7 research outputs found

    IMPLEMENTASI NILAI KETUHANAN YANG MAHA ESA STUDI KASUS PADA SMP NEGERI 12 GORONTALO DAN SMP MUHAMMADIYAH 3 GORONTALO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan implementasi nilai ketuhanan yang maha esa pada SMP Negeri 12 Kota Gorontalo dan SMP Muhammadiyah 3 Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi nilai ketuhanan yang maha esa diantara kedua sekolah ini baru berjalan sekitar satu bulan terakhir yang diakibatkan COVID-19 yang sempat membuat pembelajaran di sekolah dilakukan secara daring yang juga berdampak pada pengimplementasian program-program sekolah, fokus sekolah dalam mengimplementasikan sila pertama yakni pada kegiatan Melaksanakan Ibadah rutin seperti melaksanakan dhuha dan dzuhur berjamaah, kegiatan memperingati hari besar keagamaan dan hapalan quran. Selama Covid-19 kegiatan tersebut hanya dilakukan via grup whastApp.

    PENANAMAN KARAKTER KEBANGSAAN PADA PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 BOLANGITANG BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA

    Get PDF
    Pengabdian ini bertujuan untuk membentuk karakter kebangsaan pada peserta didik di SMA Negeri 1 Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Provinsi Sulawesi Utara. Melalui program ini, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan kemampuan karakter sebagai individu yang berkualitas dan mampu memberikan kontribusi positif pada masyarakat. Dalam program ini, peserta didik dibekali dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan tentang karakter kebangsaan, seperti semangat nasionalisme, rasa cinta tanah air, kebanggaan terhadap budaya lokal, sikap menghargai keragaman, dan keterampilan sosial. Adapun  Metode yang digunakan dalam kegiatan ini, terdiri dari sosialisasi, pelaksanaan hingga pelaksanaan kerjasama keberlanjutan program. Adapun peserta yang dilibatkan ialah peserta didik SMA Negeri 1 Bolangitang Barat serta dosen dan mahasiswa Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Gorontalo. Adapun kesimpulan dalam pengabdian ini adalah, penanaman karakter pada peserta didik merupakan hal yang sangat penting dalam membangun perilaku kebangsaan di tengah masyarakat yang plural. Hal tersebut didasarkan dengan seiring heterogenya masyarakat saat ini, yang dipenuhi dengan keragaman budaya, agama, dan etnis, maka menjadi suatu hal yang krusial bagi peserta didik untuk memiliki karakter kebangsaan yang kuat sebagai dasar moral dalam berinteraksi dengan sesama

    PERAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANGGULANGI MASALAH KENAKALAN REMAJA DI SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 1 BOKAT KACAMATAN BOKAT KABUPATEN BUOL SULAWESI TENGAH

    Get PDF
    . Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Peran Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Menanggulangi Masalah Kenakalan Remaja di Sekolah SMA negeri 1 Bokat Kecamatan Bokat kabupaten Buol dan Untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang Melatar Belakangi Masalah kenakalan Remaja di Sekolah SMA Negeri 1 Bokat Kecamatan Bokat Kabupaten. Penelitian ini menggunakan metode Pendekatan Kualitatif yaitu dengan mendekripsikan data penelitian dalam bentuk kalimat-kalimat berupa keterangan dan pernyataan-pernyataan dari informan sesuai dengan realita dilapangan. Buol melalui hasil observasi, wawancara dan dokmentasi. Hasil penelitian ini menunjuk bagaimana Peran guru PPKn dalam Menanggulangi Masalah Kenakalan Remaja di Sekolah SMA Negeri 1 Bokat, Guru PPKn sudah melakukan perannya bahwa sebagai pembimbing dalam kegiatan belajar mengajar sangat di perlukan, selain melaksanakan tugas mengajar, mendidik perilaku peserta didik supaya tidak melakukan kenakalan atau tingkah lakunya melanggar norma di sekolah serta peraturan-peraturan tata tertib yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah. Adapun faktor-faktor yang melatar belakangi masalah kenakalan remaja di sekolah SMA N 1 Bokat yaitu adalah a) Lingkungan masyarakat yang negatif; b) Broken home; c) Pergaulan teman sebaya; d) Kurangnya perhatian orang tua. Dari keempat faktor tersebut yang mempengaruhi perilaku remaja dalam lingkungan sekolah dan luar sekolah

    SOSIALISASI PERATURAN DAN MEKANISME PEMILUKADA DALAM MEMBENTUK KOMPETENSI KEWARGANEGRAAN PEMILIH PEMULA : Studi Kasus Sosialisasi Politik pada KPU Provinsi DKI Jakarta

    Get PDF
    Pada hakikatnya Penelitian ini merupakan penelitian tentang bagaimana sosialisasi peraturan dan mekanisme pemilukada yang dilakukan KPU Provinsi DKI Jakarta dalam membentuk kompetensi kewarganegaraan pemilih pemula. Penelitian ini dilakukan di KPU Provinsi DKI Jakarta karena beberapa alasan diantaranya DKI Jakarta sebagai Ibukota negara sedang melaksanakan pesta demokrasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2012 sehingga kegiatan sosialisasi Pemilukada yang diselanggarakan KPU Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat secara nyata. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran faktual mengenai sosialisasi peraturan dan mekanisme pemilukada oleh KPU Provinsi DKI Jakarta dalam membentuk kompetensi kewarganegaraan pemilih pemula. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan data-data diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, studi literatur, studi dokumentasi dan catatan lapangan. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah anggota KPU Provinsi DKI Jakarta khususnya kelompok kerja Sosialisasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012, Pemilih pemula dan pengamat politik. Teknik analisis data yang digunakan terdiri atas tiga alur kegiatan yang terdiri secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Dari hasil analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa proses sosialisasi yang dilakukan KPU Provinsi DKI Jakarta sudah berjalan sesuai dengan peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, hanya saja cara menyampaikan informasi dan materi dalam sosialisasi cenderung monoton dan menjenuhkan bagi pemilih pemula. Hasil dari sosialisasi tersebut pemilih pemula sudah mengetahui, memahami dan mampu menganalisa tahapan Pemilukada DKI Jakarta 2012. Pengetahuan dan pemahaman tersebut pemilih pemula dapatkan bukan hanya dari sosialisasi KPU Provinsi DKI Jakarta tetapi ada upaya dari pemilih pemula untuk mencari tahu informasi Pemilukada DKI Jakarta 2012 melalui media massa. Kendala dari sosialisasi ini adalah sumber daya manusia KPU Provinsi DKI Jakarta yang belum mampu memprogram kegiatan sosialisasi lebih inovatif dan efektif bagi peningkatan kompetensi kewarganegaraan pemilih pemula dan sebagai upaya mengatasi kendala KPU Provinsi DKI Jakarta membuat nota kesepahaman dengan Departemen Pendidikan Nasional agar materi tentang kepemiluan yang telah ada dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dapat dikembangkan sehingga menghasilkan pemilih pemula yang cerdas. Rekomendasi yang dapat diajukan adalah KPU Provinsi DKI Jakarta sebagai penyelenggara Pemilukada direkomendasikan untuk melakukan sosialisasi yang lebih inovatif dan efektif seperti roadshow kesekolah-sekolah dan melakukan simulasi pemungutan suara guna meningkatan kualitas partisipasi pemilih pemula

    KONSEP PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SEBAGAI SARANA ALTERNATIF PENCEGAHAN KONFLIK

    No full text
    This article provided an overview of the concept of multicultural education as an alternative means of confl ict prevention. The method used to support the writing of this article is the study of literatu re. Point of this article is that multicultural education is a process of developing the full potential of human beingrespectful to plurality and heterogeneity as a consequence of the diversity of culture, ethnicity, religion, economic, social and political background. As one of the world’s biggest multicultural country, Indonesiais supposed deve lop multicultural education as an alternative to prevent social and cultural confl ict that often occurs in Indon esia. In addition build a multicultural society in Indonesia can not be taken for granted by trial and error. On the c ontrary building multicultural society should be pursued in a systematic, programmatic, integrated and sustainabl e. This is because the multicultural reality in Indonesia is an asset that makes Indonesian culturallu very ric h. Therefore, it is necessary for Indonesia to maintain and preserve its rich culture

    PENCEGAHAN PERNIKAHAN DINI, REMAJA DESA LION KECAMATAN POSIGADAN KEBUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

    No full text
    Secara keseluruan, Indonesia menduduki urutan tertinggi kedua pernikahan dini di Asia Tenggara setelah Kamboja. Ditingkat Nasional, Provinsi Sulawesi Utara peringkat ke 11 dari 34 Provinsi. Sementara itu, di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan angka pernikahan dini pada bulan Juli 2021 sebanyak 121 kasus. Lebih khusus untuk Desa Lion tercatat dari tahun 2019 sampai dengan Agustus 2021 terdapat 11 kasus pernikahan dini. Terdapat beberapa masalah yang dihadapi dalam fenomena sosialnya, diantaranya pergaulan bebas, kurang kontrol dari orang tua, pengaruh lingkungan dan teman sebaya serta kemajuan informasi dan teknologi. Atas dasar inilah, tujuan pelaksanaan pengabdian diantaranya memberikan penguatan dan solusi kepada remaja agar membumbuhkan kesadaran remaja dalam kehidupan sehari-hari, berdasarkan pada tujuan tersebut, métode yang digunakan dalam kegiatan adalah sosialisasi pencegahan pernikahan dini di Desa Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selata
    corecore