perbaikan lingkungan perlu dilakukan terutama yang langsung berkaitan dengan kualitas udara pada ruangan untuk interaksi bersama kelompok sosial, menjaga suhu ruangan yang sejuk untuk digunakan oleh banyak orang, sirkulasi udara yang baik, ruangan yang tidak bising dengan suara dari luar, kebersihan ruangan, didesain dengan seni arsitektur dengan model tertentu, desain ruangan dengan pewarnaan dan bentuk yang menarik, gaya bangunan yang menunjukkan karakteristik tertentu, tata letak ruangan menarik, serta ruangan nyaman untuk berkumpul bersama kelompok. 3. Karyawan perusahaan yang menjadi ujung tombak pelayanan kepada konsumen yang datang secara berkelompok perlu dibekali dengan keahlian berinteraksi dengan konsumen yang datang secara berkelompok. Hal ini dilakukan dengan bersikap dan berperilaku melayani semua anggota kelompok bukan hanya pada satu orang anggota kelompok saja, tanggap terhadap keinginan setiap anggota kelompok yang memiliki keinginan berbeda dengan anggota kelompok yang lain serta kemampuan dalam menjawab pertanyaan setiap konsumen dalam sebuah kelompok sosial. 4. Kualitas pelayanan terhadap konsumen yang datang berkelompok dapat ditingkatkan melalui peningkatan fasilitas fisik yang lebih memenuhi kebutuhan kelompok, karyawan yang terampil berkomunikasi dengan banyak orang, ketanggapan terhadap konsumen yang datang secara berkelompok, petugas pelayanan yang dapat dipercaya serta jaminan pelayanan yang akurat terhadap semua kebutuhan konsumen yang datang secara bersama dalam jumlah yang banyak. Keterbatasan penelitian ini adalah Penelitian ini dilakukan awal terjadinya pandemi yang pada saat itu sebagian besar rumah makan dan café tutup karena adanya anjuran dari pemerintah untuk berada di rumah saja, sehingga sebagian besar pengisian kuesioner dilakukan melalui google form. Agenda penelitian mendatang dapat dilakukan dengan membandingkan pelayanan interaksi sosial antara masa pandemi dan sesudah masa pandemi. Penelitian selanjutnya juga dapat dilakukan dengan menjadikan demografi responden sebagai variabel moderasi antara pelayanan interaksi sosial dengan kepuasan konsumen. Penelitian berikutnya dapat memasukkan aspek personal dalam kualitas interaksi yang memoderasi pelayanan interaksi sosial dengan kepuasan konsumen

    Pelayanan Interaksi Sosial sebagai Mediasi antara Citra Perusahaan Kualitas Lingkungan dan Kualitas Interaksi dengan Kepuasan Konsumen

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan karena terdapat riset gap terdapat beberapa penelitian yang diidentifikasi. Adanya reseach gap yang ditemukan, maka penelitian ini mencoba menyelesaikan permasalahan dengan menempatkan variabel pelayanan interaksi sosial sebagai variabel mediasi antara citra perusahaan, kualitas lingkungan, dan kualitas interaksi dengan kepuasan konsumen. Adanya satu variabel baru yang ditempatkan sebagai variabel mediasi tersebut, maka rumusan masalah penelitiannya adalah apakah pelayanan interaksi sosial dapat menjadi variabel mediasi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian berkaitan tentang adanya penelitian yang menyatakan bahwa citra perusahaan, kualitas lingkungan, dan kualitas interaksi tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Penelitian ini memiliki tujuan umum untuk mengembangkan konstruk baru pelayanan interaksi sosial dan menguji hubungan konstruk baru dengan variabel yang diproposisikan. Tujuan khusus yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh citra perusahaan, kualitas lingkungan dan kualitas interaksi terhadap pelayanan interaksi sosial, untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh citra perusahaan, kualitas lingkungan, kualitas interaksi dan pelayanan interaksi sosial terhadap kepuasan konsumen, untuk mengidentifikasi dan menganalisis peran pelayanan interaksi sosial sebagai variabel mediasi antara citra perusahaan, kualitas lingkungan, dan kualitas interaksi dengan kepuasan konsumen. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah rumah makan non fast food atau siap saji atau kafe yang ada di Purwokerto dan Sekitarnya dalam lingkup Kabupaten Banyumas. Kelompok konsumen yang diteliti dalam penelitian ini minimal dua orang dalam sebuah kelompok yang berinteraksi di penyedia tempat interaksi sosial dengan berbagai fasilitas penunjangnya. Elemen populasi dalam penelitian ini terdiri atas konsumen sebagai anggota kelompok yang berinteraksi sosial pada tempat berinteraksi sosial di rumah makan atau kafe. Sampel dalam penelitian ini berupa sampel rumah makan dan sampel konsumen rumah makan. Ukuran sampel rumah makan sebesar 58 rumah makan atau kafe. Ukuran sampel konsumen rumah makan diperoleh ukuran sampel 310. Berdasarkan hasil penelitian dengan instrumen penelitian yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya indikator serta validitas konstruk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penelitian ini telah menghasilkan konstruk baru yaitu konstruk pelayanan interaksi sosial yang terdiri atas dimensi tangibles for social interaction, reliability for social interaction, responsiveness for social interaction, assurance for social interaction, empathy for social interaction. 2. Berdasarkan pengujian pengaruh citra perusahaan, kualitas lingkungan, dan kualitas interaksi terhadap variabel pelayanan interaksi sosial dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Terdapat pengaruh positif citra perusahaan terhadap pelayanan interaksi sosial. b. Terdapat pengaruh positif kualitas lingkungan terhadap pelayanan interaksi sosial. c. Terdapat pengaruh positif kualitas interaksi terhadap pelayanan interaksi sosial. 3. Berdasarkan pengujian pengaruh citra perusahaan, kualitas lingkungan, kualitas interaksi dan pelayanan interaksi sosial terhadap variabel kepuasan konsumen dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Terdapat pengaruh positif citra perusahaan terhadap kepuasan konsumen. b. Terdapat pengaruh positif kualitas lingkungan terhadap kepuasan konsumen. c. Terdapat pengaruh positif kualitas interaksi terhadap kepuasan konsumen. d. Terdapat pengaruh positif pelayanan interaksi sosial terhadap kepuasan konsumen. 4. Berdasarkan pengujian peran pelayanan interaksi sosial sebagai mediasi variabel citra perusahaan, kualitas lingkungan, kualitas interaksi dan kualitas interaksi terhadap variabel kepuasan konsumen dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Pelayanan interaksi sosial berperan menjadi variabel mediasi antara citra perusahaan dengan kepuasan konsumen. b. Pelayanan interaksi sosial berperan menjadi variabel mediasi antara kualitas lingkungan dengan kepuasan konsumen. c. Pelayanan interaksi sosial berperan menjadi variabel mediasi antara kualitas interaksi dengan kepuasan konsumen. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi teoritis sebagai berikut : 1. Setelah ditemukan sebuah konstruk baru, yaitu pelayanan interaksi sosial yang dapat memecahkan permasalahan yang ditemukan berkaitan dengan research gap antara citra perusahaan, kualitas lingkungan, dan kualitas interaksi terhadap kepuasan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan yang sebelumnya digunakan untuk mengukur pelayanan yang diterima konsumen secara individu, perlu dikembangkan instrumen pelayanan yang lebih melayani secara kelompok. Hal ini perlu dilakukan karena ada saatnya konsumen menerima pelayanan secara pribadi dan ada saatnya konsumen menerima pelayanan secara berkelompok. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pelayanan kepada konsumen secara pribadi dapat menggunakan instrumen sebelumnya dalam variabel kualitas pelayanan, sedangkan untuk mengukur pelayanan yang diterima konsumen secara berkelompok dengan menggunakan konstruk baru yaitu pelayanan interaksi sosial. 2. Adanya konstruk baru berupa pelayanan interaksi sosial dapat digunakan untuk penyusunan model lain dalam pengembangan penelitian manajemen pemasaran terutama perilaku konsumen yang berkaitan dengan kepuasan konsumen. Hal ini perlu dilakukan karena teruji pelayanan interaksi sosial memediasi dari beberapa variabel yang ada dalam penelitian ini yang menghubungkan dengan kepuasan konsumen. 3. Adanya perangkat digital yang digunakan sebagian besar masyarakat saat ini dalam berinteraksi sosial perlu dikembangkan sebuah model baru berupa perilaku konsumen dengan perangkat digital dan dikaitkan dengan pelayanan interaksi sosial. Rekomendasi praktis yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Pengelola UMKM dalam bidang rumah makan atau kafe perlu memperkuat citra terutama yang berkaitan langsung dengan produk berkualitas, pelayanan, ruangan, dan pelayan yang ramah dalam berinteraksi dengan konsumen yang datang secara berkelompok. 2. Perbaikan lingkungan perlu dilakukan terutama yang langsung berkaitan dengan kualitas udara pada ruangan untuk interaksi bersama kelompok sosial, menjaga suhu ruangan yang sejuk untuk digunakan oleh banyak orang, sirkulasi udara yang baik, ruangan yang tidak bising dengan suara dari luar, kebersihan ruangan, didesain dengan seni arsitektur dengan model tertentu, desain ruangan dengan pewarnaan dan bentuk yang menarik, gaya bangunan yang menunjukkan karakteristik tertentu, tata letak ruangan menarik, serta ruangan nyaman untuk berkumpul bersama kelompok. 3. Karyawan perusahaan yang menjadi ujung tombak pelayanan kepada konsumen yang datang secara berkelompok perlu dibekali dengan keahlian berinteraksi dengan konsumen yang datang secara berkelompok. Hal ini dilakukan dengan bersikap dan berperilaku melayani semua anggota kelompok bukan hanya pada satu orang anggota kelompok saja, tanggap terhadap keinginan setiap anggota kelompok yang memiliki keinginan berbeda dengan anggota kelompok yang lain serta kemampuan dalam menjawab pertanyaan setiap konsumen dalam sebuah kelompok sosial. 4. Kualitas pelayanan terhadap konsumen yang datang berkelompok dapat ditingkatkan melalui peningkatan fasilitas fisik yang lebih memenuhi kebutuhan kelompok, karyawan yang terampil berkomunikasi dengan banyak orang, ketanggapan terhadap konsumen yang datang secara berkelompok, petugas pelayanan yang dapat dipercaya serta jaminan pelayanan yang akurat terhadap semua kebutuhan konsumen yang datang secara bersama dalam jumlah yang banyak. Keterbatasan penelitian ini adalah Penelitian ini dilakukan awal terjadinya pandemi yang pada saat itu sebagian besar rumah makan dan café tutup karena adanya anjuran dari pemerintah untuk berada di rumah saja, sehingga sebagian besar pengisian kuesioner dilakukan melalui google form. Agenda penelitian mendatang dapat dilakukan dengan membandingkan pelayanan interaksi sosial antara masa pandemi dan sesudah masa pandemi. Penelitian selanjutnya juga dapat dilakukan dengan menjadikan demografi responden sebagai variabel moderasi antara pelayanan interaksi sosial dengan kepuasan konsumen. Penelitian berikutnya dapat memasukkan aspek personal dalam kualitas interaksi yang memoderasi pelayanan interaksi sosial dengan kepuasan konsumen

    THE EFFECT OF SERVICE ENVIRONMENT ON CONSUMER LOYALTY WITH CONSUMER SATISFACTION AS A MEDIATION VARIABLE

    Get PDF
    The aims of this research were to determine the effect of the environment on consumer satisfaction and consumer loyalty, to determine the effect of customer satisfaction on loyalty, and to determine the role of consumer satisfaction in mediating the influence of the service environment on consumer loyalty. This research was conducted on restaurants consumers in Purwokerto. The sample size was 150 respondents.Data analysis techniques were carried out by path analysis in Structural Equation Modeling (SEM) with AMOS software version 22. Mediation analysis between research variables was carried out by sobel t test with the help of online Sobel calc. The service environment was measured by environmental indicators, interior and exterior design and social dimensions of each with two questionnaire items. Variable customer satisfaction was measured by indicators of overall satisfaction with the company that the company always meets consumer expectations, interesting experiences and never forgets the company. Loyalty was measured by indicators namely always using their products / services, willing to make repeat purchases and recommend to other consumers. Consumer satisfaction and consumer loyalty each were determined by one item questionnaire per indicator.The results of data analysis with AMOS SEM showed that the service environment had a positive effect on customer satisfaction, the service environment influenced consumer loyalty. Consumer satisfaction had a positive effect on consumer loyalty and customer satisfaction mediated the influence of the service environment on consumer loyalty. So the existence of customer satisfaction was an important variable to realize loyal consumers. Future research can be done by adding moderation variables. The moderation variable that can be added in research at restaurants is meal time, which is lunch and dinner. Other moderation variables that can be added are demographic variables. Future research can also add moderation variables in the form of traditional or modern restaurants. Keywords: Satisfaction as mediation, Service Quality, Customer Loyalty, Customer Satisfactio

    APLIKASI FUZZY – SERVQUAL UNTUK IDENTIFIKASI PREFERENSI KEPUASAN NASABAH BANK X

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah Bank, mengetahui persepsi dan harapan nasabah atas pelayanan Bank, dan mengidentifikasi preferensi kepuasan nasabah Bank X. Metode yang digunakan adalah analisis jalur dan metode fuzzy Servqual. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh bahwa variabel reliability dan assurance berpengaruh terhadap kepuasan nasabah sedangkan tangible, responsiveness, empathy tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank X. Nilai fuzzy Serqual per kriteria masih ada yang negatif artinya nilai persepsi masih ada yang dibawah nilai harapan nasabah sehingga Bank X perlu meningkatkan kualitas layanan di beberapa kriteria. Preferensi kepuasan nasabah Bank X peringkat pertama adalah kriteria reliability yaitu ketika nasabah mempunyai masalah, maka pihak bank membantu memecahkan masalah. Peringkat berikutnya kriteria assurance yaitu nasabah merasa aman dalam melakukan transaksi, kriteria tangible yaitu memiliki perlengkapan / peralatan yang modern, kriteria reliability yaitu Bank memiliki dan menyimpan data-data secara akurat, kriteria tangible yaitu memiliki fasilitas fisik yang bagus dan menarik

    Pengembangan teknologi tangki pintar sebagai sistem peringatan dini bencana kekeringan

    Get PDF
    According to the National Disaster Management Agency, in 2021 there were 5,402 incidents recorded, one of them being drought disasters. During the drought, the availability of clean water was minimal, so clean water assistance came from other areas. The problem that is often encountered in the field is delays in water distribution assistance due to sudden information and the location of the aid is in areas that are difficult to reach. This research developed a water tank technology equipped with a sensor to provide information about water availability, the location of the tank placement to speed up information on dropping water in drought areas. This technology uses the NodeMCU ESP8266 module which functions as a microcontroller, to provide sensor-based information that detects the quantity and quality of water as well as the location of the tank. This system is based on the Internet of Things (IoT) and Blynk Android which makes it easier for people to get information in real time. The water availability indicator is presented in a three-color graphical display, namely green is a safe sign (sufficient water), yellow is a warning sign (water is reduced), and red is a sign that water availability is running low and it is necessary to drop clean water. Other information presented is water quality parameters such as pH, TDS, turbidity, and temperature as well as the location of the tank. This technology supports the achievement of SDGs, namely goals number 6 (clean water and proper sanitation) and 11 (sustainable cities and settlements)

    Hubungan Lingkar Pinggang (LP) Dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Tekanan Darah Pada Usia 25 – 60 Tahun

    Get PDF
    Latar Belakang: Perubahan gaya hidup pada manusia meliputi pola makan yang tidak teratur, makanan- makanan cepat saji, kurangnya olah raga membuat penimbunan lemak yang berlebihan. Timbunan lemak yang berlebihan akan menyebabkan lingkar pinggang berlebihan serta peningkatan Indeks Masa Tubuh (IMT). akumulasi lemak yang tertimbun pada bagian intra- abdominal berhubungan dengan umur dan IMT, ditambahkan juga oleh peneliti bahwa akumulasi lemak intra- abdominal memiliki peran yang penting pada pathogenesis hipertensi obesitas. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan IMT, lingkar pinggang dengan tekanan darah pada usia 25-60 tahun. Metode Penelitian: Penelitian ini mempergunakan pendekatan cross sectional dan data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan Chi Square. Hasil Penelitian: Berdasarkan uji analisis data dengan menggunakan chi square didapatkan hasil yaitu hasil p value dari IMT terhadap tekanan darah adalah 0.023 dan Lingkar pinggang terhadap tekanan darah adalah 0.003 sehingga p value < 0,05. Artinya ada hubungan antara IMT dengan tekanan darah, serta ada hubungan antara lingkar pinggang dengan tekanan darah. Kesimpulan: Ada hubungan antara IMT dan Lingkar Pinggang terhadap tekanan dara
    corecore