21 research outputs found

    ANALISIS MINYAK ATSIRI UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS SPEKTROMETER MASSA

    Get PDF
    Keanekaragaman tumbuhan di Indonesia merupakan aset yang sangat besar terutama kandungan minyak atsiri yang diperoleh dari berbagai jenis tanaman di Indonesia.Minyak atsiri atau disebut juga volatil oil atau essential oil adalah istilah yang digunakan untuk minyak mudah menguap. Minyak atsiri umbi bawang putih (Allium sativum Linn.) didapatkan dengan cara destilasi air. Kromatografi gas spektrometermassa (GC-MS) merupakan metode yang dinamis untuk pemisahan dan deteksi senyawa-senyawa yang mudah menguap dalam suatu campuran.Tujuan dari rangkaian penelitian ini adalah mengetahui komponen kimia minyak atsiri umbi bawang putih (Allium sativum Linn.) menggunakan kromatografi gas spektrometer massa (GC-MS).Tahap penelitian yang dilakukan yaitu pengumpulan bahan, determinasi, penanganan sampel, isolasi minyak atsiri dengan menggunakan destilasi air, identifikasi minyak atsiri umbi bawang putih (Allium sativum Linn.) menggunakan GC-MS. Didapatkan beberapa senyawa yaitu allyl sulfide, methyl allyl disulfide, diallyl disulphide, methyl allil trisulfide, isopulegol, citronella, β-citronellol, geraniol, diallyl trisulfide, citronelly acetate, neryl acetate, β-elemene, δ-cadinene, diallyl tetrasulphide, cyclohexane, s-cadinol, α-cadinol.Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi dari minyak atsiri umbi bawang putih (Allium sativum Linn.).Dan dapat bermanfaat sebagai bahan pembanding serta dapat dijadikan sebagai dasar pemikiran dalam penelitian selanjutnya. Kata kunci :Umbi bawang putih, minyak atsiri, GC-MS

    UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN UMBI BAWANG LANANG (Allium sativum)TERHADAP RADIKAL BEBAS DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRIHIDRAZIL)

    Get PDF
    Telah dilakukan uji aktivitas antioksidan umbi bawang lanang (Allium sativum). Umbi lapis bawang lanang diekstraksi dengan pelarut etanol, dan difraksinasi masing-masing dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air. Ekstrak dan fraksi yang dibuat dengan konsentrasi 1, 10, 100, 500, 1000 ppm diuji menggunakan pereaksi DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazil). Pengukuran kemampuan peredaman radikal bebas DPPH dilakukan secara spektrofotometri pada 517 nm. Ekstrak etanol dan fraksi etil asetat mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat dengan harga IC50 ekstrak etanol adalah 13,85 ppm dan fraksi etil asetat adalah 7,27 ppm. Sebagai pembanding digunakan asam askorbat standar dengan IC50 sebesar 0,25 ppm. Kata kunci:  Antioksidan, Radikal Bebas, Bawang lanang (Allium Sativum), DPPH, IC50

    Interaction Study, Synthesis and Characterization of Molecular Imprinted Polymer Using Functional Monomer Methacrylate Acid and Dimethylamylamine as Template Molecule

    Get PDF
    The research related to the interaction study, synthesis and characterization of molecular imprinted polymer using dimethylamylamine (DMAA) as the template molecule and the functional monomer methacrylate acid has been conducted. Molecular Imprinted Polymer (MIP) is a separation method made by the molecule template in the polymer matrix followed by removing the template molecule by washing for giving the permanent framework groove. The MIP was made by mixing the DMAA as the template molecule, with the methacrylate acid as the functional monomer, and the ethylene glycol dimethacrylate (EGDMA) as the crosslinker with the ratio 1:6:20. Porogen solvents used were the chloroform and the initiator azobisisobutyronitrile (AIBN). The crystal MIP and the NIP without the DMAA were characterized using Infrared Spectrophotometer (FTIR), and the result showed that there have been differences among the MIP, the NIP and the MIP after being extracted. The characterization using Scanning Electron Microscope (SEM) showed that the NIP as the comparison having flat morphology, while the MIP having irregular morphology and less pores. Then the MIP after being extracted has irregular, rough morphology and a lot of pores. The result reveals the interaction between the DMAA and the methacrylate acid that is the hydrogen bonded with the Gibbs free energy obtained is -5.434 j/mol. The imprinting factor of 2,353 is obtained. The highest desorption descending capacity is chloroform with the MIP 738% better. For the MIP and NIP methanol, it is found that the MIP is 123% better. Then the MIP which is desorbed by the chloroform is better 602% than the MIP resorbed by the methanol, and the ethyl acetate cannot desorb the DMAA

    KEBIJAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELAKU CYBERBULLYING MELALUI INSTAGRAM

    Get PDF
    Platfrom media sosial Internet disebut sebagai program yang menjadi fondasi dasar dari perkembangan perangkat keras Hardware dan Software media sosial daring yang dimanfaatkan sebagai sarana pergaulan sosial di internet dan sebagai salah satu bentuk kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dan media sosial memiliki karakteristik partisipasi keterbukaan dan percakapan. Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pengaturan platfrom Instagram dalam prespektif Hukum di Indonesia. Serta untuk mengkaji pertanggung jawaban pidana pelaku Cyberbullying melalui Instagram. Jenis penelitian ini adalah kepustakaan, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan hokum normative. Teknik pengumpulan datanya melalui studi kepustkaan dan dianalisis dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunujukan Bentuk pengaturan platform Instagram dalam prespektif hukum Pidana Indonesia diatur pada Pasal 1 angka 6 a Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 perubahan atas Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi Elektronik. Pasal 15, Pasal 27 dan Pasal 45 Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Instagram mempunyai kewajiban melindungi data pengguna Tanggung jawab Instagram atas perlindungan data pengguna tertuang dalam kebijakan data pada aplikasi Instagram. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, akademisi, praktisi, dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Pancasakti Tegal. Kata Kunci : Bentuk pengaturan platfrom Instagram, Pertanggung jawaban Pidana, Cyberbullying, Instagram

    ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH KEMASAN BERDASARKAN NILAI APM KOLIFORM

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Nilai APM koliform dan koliform fekal serta Kualitas mikrobiologi dari minuman teh kemasan. Data penelitian hasil perhitungan nilai APM koliform dan koliform fekal, ditunjukkan pada nilai standar APM koliform maksimum BPOM RI Nomor HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan Nilai APM koliform dan koliform fekal pada sampel minuman teh kemasan memiliki nilai APM koliform melebihi standar yang disyaratkan yaitu kurang dari 2 sel/100 mL untuk APM koliform negatif/100 mL untuk APM koliform fekal. Ditemukan hasil positif Escherichia coli pada sampel KBK 1 dan KBK 2. Ditinjau dari nilai APM koliform dan nilai koliform fekal dapat disimpulkan bahwa kualitas mikrobiologi minuman teh kemasan pada semua sampel yang diuji pada penelitian ini tidak memenuhi syarat kualitas mikrobiologi air minum

    ANALISIS DAN UJI KESTABILAN ZAT WARNA KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETERUV-VISIBLE DAN INFRAMERAH

    Get PDF
    Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) dari famili caesalpiniaceae merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki potensi sebagai zat warna alami.Zat warna dihasilkan dari ekstrak hasil ekstraksi menggunakan pelarut air.Tahapan pengujian stabilitas dilakukan optimasi pH dan optimasi suhu pemanasan. Optimasi pH dilakukan dengan penambahan buffer sitrat pada pH 4,0; pH 4,5; pH 5,0; pH 5,5; pH 6,0 dan uji stabilitas terhadap suhu pemanasan dilakukan pada suhu 25oC, 30oC, 40oC, 50oC, 60oC, 70oC, 80oC, 90oC, 100oC selama 21 menit yang dilihat berdasarkan nilai absorbansi tertinggi pada panjang gelombang yang sama. Hasil dari penelitian diketahui bahwa kondisi optimum untuk ekstraksi zat warna dari kayu secang pada pH 6 dan suhu 90oC. Spektrum inframerah ekstrak kayu secang suhu 25oC dan suhu 90oC tidak menampakkan spektrum yang berbeda akan tetapi pada suhu 100oC terjadi perubahan pola spektrum

    Synthesis and Characterization Molecularly Imprinted Polymers for Analysis of Dimethylamylamine Using Acrylamide as Monomer Functional

    Get PDF
    A selective separation techniques with Molecularly Imprinted Polymer (MIP) for High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) has been developed for the assay of Dimethylamylamine (DMAA) doping compounds. Molecular imprinted polymer (MIP) is a technique to produce a polymer having the cavity due to the disposal of the templates, in which the cavity serves to recognize the molecules of the same size, structure, chemical and physical properties. The selectivity and affinity of the templates itself will increase, while the concentration value is increasing. MIP is made by DMAA as template, acrylamide as functional monomer, ethylene glycol dimethacrylate (EGDMA) as cross linking, azobisisobutyronitrile (AIBN) as the initiator and chloroform as a porogen solvent; using bulk method. The aim of research are conduct the MIP for the DMAA compound analysis, then the formed MIP is characterized by using Fourier Transform Infra Red (FTIR) and Scanning Electron Microscopy (SEM) to find out the polymer complexes formed and the morphological form of the MIP. The MIP formed then was analyzed by using High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) to know the amount of the DMAA, the adsorption capacity, and the adsorption condition found in the MIP. The result of analysis on the content of DMAA in the MIP by using UV-Vis Spectrophotometer is 1.957 mg. Scanning Electron Microscopy (SEM) shows that the MIP has irregular and rough morphological structure; while the NIP has irregular morphology structures and smooth surfaces shap

    KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI UNTUK ANALISIS SENYAWA DIURETIK YANG DISALAHGUNAKAN SEBAGAI DOPING DALAM URIN

    Get PDF
    Hidroklorotiazid, furosemid, dan spironolakton sering disalahgunakan sebagai doping dalam olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode simultan penentuan hidroklorotiazid, furosemid, dan spironolaktonmenggunakan teknik analisis kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Analit diekstraksi dari urin dengan metode ekstraksi cair-cair lalu dianalisis secara KCKT elusi landaian. Pengembangan metode mencakup validasi metode melalui pengujian linieritas, presisi, akurasi, batas deteksi dan kuantisasi, serta ketegaran metode. Sistem KCKT untuk penentuan simultan analit menggunakan kolom C18, dengan laju alir 1 mL/menit, fase gerak asetonotrildapar fosfat pH 3, sistem elusi landaian, dan detektor 229 nm. Metodeini menunjukkan hubungan yang linier antara area under the curve (AUC) dan konsentrasi analit dengan koefisien korelasi  0,999 dengan koefisien variasi fungsi regresi ï‚£ 2,6%, sertabatas deteksi dan kuantisasi masing-masing sebesar ï‚£ 0,5 dan ï‚£ 1,9 ppm. Keterulangan AUC ditunjukkan dengan nilai KV ï‚£ 0,95%, dan keterulangan waktu retensi dengan nilai KVï‚£ 0,14%. Metode ini menunjukkan perolehan kembali  98,6%. Uji ketegaran metode menunjukkan bahwa perubahan laju alir ± 0,1 mL/menit dan pH dapar fosfat ± 0,2 tidak berpengaruh secara signifikan terhadapperolehan semua analit. Namun demikian perubahan panjang gelombang pada kisaran ± 2 nm berpengaruh secara signifikan terhadap perolehan kembali hidroklorotiazid dan spironolakton tetapi tidak untuk furosemid.Berdasarkan hasil pengujian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa metode simultan penentuan hidroklorotiazid, furosemid, dan spironolakton secara KCKT telah berhasil didapatkan serta mampu memenuhi kriteria validasi metode analisis

    PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) DALAM AIR MINUM TERHADAP KUALITAS TELUR BURUNG PUYUH

    Get PDF
    Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian larutan ekstrak kuniyit (Curcuma domestica) dalam air minum terhadap kualitas telur burung puyuh (Coturnix coturnix japonica). Rancangan yang digunakan berupa rancangan acak kelompok dengan 5 perlakuna dan 4 ulangan. Perlakuan RO (kontrol) tanpa penambahan larutan ekstrak larutan kunyit, R1= 1 ml ekstrak larutan kunyit, R2= 2 ml ekstrak larutan kunyit, R3= 3 ml ekstrak larutan kunyit dan R4= 4 ml ekstrak larutan kunyit. Peubah yang diamati adalah Tebal Kerabang (mm), Indeks Telur (%), Warna Kuning Telur dan Nilai Haugh Unit. Hasil uji statistik menunjukkan perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) tebal kerabang, indeks telur, haugh unit kecuali pada warna kuning telur. Hasil statistik menunjukkan pemberian 4 ml (R4) ekstrak kunyit menghasilkan rataan paling tinggi dibandingkan dengan 1 ml (R1). Indeks telur berkisar antara 74,41-79,06 %. Sedangkan haugh unit pada penelitian ini menghasilkan nilai rataan berkisar antara 78,95-86,60 %
    corecore