3 research outputs found
Pengaruh Masa Paparan Debu Kayu Dan Uap Thinner Terhadap VO2MAX Pada Tenaga Kerja Industri Mebel Di Jepara
Proses penghalusan produk mebel cenderung menghasilkan
polusi berupa debu kayu. Proses finishing produk mebel menghasilkan polusi
berupa uap thinner. Resiko yang dihadapi oleh tenaga kerja pada proses
penghalusan dan finishing adalah terpapar debu kayu dan uap thinner selama
bekerja. Akumulasi debu dan uap thinner dalam paru dapat menurunkan elastisitas
paru yang menyebabkan kapasitas vital paru menurun. Penurunan kapasitas vital
paru dapat mengakibatkan berkurangnya suplai konsumsi oksigen atau VO2Max
ke dalam jaringan tubuh. Berkurangnya VO2Max juga dapat mempengaruhi dalam
proses pemakaian energi untuk melakukan pekerjaan. Sehingga kemampuan kerja
fisik tenaga kerja mebel dapat menurun dan berpengaruh terhadap produktivitas
kerja.
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh masa paparan debu kayu dan uap thinner
terhadap VO2Max pada tenaga kerja industri mebel di Jepara.
Metode: penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional menggunakan metode comparative design.
Hasil dan Kesimpulan : Analisa penelitian ini menggunakan uji Fisher pada
kelompok yang terpapar debu kayu dan uap thinner. Kelompok yang terpapar
debu kayu memperoleh nilai p = 0,019 dimana (p < 0,05), yang artinya ada
pengaruh antara masa paparan debu kayu dengan nilai VO2Max pada tenaga kerja
industri mebel Muji Jati di Jepara. Sedangkan kelompok yang terpapar uap thinner
memperoleh nilai p = 0,013 dimana (p < 0,05), yang artinya ada pengaruh antara
masa paparan uap thinner dengan nilai VO2Max pada tenaga kerja industri mebel
Muji Jati di Jepara. Pada uji beda pengaruh menggunakan Independent-Sample T
Test diperoleh nilai p = 0,633 dimana (p > 0,05) dan perbedaan rata-rata 0,045,
yang artinya tidak ada beda pengaruh antara masa paparan debu kayu dan uap
thinner terhadap VO2Max pada tenaga kerja industri mebel Muji Jati di Jepara dan
tenaga kerja yang terpapar uap thinner memiliki rata-rata nilai VO2Max 0,647
kali lebih rendah dari pada tenaga kerja yang terpapar debu kayu
Pengaruh Harmonisasi Otak Terhadap Peningkatan Koordinasi Pasien Pasca Stroke
Latar belakang: Jumlah penderita stroke di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, bahkanpenyakit ini sudah menjadi pembunuh nomor 3 di Indonesia setelah penyakit infeksi dan jantung koroner. Problematika pasca stroke ini umumnya adalah kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh atau hemiparese, gangguan sensoris yang mengakibatkan kelainan sensibilitas, perasaan gerak dan gangguan koordinasi. Salah satu solusi untuk memperbaiki fungsi koordinasi adalah
mengharmonisasikan otak pada masa regenerasi saraf pasca stroke. Aktifasi saraf melalui harmonisasi otak dapat menstimulasi pembentukan zat-zat yang penting untuk pertumbuhan sel saraf. Tujuan: Mengetahui pengaruh harmonisasi otak terhadap peningkatan koordinasi pada pasien pasca stroke. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan Single Case Research serta desain yang digunakan adalah A-B-A dengan jumlah sampel 2 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling yaitu dalam menetapkan sampel berdasarkan ciri-ciri dan karakteristik tertentu sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil dan kesimpulan: Analisa penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dengan tujuan memperoleh gambaran secara jelas tentang hasik intervensi dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan grafik garis sebagai suatu gambaran dari pelaksanaan dan hasil eksperimen. Berdasarkan analisa grafik bahwa latihan harmonisasi otak berpengaruh terhadap peningkatan koordinasi pasien pasca stroke dengan hasil peningkatan pada 2 responden yaitu 29,5% dan 27%
Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Fleksibilitas Punggung Pada Lanjut Usia
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara berlahan-lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi normalnya sehimgga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang di deritanya. Pada lansia
akan terjadi penurunan kemampuan tubuh, salah satu jenis kemunduraran secara fisik itu
adalah fleksibilitas. fleksibilitas adalah daya lentur seseorang dalam penyesuaian diri
untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas. Senam tai chi juga
bermanfaat untuk meningkatkan fleksibilitas persendian dan memperbaiki
mikrosirkulasi.
Penelitian ini menggunakan metode survei/observasi dengan post test with control
group design tempat Solo Paragon Mall dan RT 02/ RW 01 Makam Haji, Sokuharjo,
jumlah, subyek penelitian 80 orang lansia, usia 55-70 tahun. Fleksibilitas diukur dengan
sit and reach test. Hasil penelitian diperoleh bahwa adanya pengaruh senam tai chi
terhadap fleksibilitas punggung lansia. Pada data statistic diperoleh bahwa data tidak
berdistribusi normal sehingga menggunakan kolmogrov-smimovª dan diperoleh bahwa
(0,0001 or p < 0,05). Upaya mewujudkan lansia memiliki kualitas hidup yang baik
dibutuhkan pengetahuan terkait kondisi lansia fisoterapi berperan dalam tindakan
preventif pada kesehatan lansia sehingga berperan meningkatkan kualitas hidup lansia
dan kemandirian lansia