50 research outputs found

    Solusi Pengobatan Produk K-link dengan Sistem Pakar

    Full text link
    K-link merupakan suatu instansi swasta yang bergerak dibidang penjualan suplemen kesehatan yang digunakan untuk terapi kesehatan dan dapat membantu penyembuhan penyakit dalam. Banyaknya konsumen yang memilih untuk datang langsung kekantor k-link untuk berkonsultasi dan kurangnya Customer service dalam melayani konsumen membuat antrian konsumen yang ingin berkonsultasi tentang solusi pengobatan dengan produk k-link. Customer service juga sering mendapat pertanyaan yang sama tiap konsumen maka costumer servis harus menjelaskan secara berulang – ulang. Dari permasalahan yang ada maka muncullah rumusan tentang bagaimana membuat sebuah sistem yang mampu mendiagnosa penyakit dalam berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan konsumen dan memberitahukan solusi pengobatannya dengan produk k-link. Sehingga sistem ini dapat membantu Customer service mendapatkan data lebih cepat dan membantu konsumen menghemat waktu dalam pelayanan konsultasi.Penelitian mengenai pendiagnosaan penyakit dalam yang dilakukan ini menggunakan metode penelusuran fakta Forward Chaining. Tahap pengembangan aplikasi diawali dengan tahap analisis dan definisi persyaratan yang menghasilkan rekayasa pengetahuan, kebutuhan data dan kebutuhan sistem. Tahap kedua yaitu perancangan sistem dan perangkat lunak yang menghasilkan perancangan proses yaitu Diagram Konteks, Diagram Alir Data, Entity Relationship Diagram, Mapping Table, Rancangan tabel dan perancangan menu dan antarmuka. Tahap ketiga yaitu implementasi dan pengujian unit dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft Office Access 2007. Tahap selanjutnya adalah integrasi dan pengujian sistem menggunakan Alpha Test dan Black box Test.Dari penelitan yang dilakukan menghasilkan sebuah aplikasi tentang “Sistem Solusi Pengobatan Produk k-Link Dengan Sistem Pakar” yang dapat bekerja seperti layaknya seorang pakar, dimana yang dihasilkan mampu mendiagnosa 15 Peyakit dalam, 36 Penyebab, 19 Solusi, 47 Gejala. Hasil uji coba menunjukkan bahwa aplikasi ini layak dan dapat digunakan

    Perancangan Sistem Informasi Geografis Zona Nilai Tanah Berbasis Web Menggunakan Leaflet Javascript Library (Studi Kasus: Kecamatan Kenjeran, Kecamatan Gubeng, Kecamatan Tambak Sari dan Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, Jawa Timur)

    Full text link
    Kemajuan teknologi informasi mendorong penyebaran informasi sangat cepat. Dengan teknologi tersebut seseorang dapat mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan dengan sangat mudah begitu pula dengan dalam penyebaran informasi. Salah satu informasi yang penting yaitu nilai tanah. Karena dengan nilai tanah adalah dasar pembentukan nilai jual objek pajak (NJOP). NJOP merupakan dasar dalam penentuan penentuan besarnya pajak. Karena kondisi yang menuntut agar proses penilaian tanah harus dilakukan secepat dan semudah mungkin. Maka diperlukan suatu media tertentu untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis berbasis web atau dikenal dengan istilah WebGIS. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan WebGIS zona nilai tanah yang dapat memasukkan data secara online sekaligus pembaharuan data secara otomatis dan memiliki fasilitas untuk mencetak dokumen nilai tanah. Dari penelitian ini didapatkan bahwa WebGIS yang telah dibuat dapat mengolah data secara otomatis, memperbaharui data secara online dan memiliki fasilitas untuk mencetak dokumen nilai tanah. Hasil RMSE dari analisis nilai tanah yang dihasilkan program dan analis nilai tanah sebesar 0 rupiah. Besar persentase kelayakan untuk uji fungsionalitas sebesar 100 % dengan predikat sangat baik, uji USAbilitas sebesar 72 % dengan predikat baik dan uji portabilitas sebesar 85 % dengan predikat sangat baik

    Perancangan Konfigurasi Struktur Tower dan Pembuatan Bilah Komposit (Sandwich) untuk Aplikasi Turbin Angin

    Full text link
    Tower is a structure vertically designed that the blades and other components attached. The process for structural design for the tower starts by identifying all of the requirements, and then specifies the desired design criteria. The desired design criteria are high strength, low cost, lightweight, does not require a large area, ease of assembly and transport. The proposed tower types are guyed, lattice, and tubular. The analysis result shows that the lattice tower type matches with the design criteria. The next processes are modeling and stress analyzing using MSC Patran/Nastran. The maximum stress is 42 Newton per milimeters square and the Margin of safety (MS) value is 7.815, so the structure is safe. In the process of making the composite sandwich wind blades, it is starts with the creation of the master molding, mold, foam cores and assembly. The results of the three blades were made indicate by a difference in weight. It is caused by the manufacturing system (manual). However, the difference is still relevant or good because it is less than 5 percent

    Pengembangan Model Pelatihan Innomatts Untuk Meningkatkan Kompetensi Dan Karakter Guru Matematika

    Full text link
    This research is a development research which aims to develop a training model which is able to improve mathematics teachers\u27 competence and character. This research was implemented into two year phase. The first year focused on the exploration study and the model validation. This phase successfully identified the need of the mathematics teachers and generated a valid training model called the Innovative Mathematics Teaching Study (INNOMATTS). The second year focused on the implementation and dissemination of the model. This article aims to describe the practicality and the effectiveness of INNOMATTS training model in improving mathematics teachers\u27 competence and character as it was developed based on the mathematics teachers\u27 need, containing mathematics learning innovation and having orientation toward character education. The research follows the Research and Development (R & D) of Gall. The evaluation of the model implementation quality used three criteria: validity, practicality, and effectiveness. The result suggests that the INNOMATTS training model is practical based on the percentage response of the planning, implementation and evaluation. The model is also effective based on the evaluation of lesson plan produced during the training, the learning implemented, and the result of teacher\u27s competence test

    Penelusuran Lulusan Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Semarang Melalui Studi Pelacakan (Tracer Study ) Sebagai Umpan Balik Penyempurnaan Kurikulum Tahun 2008

    Full text link
    Selama ini, belum ada data yang akurat mengenai lulusan Program Studi Matematika IKIP PGRI Semarang baik yang bekerja pada sektor formal (guru, dosen, pegawai adaministrasi, dll.) maupun pada sektor informal. Padahal data mengenai profil lulusan suatu program studi sangat diperlukan antara lain untuk mengetahui: seberapa besar tingkat daya serap pasar terhadap lulusan, berapa jumlah pengangguran lulusan, kesesuaian antara subject matter dengan kebutuhan lapangan, perlunya revisi/ pembaharuan kurikulum. Studi pelacakan (tracer study) merupakan studi yang fokus utamanya untuk memperoleh informasi mengenai lulusan yang sudah bekerja maupun yang belum bekerja. Populasi penelitian ini adalah seluruh lulusan Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Semarang jenjang strata satu (S1) dari awal kelulusan yaitu tahun 2000 sampai dengan lulusan tahun 2005 yang berjumlah 800 orang. Dari populasi tersebut dipilih sampel secara acak 140 orang lulusan sebagai responden yang berdomisili di 7 kabupaten, yaitu Grobogan, Demak, Pati, Kudus, Kendal, Pekalongan, dan Batang.Data mengenai lulusan dengan seluruh atribut dan karakteristiknya dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara, selain itu dengan menggunakan angket yang telah disusun sedemikian rupa untuk kebutuhan studi ini. Hasil yang diperoleh diantaranya: Seluruh responden bekerja sesuai dengan bidangnya, 100% lulusan telah bekerja dan 73% diantaranya telah mendapatkan pekerjaan tanpa masa tunggu, dan sisanya mendapatkan pekerjaan dengan masa tunggu berkisar antara 1-4 bulan, pendidikan di IKIP PGRI Semarang khususnya Program Studi Pendidikan Matematika telah sesuai dengan dunia kerja responden walaupun masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan di dunia kerja, dengan memperhatikan kendala yang dihadapi lulusan baik pada waktu mencari kerja maupun pada waktu bekerja, upaya yang dilakukan program studi/institut dituangkan dalam rekomendasi diantaranya: melakukan program reformulasi kurikulum, memberikan informasi bagi mahasiswa dan lulusan. ?Ă©?

    Kelembagaan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah pada Tingkat Mikro DAS, Kabupaten dan Propinsi di Era Otonomi Daerah

    Full text link
    Selama ini penyelenggaraan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (RLKT) dilakukan secara sentralistik, namun sejak adanya otonomi daerah, kelembagaan RLKT mengalami restrukturisasi, karena kewenangan dan pemanfaatan sumberdaya alam (termasuk penyelenggaraan RLKT) menjadi wewenang daerah. RLKT merupakan salah satu kegiatan pengelolaan DAS yang utama dan strategis. Pengelolaan DAS dilakukan melalui pendekatan ekosistem berdasarkan prinsip satu sungai, satu rencana dan satu pengelolaan. Karena DAS tidak mempunyai batas yang bertepatan (co-incided) dengan batas administrasi, maka untuk DAS lintas kabupaten atau lintas propinsi memerlukan pendekatan khusus dalam penyelenggaraan RLKT. Tujuan kajian adalah menyediakan informasi mengenai kelembagaan (jenis dan mekanisme kerja) serta tata nilai yang ada dalam penyelenggaraan RLKT pada tingkat Mikro DAS, kabupaten dan propinsi di era otonomi daerah. Metode yang dipergunakan adalah dengan pendekatan partisipatif dengan melakukan diskusi dan wawancara secara mendalam kepada partisipan. Hasil kajian menunjukkan bahwa organisasi yang terlibat dalam penyelenggaraan RLKT pada kategori DAS nasional dan regional sama, dilakukan oleh pemerintah propinsi, sedangkan penyelenggaraan RLKT pada kategori DAS lokal dan mikro DAS dilakukan pemerintah kabupaten. Mekanisme kerja lembaga dalam penyelenggaraan RLKT pada level DAS lokal, regional maupun nasional belum berjalan dengan baik. Koordinasi antar lembaga dalam penyelenggaraan RLKT di DAS Progo sudah mulai dirintis, namun demikian aplikasi lapangan belum berjalan dengan baik.Pandangan dan komitmen kabupaten hulu, tengah dan hilir DAS terhadap RLKT adalah baik, karena mereka sebenarnya sudah memahami manfaat dari pelaksanaan kegiatan RLKT. Walaupun demikian masyarakat di daerah hulu, tengah dan hilir DAS belum bersedia untuk melakukan sharing dalam pembiayaan RLKT

    PENGEMBANGAN TATA RUANG PASAR PERKOTAAN UNTUK PENINGKATAN NILAI DAN PRODUKTIVITAS LAHAN

    Get PDF
    Tidak kurang 40% dari sekitar 70 pasar ritel tradisional di Surabaya berada di kawasan pusat kota. Meskipun pasar tersebut berada di lokasi dengan nilai lahan yang tinggi namun keberadaannya belum dimanfaatkan secara optimal. Konsep keberlanjutan perencanaan suatu kawasan dapat tercapai apabila kawasan tersebut tidak hanya mampu berdiri dan tumbuh dengan sendirinya tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kawasan dan sektor perdagangan di sekitarnya. Berdasarkan potensinya, maka dalam perencanaan pengembangan tata ruang dan kawasan pasar di perkotaan, diperlukan analisa penggunaan lahan yang paling memungkinkan untuk menghasilkan nilai properti tertinggi pada kawasan tersebut dan sekitarnya. Penelitian ini mengembangkan konsep adaptif dan kolaboratif pada desain konfigurasi spasial dan nilai ekonomi pasar di perkotaan, sehingga didapatkan konsep perencanaan kawasan terbaik yang mendukung pencapaian nilai ekonomi berkelanjutan. Tujuan tersebut dapat meminimalisir kegagalan pengembangan pasar di perkotaan dalam mendukung keberhasilan proses penataan kota. Metode triangulasi diterapkan melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif, serta menggunakan teknik analisa Highest and Best Use (HBU). Proses analisa diawali dengan studi eksploratif penentuan jenis-jenis alternatif penggunaan lahan. Empat tahap analisa yang dilakukan menghasilkan model produktifitas lahan untuk memenuhi kriteria terbaik penggunaan lahan yang meliputi pemenuhan peraturan dan ijin, kemungkinan dan keterjangkauan pelaksanaan konstruksi, kelayakan finansial, dan produktivitas maksimum lahan

    Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Pembibitan dan Penanaman Mangrove di Pantai Salurang, Kepulauan Sangihe

    Get PDF
    Mangrove memainkan peran sangat krusial bukan saja sebagai pelindung pesisir pantai tetapi juga sebagai tempat perkembangbiakan dan hunian beragam organisme dan sebagai sumber berbagai bahan bioaktif berpotensi medis. Kerusakan vegetasi mangrove di Kampung Salurang Kabupaten Sangihe yang merupakan daerah hilir akibat aktivitas tambang di daerah hulu menyebabkan penurunan drastis hasil tangkapan ikan di kampung Salurang dan musnahnya berbagai sumber bahan bioaktif potential. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memulihkan vegetasi mangrove yang telah rusak di kampung Salurang. Tahapan kegiatan pengabdian meliputi (1) survei dan konsultasi dengan pemerintah kampung untuk menentukan lokasi penanaman dan tanggal pemberian materi penyuluhan, (2) pendampingan untuk pembibitan mangrove oleh tim kepada masyarakat, (3) pelaksanaan kegiatan mencakup pemberian materi kepada masyarakat termasuk pemuda dan siswa sekolah menengah pertama dan penanaman mangrove bersama masyarakat. Hingga saat ini, sekitar 76% dari 95% mangrove yang ditanam tumbuh dengan baik dan pertumbuhannya masih terus dipantau. Kegiatan ini memiliki implikasi penting bukan saja untuk lingkungan dan kehidupan masyarakat pesisir tetapi juga untuk melindungi organisme simbion mangrove maupun mangrove itu sendiri sebagai sumber berbagai bahan bioaktif potensial
    corecore