232 research outputs found

    Membangun Poros Maritim Melalui Pelabuhan

    Full text link
    Tulisan ini menganalisis peran dan kinerja pelabuhan di Indonesia sebagai determinan penting dalam mendukung visi Indonesia menjadi negara maritim yang kuat. Pelabuhan memegang peranan penting untuk mendukung konektivitas dan peningkatan daya saing perekonomian Indonesia. Kinerja pelabuhan akan memengaruhi efisiensi dalam proses produksi dan distribusi. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif, tulisan ini menunjukkan bahwa meskipun memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, pelabuhan di negeri ini ternyata masih jauh tertinggal dibanding dengan negara-negara lain dalam hal kuantitas dan kualitasnya. Dari perspektif kebijakan, tantangan utamanya adalah mereformasi peranan dan posisi pemerintah dalam pembangunan dan pengelolaan pelabuhan. Dalam hal ini, pemerintah, idealnya, perlu mengambil tiga langkah berikut. Pertama, mendesain kembali peraturan dan kebijakan untuk mendorong partisipasi sektor swasta. Kedua, memperkuat implementasi UndangUndang No. 2 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pengadaan Lahan dengan melibatkan pemerintah daerah dalam proses eksekusi pembebasan lahan. Ketiga, mempersiapkan secara lebih matang proyek-proyek pelabuhan yang akan ditawarkan kepada sektor swasta

    PENDEKATAN PARTISIPATIF DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

    Get PDF
    Abstrak: Latar belakang penelitian didasarkan pada adanya ketidaksesuaian pembangunan terhadap kebutuhan mendesak masyarakat yang mengakibatkan masyarakat kurang berpartisipasi di program-program pembangunan selanjutnya. Penelitian ini mendeskripsikan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Desa Bulo Wattang Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang. Tujuan penelitian ingin mengetahui partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan dan faktor yang paling berpengaruh dalam perencanaan pembangunan tersebut. Instrumen utama menggunakan kuisioner. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan tabulasi frekuensi dan alat ukur menggunakan skala likert. Instrumen utama pengumpulan data adalah kuisioner. Hasil penelitian memperlihatkan indikator yang paling berpengaruh dalam partisipasi masyarakat adalah partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan sebesar 67,4% dan hasil terendah adalah indikator partisipasi dalam pemanfaatan hasil sebesar 58,8%. Adapun indikator yang paling berpengaruh dalam perencanaan pembangunan yaitu mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan sebesar 64,8% dan hasil terendah adalah mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan sebesar 58,8%. Dengan demikian pendekatan partisipatif yang paling dominan dalam perencanaan pembangunan adalah saat masyarakat berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan.Abstract:  The background of the research is based on the existence of a development discrepancy with the urgent needs of the community which results in the community not participating in further development programs. This study will describe community participation in development planning in Bulo Wattang Village, Panca Rijang District, Sidenreng Rappang Regency. The purpose of this research is to find out community participation in development planning and the most influential factors in the development planning. The main instrument used a questionnaire. The research approach used is quantitative with frequency tabulation and measuring instruments using a Likert scale. The main instrument of data collection is a questionnaire. The results of the study show that the most influential indicator in community participation is participation in the implementation of activities by 67.4% and the lowest result is an indicator of participation in the utilization of results of 58.8%. The most influential indicator in development planning is optimizing community participation in development planning by 64.8% and the lowest result is supporting coordination between development actors at 58.8%. Thus, the most prominent participatory approach in development planning is when the community participates in the implementation of activities

    Home-Range Size of White-Headed Woodpeckers in W est- Central Idaho

    Get PDF
    The white-headed woodpecker (Picoides albolarvatus) is a species of management concern in dry-conifer forests of the Inland Northwest, where forest restoration and fuels reduction treatments are increasingly common.  This species may be vulnerable to forest management treatments because it occupies a limited distribution and has narrow habitat requirements.  Forest treatments could negatively affect this species if foraging and nesting resources are removed or could benefit the species through creation of more heterogeneity across the landscape.  Studies of other woodpecker species have identified resource availability and habitat composition as a key influence on the variation of home range size within a population.  We examined home range size of white-headed woodpeckers in a landscape historically managed for timber harvest and is currently receiving extensive forest restoration treatments.  In our first field season, we obtained relocations on 7 radio-tagged woodpeckers (5 males and 2 females, all from different breeding pairs), from late nesting through fledgling periods (late June to early September).  We obtained direct foraging observations at the radio locations.  Estimated home range sizes were quite variable(24 - 180 ha), based on the minimum convex polygon (MCP) method.  We will also estimate home range sizes using the fixed-kernel method.  Identifying habitat spatial attributes that account for variation in home range size will contribute towards effective management decisions for the persistence of white-headed woodpecker populations

    Landscape Heterogeneity at White-Headed Woodpecker Nest Sites in West-Central Idaho

    Get PDF
    The white-headed woodpecker (Picoides albolarvatus) is a regional endemic species of dry conifer forests in the Inland Pacific Northwest, where forest restoration activities are increasingly common. Recent efforts to mitigate severe fire effects and restore ecological function in these forests have prompted land managers to consider the implications of forest management actions on a range of resources, including wildlife. Identifying the associations of sensitive wildlife species with the structure and distribution of resources across landscapes is necessary for scientifically-sound management decisions. We examined the heterogeneity and proportion of open- and closed- canopy forest patches surrounding white-headed woodpecker nest sites during 2012 and 2013. We used logistic regression to compare differences between nest (n = 34) and non-nest (n = 184) sites. We found a stronger positive relationship with low canopy closure within 1-ha of nest sites compared with non-nest sites (nests: x? = 0.49, SD = 0.43; non-nests: x? = 0.06, SD = 0.16; P < 0.001). We also measured a stronger positive relationship with the edge density between low and moderate canopy patches within a 1-km radius of nest sites compared with non-nest sites (nests: x? = 30.0 meters/ha, SD = 14.6; non-nests: x? = 18.4 m/ha, SD = 14.9; P < 0.001). Our results are consistent with studies of nesting white-headed woodpeckers in Oregon. These data will help further validate and refine habitat suitability models across their northern range and contribute towards effective management decisions that will benefit the white-headed woodpecker

    Improving Human Capital through Better Education to Support Indonesia’s Economic Development

    Full text link

    Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Partisipasi Masyarakat Pada Perencanaan Pembangunan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana kepemimpinan pemerintahan desa terhadap optimalisasi partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Desa Pattondon Salu Kabupaten Enrekang. Hipotesis yang di pakai yaitu kepemimpinan pemerintahan desa akan berpengaruh signifikan terhadap upaya mengoptimalisasikan masyarakat dalam berpartisipasipada perencanaan pembangunan. Penelitian dilakukan di Desa Pattondon Salu Kecamatan Maiwa Enrekang. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 133 KK. Pengambilan sampel dengan insidental sampling melalui Rumus Slovin. Sampel yang diperoleh sejumlah 100 KK. Data dikumpulkan dengan menggunakan beberapa metode seperti observasi, kuisioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif yaitu melakukan analisis tabulasi frekuensi dan analisis regresi sederhana dengan program SPSS for windows. Penelitian memperlihatkan kepemimpinan pemerintahan desa terhadap upaya mengoptimalisasikan peran serta masyarakat khususnya dalam perencanaan pembangunan di Desa Pattondon Salu Kecamatan Maiwa Enrekang berjalan dengan baik  dengan nilai t hitung = 5,282 > t tabel  = 3,173 dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05. Maka ini Ho ditolak dan Hi diterima. Dengan demikian ada pengaruh yang kuat antara kepemimpinan dari pemerintahan di desa dengan optimalisasi pada partisipasi masyarakat dalam perencanaan sebuah pembangunan. Semakin baik kepemimpinan pemerintahan desa maka semakin meningkat optimalisasi partisipasi dari masyarakat dalam perencanaan pembangunan. Penelitian ini juga di harapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintahan desa dalam perencanaan pembangunan desa, juga sebagai bahan informasi yang luas untuk mengetahui pentingnya kepemimpinan pemerintahan desa dan optimalisasi partisipasi masyaraka
    • …
    corecore