8 research outputs found

    METODE FLOORTIME BERMEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BAHASA RESEPTIF ANGGOTA TUBUH ANAK AUTIS

    Get PDF
    Abstrak: Perkembangan bahasa reseptif anggota tubuh anak autis sangat dipengaruhi oleh perkembangan bahasanya. Keterampilan bahasa yang minim dapat mempengaruhi anak autis dalam pemahaman khususnya mengenai anggota tubuh. Metode Floortime bermedia kartu bergambar anggota tubuh adalah metode pembelajaran yang bersifat santai dengan aktifitas peneliti ikut berinteraksi dengan anak menggunakan kartu bergambar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode floortime bermedia kartu bergambar untuk meningkatkan kemampuan bahasa reseptif anggota tubuh anak autis. Subjek penelitian adalah anak autis kelas TK sebanyak 6. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan rancangan Pre- Experimental Design dengan jenis One – Group Pretest – Posttest Design. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik tes kemampuan. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik, dengan menggunakan rumus sign test. Hasil penelitian menunjukkan hasul nilai rata – rata pre-test 25,83 dan nilai rata – rata post-test 39,67. Sedangkan hasil analisis data hasil penelitian juga menunjukkan Zhitung = 2,2 lebih besar dari pada Ztabel = 1,96 dengan nilai krisis 5%. Bila Zhitung = 2,2 > Ztabel = 1,96 maka dapat disimpulkan ada pengaruh metode floortime bermedia kartu bergambar untuk meningkatakan kemampuan bahasa reseptif anggota tubuh anak autis. Kata kunci : Floortime, bahasa reseptif, auti

    METODE FLOORTIME BERMEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BAHASA RESEPTIF ANGGOTA TUBUH ANAK AUTIS

    Get PDF
    Abstrak: Perkembangan bahasa reseptif anggota tubuh anak autis sangat dipengaruhi oleh perkembangan bahasanya. Keterampilan bahasa yang minim dapat mempengaruhi anak autis dalam pemahaman khususnya mengenai anggota tubuh. Metode Floortime bermedia kartu bergambar anggota tubuh adalah metode pembelajaran yang bersifat santai dengan aktifitas peneliti ikut berinteraksi dengan anak menggunakan kartu bergambar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode floortime bermedia kartu bergambar untuk meningkatkan kemampuan bahasa reseptif anggota tubuh anak autis. Subjek penelitian adalah anak autis kelas TK sebanyak 6. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan rancangan Pre- Experimental Design dengan jenis One – Group Pretest – Posttest Design. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik tes kemampuan. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik, dengan menggunakan rumus sign test. Hasil penelitian menunjukkan hasul nilai rata – rata pre-test 25,83 dan nilai rata – rata post-test 39,67. Sedangkan hasil analisis data hasil penelitian juga menunjukkan Zhitung = 2,2 lebih besar dari pada Ztabel = 1,96 dengan nilai krisis 5%. Bila Zhitung = 2,2 > Ztabel = 1,96 maka dapat disimpulkan ada pengaruh metode floortime bermedia kartu bergambar untuk meningkatakan kemampuan bahasa reseptif anggota tubuh anak autis. Kata kunci : Floortime, bahasa reseptif, auti

    Persepsi Mahasiswa terhadap Platform Diabestie pada Pembelajaran Penyakit Diabetes Mata Kuliah PBL (Problem Based Learning) Pelayanan Kefarmasian Komunitas

    Get PDF
    Pembelajaran jarak jauh di perguruan tinggi memberikan tantangan baru karena banyak konflik terkait dengan penggunaan teknologi, pedagogi, media dan proses pendidikan dan pembelajaran pendidikan tinggi. Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan kuesioner. Hasil dibuat berdasarkan penelitian ini bahwa mahasiswa sepakat menggunakan aplikasi Diabestie untuk mata kuliah pelayanan kefarmasian komunitas berbasis Problem Based Learning (PBL) prodi S1 Farmasi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Persepsi mahasiswa terkait aspek pemanfaatan aplikasi Diabestie, meliputi aspek kemudahan untuk memahami aplikasi Diabestie sebesar 87,11%, aspek aksesabilitas aplikasi Diabestie dalam penggunaan sehari-hari sebesar 87,11%, aspek desain yang atraktif dan menarik pada aplikasi Diabestie sebesar 87,56%, aspek efisiensi waktu dalam pemanfaatan aplikasi Diabestie sebesar 82,67%, aspek kesukaan saat menggunakan  Diabestie sebesar 84,4%. Tujuan pembelajaran pelayanan farmasi diabetes adalah untuk mencapai hasil akhir, dengan dukungan lingkungan belajar dari platform diabetes, sehingga mahasiswa memiliki pemahaman yang baik tentang tujuan dan hasil akhir pembelajaran, serta efektivitas pembelajaran yang baik

    Pengaruh Kemudahan dan Kegunaan Penggunaan terhadap Sikap Penggunaan Aplikasi Telemidicine Diabestie: Effect of Telemedicine Diabestie Application Usage Attitude on Ease of Use and Usability

    No full text
    Indonesia is ranked seventh in the world for the most smartphone users, supported by changes in the modern era where technology is increasingly sophisticated, thus having an impact on daily activities. One of them is the use of telemedicine applications. Diabestie is one of the telemedicine services that provides online health consultations focusing on diabetes, where diabetes in Indonesia is considered a major health problem with more than 10 million people living with diabetes. There are still those who think telemedicine services are difficult to operate, so this research was conducted to find out the influence of ease and usability of use on the attitudes of Diabestie application users. The findings revealed that ease of use and usability of use influence attitudes toward use. In other words, perceived usability and ease of use are important for people to determine their attitude towards Diabestie's telemedicine app services. Furthermore, people will tend to adopt a service when they find that it is useful and easy to use. Keywords: Diabetes, Telemedicine, Diabestie, Telemedicine Applications Abstrak Indonesia peringkat tujuh dalam pemakaian smartphone terbanyak dunia, didukung oleh perubahan pada era modern dimana teknologi yang semakin canggih, sehingga memberikan dampak dalam aktivitas sehari-hari. Salah satunya yaitu penggunaan aplikasi telemedicine. Diabestie merupakan salah satu layanan telemedicine yang memberikan konsultasi kesehatan online yang berfokus pada penyakit diabetes, dimana diabetes di Indonesia dianggap sebagai masalah kesehatan utama dengan lebih dari 10 juta orang yang hidup dengan diabetes. Masih terdapat pihak yang menganggap layanan telemedicine sulit untuk dioperasikan, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kemudahan dan kegunaan penggunaan dengan sikap pengguna aplikasi Diabestie. Hasil penelitian menyatakan kemudahan penggunaan dan kegunaan penggunaan berpengaruh terhadap sikap penggunaan. Dengan kata lain, kegunaan yang dirasakan dan kemudahan penggunaan merupakan hal yang penting bagi masyarakat untuk menentukan sikap mereka terhadap layanan aplikasi telemedicine Diabestie. Masyarakat akan cenderung untuk menggunakan suatu layanan ketika mengetahui layanan yang disediakan bermanfaat dan mudah untuk digunakan. Kata Kunci: Diabetes, Telemedicine, Diabestie, Aplikasi Telemedicin

    LOKALITAS DALAM SENI GLOBAL TAHUN 2013

    No full text
    Globalisasi yang sedang diwacanakan ternyata melampaui batas-batas kata world. Globalisasi mengisyaratkan mengenai poin-poin lokal seni budaya yang tersebar di manapun dapat disebut aktivitas global. Jim Supangkat memberikan pandangannya mengenai global art bahwa upaya mengidentifikasi global contemporary art yang justru mempertanyakan tanda-tanda keseragaman. Sejarawan terkemuka Hans Belting memulainya dengan melihat global contemporary art sebagai “global art” yang harus dibedakan dari world art. Bagi Hans Belting, pengertian world art mencerminkan pemahaman modernisme yang hegemonik(1). Jadi secara struktur world art masih sebatas klaim bahwa pandangan dunia Barat merupakan pandangan yang mampu diaplikasikan ditiap pelosok kebudayaan dunia, padahal jika dibaca secara teliti hal ini sebatas hegemoni dari moderisme dengan jargon world art. Global art menurut Hans Belting sama sekali bukan tanda-tanda munculnya kenyataan yang diprediksi universalisme. Global Art muncul karena sebab sebab ekonomi. Perkembangannya di art market tidak peduli pada keseragaman pada universalisme. Bisnis membuat global contemporary art memedulikan kekuatan lokal demi kepentingan bisnis(2). Global art mampu merangkul tiap-tiap aspek lokal yang walaupun ada sebuah kepentingan namun keberpihakannya mengankat nilai- nilai lokal didalam percaturan medan sosial seni sudah selayaknya diapresiasi. Tidak ada batas antara Timur dan Barat, semua kebudayaan itu bersifat global. perlu juga diuraian mengenai batas-batas istilah “lokal” serta “global art” dalam kesempatan ini karena sering terjadi pemaknaan yang bias. Istilah “lokal” didalam seminar yang bertajuk “Lokalitas dalam Global Art” berada pada wilayah artefak-artefak kebudayaan lokal yang terdapat di Bali khususnya, ikon-ikon lokal yang mencirikan lokal jeniusnya. Sedangkan Global art berkutat kepada wacana seni yang diangkat dengan kekuatan lokal serta mampu diwacanakan diseluruh penjuru atau pelosok dunia. Note: (1) Lihat “Contemporaneity”: Biennale Indonesia Awards 2010. Pewacanaan Contemporaneity oleh Jim Supangkat. ( 2) Ibid

    LOKALITAS DALAM SENI GLOBAL

    No full text
    Globalisasi yang sedang diwacanakan ternyata melampaui batas-batas kata world. Globalisasi mengisyaratkan mengenai poin-poin lokal seni budaya yang tersebar dimanapun dapat disebut aktivitas global. Jim Supangkat memberikan pandangannya mengenai global art bahwa upaya mengidentifikasi global cobtemporary art yang justru mempertanyakan tanda-tanda keseragaman. Sejarawan terkemuka Hans Belting memulainya dengan melihat global contemporary art sebagai "global art" yang harus dibedakan dari word art. Di Dalam ranah seni pertunjukan, Etnomusikologi itu sebuah eklitisme, tidak sekedar ilmu mencari musik disana sini, menyelidiki, mengkaji, bermain musik, namun Etnomusikologi itu lahir dari perlawanan para lokalitas pencinta musik - musik tradisional terhadap superior komunitas musik barat yang selalu menganggap diri paling hebat dan paling bermutu. Di sini para Etnomusikologi berjuang mengangkat citra lokal. Dari ranah visual art atau seni rupa dan desain dewasa ini terhembus wacana seni rupa mengenai Global Art yang kembali melirik dan menghadirkan ikon atau unsur lokal kemudian divisualkan secara kreatif dengan ide-ide "gila", sehingga disetiap karya-karya akan hadir atmosfer lokal bernuansa baru yang mampu eksis di dalam ranah medan sosial seni rupa dunia

    Proceedings of the 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development

    No full text
    This proceeding contains articles on the various ideas of the academic community presented at The 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development (ICCEESD 2022) organized by the Universitas Gadjah Mada, Indonesia on 7th-8th December 2022.  ICCEESD is a biannual forum for sharing, benchmarking, and discussing HEI’s activities in developing Education for Sustainable Development towards community engagement. Education for Sustainability as a teaching strategy for resolving community challenges through formal, informal, or non-formal education is expected to benefit from various community service best practices by academics, researchers, and students. The 3rd ICCEESD has “Strengthening Education for Sustainability Towards Better Community Engagement” as its theme this year. It is expected that the 3rd ICCEESD will provide a forum for the presenters and participants to exchange best practices, policies, and conceptual implementation of Education for Sustainability towards better community engagement and explore ideas to address community needs.  Conference Title: 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable DevelopmentConference Theme: Strengthening Education for Sustainability Towards Better Community EngagementConference Acronyms: ICCEESD 2022Conference Date: 7th-8th December 2022Conference Location: Grand Rohan Jogja Yogyakarta, IndonesiaConference Organizer: Universitas Gadjah Mada, Indonesi
    corecore