7 research outputs found

    Perbandingan Analisis Nilai Tambah Produk Pisang Sale Kering dan Pisang Sale Basah Pada Usaha Tradisional Red Golden Desa Deyah Raya Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh

    Get PDF
    Buah pisang dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, dapat dimakan langsung atau diolah menjadi berbagai varian produk, salah satunya adalah pisang sale. Pisang sale adalah makanan semi basah terbuat dari bahan dasar pisang matang yang dikeringkan dengan tujuan agar olahan pisang sale dapat bertahan lebih lama. Salah satu industri rumahan yang memproduksi pisang sale di Kota Banda Aceh adalah Usaha Tradisional Red Golden. Usaha ini memproduksi 2 (dua) macam pisang sale, pisang sale kering dan pisang sale basah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai tambah antara kedua produk yang dihasilkan oleh Industri tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah yang dihasilkan dari produk pisang sale kering adalah sebesar Rp. 12.500,-/Kg sedangkan produk pisang sale basah adalah sebesar Rp. 28.000,-/Kg. Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa produk pisang sale basah memiliki nilai tambah lebih besar daripada produk pisang sale kering, hal ini menunjukkan produk pisang sale basah lebih banyak memberikan keuntungan. Dilihat dari rasio nilai tambah kedua produk pisang sale menunjukkan bahwa Usaha Tradisional Red Golden masih tergolong rendah dikarenakan rasio nilai tambah yang dihasilkan lebih kecil dari 50%, dimana produk pisang sale kering memiliki rasio nilai tambah sebesar 30,1% dan produk pisang sale basah memiliki rasio nilai tambah sebesar 33,7%

    ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERIPIK DI KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

    Get PDF
    Chairuni AR, 2007. Analisis Perbandingan Pendapatan Industri Rumah Tangga Keripik di Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen, di bawah bimbingan Bapak Ir. M Nassir Hawy, M.S sebagai Pembimbing Utama dan Bapak Ir. Mulizar MS, SH, M.Si sebagai Pembimbing Kedua.Industri rumah tangga keripik di Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen ini merupakan usaha kecil yang d.iusahakan oleh rumah tangga. DaJam industri rumah tangga keripik ini terdapat tiga jenis olahan keripik yaitu keripik ubi, keripik sukun dan keripik pisang. Dari tiga jenis olahan keripik tersebut akan memberikan perbandingan pendapatan yang berbeda-beda besarnya bagi pengusaha keripik.Penelitian ini bertujuan untuk mengadakan kajian untuk mengetahui clan menganalisis perbandingan pendapatan yang diperoleh pengusaha antara keripik ubi, keripik sukun dan keripik pisang di Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen.Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen. Penelitian dilakukan dengan metode survey dan wawancara. Penentuan desa sampel dilakukan secara sengaja (Purposive Sampling). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengusaha pada rumah tangga pengolah keripik yaitu pengusaha yang mengolah keripik ubi, keripik sukun dan keripik pisang. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik sampel acak sederhana (Simple Random Sampling). Besarya sampel yang diambil sebesar 30% dari populasi. Dari 60 orang pengusaha industri rumah tangga keripik diperoleh 20 orang sebagai pengusaha sampel.Hasil analisis data menunjukkan bahwa : (I). Rata-rata pengusaha keripik sarnpel memiliki karakteristik umur 37 tahun, pendidikan J I tahun, pengalaman dalam industni rumah tangga keripik 16 tahun dan jumlah tanggungan keluarga 3 jiwa (2). Rata-rata biaya produksi per bulan yang harus dikeluarkan pengusaha keripik selama proses produksi yaitu untuk pengolahan keripik ubi sebesar Rp 9.126.630,-; keripik sukun sebesar Rp 19.396.049,- sedangkan keripik pisang sebesar Rp 27.581.037,- (3). Rata-rata produksi yang dihasilkan per bulan oleh pengusaha keripik yaitu untuk keripik ubi sebanyak 702 Kg, keripik sukun sebanyak 867,24 Kg sedangkan keripik pisang sebanyak 2. 169 Kg. (4). Rata-rata nilai produksi per bulan yang diterima pengusaha keripik yaitu dari keripik ubi sebesar Rp 17.550.000,-; keripik sukun sebesar Rp 26.017.200,- sedangkan keripik pisang sebesar Rp 32.535.000,-. (5). Rata-rata pendapatan bersih per bulan yang diterima pengusaha keripik yaitu dari keripik ubi sebesar Rp 8.423.370,-; kernipik sukun sebesar Rp 6.621.151,- sedangkan keripik pisang sebesar Rp 4.953.963,-. Schingga besarya perbandingan rata-rata pendapatan antara keripik ubi, keripik sukun dan keripik pisang adalah 1,7: 1,3: 1. (6). Hasil uji statistik (uji t) membuktikan hipotesis diperoleh nilai t.z ie sebesar 1,88; t.3 biog sebesar 3,72 dan ts ta sebesar 2,27. Sedangkan taa menunjukkan nilai 1,73 pada taraf kepercayaan 5 %. Dari hasil tersebut berarti tag tsa sehingga hipotesis menyatakan bahwa perbandingan rata-rata pendapatan yang pengusaha dari keripik ubi lebih besar daripada keripik sukun dan keripik pisang. Dengan demikian terima Ha dan tolak Ho

    Efektivitas Manajemen Produksi Dalam Pengembangan Produk Pada Usaha Industri Rumah Tangga Kue Kacang Ijo KN Lumpia Sabang di Aceh Besar

    Get PDF
    Efektifitas menunjukkan tercapainya tujuan yang diinginkan melalui serangkaian tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Konsekuensinya adalah inovasi dan kreativitas, tujuannya adalah menyempurnakan dan mengembangkan produk baru dalam rangka bersaing, kelangsungan hidup dan profitabilitas perusahaan. Usaha Industry Rumah Tangga Kue Kacang Ijo KN Lumpia Sabang di Aceh Besar merupakan industry rumah tangga yang berdiri sejak tahun 2009 dan menjadi subjek penelitian ini. Masalah dari penelitian ini adalah bagaimana efektifitas manajemen produksi dalam pengembangan produk yang dihasilkan pada Usaha Indutri Rumah Tangga Kue Kacang Ijo KN Lumpia Sabang dan bagaimana upaya pengembangan produknya. Penelitian ini bersifat penelitian lapangan dengan total populasi 16 (enam belas) orang sebagai responden dengan menggunakan Teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, serta dokumentasi. Penulis menggunakan analisa Deskriptif Kualitatif kemudian menyimpulkan bahwa efektifitas manajemen produksi dalam pengembangan produk pada usaha tersebut bertujuan untuk meningkatkan penjualan pada usaha, meningkat atau tidaknya penjualan tergantung bagaimana manajemen produksi, efektivitas dalam memproduksi kue lumpia yang dipesan oleh konsumen. Upaya Usaha Indutri Rumah Tangga dalam pengembangan produk memodifikasi produk lama dengan berbagai variasi bentuk kue lumpia dan modifikasi kemasan produk serta segmentansi untuk produk kue lumpia sebagai inovasi produk baru dalam usahanya guna mencapai hasil optimal

    Perbandingan Analisis Nilai Tambah Produk Pisang Sale Kering dan Pisang Sale Basah pada Usaha Tradisional Red Golden Desa Deyah Raya Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh

    Full text link
    Buah pisang dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, dapat dimakan langsung atau diolah menjadi berbagai varian produk, salah satunya adalah pisang sale. Pisang sale adalah makanan semi basah terbuat dari bahan dasar pisang matang yang dikeringkan dengan tujuan agar olahan pisang sale dapat bertahan lebih lama. Salah satu industri rumahan yang memproduksi pisang sale di Kota Banda Aceh adalah Usaha Tradisional Red Golden. Usaha ini memproduksi 2 (dua) macam pisang sale, pisang sale kering dan pisang sale basah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai tambah antara kedua produk yang dihasilkan oleh Industri tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah yang dihasilkan dari produk pisang sale kering adalah sebesar Rp. 12.500,-/Kg sedangkan produk pisang sale basah adalah sebesar Rp. 28.000,-/Kg. Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa produk pisang sale basah memiliki nilai tambah lebih besar daripada produk pisang sale kering, hal ini menunjukkan produk pisang sale basah lebih banyak memberikan keuntungan. Dilihat dari rasio nilai tambah kedua produk pisang sale menunjukkan bahwa Usaha Tradisional Red Golden masih tergolong rendah dikarenakan rasio nilai tambah yang dihasilkan lebih kecil dari 50%, dimana produk pisang sale kering memiliki rasio nilai tambah sebesar 30,1% dan produk pisang sale basah memiliki rasio nilai tambah sebesar 33,7%

    DAYA TERIMA KONSUMEN TERHADAP PRODUK OLAHAN MINUMAN SERBUK DARI LIMBAH BIJI NANGKA (Arthocarphus heterophilus)

    Get PDF
    Penelitian yang berjudul Daya Terima Konsumen Terhadap Produk Olahan Minuman Serbuk Dari Limbah Biji Nangka bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap daya terima produk olahan minuman serbuk dengan pemanfaatan tepung biji nangka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan panelis yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa SMP, siswa SMA dan panelis orang dewasa umum sehingga akan mempermudah peneliti dalam melakukan pengambilan data. Daya terima panelis yang paling menyukai produk minuman serbuk biji nangka yang dihasilkan adalah dari tingkat SMA perempuan (R4) dengan skor 4,67 (sangat suka). Daya terima aroma produk yang dibuat dengan tingkat umur SMA perempuan (R4) dengan skor 4,3 (suka). Daya terima rasa roti adalah dari tingkat SMP perempuan (R2) dengan skor paling tinggi yaitu 4,33 (suka). Daya terima tekstur produk adalah umur SMP perempuan (R2) dengan skor tertinggi 4,60 (sangat suka). Kata kunci: limbah biji nangka, organoleptik, daya terima minuman serbuk

    Efektivitas Manajemen Produksi dalam Pengembangan Produk pada Usaha Industri Rumah Tangga Kue Kacang Ijo KN Lumpia Sabang di Aceh Besar

    Full text link
    Efektifitas menunjukkan tercapainya tujuan yang diinginkan melalui serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Perusahaan. Konsekuensinya adalah inovasi dan kreativitas, tujuannya adalah menyempurnakan dan mengembangkan produk baru dalam rangka bersaing, kelangsungan hidup dan profitabilitas Perusahaan. Usaha Industry Rumah Tangga Kue Kacang Ijo KN Lumpia Sabang di Aceh Besar merupakan industry rumah tangga yang berdiri sejak tahun 2009 dan menjadi subjek penelitian ini. Masalah dari penelitian ini adalah bagaimana efektifitas manajemen produksi dalam pengembangan produk yang dihasilkan pada Usaha Indutri Rumah Tangga Kue Kacang Ijo KN Lumpia Sabang dan bagaimana upaya pengembangan produknya. Penelitian ini bersifat penelitian lapangan dengan total populasi 16 (enam belas) orang sebagai responden dengan menggunakan Teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, serta dokumentasi. Penulis menggunakan analisa Deskriptif Kualitatif kemudian menyimpulkan bahwa efektifitas manajemen produksi dalam pengembangan produk pada usaha tersebut bertujuan untuk meningkatkan penjualan pada usaha, meningkat atau tidaknya penjualan tergantung bagaimana manajemen produksi, efektivitas dalam memproduksi kue lumpia yang dipesan oleh konsumen. Upaya Usaha Indutri Rumah Tangga dalam pengembangan produk memodifikasi produk lama dengan berbagai variasi bentuk kue lumpia dan modifikasi kemasan produk serta segmentansi untuk produk kue lumpia sebagai inovasi produk baru dalam usahanya guna mencapai hasil optimal
    corecore