699 research outputs found
Auto Hi-is: Solusi Cerdas Budidaya Jamur Konsumsi dengan Automatic Humidity System
AUTO HI-IS is an automatic moisture control devices that are used as a solution in mushroom cultivation. During this time the mushroom growers of mushroom cultivation in regulating moisture they carry still use manual or conventional. It is very effective and efficient. Ineffective because by using the conventional way the farmers do not really know the exact humidity in the mushroom cultivation and moisture to be added. Inefficient due to the farmers using conventional means removing the power and the cost of production which will result in increased production costs. The design consists of a system of electronic devices, monitoring and planting medium. Electronic systems using the Arduino Nano microcontroller, sensors DHT11. Monitoring using a 16x2 LCD and a memory card that records the activities AUTO HI-IS. Growing media consisted of designing a shelf fungus as a mounting medium baglog and fogging. AUTO HI-IS be a smart solution mushroom cultivation consumption can regulate the temperature and humidity in the mushroom house automatically. Mushroom cultivators can be anywhere without being tied season. AUTO HI-IS into the realization of the automation system regulating the temperature and humidity in real form
Implementasi Pengembangan Manajemen Pembelajaran Berbasis Teaching Factory Di SMK Negeri 4 Mataram
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pengembangan manajemen pembelajaran teaching factory di SMK Negeri 4 Mataram Kompetensi Keahlian Tata Boga dalam mendukung peningkatan pengelolaan berbasis industri yang meliputi perencanaan, dan pemenuhan persiapan pelaksanaan. Faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi manajemen pembelajaran teaching factory di SMK Negeri 4 Mataram Kompetensi Tata Boga dalam mendukung peningkatan pengelolaan berbasis industri. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Mataram di Kompetensi Keahlian Tata Boga. Pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif metode deskriptif melalui studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah: (1) implementasi pengembangan manajemen dalam hal perencanaan teaching factory secara umum secara umum sudah dilakukan dengan efektif walaupun ada beberapa perencanaan yang perlu untuk dikembangkan. (2) a. faktor pendukung; (a) terjalinnya kemitraan dengan baik bersama IDUKA, Asosiasi Profesi, LSP P-1; (b) kurikulum memenuhi SKKNI dan berbasis kearifan local; (c) materi job sheet sudah berada pada level 5 – TEFA; (d) pembelajaran sistem rotasi; (e) pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan peserta didik semakin bertambah menjadi 6 bulan; b. faktor penghambat: (a) ketersediaan guru kompetensi keahalian tata boga masih kurang: (b) jadwal pembelajaran masih konvensional; (c) belum maksimalnya dukungan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan NTB dalam bantuan UGB atau revitalisasi sarana ruang praktik yang lebih memadai; (d) belum ada MoU dengan IDUKA untuk yang menjamin lulusan untuk bekerja
Analisis Pengaruh Reputasi Organisasi dan Kinerja Keuangan terhadap Kontribusi Organisasi Nirlaba
This study aims to examine the effect of reputation and financial performance to nonprofit contributions. Reputation as an independent variable measured by the age and the size of the non-profit organization, while financial performance is proxy through fiscal performance, public support, and program efficiency. For the independent variables, this study used total contributions acquired by non-profit organizations.This study tested using OLS regression with balanced panel data. The population of this study is all nonprofit organization in Indonesia in 2010-2014, with a sample of 15 non-profit organizations selected by using purposive random sampling. The criteria used in selecting the sample are a nonprofit organization that has a complete financial statement of 2010-2014 and presenting in Rupiah currency.The empirical results of this study indicate that the size of the organization and program efficiency have a positive influence to nonprofit contributions. By contrast, public support has a negative influence to the nonprofit contributions. While the age of the organization and fiscal performance did not influence the nonprofit contributions
Karakteristik Pengeringan Bawang Merah (Alium Ascalonicum. L) Menggunakan Alat Pengering ERK (Greenhouse)
Aim of this research was to determine drying rate and moisture content changes on Greenhouse (ERK) Dryer. Result was showed using graphic by analyzing drying rate characteristics of Greenhouse Dryer. Data analysis was performed using mathematical approach that solved using Microsoft Excel. Method used in this research was experimental method. Based on the results, onion drying using ERK showed decreasing rate of weight changes. Sample shrinkage was 25.7% with average moisture content 60.06% for sample weight 0.187 kg. Average humidity (RH) was lower than ambient humidity on the range of 63.4% to 83.0%. Characteristics of onion drying was the decreasing rate of moisture content of 0.17% with equation MR: y = -0,017 + 1,061, R2 is 0,985. Value of Ln MR at first day was y = -0,019x and decreasing rate of moisture content 0,19%. Whereas decreasing rate at second, third and fourth day were 0,008%, 0,11% and 0,002% respectively for 1 hour interval period.
Keywords: red onion, Greenhouse effect, drying rate, dryer
 
Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Timbulnya Kesenjangan Anggaran Yang Di Moderating Oleh Gaya Kepemimpinan (Studi Empiris Pada Skpd Di Pemerintahan Kota Pekanbaru)
This study was aimed to examine the effect of budgetary participation and budget control effectiveness to budgetary slack with leadership style as moderating variable on the SKPD Government in Pekanbaru City. This study used primary data by distributing questionnaires of 73 exemplar to government officials echelon III and IV. Data collected were analyzed using multiple regression analysis and regression analysis with moderating variables. The results provide evidence that budgetary participation and budget control effectiveness effect on budgetary slack at a significance level (α) of 5%. On the other hand, the leadership style to strengthen the influence of budget control effectiveness on budgetary slack at a significance level (α) of 5%. However, the leadership style actually weaken the effect of budgetary participation on budgetary slack at a significance level (α) of 5%
Teaching Factory-Based Learning Management in-State Vocational High School 4 Mataram
The purpose of this study is to analyze the planning, implementation, supporting factors, and inhibition of the successful implementation of teaching factory learning (TEFA) in State Vocational High School 4 Mataram. This study uses a qualitative approach descriptive method with the case study. Data collection techniques through observation, interview, documentation. Data analysis is conducted with data reduction measures, data presentation, and conclusion drawing, as well as checking the validity of data using credibility, transferability, dependability, and affirmability. The results showed: 1) teaching factory-based learning planning following applicable rules and procedures ranging from preparation, needs analysis, decision making, program planning, and fulfillment of teamwork program plans; 2) the implementation of TEFA-based learning is carried out with two patterns, namely: a) teaching factory learning in the school environment; b) TEFA learning in an industrial environment; (3) supporting factors; a) good partnership with IDUKA, Professional Association, LSP P-1, and stakeholders, b) curriculum meets SKKNI and based on local wisdom, c) the level of teaching factory learning is at level 4 (PBET) with rotation system, and e) professionally certified teachers; 4) inhibitory factors: a) have not implemented block system schedule; b) the number of teachers is still limited; c) insufficient silverware space and equipment; d) no technopark yet
Desain Poros Mesin Penghancur Sampah Organik Dengan Daya 1 HP
Pada umumnya mesin pencacah digerakkan oleh motor penggerak yang mana memiliki sistem kerja motor memutar pulley bergerak, kemudian ditransmisikan ke sistem menggunakan transmisi belt untuk memutar poros utama dimana yang terdapat pisau (cruiser) pencacah dan bantalan sebagai penyeimbang poros. Untuk menjaga supaya produksi tetap berjalan dengan baik poros harus mendapat perawatan, sehingga tidak terjadi kemacetan pada waktu produksi. Kajian ini menjelaskan perhitungan pada batang poros yang digunakan pada sistem kerja mesin pencacah limbah rumah tangga untuk kompos. Dalam perancangan poros perlu memperhatikan beberapa faktor, misalnya: kelelahan, tumbukan dan pengaruh konsentrasi tegangan bila menggunakan poros bertingkat. Bahan poros terbuat dari baja S45C (baja karbon sedang) dengan spesifikasi tegangan tarik pabrikan sebesar 569 MPa atau 58 kg/mm2. Diameter poros 19 mm yang dianalisa adalah posisi tumpuan dengan panjang total poros 400 mm. putaran yang ditransmisi dari motor dan diterima poros sebesar 560 RPM, puntiran yang diterima sebesar 2,51 N.mm. Beban kerja yang diterima poros relatif beban sedang karena putaran yang tidak memiliki hentakan dari limbah organik (sayur-sayuran limbah pasar). Kekuatan poros juga akan ditentukan oleh kerja pisau penghancur yang dipasang pada pipa selubung yang melekat pada poros utama. Hasil analisa poros dengan mempertibangkan factor keamanan, faktor koreksi dan putaran poros, maka poros dapat bekerja dengan baik dan aman
Desain Poros Mesin Penghancur Sampah Organik Dengan Daya 1 HP
Pada umumnya mesin pencacah digerakkan oleh motor penggerak yang mana memiliki sistem kerja motor memutar pulley bergerak, kemudian ditransmisikan ke sistem menggunakan transmisi belt untuk memutar poros utama dimana yang terdapat pisau (cruiser) pencacah dan bantalan sebagai penyeimbang poros. Untuk menjaga supaya produksi tetap berjalan dengan baik poros harus mendapat perawatan, sehingga tidak terjadi kemacetan pada waktu produksi. Kajian ini menjelaskan perhitungan pada batang poros yang digunakan pada sistem kerja mesin pencacah limbah rumah tangga untuk kompos. Dalam perancangan poros perlu memperhatikan beberapa faktor, misalnya: kelelahan, tumbukan dan pengaruh konsentrasi tegangan bila menggunakan poros bertingkat. Bahan poros terbuat dari baja S45C (baja karbon sedang) dengan spesifikasi tegangan tarik pabrikan sebesar 569 MPa atau 58 kg/mm2. Diameter poros 19 mm yang dianalisa adalah posisi tumpuan dengan panjang total poros 400 mm. putaran yang ditransmisi dari motor dan diterima poros sebesar 560 RPM, puntiran yang diterima sebesar 2,51 N.mm. Beban kerja yang diterima poros relatif beban sedang karena putaran yang tidak memiliki hentakan dari limbah organik (sayur-sayuran limbah pasar). Kekuatan poros juga akan ditentukan oleh kerja pisau penghancur yang dipasang pada pipa selubung yang melekat pada poros utama. Hasil analisa poros dengan mempertibangkan factor keamanan, faktor koreksi dan putaran poros, maka poros dapat bekerja dengan baik dan aman
- …