14 research outputs found

    FAKTOR STRES KERJA PADA PEGAWAI BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN: Occupational Stress Factors in Disease Prevention and Control Employees Health Department of South Sulawesi Province

    Get PDF
    Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) merupakan ujung tombak dalam pencegahan dan pengendalian penyakit termasuk pandemi Covid-19 saat ini. Adanya pandemi Covid-19, tugas dan fungsi dari bidang P2P bertambah yang dapat menimbulkan beban kerja sehingga terjadi stres kerja. Untuk mengetahui hubungan antara faktor internal, faktor eksternal dan indikator beban kerja dengan stres kerja pada pegawai di bidang P2P. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode cross sectional. Penelitian dilakukan di Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan pada bulan Februari 2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan exhaustive sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 51 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara umur (p=0,097), tugas (p=1,000), target yang harus dicapai (p=1,000), beban kerja (p=0,546), dengan stres kerja. Terdapat hubungan antara lingkungan kerja (p=0,004), organisasi kerja (p=0,047) dengan stres kerja. Penelitian ini menyarankan untuk memperhatikan lingkungan kerja dan organisasi kerja pegawai guna meminimalisir stres kerja demi mendukung produktifitas dan efektifitas pegawa

    FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN IMUNISASI HB0 DI PUSKESMAS KOPPE KABUPATEN BONE: Factors Related to the Use of HB0 Immunization at the Koppe Health Center, Bone District

    Get PDF
    Hepatitis B adalah peradangan pada organ hati. Virus Hepatitis ini sering ditemukan di daerah yang mempunyai iklim tropis, Di dunia terdapat 350 juta orang yang menderita HbsAg (Hepatitis B Surface Antigen) positif sebagai pembawa (Carrier) dan 220 juta (78%) terdapat di Asia termasuk Indonesia. Diperkirakan 25-45% penderita penyakit hepatitis B adalah bayi dan anak yang ditularkan oleh ibu yang berisiko pada saat hamil yaitu sebesar 3,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan, persepsi, sikap, dukungan suami, dan jarak ke puskesmas dengan pemanfaatan program Imunisasi Dasar Hepatitis B0 di Puskesmas Koppe Kabupaten Bone. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Besar sampel penelitian ini sebanyak 132 sampel yang berlangsung pada bulan Maret – April 2022. Hasil data disajikan dalam bentuk analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah responden yang memanfaatkan imunisasi Hepatitis B0 sebanyak 71 Orang (53,8%) sedangkan yang tidak memanfaatkan imunisasi Hepatitis B 0 sebanyak 61 Orang (46,2%). Uji chi square menunjukkan hasil yaitu variabel pengetahuan (p=0,000), persepsi (p=0,051), sikap (p=0,702), dukungan suami (p=0,000) dan Jarak ke Puskesmas (p=0,951).  Oleh karena itu ada hubungan antara Pengetahuan dan Dukungan suami dengan pemanfaatan program imunisasi Hepatitis B di Puskesmas Koppe Kabupaten Bone dan tidak ada hubungan antara persepsi, sikap, jarak ke puskesmas dengan pemanfaatan program imunisasi hepatitis B di Puskesmas Koppe Kabupaten Bone

    HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT SAAT PANDEMI COVID-19 DI RSUD HAJI MAKASSAR: The Relationship of Motivation with the Performance of Nurses During the Covid-19 Pandemic at Haji Makassar Hospital

    Get PDF
    Sebagai tenaga kesehatan yang sering berkontak dengan pasien, tidak dapat dipungkiri perawat memiliki nilai tersendiri bagi pasien. Penilaian kinerja perawat menjadi hal yang penting sebab mampu melihat tingkat produktifitas kinerjanya. Menurut Robbins penilaian kinerja dapat ditentukan dengan melihat faktor motivasi kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dengan kinerja perawat di rawat inap RSUD Haji Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional menggunakan uji chi-square. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dilakukan pada bulan Desember hingga Januari 2021 di RSUD Haji Makassar. Jumlah populasi yaitu 183 dengan sampel penelitian 64 orang. Hasil: Hasil dari penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara gaji dan upah dengan kinerja (p<0,05), penghargaan/pengakuan dengan kinerja (p<0,05), tanggung jawab dengan kinerja (p<0,05) dan tidak ada hubungan kebijakan dan administrasi dengan kinerja (p>0,05), kondisi kerja dengan kinerja (p>0,05) dan kesempatan untuk maju dengan kinerja (p>0,05).  Adapun saran pada penelitian ini yaitu pihak manajemen rumah sakit diharapkan untuk melakukan evaluasi terhadap tunjangan sebagai tambahan diluar gaji pokok terhadap perawat, pihak manajemen rumah sakit diharapkan untuk memberikan penghargaan tahunan atau reward bagi perawat yang telah berkinerja baik, dan pihak manajemen rumah sakit diharapkan untuk menetapkan tanggung jawab utama bagi perawat di rawat inap RSUD Haji Makassar agar tidak ada tambahan tanggung jawab diluar SOP yang berlaku

    DETERMINAN PENERIMAAN VAKSINASI COVID-19 PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAKKASAU: Determinants of Acceptance of COVID-19 Vaccination in Communities in The Working Area of The Makasau Public Health Center

    Get PDF
    Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran pandemi COVID-19. Vaksin tidak hanya memberikan perlindungan bagi orang-orang yang telah melakukan vaksinasi, tetapi bagi masyarakat luas dengan mengurangi penyebaran penyakit dalam suatu populasi. Cakupan vaksinasi dapat meningkat jika tingkat penerimaan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat semakin besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan penerimaan program vaksinasi COVID-19 pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Makkasau. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei analitik dengan desain Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Makkasau dan berumur >18 tahun dari 08 Maret - 07 April 2022. Sampel sebesar 100 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode Accidental Sampling. Hasil penelitian menunjukkan 90% responden memiliki penerimaan vaksinasi COVID-19 yang tinggi. Hasil penelitian menunjukkan persepsi kerentanan (p=0,001), persepsi manfaat (p=0,000), persepsi hambatan (p=0,042), dan dorongan bertindak (p=0,001) berhubungan terhadap penerimaan program vaksinasi COVID-19 pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Makkasau. Tidak terdapat hubungan persepsi keparahan (p=0,067) terhadap penerimaan program vaksinasi COVID-19 pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Makkasau. Sebagian besar variabel yang diteliti dalam penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan penerimaan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat maka diharapkan bagi pihak puskesmas Makkasau agar lebih aktif memberikan sosialisasi terkait tingkat keparahan COVID-19 dan manfaat vaksinasi COVID-19, sehingga masyarakat memiliki persepsi yang positif terhadap vaksinasi COVID-19 dan memiliki dorongan untuk melakukan vaksinasi COVID-19. Bagi masyarakat diharapkan tetap patuh melakukan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi agar tidak rentan terjangkit COVID-19

    FACTORS RELATED TO THE UTILIZATION OF HEALTH SERVICES AT TRADITIONAL COMMUNITY HEALTH CENTER IN MAKASSAR

    Get PDF
    Background: Treatment methods through traditional healers and using herbal ingredients are an alternative for the community in overcoming health problems experienced, in addition to using conventional health services. Objective: This study aims to determine the factors related to the use of health services at Traditional Community Health Center in Makassar (Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat Makassar/BKTM) in 2023. Methods: This research was conducted at Traditional Community Health Center in Makassar in May 2023. The population of this study were all outpatients in all types of services. The sample size was 95 respondents. The research method employed was a cross-sectional design with a quantitative approach. The data analysis techniques used were univariate and bivariate, and the tests applied was chi-square test. Results: The study's findings revealed that the utilization of health services at Traditional Community Health Center in Makassar was associated with three factors: availability(p=0.048), affordability(p=0.000) and accessibility(p=0.085). Conclusion: The utilization of health services at Traditional Community Health Center in Makassar correlated with availability, affordability, and accessibility. It is recommended for the management to improve facilities that are not yet available, as well as increase promotion and publication regarding traditional health services and the existence of the Balai Kesehatan Traditional Masyarakat Makassar

    EVALUASI BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN DI KABUPATEN JENEPONTO

    Get PDF
    Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) adalah bantuan dana dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan dalam membantu pemerintahan kabupaten/kota melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan menuju Millenium Development Goals (MDG???s) dengan meningkatkan kinerja puskesmas dan jarinngannya. Tujuan penelitian ini untuk melakukan evaluasi terhadap Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) melalui pendekatan sistim dilihat dari input, proses dan output di Kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi dengan analisis univariat dan analisis data kualitatif menggunakan model Miles and Huberman. Informan berjumlah 8 orang yang terdiri dari Kepala Bina Kesehatan Masyarakat, kepala puskesmas dan pengelola program BOK dengan teknik purposive sampling sebagai metode penentuan informan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan program dana BOK di Kabupaten Jeneponto sudah berjalan dengan baik yang terlihat dari aspek kebijakan yang sudah mengeluarkan dana BOK dengan tepat, aspek SDM yaitu tenaga pengelola dana BOK telah sesuai dengan pedoman. Aspek pengorganisasian memiliki tenaga pelaksana yang berbeda serta dari aspek pengawasan dilakukan pemerintah setiap tahun secara periodik sehingga pada aspek pelaporan menjadi baik. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pelaksanaan program BOK di Kabupaten Jeneponto telah berjalan dengan baik

    EVALUASI PROGRAM KESEHATAN GRATIS DI SULAWESI SELATAN

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan Evaluasi Program Kesehatan Gratis di\ud Sulawesi Selatan studi kasus di Kota Mak\ud assar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif\ud eksploratif yang dilengkapi dengan data kuantitatif dan data kualitatif (\ud mix method\ud ) untuk\ud menggambarkan evaluasi program kesehatan gratis. Sampelnya adalah pasien rawat jalan dan\ud rawat inap RS Daya, R\ud S Wahidin, RS Labuang Baji dan PKM Kassi\ud -\ud Kassi serta stakeholder di\ud Dinkes Provinsi dan Kota Makassar. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan\ud kuesioner, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Data kuantitatif yang diperoleh diolah\ud dengan menggun\ud akan aplikasi SPSS for Windows versi 18 sedangkan data kualitatif dianalisis\ud berdasarkan dalam Sugiyono (2012) yaitu\ud data reduction, data display\ud , dan\ud conclusion drawing/\ud verification\ud . Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan program kesehatan gratis di\ud Kota\ud Makassar pada tahap input sepenuhnya belum terlaksana dengan baik, misalnya tidak terdapat\ud anggaran untuk pendataan kepesertaan, hampir seluruh Kabupaten memiliki SDM Kesehatan\ud yang belum memenuhi standar nasional dan beban kerja tinggi, peralatan pus\ud kesmas masih\ud terbatas dibandigkan dengan jumlah pasien serta terkait sharing dana pelayanan kesehatan gratis\ud provinsi menanggung beban yang cukup tinggi. Pelaksanaan program kesehatan gratis di\ud Sulawesi Selatan pada tahap proses sepenuhnya belum terlaksana\ud dengan baik, misalnya masih\ud terdapat beberapa obat yang kurang tersedia di Puskesmas dan Rumah Sakit serta proses\ud penyaluran, pencairan dan pembayaran dana pelayanan kesehatan gratis masih mengalami\ud keterlambatan. Pelaksanaan program kesehatan gratis di S\ud ulawesi Selatan pada tahap output\ud sudah memenuhi indikator pencapaian pelaksanaan kesehatan gratis. Pelaksanaan program\ud kesehatan gratis di Sulawesi Selatan pada tahap outcome ditandai pasien rawat jalan pada\ud umumnya lebih banyak yang merasa puas dibanding\ud yang merasa kurang puas, kualitas\ud pelayanan kesehatan gratis pasien rawat inap secara umum sudah baik serta kualitas pelayanan\ud kesehatan gratis pasien rawat jalan semuanya di atas rata\ud -\ud rata harapan pasien. Disarankan kepada\ud Dinas Kesehatan Provinsi Sulawe\ud si Selatan dan Dinas Kesehatan Kota Makassar untuk\ud memaksimalkan tata laksana kepesertaan pelaksanaan program pelayanan kesehatan gratis dan\ud memaksimalkan pengadaan dan ketersediaan obat yang akan digunakan puskesmas dan\ud jaringanny

    Desentralisasi Pelaksanaan Program Penaggulangan HIV/AIDS di Kota Makassar

    Get PDF
    The availability of qualified and professional health human resources (HRH) will greatly determine the success of implementing decentralization. This study aims to examine decentralization in the HIV / AIDS prevention program in Makassar City. This study uses a qualitative research method with a case study design. The informants in this study were the Chairperson of the Provincial AIDS Commission (KPAP) of South Sulawesi Province, the holder of the HIV-AIDS program at the Puskesmas, and the Head of the NGO organization concerned with HIV-AIDS in Makassar. The selection of informants in this study used the snowball technique. The data analysis technique in this study used qualitative data analysis. The results showed that human resources for the HIV / AIDS program in Makassar City had been fulfilled and were in accordance with the qualifications consisting of doctors, nurses, laboratories, pharmacists, and public health workers. Community empowerment in HIV / AIDS prevention has been running so that cadres are formed in the field but this empowerment has not been maximized in its implementation. In order for the decentralization of the HIV / AIDS prevention program to run optimally, stakeholder cooperation is needed in its implementation to run well to reduce cases of HIV / AIDS in Makassar City and it is necessary to strengthen the role of community empowerment in preventing the spread of HIV / AIDS cases. Keywords: Decentralization, Prevention Program, HIV / AIDS, Makassar Cit

    FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL DI PUSKESMAS LISU KECAMATAN TANETE RIAJA KABUPATEN BARRU

    No full text
    Antenatal care (ANC) bertujuan untuk mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin. Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal di Puskesmas Lisu Kecamtan Tanete Riaja Kabupaten Barru.Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan rancangan cross sectional study.Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang telah melewati masa K4 selama periode tahun 2015 di wilayah kerja Puskesmas Lisu Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru berjumlah 111 orang.Penarikan sampel menggunakan accidental sampling dengan besar sampel 52 orang. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan uji phi. Hasil penelitian diperoleh variabel yang behubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal adalah umur (p=0,012), pendidikan (p=0,002), pekerjaan (p=0,019), paritas (p=0,023), pengetahuan (p=0.000), dan jarak (p=0.000). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan tindakan kekerasan adalah variabel ketersediaan pelayanan (p=0.090) dan kondisi ibu (p=0.299).Pelaksanaan program KIA terutama kunjungan ke rumah ibu hamil perlu dilaksanakan secara teratur dan lebih intensif agar pelayanan kesehatan ibu hamil merata ke seluruh wilayah kerja Puskesmas Lisu

    Efektivitas Kepatuhan Protokol Kesehatan Covid-19 Pada Pekerja Sektor Informal Di Kota Makassar (Studi Kasus di Terminal Mallengkeri)

    No full text
    ABSTRACT Facing the adaptation of new habits (IMR) towards a productive and safe society against COVID-19, the Minister of Health issued a Minister of Health Decree number HK.01.07 / MENKES / 382/2020 concerning Health Protocols. The target in this study is the availability of a Covid-19 Health Protocol Compliance Effectiveness Study for Informal sector workers at Mallengkeri Terminal. This research is a quantitative method with cross sectional design. The research was conducted at Mallengkeri Terminal. The population in this study were all Mallengkeri Terminal drivers with a total sample of 97 respondents using accidental sampling technique. The results showed that there were 88 respondents (90.7%) who were good and 9 respondents (9.3%) who were not good enough in the effectiveness of compliance with the COVID-19 health protocol. The statistical test results showed that the achievement of goals and results (p = 0.004), target group satisfaction (p = 0.357), maintenance systems (p = 0.236), action (p = 0.068), facilities (p = 0.288), and motivation ( p = 0.744). Based on the research results, it can be concluded that only the achievement of goals and outcomes variables have a significant relationship with the effectiveness of compliance with the COVID-19 health protocol, while the other variables have no relationship
    corecore