139 research outputs found

    Evaluasi Teknis Geometri Jalan Angkut Overburden Untuk Mencapai Target Produksi 240.000 Bcm / Bulan Di Site Project Mas Lahat PT. Ulima Nitra Sumatera Selatan

    Full text link
    PT Ulima Nitra merupakan salah satu Perusahaan tambang batubara di Sumatera Selatan. Salah satu lokasipenambangan yang dikelola oleh PT Ulima Nitra berada di Desa Muara Maung, Kecamatan Merapi Barat, KabupatenLahat. Sistem penambangan yang diterapkan adalah metode tambang terbuka dengan menggunakan excavator backhoesebagai alat gali muat dan dump truck Scania P380CB-6X4 sebagai alat angkut overburden. Produkivitas alat angkutyang rendah menyebabkan target produksi overburden tidak tercapai. Faktor-faktor yang mempengaruhinya yaituwaktu kerja, waktu edar, kesediaan alat, dan kondisi jalan angkut. Curah hujan yang tinggi juga mempengaruhikegiatan operasional. Untuk meningkatkan kerja alat gali-muat dan alat angkut, maka dilakukan evaluasi teknismengenai kondisi geometri jalan angkut overburden, agar produktivitas alat angkut meningkat dan target produksiuntuk tahun 2014 sebesar 240.000 BCM/bulan dapat tercapai. Setelah dilakukan evaluasi teknis, ditemukan bahwageometri jalan angkut belum memenuhi kriteria, diantaranya grade jalan yang melebihi grade maksimal, lebar jalanyang kurang, tidak ada saluran drainase, tidak ada crossfall, tidak ada tanggul pengaman dan tidak ada superelevasipada tikungan. Setelah dilakukan perbaikan jalan angkut berupa pelebaran jalan dan penerapan crossfall, pembuatantanggul pengaman, ditch serta saluran drainase, didapatkan bahwa produktivitas unit meningkat. Produksi teoritissetelah perbaikan jalan adalah 274.300,15 BCM/bulan. Terdapat peningkatan produksi sebesar 98.291,73 BCM/bulandari produksi sebelum perbaikan jalan sebesar 176.008,42 BCM/bulan

    Evaluasi Kinerja Dehydration Unit Pada Stasiun Pengumpul Gas Lapangan Sungai Gelam PT. Pertamina Ep Asset 1 Field Jambi

    Full text link
    Saat ini PT. Pertamina EP Asset 1 field Jambi sedang dalam pengembangan produksi gas alam, hal ini dikarenakanpotensi gas yang telah ditemukan 5 tahun lalu belum dapat diproduksi karena belum ada pihak yang ingin membeli gastersebut. Namun saat ini PLN menyadari penggunaan gas sebagai sumber energi alternatif dalam pengadaan listrikuntuk daerah Jambi. Maka saat ini PT. Pertamina EP Asset 1 field Jambi mulai memproduksi gas alam yang terdapat disungai gelam untuk dijual kepada PLN. Gas yang didapat dari sumur gas di sungai gelam teryata tidak dapat langsungdikirim ke PLN karena masih mengandung impurities, maka dari itu gas alam hasil sumur gas harus diolah telebihdahulu agar bisa memenuhi persyaratan kontrak kerja oleh pihak PLN. Salah satu syarat tersebut kandungan uap airpada gas tidak boleh lebih dari 20 lbs/MMSC. Maka dari itu pada SP Gas lapangan Sungai Gelam terdapat alat yangberfungsi untuk menghilangkan uap air yaitu Dehydration Unit (DHU). Proses penghilangan air terdiri dari beberapatahap mulai dari penyerapan air dengan menggunakan dessicant, drying dan regenerasi. Maka dari itulah diperlukanalat untuk dapat menyerap air yang terkandung di dalam gas alam. Dehydration Unit (DHU) yang digunakan dilapangan Sungai Gelam menggunakan desikan padat dengan jenis molecular sieve. Namun keberadaan alat ini akandievaluasi apakah sesuai atau tidak untuk mengeringkan gas alam di Sungai Gelam sehingga kandungan air dapatmemenuhi persyaratan dari PLN. Evaluasi dilakukan dengan perbandingan antara kandungan uap air pada gassebelum masuk DHU (inlet) dan setelah masuk DHU (outlet) sehingga diketahui berapa besar kemampuan penyerapandari DHU tersebut, serta kemampuan untuk memenuhi kontrak kerja dengan pihak PLN

    Peningkatan Produksi Sucker Rod Pump (Srp) Dengan Mengacu Pada Break Event Point (Bep) Sumur Jrk-x Di PT. Pertamina Ep Region Sumatera Field Pendopo

    Full text link
    Secara umum metoda pengangkatan buatan (artificial lift) bertujuan untuk membantu pengangkatan fluida dari dalam sumur ke permukaan. Salah satunya dengan menggunakan sucker rod pump. Konsep dasar dalam perencanaan sucker rod pump adalah kemampuan pompa yang akan digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan laju produksi optimal sumur tersebut. Dalam peningkatan produksi suatu sumur, perlu diketahui batas tingkat produksi yang memberikan titik impas atau break event point (BEP). Hal ini adalah salah satu dasar dalam peningakatan produksi suatu sumur. Karena peningkatan produksi mempengaruhi biaya pengeluaran . Sehingga biaya yang dikeluarkan harus lebih kecil dari pendapatan yang diterima untuk mendapat keuntungan yang diinginkan. Berdasarkan hasil analisa break event point (BEP), Perusahaan mengalami kerugian (loss) sebesar US1.800/monthdantitikimpasberadapadaproduksiminyak(Qo)sebesar300,95bbl/month.SedangkandarihasilanalisakurvaInflowPerformanceRelationship(IPR)lajuproduksifluidapadasuckerrodpumpyangterpasangsebesar228bfpdyangartinyalajuprouduksifluidatersebutbelummencapailajuproduksioptimalyaitusebesar600bfpd.Sehinggaperludilakukanredesignsuckerrodpump,yaitutanpamenggantitipepompayangterpasangdenganmengkombinasipanjanglangkah(SL)86inchdankecepatanpompa(N)15spm,didapatkanefisiensivolumetrispemompaan(Ev)sebesar79 1.800 /month dan titik impas berada pada produksi minyak (Qo) sebesar 300,95 bbl/month. Sedangkan dari hasil analisa kurva Inflow Performance Relationship (IPR) laju produksi fluida pada sucker rod pump yang terpasang sebesar 228 bfpd yang artinya laju prouduksi fluida tersebut belum mencapai laju produksi optimal yaitu sebesar 600 bfpd. Sehingga perlu dilakukan redesign sucker rod pump, yaitu tanpa mengganti tipe pompa yang terpasang dengan mengkombinasi panjang langkah (SL) 86 inch dan kecepatan pompa (N) 15 spm, didapatkan efisiensi volumetris pemompaan (Ev) sebesar 79 % dan pump displacement sebesar (PD) 755,17 bfpd. Setelah dilakukan redesign, maka Perusahaan akan mendapatkan keuntungan (profit) sebesar US 24.368 /month

    Perhitungan Flowrate Quench Air Optimum Pada Sistem Thermal Oxidizer Di Lapangan Singa Lematang Asset PT Medco E&p Indonesia

    Full text link
    Thermal oxidizer (TOx) merupakan salah satu sistem pada lapangan gas yang berfungsi untuk mengoksidasi waste gas.Sistem ini sangat penting apabila sistem ini terganggu maka dapat mengganggu keseluruhan sistem pada centralprocessing plant di PT Medco E&P Lematang. Temperatur TOx dalam kondisi normal berada pada temperature ±1600oF, sedangkan batas atas temperatur maksimum TOx berada pada temperatur1900 oF. Kondisi ini disebut dengankondisi high high. Apabila TOx mencapai kondisi high high maka keseluruhan sistem TOx akan mati. Pada sistem TOxquench air berperan dalam mendinginkan flue gas hasil pembakaran. Sehingga dibutuhkan flowrate quench air yangsesuai untuk menjaga kondisi temperatur TOx. Penulis membuat beberapa simulasi perhitungan berdasarkan dataharian dari digital control system. Dari simulasi ini didapatkan besarnya flowrate quench air optimum untuk menjagakondisi TOx dalam keadaan normal adalah sebesar 19,094 lb/hr

    Evaluasi Penggunaan Pompa Terhadap Air Limpasan Kolong Lama Tahun 2014 Pada Tambang Besar 1.42 Pemali PT. Timah (Persero), Tbk Bangka Belitung

    Full text link
    Tambang Besar 1.42Pemali PT. Timah (Persero), Tbk yang berlokasi di Pemali, Bangka Belitung merupakantambang timah dengan metoda Tambang Terbuka. Sistem operasi penambangannya menggunakan sistem shoveland truck. Pengolahan Awal menggunakan sistem hydroliking dan jigging. Tujuan penelitian adalah untukmengetahui jumlah air yang masuk sesuai dengan sump yang tersedia sehingga diperoleh jumlah pompa yangsesuai dengan kemajuan tambang pada tahun 2014 s.d. 2015. Total luas pit yang diprediksi dalam area TambangBesar 1.42 Pemali pada tahun 2014 sebesar 3,4 Km2 dengan luas total catchment area 0,69 Km2. Luas inidibebankan pada satu kolam penampung sementara yaitu sump lama dimana digunakan 2 pompa yang dipasangseri. Analisa yang dilakukan terhadap peta rencana operasi penambangan 2014 menunjukkan, ternyata daerahsump lama akan dilakukan penambangan. Hal ini dikarenakan di lapisan bawah sump terdapat bijih timah yangekonomis. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomentasikan untuk melakukan penambahan 2 unit pompadengan debit 200 m3/jam agar sump dapat kering sesuai rencana. Penambahan ini diharapkan dapat mendukungoperasi penambangan secara optimal sesuai dengan rencana teknis penirisan tambang pada area Kolong Lama

    Evaluasi Proses Pembuatan Avtur (Aviation Turbine) Berdasarkan Analisa Sifat Fisik Dan Kimia Minyak Mentah (Crude Oil) Di PT Pertamina Ru II Dumai

    Full text link
    Aviation Turbine Fuel (AVTUR) atau secara Internasional lebih dikenal dengan nama Jet A-1 adalah bahan bakaruntuk pesawat terbang jenis jet (baik tipe jet propusion atau propeller.) Avtur adalah minyak tanah dengan spesifikasiyang diperketat, terutama mengenai titik uap, dan titik beku. Secara umum, avtur memiliki kualitas yang lebih tinggidibandingkan bahan bakar yang digunakan untuk pemakaian yang kurang ‘genting\u27 seperti pemanasan atautransportasi darat. PT Pertamina RU II Dumai adalah salah satu Perusahan pengolahan yang menghasilkan berbagaiproduk akhir atau produk turunan dari minyak mentah.Untuk melakukan proses pengolahan pada minyak mentahperlu dikatahui karakteristik dan spesifikasi dari minyak mentah (bahan baku) yang akan diolah Untuk mengetahuimutu dan manfaat minyak bumi tersebut,ada beberapa parameter analisa minyak bumi yang digunakan yang terbagidalam 2 parameter yaitu parameter fisik dan parameter kimia.Dari analisa tersebut diketahui Bahan baku minyakmentah daerah Duri ( Duri Crude ) tipe “Naphthenic-naphthanic” dan Minas ( Minas Crude ) tipe “Paraffinicintermediate”.Penulis membuat perhitungan material balance bahwa Produksi Avtur secara aktual berkisar 8,35 %dari jumlah feed umpan dari kilang dumai 127 bbl dan kilang SPK 49 bbl.Mutu dan kualitas hasil produksi bahanbakar jenis Avtur (Aviation Turbine) kilang pertamina RU II Dumai baik dan memenuhi syarat dan spesifikasi yangditetapkan serta layak dipasarkan

    Analisa Teknis Mine Dewatering Terhadap Rencana Tiga Tahun Penambangan Hingga Tahun 2016 Di Pit Blok Barat PT Muara Alam Sejahtera Kabupaten Lahat

    Full text link
    PT. Muara Alam Sejahtera adalah Perusahaan yang bergerak di industri pertambangan batubara yang aktivitas penambangannya menggunakan sisitem open pit. Berdasarkan rencana penambangan tiga tahun hingga tahun 2016 Perusahaan akan memperluas permukaan kerja tambang dan memperdalam elevasi pit bottom dari 20 mdpl mejadi 0 mdpl.Hal ini akan sangat potensial untuk terjadinya banjir atau genangan air dikarenakan metode penambanganya yang open pit membentuk cekungan. Untuk mencegah terjadinya banjir di permukaan kerja tambang yang dapat menurunkan rencana produksi, maka dibutuhkan penanggulangan air yang telah masuk ke tambang tanpa melakukan Perubahan design dengan menggunakan metode mine dewatering dengan menganalisa air yang masuk ketambang terhadap kapasitas pompa DnD 200 -5Hx. Tujuanya agar air yang dipompakan keluar tambang dapat mengeringkan permukaan kerja tambang dan menghambat terjadinya banjir serta penurunan produksi. Total debit air maksimum yang masuk ke tambang hingga periode umur tambang berlangsung adalah 320.912,1 m3/bulan. Dengan rencana volume sump hingga tahun 2016 adalah 21.070 m3 maka durasi sump dapat penuh terisi air hujan maksimum adalah 3,38 jam. Rencana penggunaan pompa DnD 200 – 5Hx dengan debit aktual 750 m3/jam, head total 102,78 m, dan daya pompa 357,56 kW. Agar air yang keluar maksimum dapat mengeringkan sump maka dibutuhkan pemompaan selama 427,88 jam dan apabila pompa dapat bekerja maksimal 18 jam/hari maka lama pemompaan 24 hari. Rencana penambangan PT. Muara Alam Sejahtera hingga tahun 2016 tidak akan terhambat oleh air tambang jika pompa DnD 200-5Hx dapat berkerja secara optimal

    An Experimental Study on the Performance of Calcium Carbonate Extracted from Eggshells as Weighting Agent in Drilling Fluid

    Get PDF
    Drilling mud density is an important factor in drilling operations. The cost of the drilling mud used for oil and gas well drilling can be 10%-15% of the total drilling cost, and the deeper the well, the more the needed drilling mud. This research aims to prepare a mud that provides performance similar to the conventional mud and to lower down the dependency of primitive CaCO3 technology by exploring it from trash/polluted and naturally occurring materials. For that purpose, a mud was prepared by replacing primeval CaCO3 with the CaCO3 derived from eggshells, as eggshells contain CaCO3 in high amounts which range from 70% to 95%. The success of this project will provide an affordable solution and an alternative way to explore new methodologies for obtaining CaCO3. According to the 2017 Report of Pakistan Poultry Association (PPA) 18,000 Million table eggs are consumed per year in Pakistan. The obtained results of this research are quite satisfactory. CaCO3 obtained from eggshells is used in high amounts, 275–410g to achieve density ranges from 9.5 to 11.0 pounds per gallon whereas, pure the needed quantity of pure CaCO3 is 150g to obtain the density of 10.5 pounds per gallon. Apart from this, it is also observed that eggshell based CaCO3 samples are more efficient in rheological properties compared to the market samples of CaCO3 t. The pH of pure CaCO3 sample of 10.5 pounds per gallon density is almost the same with the sample of eggshell CaCO3 of 10.5 pounds per gallon density

    Comparison of outcomes using the rituximab originator MabThera with the biosimilar Truxima in patients with ANCA-associated vasculitis

    Get PDF
    Objectives: The use of rituximab (MabThera®), an anti-CD20 monoclonal antibody, is the most significant development in the management of anti-neutrophil cytoplasm antibody (ANCA)-associated vasculitis (AAV) since the introduction of cytotoxic therapy in 1950. Truxima® is the first anti-CD20 biosimilar approved for the same indications, and has been available in the UK since 2017. Significant cost savings have been reported when switching to biosimilars, which could lead to greater patient access to such treatment. Therefore, it is important to know whether patients’ clinical and laboratory parameters respond equally well to biosimilars as to reference medicines, tested in clinical trials. Method: We retrospectively reviewed the clinical outcomes and laboratory parameters in 257 consecutive patients treated with anti-CD20 depletion therapy using MabThera or Truxima, for induction and maintenance of remission, in two tertiary renal centres between 2010 and 2019. Results: We demonstrated no difference between patients treated with MabThera or Truxima in rates of remission, relapse, and hospitalization with infection when used for either induction or maintenance of remission of AAV. In one hospital subgroup analysis, we showed comparable levels of hypogammaglobulinaemia, B-cell depletion, and frequency of infusion reactions, with no significant differences. Conclusion: The efficacy and safety of the rituximab biosimilar Truxima are not inferior to the originator MabThera in patients with AAV. Truxima represents a cheaper and safe therapeutic alternative that could increase patient access to rituximab

    In-situ growth of nonstoichiometric CrO0.87 and Co3O4 hybrid system for the enhanced electrocatalytic water splitting in alkaline media

    Get PDF
    The development of electrocatalysts for electrochemical water splitting has received considerable attention in response to the growing demand for renewable energy sources and environmental concerns. In this study, a simple hydrothermal growth approach was developed for the in-situ growth of non-stoichiometric CrO0.87 and Co3O4 hybrid materials. It is apparent that the morphology of the prepared material shows a heterogeneous aggregate of irregularly shaped nanoparticles. Both CrO0.87 and Co3O4 have cubic crystal structures. Its chemical composition was governed by the presence of Co, Cr, and O as its main constituents. For understanding the role CrO0.87 plays in the half-cell oxygen evolution reaction (OER) in alkaline conditions, CrO0.87 was optimized into Co3O4 nanostructures. The hybrid material with the highest concentration of CrO0.87 was found to be highly efficient at driving OER reactions at 255 mV and 20 mA cm−2. The optimized material demonstrated excellent durability for 45 h and a Tafel slope of 56 mV dec−1. Several factors may explain the outstanding performance of CrO0.87 and Co3O4 hybrid materials, including multiple metallic oxidation states, tailored surface properties, fast charge transport, and surface defects. An alternative method is proposed for the preparation of new generations of electrocatalysts for the conversion and storage of energy
    corecore