1 research outputs found

    Upaya Guru Dalam Melatih Kemandirian Siswa Usia Dini Menurut Konsep Penyadaran Paulo Freire Di Tk An-nayara Oma View Malang

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang upaya guru dalam melatih kemandirian siswa usia dini di sekolah Taman Kanak-Kanak. Penelitian ini menggunakan teori konsep penyadaran Paulo Freire. Menurutnya sangat penting sebuah proses pendidikan yang humanis. Dimana pendidikan yang menempatkan manusia sebagai manusia, pada hakikatnya individu adalah subyek yang aktif, bukan pasif. Dengan demikian pendidikan harus menempatkan siswa sebagai seorang individu yang aktif, siswa bukanlah sebuah obyek melainkan sebuah subyek dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi dengan delapan informan yaitu satu informan kunci, dan tujuh informan utama yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1) Sistem pembelajaran TK An-Nayara Malang telah terintegrasi komponen tujuan pembelajaran, kurikulum pembelajaran sebagai program dan strategi pembelajaran, komponen tenaga kependidikan yang kompeten, komponen anak didik usia 4-6 tahun, sarana dan prasarana sekolah serta pelaksanaan evaluasi (penilaian) pembelajaran, 2) Langkah guru dalam melatih kemandirian anak usia dini berdasarkan konsep penyadaran Paulo Freire di TK An-Nayara Kota Malang tidak tampak secara nyata (eksplisit) tetapi tercermin dalam strategi pembelajaran yang dilaksakan (secara implisit) dimana para guru berusaha melatih kemandirian anak didiknya melalui strategi, peneladanan, latihan dan pengamalan, permainan, nyanyian, dan cerita, pujian dan sanjungan (penghargaan) serta lebih menunjukkan ciri pembelajaran dengan pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) yang menghendaki keterlibatan siswa secara aktif, 3) Faktor yang mempengaruhi upaya guru dalam melatih kemandirian anak usia dini di TK An Nayara Malang berdasarkan konsep penyadaran Paulo Freire dapat dibedakan menjadi faktor pendukung antara lain: kompetensi tenaga kependidikan, tingginya rasa ingin tahu (antusiasme) anak didik, dukungan (empati) pimpinan dan pengurus sekolah, dan iklim sosial lingkungan sekolah yang kondusif. Faktor penghambat meliputi; perbedaan latar belakang murid, masih terdapat orang tua yang overprotektif (berlebihan dalam melindungi anaknya, pengaruh media komunikasi dan teknologi, dan perangkat pembelajaran yang terlalu banyak
    corecore