31 research outputs found

    Perancangan Pengendali PID-Ciancone pada Sistem Pressure Process RIG 38-714

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang pengendali PID untuk sistem/plant Pressure Process Rig 38-714. Pressure Process Rig (Feedback 38-714) merupakan peralatan laboratorium yang berguna sebagai alat peraga dan simulasi untuk penelitian yang terkait dengan pengaturan tekanan (pressure) dan kecepatan alir (flow) udara. Instrumen ini dapat digunakan untuk mendemonstrasikan prinsip-prinsip dari proses pengukuran dan pengendalian. Metode yang digunakan untuk memperoleh nilai-nilai parameter pengendali PID adalah metode tuning Ciancone. Parameter-parameter Kp, Ti, dan Td ditentukan dengan menggunakan grafik Ciancone. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh nilai-nilai Kc, Ti, dan Td berturut-turut sebesar 0,91; 0,139; dan 0,009 untuk input sebesar 1-2 volt. Dengan memasukkan nilai-nilai parameter tersebut ke dalam simulink controler PID, diperoleh grafik output yang dapat mengikuti input step yang diberikan

    Analisa Yuridis Tindak Pidana Illegal Logging Yang Dilakukan Korporasi

    Get PDF
    Korporasi ini acapkali terjadi melampaui batas-batas wilayah negara. Korporasi saat ini murni diakui sebagai suatu subjek hukum pidana yang dapat melakukan suatu tindak pidana, namun pengaturannya hanya terbatas pada undang-undang diluar KUHP termasuk Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Perusakan Hutan yang telah mengatur pula korporasi sebagai subjek hukum pidana, mengkaji suatu tindak pidana illegal logging yang dilakukan oleh korporasi, nantinya akan terlihat seberapa besar dampak yang akan ditimbulkan dari tindak pidana tersebut. Dari berbagai fenomena yang ada, korporasi ternyata memiliki peran potensial dalam terjadinya tindak pidana illegal logging. Tindak pidana illegal logging yang dilakukan oleh korporasi merupakan suatu tindak pidana yang dikategorikan sebagai tindak pidana perusakan hutan, dikarenakan dengan terjadinya tindak pidana ini maka hutan yang seharusnya dilindungi dan dijaga namun sebaliknya dirusak dan mengakibatkan kelestarian dan ekosistem hutan menjadi terganggu. dalam penulisan ini menggunakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normative dan konseptal. Pengaturan pertanggungjawaban korporasi dalam tindak pidana illegal logging diatur dalam pasal 82 sampai pasal 105 yang dimana apabila pengurus korporasi bertanggungjawab atas tindak pidana maka korporasi juga mampu untuk bertanggungjawab. Korporasi dapat dipertanggungjawabkan dalam tindak pidana illegal logging dilihat dari adanya hubungan kerja maupun hubungan lain dalam lingkup korporasi. Pidana yang diancamkan kepada korporasi dapat berupa pidana pokok yaitu denda dan pidana tambahan yaitu penutupan seluruh atau sebagaian perusahaan.Korporasi ini acapkali terjadi melampaui batas-batas wilayah negara. Korporasi saat ini murni diakui sebagai suatu subjek hukum pidana yang dapat melakukan suatu tindak pidana, namun pengaturannya hanya terbatas pada undang-undang diluar KUHP termasuk Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Perusakan Hutan yang telah mengatur pula korporasi sebagai subjek hukum pidana, mengkaji suatu tindak pidana illegal logging yang dilakukan oleh korporasi, nantinya akan terlihat seberapa besar dampak yang akan ditimbulkan dari tindak pidana tersebut. Dari berbagai fenomena yang ada, korporasi ternyata memiliki peran potensial dalam terjadinya tindak pidana illegal logging. Tindak pidana illegal logging yang dilakukan oleh korporasi merupakan suatu tindak pidana yang dikategorikan sebagai tindak pidana perusakan hutan, dikarenakan dengan terjadinya tindak pidana ini maka hutan yang seharusnya dilindungi dan dijaga namun sebaliknya dirusak dan mengakibatkan kelestarian dan ekosistem hutan menjadi terganggu. dalam penulisan ini menggunakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normative dan konseptal. Pengaturan pertanggungjawaban korporasi dalam tindak pidana illegal logging diatur dalam pasal 82 sampai pasal 105 yang dimana apabila pengurus korporasi bertanggungjawab atas tindak pidana maka korporasi juga mampu untuk bertanggungjawab. Korporasi dapat dipertanggungjawabkan dalam tindak pidana illegal logging dilihat dari adanya hubungan kerja maupun hubungan lain dalam lingkup korporasi. Pidana yang diancamkan kepada korporasi dapat berupa pidana pokok yaitu denda dan pidana tambahan yaitu penutupan seluruh atau sebagaian perusahaan

    PELATIHAN PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK DESA BONTOMATENE KECAMATAN MARUSU KABUPATEN MAROS

    Get PDF
    The Electrical Installation Training and counseling activity in the Bonto Matene Village aims to provide a basicunderstanding of local residents, especially young people and productive age, about residential electricity installations. Inaddition, this activity is also intended to provide basic training in the use of installation equipment and how to install it.The method used in this activity includes lectures on basic understanding of electrical installations, introduction ofelectrical installation equipment, as well as training in residential electrical installation. Participants included in thisactivity came from members of the youth organization in Bonto Matene Village, Marusu District, Maros Regency. Theresults obtained by the participants of the electrical installation and training activities are in the form of the ability to usea variety of simple electrical installation equipment, the ability to install residential electrical installations, as well as theability to check trouble shooting from a residential electrical installation

    Legal Aspects of Binding of Sale and Purchase Agreements as Stages of Buying and Selling Land Rights in Installments

    Get PDF
    To analyze the will of the parties making the purchase agreement before making the sale and purchase deed before the PPAT and to analyze the protection of the parties in the sale and purchase agreement; To analyze the legal consequences of buying and selling transactions made by the parties. The method used is a normative method with a statutory approach. The Binding Agreement of Sale and Purchase is an initial bond which is subordinate to the establishment of an authentic sale and purchase agreement. The clauses in the Binding Sale Agreement can protect both the seller and the buyer if all the aims and objectives of the parties have been clearly stated in the Sale and Purchase Agreement so that the rights of both parties can be protected and both parties can clearly know the obligations obligation that must be done.The legal consequence of this Binding Agreement is that if a party violates the contents of the Agreement, it will be subject to sanctions in accordance with what is stated in the Agreement. If deliberations for consensus are not reached, they can be processed by the Cour

    Pengaruh Penggunaan Motor Listrik terhadap Peningkatan Jumlah Produksi pada Usaha Kripik Singkong

    Get PDF
    Kripik singkong yang diproduksi oleh pedagang memiliki kualitas masih rendah, dimana pemotongannya masih dilakukan secara manual menggunakan pisau potong tangan. Penggunaan pisau potong tangan menghasilkan pemotongan yang tidak sempurna baik dari ketebalan potong maupun terpotong secara sempurna. Penggunaan pisau potong tangan juga menyebabkan kuantitas produk yang dihasilkan sangat kurang. Untuk mendapatkan kualitas kripik singkong yang lebih baik, maka diadakanlah mesin pemotong singkong. Pengadaan mesin pemotong singkong mampu menjaga kualitas produk dan meningkatkan kuantitas produksi dari usaha produksi kripik singkong. Penggunaan mesin pemotorng tersebut dapat dibantu dengan motor listrik ataupun tanpa motor listrik (diputar dengan tangan). Penggunaan mesin pemotong singkong menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang terjamin, yaitu menghasilkan potongan kripik singkong yang memiliki ketebalan yang seragam (0,8 hingga 1,5 mm) dan terpotong secara sempurna serta dapat meningkatkan kuantitas produksi. Kapasitas produksi alat pemotong singkong jika menggunakan motor listrik adalah 111,63 hingga 124,44 kg/jam. Kapasitas produksi alat pemotong singkong untuk produksi keripik singkong dengan cara manual (diputar tangan) adalah 63,46 hingga 64,02 kg/jam. Penggunaan mesin listrik dapat meningkatkan kapasitas produksi dari alat pemotong singkong sebesar 74,37 % hingga 96,09 %. Penggunaan mesin listrik pada alat pemotong singkong mengakibatkan bertambahnya ongkos produksi, sehingga hanya digunakan jika jumlah produksi sudah besar

    PENGENDALI JARAK JAUH BEBAN KELISTRIKAN PADA RUANG KERJA

    Get PDF
    PENGENDALI JARAK JAUH BEBAN KELISTRIKAN PADA RUANG KERJ

    PEMBINAAN PENGELOLAAN MANAJEMEN BISNIS PELAKU USAHA MIKRO WARUNG KOPI

    Get PDF
    PEMBINAAN PENGELOLAAN MANAJEMEN BISNIS PELAKU USAHA MIKRO WARUNG KOP
    corecore