12 research outputs found

    KARAKTERISASI KAOLIN KAB.BARRU SEBAGAI BAHAN DASAR KERAMIK

    Get PDF
    Study conducted by represent the study of early storeylevel of ability of exploiting or kaolin potency of an area which is later;then acted  . in this penelitiaan on the market idea to exploit the existing resource the core important regional industrial dig materials of sulawesi south . Ceramic in this time experience of the fast progress where materials of the core important kaolin but to know the ability which is consisted in  it hence there is its character standard . hence in this examination combine the conventional analysis and carakterisasi to kaolin materials done by perception with the instrument of like X-RD, SEM / EDAX And DTA. This test is conducted for to prove the compiler rate . structure. and ability and ability which is consisted in in its material is then clarified by optimalisasi of according to obtained result valu

    Peningkatan Ketahanan Aus Baja Karbon Rendah dengan Metode Carburizing

    Get PDF
    Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa peningkatan ketahanan aus baja karbon rendah dengan metode carburizing.  media carburizing digunakan serbuk arang batok kelapa dan  material baja.Hasil pengujian keausan menunjukaan bahwa semakin tinggi temperatur proses carburizing akan menghasilkan ketahanan aus spesifik yang lebih baik dan Pada proses carburizing dengan temperatur 9500C yang dilanjutkan dengan proses pengerasan pada temperatur  8400C memberikan peningkatan ketahanan aus tertingggi sebesar  83,6% dibandingkan dengan ketahanan aus raw materia

    KEKUATAN BENDING KOMPOSIT CLAY DIPERKUAT DENGAN ALUMINA UNTUK APLIKASI FIRE BRICK

    Get PDF
    This study aims to utilize clay obtained from the Central Sulawesi which has 27.445 % Al2O3 composition ; SiO2 50.251 %, 9.331 % Fe2O3 ; Na2O 4.041 %, 3.263 % CaO ; K2O 3.733 %, MgO 2.40 %, 0.168 % TiO2 as a matrix clay -reinforced alumina composite . Alumina powder is a ceramic material that is hard and resistant to high temperatures . Alumina powder as much as 0, 15, 30, 45 , and 60 % weight fraction of powder mixed with clay that has been calcined at a temperature of 800 ° C for 30 minutes ( size ≤ 74 lm ) . Each mixture was stirred using a mixer brands Stuart Scientific for 2 hours . A mixture of clay and alumina powders were uniaxial dikompaksi with 50 MPa pressure and then sintered at atmospheric environment with a temperature of 1000 ° C. 1100 ° C , 1200 ° C and 1300 ° C. Testing is done is the density and bending strength . The test results showed that with increasing weight fraction of alumina and sintering temperature will increase the relative density and bending strength , but if the increase is not accompanied by the weight fraction of alumina sintering temperature rise will decrease the value of the relative density and bending strength . Value of the relative density and bending strength of the composite obtained at the highest weight fraction of 60 % alumina and sintering temperature of 1300 ° C , respectively, 72.28 % and 62.14 MP

    SIFAT KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT ALUMINIUM/ALUMINA DENGAN METODE METALURGI SERBUK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur sintering terhadap sifat kekerasan Brinell dan struktur mikro komposit aluminium/alumina. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk dan alumina merek Nippon Light Metal. dengan komposisi (% fraksi berat) Al₂O₃ 99,7%, CaO 0%, Fe₂O₃ 0,009%, MgO 0%, Na₂O 0,03%, K₂O 0%, SiO₂ 0,01%, TiO₂ 0%, H₂O 0,26%, LOI 0,03 %.Dalam penelitian ini serbuk aluminium sebagai matriks dan serbuk alumina sebagai penguat,  proses pembuatan spesimen serbuk alumina di kalsinasi dengan temperatur 200OC, selanjutnya alumina yang telah dikalsinasi diayak dengan mesin sieve shaker untuk mendapatkan serbuk halus dengan menggunakan empat ukuran ayakan yaitu 90, 75, 63 dan 53 µm, selanjutnya serbuk aluminium/alumna dimixing selama 180 menit menggunakan mixer tabung dengan komposisi aluminium 94% yang ditambahkan alumina 6% dengan penambahan alkohol untuk penghomogenannya. Pembentukan sampel dengan cara kompaksi dengan menggunakan metode uniaksial pada tekanan 260 Mpa, kemudian disinter dengan variasi temperatur 450OC, 475OC dan 500OC, ditahan selama 30 menit dengan laju kenaikan suhu 10OC permenit. Pengujian yang dilakukan meliputi, pengujian kekerasan Brinell dan struktur mikro.Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin rendah teperatur sintering akan meningkatkan nilai kekerasan metode Brinell bahan Al 94% + Al2O3 6% dengan suhu sintering 450OC diperoleh nilai kekerasan tertinggi yaitu 1.325 BHN nilai kekerasan pada suhu 475OC diperoleh nilai kekerasan 0.465 BHN dan nilai kekerasan paling rendah pada suhu 500OC yaitu 0.441 BHN. Selain itu peningkatan suhu sintering akan berpengaruh terhadap bahan aluminium karena peningkatan suhu sintering kemudian diikuti pendinginan secara perlahan akan berakibat menurunkan nilai kekerasan aluminium.Kata kunci : Keramik, alumina, kekerasan, kompaksi, mixing, sintering, struktur mikr

    PENGARUH DIAMETER NOZZLE TERHADAP HASIL SERBUK DARI LIMBAH ALUMINIUM MELALUI METODE ATOMISASI AIR

    Get PDF
    Metalurgi serbuk merupakan metode pembuatan benda benda yang menggunakan logam serbuk sebagai bahan dasar. Proses dalam teknologi metalurgi serbuk terdiri dari pembentukan serbuk, compacting, sintering dan finising. Salah satu metode dalam pembuatan serbuk logam dengan metode atomisasi airDalam penelitian ini serbuk dibuat dengan menggunakan metode atomisasi air, Prinsip kerja alat  atomisasi ini adalah  aluminium limbah yang sudah dicairkan dialirkan  melalui  nozzle yang terletak dibagian atas, dengan variasi  diameter nossel 5, 6 dan 7 mm kemudian di semprot dengan air dengan tekanan  25 kg/Cm2 dan sudut water sprayer  60. Selanjutnya cairan aluminium akan terurai menjadi butiran butiran serbuk.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  diameter nossel mempengaruhi hasil produksi serbuk dengan metode atomisasi air. Hasil penelitian dengan diameter 5 mm  menghasilkan serbuk  41,7%, diameter 6 mm  menghasilkan serbuk  25% dan diameter 7 mm  menghasilkan serbuk %. Hasil serbuk aluminium optimum dihasilkan pada diameter 5 mm. Bentuk serbuk hasil proses atomisasi air sebagian besar adalah irregular, acicular dan flake.Kata kunci: aluminium, Limbah,  metalurgi serbuk , diameter nosse

    PENGARUH TEKANAN TERHADAP SIFAT KEKERASAN KOMPOSIT ALUMINIUM/ALUMINA.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Tekanan Terhadap Sifat Kekerasan Komposit Aluminium/Alumina dengan metode metalurgi serbuk. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk aluminium dan alumina merek nippon light metal  dengan komposisi 10% alumina (fraksi berat).Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik, Lab uji bahan dan laboratorium Fakultas pertanian Universitas Tadulako, penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai bulan Mei tahun 2018. Dalam penelitian ini serbuk aluminium sebagai matriks dan alumina sebagai penguat, dalam proses pembuatan spesimen serbuk alumina dikalsinasi dengan temperatur 200° C, selanjutnya alumina yang sudah dikalsinasi diayak menggunakan mesin sieve shaker  dengan ukuran 53 µm, kemudian serbuk aliminium/alumina di mixing selama 2 jam menggunakan mesin mixing. Pembentukan green body (sampel) dengan cara kompaksi dengan metode uniaxial pada tekanan 450 MPa, 550 MPa dan 650 MPa dan vaiasi tempeatur 500°C, 550°C dan 600°CHasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil pengujian kekerasan Pada komposit Al/Al2O3  dengan variasi tekanan 450 MPa, 550 MPa dan 650 MPa tiap temperatur  yang berbeda menunjukan kekerasan tetinggi terdapat pada tekanan 650 MPa. Selain itu pada pengamatan struktur mikro dengan variasi temperatur 500°C, 550°C dan 600°C menunjukan jumlah porositas paling banyak adalah pada temperatur 600°C.Kata Kunci : Keramik, aluminium/alumina, kekerasan, struktur mikro

    SIFAT KUAT BENDING DAN STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT CLAY/FLY ASH DENGAAN PEMANASAN BERULANG

    Get PDF
    Dalam penelitian ini serbuk clay sebagai matriks dan serbuk fly ash sebagai penguat, dalam proses pembuatan spesimen serbuk clay dikalsinasi dengan temperatur 600 oC dan fly ash dengan temperatur 200 oC ditahan selama 20 menit, dan dilanjutkan dengan proses screening  hingga diperoleh ukuran serbuk 75 µm, 63 µm dan 53 µm, kemudian proses pencampuran menggunakan alat mixing selama 2 jam dengan komposisi campuran 25 %, 50 % dan 75 % fraksi berat fly ash. Campuran clay dan fly ash di kompaksi secara uniaxial pressing dengan tekanan 50 MPa. Kemudian disintering dengan variasi temperatur 1100 oC, 1125 oC dan 1150 oC ditahan selama 120 menit dengan laju kenaikan suhu 10 oC permenit. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian Bending dan struktur mikro.Hasil pengujian menunjukkan bahwa dngan penambahan serbuk fly ash dan temperatur sintering meningkatkan nilai kuat bending. Hasil dari pegujian bending didapatkan nilai tertinggi yang diperoleh dari pemanasan berulang 3 kali, 5 kali, 7 kali dan 9 kali komposit dengan fly ash 75% fraksi berat dengan temperatur 1150oC yaitu 61.48 MPa pada 9 kali pemanasan sedangkan nilai kekeuatan bending terendah berada pada komposisi fly ash 25% fraksi berat dengan temperatur 1100oC yaitu 36.17 MPa pada 3 kali pemanasan. Kata kunci : clay , fly ash kompaksi uniaksial, sintering, pemanasan berulang, kekuatan bending, struktur mikro

    SIFAT KUAT TEKAN DAN IMPAK KOMPOSIT ABU SEKAM PADI/ALUMINA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serbuk alumina dan temperatur sintering terhadap sifat kuat tekan dan kuat impak komposit abu sekam padi/alumina. Serbuk abu sekam padi berasal dari Kecamatan Biromaru Sulawesi Tengah dan alumina diperoleh dari Nippon light metal. Dalam penelitian ini serbuk abu sekam padi sebagai matrix dan alumina sebagai penguat, kedua serbuk tersebut dikalsinasi pada temperatur 200ºC ditahan selama 30 menit dan dilanjutkan dengan proses screening hingga diperoleh ukuran ≤ 53 µm, kemudian proses pencampuran menggunakan alat mixing selama 90 menit dengan komposisi fraksi berat alumina 15%, 30% dan 45%. Campuran abu sekam padi/alumina dikompaksi secara uniaxial pressing dengan tekanan 50 MPa dengan ukuran spesimen uji tekan tinggi 30 mm dan diameter 20 mm untuk ukuran spesimen uji impak panjang 55 mm, lebar 10 mm dan tinggi 10 mm. Proses sintering dengan variasi temperatur 1000ºC, 1100ºC dan 1200ºC ditahan selama 120 menit dengan laju kenaikan suhu 10oC permenit. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian tekan dan impak.Hasil pengujian menunjukan bahwa semakin meningkat fraksi berat alumina dan temperatur sintering maka kuat tekan dan impak juga ikut meningkat. Kekuatan tekan tertinggi terjadi pada komposit dengan fraksi berat 15% alumina pada temperatur 1200ºC dengan nilai rata-rata 7,34 MPa dan kekuatan impak tertinggi terjadi pada komposit yang dipanaskan pada temperatur 1200ºC pada semua fraksi berat alumina dengan nilai rata-rata 0,012 J/mm2.Kata kunci: abu sekam padi, alumina, uniaxial pressing, mixing, sintering

    PENGARUH TEKANAN TERHADAP PEMBUATAN SERBUK DARI LIMBAH ALUMINIUM MELALUI ATOMISASI AIR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekanan terhadap bentuk dan ukuran serbuk dengan  scanning electron microscope (SEM) dengan metode atomisasi air. material yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah aluminium yang diperoleh dari Kecamatan Palu Barat Sulawesi Tengah. Dalam penelitian ini limbah aluminium terlebih dahulu dikelompokkan dan diperkecil, proses peleburan aluminium di dalam  dalam tungku pembakaran dengan temperatur 750° C, selanjutnya dimasukkan ke dalam nozzle dengan ukuran diameter 5 mm lalu aluminium cair disemprot dengan sudut 60 dengan menggunakan tekanan 15 kg/cm2, 20 kg/cm2 dan 25 kg/cm2. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako.Hasil pengujian menunjukan bahwa tekanan semprotan air mempengaruhi hasil produk serbuk dengan metode atomisasi air. Hasil penelitian dengan variasi  tekanan diperoleh bahwa tekanan 15 kg/cm2 menghasilkan serbuk 10,12 %, tekanan 20 kg/cm2 menghasilkan serbuk 10,7 %, tekanan 25 kg/cm2 menghasilkan serbuk 15,71 %. hasil serbuk terbaik secara teoritis dihasilkan pada tekanan 25 kg/cm2. Bentuk serbuk hasil proses atomisasi air sebagian besar berbentuk spherical, irregular, rounded dan bentuk permukaan tak beraturan atau kasar.Kata kunci: Serbuk, Tekanan, Limbah aluminium dan Metode Atomisasi

    KEKUATAN IMPAK KOMPOSIT CLAY DAN ALUMINA UNTUK APLIKASI FIRE BRICK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan bahan clay yang diperoleh dari Sulawesi Tengah dengan komposisi Al2O3 27,445%; SiO2 50,251%; Fe2O3 9,331%;Na2O 4,041%; CaO 3,263%; K2O 3,733%; MgO 2,40%; TiO2 0,168%  sebagai matrik komposit clay yang diperkuat alumina. Serbuk alumina merupakan bahan keramik yang keras dan memiliki ketahanan terhadap temperatur tinggi. Serbuk alumina sebanyak 0%; 15%; 30%; 45%, dan 60% fraksi berat dicampur dengan serbuk clay yang sudah dikalsinasi pada suhu 800°Cselama 30 menit (ukuran ≤ 74 μm). Setiap campuran diaduk menggunakan mixer merk Stuart Scientific selama 2 jam. Campuran serbuk clay dan aluminadikompaksi secara uniaksialdengan tekanan 50 MPa dan kemudian disinter pada lingkungan atmosfer dengan temperatur 1000°C. 1100°C, 1200°C dan 1300°C. Pengujian yang dilakukan adalah densitas dan kekuatan impak.Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan meningkatnya fraksi berat alumina dan temperatur sinter akan meningkatkan densitas relatif dan kekuatan impak, tetapijika kenaikan fraksi berat alumina tidak diiringi kenaikan suhu sinter akan menurunkan nilai densitas relatif dan kekuatan bending. Nilai  densitas relatif dan kekuatan bending tertinggi diperoleh pada komposit dengan fraksi berat 60% alumina dan suhu sinter 1300°C  berturut-turut adalah  72,28% dan 62,14MPa.Kata kunci: Clay, alumina ,sintering, impa
    corecore