128 research outputs found

    Deteksi Dini Kerawanan Medan terhadap Longsor dengan Pendekatan Geomorfologi dan Geofisika di DAS Cilangkap Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka

    Full text link
    DAS Cilangkap telah mengalami peningkatan bahaya alam selama beberapa tahun terakhir. Survey geomorfologi dan geofisika telah dilakukan di DAS Cilangkap dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik medan dan karakteristik bawah permukaannya. Pendekatan sintetik merupakan pendekatan utama yang digunakan dalam survei. Sementara dalam penerapan survei geofisika digunakan metode ERT (Electrical Resistivity Tomography). Pemilihan lokasi geolistrik dilakukan secara purposive sampling. Berdasarkan hasil survey geomorfologi, diketahui bahwa terdapat 6 satuan medan di DAS Cilangkap. Tiga satuan medan diantaranya memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bahaya longsor. Ketiga satuan medan tersebut adalah : satuan medan HSD12CC, satuan medan HSD12CV dan satuan medan HD321CC. Satuan medan RD21CV dan satuan medan RSD132CC merupakan satuan medan yang memiliki tingkat kerawanan yang rendah terhadap bahaya longsor. Sementara itu, satuan medan VD21F merupakan satuan medan yang memiliki kerawanan yang tinggi terhadap bahaya gempa bumi. Hasil pencitraan bawah permukaan dengan metode geolistrik (ERT) menunjukan bahwa longsor pada satuan medan HSD12CC dikontrol oleh struktur internal batuan dasarnya. Kedalaman bidang gelincirnya diperkirakan merupakan zona kontak antara batuan dasar berupa batupasir tufaan lapuk dengan tanah tebal. Kedalaman bidang gelincir tersebut terletak sekitar 8 meter dibawah permukaan. Model resistivitas 2D Pada bukit berpuncak datar pada satuan medan HSD12cv menunjukan struktur bedding yang mengunci material piroklastik diatasnya. Tingkat kerawanan medannya relatif rendah. Model resistivitas 2D Pada satuan medan VD21F menunjukan adanya patahan sehingga satuan medan VD21F memiliki kerawanan terhadap gempa

    Kekerabatan Fenetik Ciplukan (Physalis Angulata L.) Di Wilayah Eks-karesidenan Surakarta Berdasarkan Karakter Morfologis, Palinologis Dan Pola Pita Isozim

    Full text link
    Ciplukan (Physalis angulata L.) merupakan salah satu tumbuhan liar yang banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman dan kekerabatan fenetik ciplukan di wilayah eks-karesidenan Surakarta berdasarkan karakter morfologis, serbuk sari dan pola pita isozim. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive random sampling. Analisis pola pita isozim dengan elektroforesis daun muda menggunakan dua sistem enzim, yaitu esterase dan peroksidase. Karakter yang diamati sebanyak 105 karakter yang terdiri dari 96 karakter morfologis, 9 karakter serbuk sari, dan 15 pola pita isozim. Hasil penelitian menunjukkan ciplukan di wilayah eks-karesidenan Surakarta memiliki keragaman baik secara kualitatif maupun kuantitatif terutama pada warna dan ukuran batang, daun, bunga, buah dan biji; ukuran, jumlah apertura, bentuk serbuk sari serta 46,7% pola pita polimorfisme. Hubungan kekerabatan berdasarkan karakter morfologis, serbuk sari, dan pola pita isozim menunjukkan hasil yang berbeda. Ciplukan SLO mengelompok dengan BYL3 pada dendogram morfologis pada koefisien kemiripan 88% dan pada dendogram serbuk sari dengan koefisien kemiripan 88,89%, serta mengelompok dengan BYL1 pada dendogram pola pita isozim pada koefisien kemiripan 96,88%. Individu dengan fenotip yang sama dapat memiliki keragaman genotip yang berbeda.Ciplukan (Physalis angulata L.) is one of the wild plants which used as traditional medicine. The diversity and phenetic relationship among ciplukan populations in Surakarta region based on morphological, pollen evidence and isozyme characters, have been determined. Samples were taken by using purposive random sampling. Analysis of isozyme banding pattern with green leaf electrophoresis system using two enzymes, namely esterase and peroxidase. Characters are observed as many as 105 characters consisting of 96 morphological characters, 9 palinological characters, and 15 isozyme banding patterns. The results showed ciplukan in Surakarta region has a diversity of both qualitative and quantitative primarily on the color and size of the stems, leaves, flowers, fruits and seeds; size, number of apertura, form of pollen and 46.7% isozyme polymorphism. The relationship based on morphological, palinological and isozyme characters showed different results. SLO Ciplukan clustered with BYL3 on morphological dendogram with 88% similarity coefficient, at dendogram of palinological character with 88.89% similarity coefficient, and clustered with BYL1 on dendogram isozyme banding pattern at 96.88% similarity coefficient. Individuals with the same phenotype can have different genotype diversity

    Pengembangan Bahan Ajar dengan Pendekatan Etnomatematik Suku Dayak untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP N 1 Toba

    Get PDF
    Culture is developing way of life, and owned by a group of people who inherit it from a previous generation. Creative entity is a form of arts created through an artefact. The combination of artefact and math/ethnomatematic provides a new innovative knowledge for students. Subjects of the research were VIII grade students of SMPN I Toba who were selected randomly. Instrument utilised in the research were module, test and interview. Module is a teaching material containing ethnomatematical exploration. The module was complied by considering the material, writing, style, number of words, formating and module appearance. The findings in general showed that stdents had an improved math external representation ability. There was an increase of number of students who do real script aspect, satitic picture, written symbols, and spoken language as well. However, students, mastery of manipulative models remained constant. Math internal representation ability did not increase either, it remained good. These were concluded from the coding stages although there was no student who fulfilled the indicator to the saving and information recalling stages

    Perilaku Petani Penyemprot yang Berhubungan dengan Kadar Serum Cholinesterase

    Get PDF
    Petani penyemprot merupakan salah satu populasi berisiko untuk mengalami keracunan pestisida akibat dari aktivitas pertanian yang sangat dekat dengan pestisida. Untuk mengetahui adanya paparan pestisida dan penilaian risiko keracunan pestisida adalah dengan pengukuran kadar serum cholinesterase. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan hubungan antara pengetahuan, perilaku merokok ketika menyemprot, dan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) ketika menyemprot dengan kadar serum cholinesterase pada petani penyemprot. Jenis penelitian ini observasional dengan desain studi cross sectional. Jumlah sampel 88 petani penyemprot di Desa Dukuhlo Kabupaten Brebes. Sampel diambil dengan teknik acak sederhana. Hasil analisis multivariat dengan multipel regresi logistik menunjukkan bahwa faktor yang terbukti berhubungan dengan kadar serum cholinesterase adalah pengetahuan tentang pestisida p=0,005 (OR=12,369; 95% CI=2,1-71,5) dan merokok ketika menyemprot p=0,005 (OR=9,641; 95% CI=2,0-46,1). Petani penyemprot yang memiliki pengetahuan kurang tentang pestisida mempunyai risiko 12,3 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang memiliki pengetahuan tentang pestisida yang baik dan petani penyemprot yang merokok ketika menyemprot mempunyai risiko 9,6 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Pengetahuan tentang pestisida dan merokok ketika menyemprot terbukti berhubungan dengan kadar serum cholinesterase pada petani penyemprot

    Kemampuan Translasi Representasi Matematis Siswa Materi Himpunan di SMP

    Get PDF
    The purpose of this research is to to know the ability translation of students representation on the sets material in grade VII MTs. Negeri 1 Pontianak. The method is used qualitative with case study form of research. The subject of research is grade VIII D MTs. Negeri 1 Pontianak and the object of the research is the translation ability of students for sets material. In this research used written test and interview the students to know ability of the students. Based on the result in the data analysis, it can be concluded that students translation ability categorized poor. Mostly students do the translation from the symbol to the verbal

    Pembelajaran dengan Pendekatan Project Based Learning dan Pengaruhnya terhadap Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis Siswa di SMA

    Full text link
    The purposes of this study are: (1) to assess the of a mathematical disposition in a given three domensional shapes after learning use of Project Based Learning approach; (2) to assess the of mathematical communication in a given three domensional shapes after learning use of Project Based Learning approach; and (3) know the contribution of Project Based Learning approach to mathematical communication in three domensional shapes. The population of this study is all twelve grade students of SMAN 2 Pontianak class XII MIA. The selected samples are class XII-IA3 students. The results are: (1) the of mathematical disposition and mathematical communication in three domensional shapes after a given learning use Project Based Learning approach is relatively high; (2) Project Based Learning approach greatly affect of students mathematical communication and disposition of in three domensional shapes

    Pengembangan Model Elaborasi untuk Membangun Konsep Sistem Pencernaan pada Manusia melalui Multimedia Kelas XI

    Full text link
    Penelitian ini dilatarbelakangi dengan pembelajaran Biologi di kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Batu Ampar masih dilaksanakan secara konvensional, pebelajar diharuskan menghafal konsep-konsep yang tidak tahu penerapannya. Sehingga, mata pelajaran Biologi menjadi sesuatu yang tidak disukai pebelajar, atau bahkan mereka menganggapnya sebagai mata pelajaran yang abstrak dan rumit. Tujuan dari penelitian ini adalah tersedianya sumber belajar menggunakan pengembangan model elaborasi untuk membangun konsep sistem pencernaan pada manusia melalui multimedia. Penelitian dilakukan dengan pengembangan produk (Research and Development) dengan pendekatan kualitatif naturalistik, dan data yang diolah dengan analisis data kualitatif, serta pengambilan sampel dengan snowball sampilng. Perilaku belajar para pebelajar yang menggunakan model elaborasi melalui multimedia berupa perolehan belajar membangun konsep sistem pencernaan pada manusia selama kegiatan uji coba lapangan berdasarkan hasil rekaman dan foto menunjukkan bahwa pebelajar merasa senang dan aktif, serta merasa mudah dalam menemukan konsep, sehingga pebelajar mampu membangun konsep sistem pencernaan pada manusia secara mandiri. Kata Kunci : Model Elaborasi, Multimedia, Konsep Sistem Pencernaan Pada Manusia. Abstract: This research is motivated by the learning of Biology in class XI IPA at SMAN 1 Batu Ampar was carried out conventionally, learners are required to memorize concepts that do not know the application. Thus, the subjects Biology into something undesirable learners, or even they consider it as a subject of abstract and complex. The general aim of this research is to produce the learning resources that using the development model for constructing concept of human digestive system through multimedia.The study was conducted with product development (Research and Development) with naturalistic qualitative approach, and data that is processed with the analysis of qualitative data, as well as snowball sampling with sampilng. Conduct study of the learners who use the model elaboration through multimedia to build the concept of the human digestion system during activity field trials based on the recordings and photographs indicate that learners are very active in following the learning steps which have been designed in multimedia and more motivated, eliminate boredom, exciting, and fun at the self-learners. Keywords : Models Elaboration, Multimedia, Concept Of The Human Digestive System

    Pembelajaran dengan Pendekatan Project Based Learning dan Pengaruhnya terhadap Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis Siswa di SMA

    Full text link
    The purposes of this study are: (1) to assess the of a mathematical disposition in a given three domensional shapes after learning use of Project Based Learning approach; (2) to assess the of mathematical communication in a given three domensional shapes after learning use of Project Based Learning approach; and (3) know the contribution of Project Based Learning approach to mathematical communication in three domensional shapes. The population of this study is all twelve grade students of SMAN 2 Pontianak class XII MIA. The selected samples are class XII-IA3 students. The results are: (1) the of mathematical disposition and mathematical communication in three domensional shapes after a given learning use Project Based Learning approach is relatively high; (2) Project Based Learning approach greatly affect of students mathematical communication and disposition of in three domensional shapes

    Prevalensi Nematoda Usus pada Kambing (Capra SP.) dengan Pemberian Pakan Hijauan dan Konsentrat di Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung

    Get PDF
    Kambing merupakan salah satu hewan ternak yang menguntungkan karena pakannya mudah dan murah, produktivitasnya tinggi, dan tidak perlu tempat yang luas untuk pemeliharaannya. Nematodiasis yang disebabkan oleh nematoda parasit yang berasal dari pakan hijauan adalah masalah yang banyak dialami peternak kambing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui genus nematoda usus dan prevalensi telur cacing nematoda usus yang ditemukan pada feses kambing, serta untuk mengetahui perbedaan rerata jumlah telur cacing nematoda usus antara kambing yang diberi pakan hijauan dan pakan tambahan konsentrat. Sampel feses kambing diambil di Kelurahan Sumber Agung dan diperiksa di Laboratorium Parasitologi, Balai Veteriner Lampung pada Desember 2015 sampai Januari 2016. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan: P1 sebagai kontrol (100% hijauan), P2 (75% hijauan + 25% konsentrat), dan P3 (50% hijauan + 50% konsentrat). Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA dengan taraf signifikasi α = 5% dan uji lanjut dengan LSD. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 6 genus telur cacing nematoda usus yaitu Haemonchus, Mecistocirrus, Oesophagustomum, Strongyloides, Trichuris, dan Trichostrongylus. Terjadi penurunan rerata jumlah telur cacing nematoda usus pada kambing yang diberi pakan tambahan konsentrat (P2 dan P3) dibandingkan dengan kontrol (P1). Prevalensi genus telur cacing nematoda usus terdapat pada Strongyloides dan terendah terdapat pada Mecistocirrus. Disimpulkan bahwa pemberian pakan tambahan konsentrat membantu menurunkan tingkat infeksi cacing nematoda usus pada ternak
    • …
    corecore