25 research outputs found
Perilaku Pengasuhan Ibu Pada Balita Gizi Kurang Di Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli
Perilaku pengasuhan ibu merupakan peranan atau keterampilan ibu dalam mengasuh dan merawat anak, baik menanamkan kebiasaan makan maupun menanamkan kebiasaan merawat kebersihan diri (kesehatan) pada anak. Menurut hasil Riskesdas, prevalensi Balita yang menngalami gizi kurang di Indonesia adalah sebesar 13,9% hal ini mengalami peningkatan dari tahun 2010 yaitu 13,0%. Di Kelurahan Birobuli yang memiliki kasus baru gizi kurang lebih banyak yaitu sebesar 629 kasus dibandingkan dengan kelurahan lain yang ada di Kota Palu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Perilaku Pengasuhan Ibu Pada Balita Gizi Kurang di Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan triangulasi sumber kepada informan yang sudah ditentukan dengan cara Purposive Sampling. Informan terdiri dari 2 informan kunci dan 5 informan biasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu relatif masih rendah disebabkan terbatasnya pengetahuan dalam pengasuhan Balita. Sikap ibu terlihat biasa saja dalam pengasuhan Balita, terlihat dari sikap ibu yang kurang konsisten dalam mengasuh Balita dari pengasuhan makan maupun pengasuhan kesehatan pada Balita. Tindakan dalam pemberian makan dan pengasuhan kesehatan Balita relatif rendah karena ibu hanya mengandalkan pengalaman sebelumnya. Diharapkan kepada ibu dapat meningkatkan pemahaman dengan mengunjungi posyandu setiap bulan, sehingga ibu dapat berkonsultasi mengenai cara pengasuhan Balita yang baik kepada kader maupun petugas gizi setempat
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU
ABSTRAK Berat badan lahir rendah sangat menentukan kesehatan di masa dewasa bayi yang dilahirkan dengan Berat badan kurang dari 2500 gram berkorelasi erat dengan penyakit degeneratif di usia dewasa. Provinsi sulawesi tengah menjadi provinsi yang paling tinggi kejadian BBLR pada tahun 2013. Prevalensi BBLR di Sulawesi Tengah tertinggi terjadi di Kota Palu Sebesar 231 Kasus (3,2%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian BBLR Di RSU Anutapura Palu. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan case control. Sampel kasus adalah ibu yang melahirkan BBLR dan sampel kontrol adalah ibu yang melahirkan normal dengan perbandingan 1 : 2 dengan macthing umur. Data dianalisis dengan uji OR pada batas kemaknaan (alfa 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa paritas (OR = 1,703 pada 95%, CI 0,862-3,363), jarak kehamilan (OR = 3,231pada 95% CI 1,633-6,391) cakupan penimbangan berat badan (OR = 2,519 pada 95% CI 1,261-5,031), cakupan pemeriksaan tekanan darah (OR = 2,692 pada 95% CI 1,397-5,184), dan cakupan pemeriksaan kadar Hb (OR = 3,154 pada 95% CI 1,451-6,855), merupakan faktor risiko terhadap BBLR. Disarankan kepada ibu hamil agar lebih memerhatikan kondisi kesehatan janinnya, dan rutin melakukan kunjungan antenatal care sehingga bayi yang dilahirkan tidak mengalami BBLR. Kata Kunci : BBLR, Risiko BBLR, Antenatal Car
Analizing Associated Factors to the Utilization of Voluntary Counselling and Testing (VCT) by Female Sex Workers (FSWs) in Palu, Indonesia
Voluntary counseling and testing (VCT) is the entry point for health services, treatment, and care for people with HIV / AIDS. VCT is also a very important role in increasing knowledge and awareness to prevent HIV / AIDS through counseling. As a high-risk group, the FSWs in Palu still lacking utilizing VCT clinics are available. This study aimed to analyze the factors associated with utilization of VCT in FSWs in Palu. This research is analytic observational, cross-sectional approach. The population in this study is all FSWs in Palu. Sampling using non-probability method with accidental sampling technique, obtained a sample of 77 respondents. Results of the analysis showed that the variables associated with the utilization of VCT is age (? = 0.034), knowledge (? = 0.049), attitude (? = 0.002), the support of those closest (? = 0.000). The variables that are not associated with the utilization of VCT is a long work as FSWs (? = 0.266) and education level (? = 0.426). in conclusions, support the nearest people needs to be improved and developed in this case health workers and NGOs because it greatly affects the FSWs in utilizing VCT
FAKTOR RISIKO KEJADIAN APENDISITIS DI BAGIAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU
Apendisitis merupakan infeksi bakteria. Berbagai hal berperan sebagai faktor pencetusnya, antara lain sumbatan lumen apendiks, hyperplasia jaringan limfoid, tumor apendiks, cacing askaris, erosi mukosa apendiks, pola makan serat rendah mengakibatkan konstipasi serta timbulnya apendisitis. World Health Organization (WHO) menyatakan angka kematian akibat apendisitis di dunia adalah 0,2-0,8%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko usia, jenis kelamin, dan pola makan dengan Kejadian Apendisitis di Bagian Rawat Inap Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik dengan pendekatan case control study. Jumlah sampel sebesar 54 pasien apendisitis dan 108 pasien non apendisitis, diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling. Data dianalisis secara analisis univariat serta analisis bivariat dengan menggunakan uji Odd Ratio (OR), pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitianmenunjukkan usia (OR = 4,717 padaCI 95% 2,331 - 9,545) dan pola makan (OR = 3,455 padaCI 95% 1,717 – 6,949) merupakan faktor risiko terhadap apendisitis dan jenis kelamin (OR = 0,657 pada CI 95% 0,337 – 1,284) bukan merupakan risiko apendisitis. Disarankan kepada masyarakat untuk menjaga pola makan serat mengingat apendisitis lebih berisiko pada usia produktif. Sebagai pencegahan yang sangat efektif untuk mengurangi kasus apendisitis.Kata Kunci: Apendisitis, Risiko, Pola Maka
PERILAKU PENGASUHAN IBU PADA BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIROBULI
Perilaku pengasuhan ibu merupakan peranan atau keterampilan ibu dalam mengasuh dan merawat anak, baik menanamkan kebiasaan makan maupun menanamkan kebiasaan merawat kebersihan diri (kesehatan) pada anak. Menurut hasil Riskesdas, prevalensi balita yang menngalami gizi kurang di Indonesia adalah sebesar 13,9% hal ini mengalami peningkatan dari tahun 2010 yaitu 13,0%. Di Kelurahan Birobuli yang memiliki kasus baru gizi kurang lebih banyak yaitu sebesar 629 kasus dibandingkan dengan kelurahan lain yang ada di Kota Palu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Perilaku Pengasuhan Ibu Pada Balita Gizi Kurang di Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan triangulasi sumber kepada informan yang sudah ditentukan dengan cara Purposive Sampling. Informan terdiri dari 2 informan kunci dan 5 informan biasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu relatif masih rendah disebabkan terbatasnya pengetahuan dalam pengasuhan balita. Sikap ibu terlihat biasa saja dalam pengasuhan balita, terlihat dari sikap ibu yang kurang konsisten dalam mengasuh balita dari pengasuhan makan maupun pengasuhan kesehatan pada balita. Tindakan dalam pemberian makan dan pengasuhan kesehatan balita relatif rendah karena ibu hanya mengandalkan pengalaman sebelumnya. Diharapkan kepada ibu dapat meningkatkan pemahaman dengan mengunjungi posyandu setiap bulan, sehingga ibu dapat berkonsultasi mengenai cara pengasuhan balita yang baik kepada kader maupun petugas gizi setempat.Kata Kunci: Perilaku Pengasuhan Ibu, Gizi Kuran
GENE MARKERS IDENTIFICATION OF ACUTE MYOCARDIAL INFARCTION DISEASE BASED ON GENOMIC PROFILING THROUGH EXTREME GRADIENT BOOSTING (XGBoost)
One disease that can cause death is Acute Myocardial Infarction (AMI). AMI, also known as a heart attack, is a condition that causes permanent damage to heart muscle tissue due to prolonged ischemia or lack of blood flow that occurs due to blockage of the epicardial coronary arteries and results in blood clots and limiting blood supply to the myocardium. During the years the young AMI patients are increasing. One of the ways to diagnose early is providing information of biomarkers related to this disease by implementing the bioinformatics data analysis. The research was conducted to look at the genomic profile of patients suffering from AMI based on without recurrent events and normal control, using the XGBoost method, due to its scalability and efficiency. Based on the grid search of tuning hyperparameters, the XGBoost method gives a classification accuracy of 88.89%, AUC 90 and kappa 0.7805. These results indicate that the XGBoost method can classify patients suffering from AMI well. This research has identified three genes that contribute the most to classifying AMI patients, namely calponin 2, ribosomal protein S11 and myotropin. Based on the heatmap visualization, information was obtained that the three genes are class markers without recurrent events
The village government’s communication model: A promotion strategy for stunting prevention in Indonesia
Background: Stunting remains a significant social issue among the population in Indonesia. Inadequate treatment has led to numerous cases of suboptimal height in children aged 19 years.
Objective: This study aimed to explore the strategy of the village government in formulating communication messages, utilizing communication methods, and employing communication media for the stunting alleviation program.
Methods: A phenomenological approach was employed, with the research conducted in Pulau Harapan Village, Nine Island District, Sinjai Regency. Data were gathered from the government officials of Pulau Harapan Village through observations, interviews, and documentation. Subsequently, the collected data underwent analysis involving reduction, presentation, verification, and conclusions drawing, facilitated by Atlas TI 8 software.
Results: The village government's strategy in crafting stunting alleviation program messages, from socialization to implementation in Harapan Island Village, Nine Island District, Sinjai Regency, revolves around the Two-Step Flow Communication model. The communication methods used include information repetition, channelization, persuasion to alter the target mothers' perceptions, educational methods, and coercion (coerfindings). Media employed include print media, electronic media, and human resource mobilization within Harapan Island Village.
Conclusion: The findings of the study provide valuable insights to address the stunting issue in Indonesia
UJI Q COCHRAN
Uji Q Cochran digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan pada variabel dependen dikotomis antara tiga atau lebih kelompok terkait. Ini dapat dianggap mirip dengan one-way repeated measures ANOVA, tetapi untuk dikotomivariabel dependen, atau sebagai perpanjangan uji McNemar.</p
