97 research outputs found

    Ijtihad Muhammadiyah (Telaah Fatwa-Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Periode 2005-2010)

    Get PDF
    Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jateng dalam kurun waktu 2005-2010 membahas masalah-masalah keislaman, keummatan dan kebangsaan yang terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kompleksitas permasalahan yang dihadapi umat menjadikan Majelis Tarjih dan Tajdid terutama PWM Jateng merumuskan beberapa permasalahan yang berkembang, sehingga menjadikan mantap dalam bermuhammadiyah. Rumusan dari masalah yang akan diteliti, berkaitan tentang: (a) Persoalan apa saja yang menjadi bahasan dalam Musyawarah Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jateng dalam kurun waktu 2005-2010? (b) Bagaimana metode ijtihad yang digunakan dalam Musyawarah Mejlis Tarjih dan Tajdid PWM Jateng?. Tujuan penelitian ini untuk menjawab pokok masalah seperti yang dirumuskan dalam rumusan masalah di atas. Manfaat Penelitian: (1). Manfaat Akademis: a). Untuk menambah khazanah keilmuan tentang model ijtihad Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jateng. b).Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tambahan atau pembanding bagi peneliti lain dengan masalah sejenis. (2). Manfaat Praktis: a). Membuka wawasan Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jateng tentang permasalahan umat yang begitu komplek yang segera dicarikan jawabannya. b). Kontribusi terhadap umat tentang penggunaan ijtihad dalam menghadapi persoalan kehidupan yang sangat kompleks. Penilitian ini termasuk jenis penelitian bibliografis, dan karena itu sepenuhnya bersifat library research (penelitian kepustakaan) dengan menggunakan pendekatan historis-filosofis. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, didapatkan hasil penelitian bahwa, Pembahasan Materi dalam Musyawarah Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jateng dalam kurun waktu 2005-2010, yakni terdiri dari 9 (sembilan) kategori, yakni pertama, aqidah dan ibadah. Kedua, zakat tentang kadar zakat profesi dan beberapa masalah zakat fitrah. Ketiga waris dan hibah. Keempat, makanan yang halal. Kelima, masalah pernikahan tentang mengkritisi RUU Hukum terapan serta Nikah Sirri dan Mut‘ah. Keenam, sosial politik. Ketujuh, pendidikan tentang mencari model ideal pondok Muhammadiyah. Kedelapan, teknologi dan kebudayaan, dan yang kesembilan adalah menengok HPT tentang peninjauan kembali beberapa putusan tarjih dan HPT. Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jateng dalam berijtihad menggunakan sistem ijtihad jama‟iy (bayani, qiyasi, dan istishlahi), sehingga pendapat pribadi dari anggota majelis tidak dapat dipandang sebagai pendapat majelis. Tidak mengikat diri kepada sesuatu mazhab, tetapi pendapat-pendapat imam-imam mazhab dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan, sepanjang sesuai dengan nash (berdasar al Qur`an dan al-Sunnah al-Sahihah) atau dasar-dasar lain yang dipandang kuat. Berprinsip terbuka dan toleran, dan tidak beranggapan bahwa hanya keputusan majelis yang paling benar. Justru menerima koreksi dari siapapun, sepanjang menyertakan dalil-dalil yang kuat (lebih kuat)

    Konsep Ummah Dalam Al-Qur’an Telaah Pemikiran Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Mishbah

    Get PDF
    The term “Ummah” is work studying as it describes how Islam views of citizenship in a country, following in the emergence of nation state concept in the early twentien th contry, which oblidges moslems to properly respond it. The previons research on “Ummah” made using analitized method. As for contemporary scholars use of thematic method. This research exclisively deals with “Ummah” arcording to Quraish Shihab in Al-Mishba>h. this research belongs to is library research, using thematic approach, The primary resource is Al-Mishba>h, The others are secondary resource conprising books, research, articles, and so forth. The data formal were analyzed in a descriptive manner. The research reveals that the concept of “Ummah” in Al-Mishba>h has various meanings, namely: Time, way of life, Religion, Ummatun wa>hidah, Ummatan wasathan, Ummatan Muqtasidah, Khoiru Ummah, as for Ummah as a group it consists three namely: Human, Animals, Jin and Human

    MaqaṢid Syari`ah Pembagian Harta Warisan Bagi Wanita

    Get PDF
    In the pre-Islamic period (jahiliyah), there is no share for women from what is left by parents and those nearest related. After that, Islam came. It changed the pre- Islamic period tradition by obtaining the right for women to receive the share of inheritance that was decided by Allah and His Messenger in the Holy Qur’an and The Sunnah. Nowadays, the feminist activists are struggling for the equality to men on all cases included inheritance distribution. They think Islam discriminates the women because it obtains the lower portion of inheritance than the men. Those cases attracted the writer to conduct this research. The aims of this research are (1) to know the MAQAṢID SYARI`AH (the objective of particular provision, law and text to realize in human life) Islamic inheritance distribution for the women, (2) to know the Islamic inheritance distribution for women by ta’shib and fardh law and (3) to identify why the women do not always receive the lower portion of inheritance than the men because the women could get the equal portion to the men. Indeed, in certain case the women could receive the inheritance but the men couldn’t. This research belongs to qualitative and bibliographic research. Therefore, it is library research by using historic-philosophic approach. The data will be analyzed serially and interactionally by three steps. Those steps are (1) data reduction, (2) data presentation and (3) data verification. The research results show that there are 10 women who receive the share of inheritance. They are: mother, grandmother (mother to a father), grandmother (mother to a mother), daughter, grandniece (daughter to a son), female sibling of the same parents, female sibling of the same father, female sibling of the same mother, wife and the women that freed the slave. The women receive the share of inheritance through ta’shib (certain distribution) and fardh (uncertain distribution) law. The women receive the share of inheritance if there is a male whose belongs to inherited. Yet, the women receive the share of inheritance through far’ law if there is no male whose belongs to inherited. The inheritance distribution through fardh law obtains more benefit to the women rather than ta’shib law because sometimes the women receive more portion that the men, but sometimes they could receive lower portion. Indeed, they don’t receive the share because the inheritance has been divided to the other inherited through fardh law. The women do not always receive the lower portion of inheritance than the men. In certain condition they could receive equal portion to the men. The example is the position of parents (mother and father) with the son; they receive the same portion a sixth share of inheritance if the decease did not leave father and son. In certain condition too, the women could receive the share of inheritance, but the men couldn’t. The example is when female sibling of the same father receives the share of inheritance through fardh law if there is no male sibling of the same father, but the women could not receive it if there is male sibling that receives it through ashobah ma’al ghoir law because the whole inheritence has been divided to ashabul furudh

    Pengaruh Internet Terhadap Akhlak Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Jatisrono

    Get PDF
    Internet adalah berasal dari kata interconnection networking yang memiliki arti yaitu menghubungkan dari satu komputer dengan komputer yang lainnya yang dapat dijangkau dengan komputer diseluruh dunia dengan melalui jaringan komunikasi. Akhlak merupakan suatu sifat yang sudah melekat atau sudah ada didalam diri manusia (dalam hal ini siswa khususnya) yang nantinya akan melahirkan perbuatan yang dilakukan tanpa perlu adanya pemikiran dan pertimbangan. Internet ini menarik peneliti untuk mengangkat sebuah permasalahan mengenai bagaimana pengaruh dari penggunaan Internet terhadap Akhlak Siswa, dalam studi kasus di SMA Negeri 1 Jatisrono Kelas XI. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka untuk memperoleh gambaran yang dihasilkan dari pengaruh penggunaan internet terhadap akhlak siswa di SMA Negeri 1 Jatisrono Kelas XI. Objek yang diteliti dalam hal ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 Jatisrono Kelas XI. Data dari penelitian ini diambil dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun analisis data penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang terdiri dari tahapan menganalisis data yang sekaligus reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa internet membawa pengaruh pada akhlak siswa-siswi di SMA Negeri 1 Jatisrono kelas XI, pengaruh yang dihasilkan dari internet antara lain : (1) Menjadikan siswa malas belajar ataupun beraktivitas lainnya yang lebih menguntugkan daripada hanya membuka dan mengakses Internet, (2) Gaya hidup yang tidak sesuai dengan pola kehidupan didalam lingkungan yang mereka tempati,dalam hal ini mode pakaian yang kurang sopan sebab memperlihatkan auratnya, (3)Berani untuk bertengkar disebabkan seringnya bermain gameonline yang didalamnya terdapat adeganadegan berbahaya, kekerasan, peperangan yang menyebabkan siswa untuk terpengaruh mengaplikasikannya dalam kehidupan apabila merasa dirinya terganggu, (4) Membolos sekolah dikarenakan siswa lebih merasa asik atau nyaman ketika berada di warnet, daripada belajar di sekolah. Hal lain yang ditimbulkan dari Internet yaitu juga bisa dimanfaatkan untuk siswa dalam mengerjakan tugas-tugas dari sekolah dan juga untuk menjalin komunikasi didalamjejaring sosial

    Toleransi Beragama Menurut Pandangan Hamka Dan Nurcholish Madjid

    Get PDF
    Toleransi beragama merupakan satu tema yang selalu menarik untuk diteliti dan dikaji secara lebih mendalam. Karena masa depan suatu bangsa sedikit banyak tergantung pada sejauh mana masyarakat suatu bangsa tersebut dapat menjaga keharmonisan hubungan antarumat beragama. Hamka merupakan salah satu ulama yang konsen membina keharmonisan hubungan antar umat beragama di Indonesia, di antaranya dengan jalan mengadakan dialog-dialog antar umat beragama seperti yang pernah dilakukannya ketika beliau menjabat sebagai Ketua Umum MUI Pusat. Meskipun demikian Hamka sangat tegas ketika ajaran toleransi sudah menyangkut masalah keimanan seperti haram hukumnya bagi umat Islam menghadiri hari raya umat lain. Hal ini berbeda dengan Nurcholish Madjid. Menurutnya, Toleransi beragama adalah dengan menghargai dan menghormati kepercayaan agama lain dan memandang bahwa masing-masing agama berjalan menuju kebenaran sehingga menurutnya tidak ada masalah jika umat Islam ikut mengucapkan selamat hari raya dan menghadiri perayaan- perayaan keagamaan agama lain karena itu merupakan bagian dari cara menjaga keharmonisan antar umat beragama. perbedaan dan persamaan pemikiran Hamka dan Nurcholish Madjid tentang toleransi beragama akan dapat diketahui dengan melakukan analisa perbandingan (deduktif komparatif) terhadap pemikiran kedua tokoh ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan pemikiran Hamka dan Nurcholish Madjid tentang toleransi beragama. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk menambah khazanah keilmuan Islam khususnya tentang masalah toleransi beragama. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap dakwah Islam dan menjadi bahan masukan dalam mengkaji masalah toleransi beragama serta menambah wawasan peneliti tentang konsep toleransi beragama menurut Hamka dan Nurcholish Madjid. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan kepustakaan yang termasuk jenis penelitian Library Research. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Filosofis. Hasil penelitian ini adalah adanya persamaan dan perbedaan pendapat antara Hamka dan Nurcholish Madjid tentang masalah toleransi beragama. Keduanya sama-sama menekankan tentang pentingnya prinsip toleransi dalam kehidupan beragama yaitu dengan menghormati kebebasan beragama. Karena dengan prinsip inilah semua pemeluk agama akan saling menghormati terhadap pemeluk agama lain. Perbedaan antara keduanya terletak pada batas-batas dalam toleransi beragama di mana Hamka menyatakan bahwa toleransi beragama dalam Islam hanya bisa dilakukan jika tidak menyangkut masalah keimanan sedangkan Nurcholish Madjid dalam praktek toleransi beragamanya cenderung lebih inklusif dan pluralism. Seperti dengan mengikuti do’a bersama antar umat beragama

    Modernisme Dalam pandangan Maryam Jameelah

    Get PDF
    Modernism is a major theme of Western civilization. Western civilization was born because of European community was disappointed of Christian. Western civilization had taken inspiration philosophy of life of the Greeks, Romans, European countries, Jewish and Christian teachings. At first Western modernism appeared in Europe after the era of Renaissance. Western technological advances and their soul materialism encouraged them to be imperialist in out of-European countries, included Islamic countries. Then, Western imperialism comes successfully into a vehicle to spread Western modernism to their colony countries. Modernism then appears in the form of different levels, communism, socialism, capitalism, pragmatism, fascism, Nazism, kamalisme, Arab nationalism, Islamic nationalism. The responses of Muslims against Western modernism as an invation of Western thought to Islam, become various. Some refuse absolutely to modernism, in vice versa some receive absolutely, but some of them reject it and by the time accept the substance on which does not hit Islam itself. Maryam Jameelah thoughts about Western modernism becomes interesting, because she came from the Jewish race and was born in the United States, later she converted to Islam and became a Muslim intelectual as well. Based on the scope of the investigation, this thesis is included to the historical and social study. While on the method, this thesis is included to the research literature. Based on the type of research, it is included to a descriptive study. The approach of this study is an historical approach, sociological, theological or normative. The data sources are primary and secondary data. And the method of collecting data is by documentation. The analysis of this study is using Islamicworldview as a knife analysis to Maryam Jameelah thoughts about Western modernism. This study has found that Western modernism is misguided in the view of Islam. Western modernism that is anti-God, anti-revelation, and anti-Prophet is anti-religious view of life, and so that it is anti-Islam. Western modernism which contains of view materialism, will deliver destructions of human life in the case of faith, worship, social, and moral. The universe will be the target of mental greed because of Western modernism. So, science and technology from the West, must be Islamisied to be free from the values of Western modernism. There must be a process of adoption and adaptation. Islam as a revealation and civilization religion is original and never changes because of the course of history. Normatively, empirically, and historically Islam promises to rise again to dominate the world and enlighten it

    Model Pembelajaran Al Islam Dan Kemuhammadiyahan Di SMP Muhammadiyah 6 Ngawi Dan SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen 2017

    Get PDF
    This study aims to describe to determine the learning model of al Islam and kemuhammadiyahan in SMP Muhammadiyah 6 Ngawi and SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen as well as factors inhibitors in the implementation of learning model of al Islam and kemuhammadiyahan. This type of research is qualitative research. The subject of this research is the teachers of al-Islam and kemuhammadiyahan, the object of this research is a model of learning al Islam and kemuhammadiyahan. Data collection techniques through observation, interview, and documentation. The validity is determined by triangulation. The data analysis technique is descriptive qualitative. The results showed that the learning model applied by the teacher of al- Islam and kemuhammadiyahan in SMP Muhammadiyah 6 Ngawi and SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen with the learning model of social interaction, learning model of information processing, personal learning model and model learning of behavior. Four models of this learning has already been applied with good, which is thus proved by the many achievements in the academic field especially in the field of al Islam and kemuhammadiyahan. Factors inhibiting the learning model of al Islam and kemuhammadiyahan SMP Muhammadiyah 6 Ngawi and SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen includes two factors, namely internal factors and external factors. Internal factors are the intelligence of learners, the physical state, the spirit of learning of learners. While external factors such as the state of the environment that do not support, facilities and infrastructure are not adequate and the influence of peers who are less good. . Keywords: model; learning; al Islam and kemuhammadiyaha

    Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Religiusitas Siswa Di Smk Muhammadiyah 3 Nogosari Tahun 2015\2016

    Get PDF
    Educationis an activity which must be conducted by human, because by the existence of education, human can think smart, especially the religious education which has an important role in forming the character and increasing someone’s religiousity. In this matter, a teacher has a role in increasing the students’ religiousity through many ways, either being directly implemented or through learning. Therefore, the writer was interested in researching more deeply by proposing a title “Efforts of The Islamic Religious education Teacher in Increasing The Students’Religiousity in Sekolah Menengah Kejuruan (SMK/Vocational High School) Muhammadiyah 3 in Nogosari Sub-district in 2016 In this research, the problem is the efforts of Islamic religious education teachers in increasing the students’ religiousity in SMK Muhammadiyah 3 Nogosari. The objectives of this research are to know the efforts of the Islamic religious teachers in increasing the students’ religiousity in SMK Muhammadiyah 3 Nogosari and the supporting factors as well as the inhibiting factors faced by the Islamic religious teachers in increasing thestudents’religiousity in SMK Muhammadiyah 3 Nogosari. The benefits of this research are that it could give a positive contribution for the school as well as the teachers in maintaining the good things and continuing in conducting evaluation to the students. This research is aqualitativeresearchwhich has taken place in SMK Muhammadiyah 3 Nogosari. The method of data collection uses an observation, documentation, and interview. Meanwhile, the data analysis uses the descriptive qualitative analysis through an inductive way: data collection, data display, and drawing conclusion. Based on the results of the data analysis, it could be concluded that: The Islamic religious education techers in increasing the students religiousity in SMK Muhammadiyah 3 Nogosari have efforts such as reciting Al-Qur’an together, conducting dhuha praying together or alone, holding a Sunday morning proselytizing, participating in Islamic holidays for examples, Idul Fitri praying and Idul Adha praying which are held in the school, and participating in the activities of social services such as distributing zakat to poor society, not eating illegitimate food, keeping away deed of shirk, participating in praying and wraping the corpse. Such efforts has run well because the Islamic religious education teachers in SMK Muhammadiyah has implemented theories on the increasing of the student’s religiosity maximally

    Korelasi Tahfidz Al-Qur’an Dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Santri Di SMP Pondok Pesantren Penghafal Al-Qur’an Daarul Qur’an Semester Gasal Sanggir Paulan Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014

    Get PDF
    Al-Qur’an merupakan kitab suci yang syarat dengan ajaran yang terkandung di dalamnya, karena al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi umat islam. Mempelajari al-Qur’an adalah suatu kewajiban yang harus ditekankan, karena selain dibaca, al-Qur’an hendaklah dihafalkan serta diamalkan. Dengan menghafal al-Qur’an maka keontektikan al-Qur’an selalu terjaga seperti yang di lakukan pada masa Nabi Muhammad saw. Berbicara mengenai al-Qur’an, tentu tidak lepas dengan bahasa al-Qur’an itu sendiri, yaitu bahasa Arab. Al-Qur’an dan bahasa Arab merupakan dua hal yang saling terikat. Bahasa Arab merupakan kunci pembuka bagi studi Islam dari sumber aslinya yaitu al-Qur’an. Di dunia pendidikan seperti sekarang ini, banyak sekali lembaga pendidikan yang memasukkan pelajaran tahfidz al-Qur’an dan bahasa Arab menjadi kurikulumnya. Pondok Pesantren Penghafal Al-Qur’an Daarul Qur’an Sanggir Paulan Colomadu Karanganyar merupakan lembaga yang menerapkan kurikulum tersebut. Lembaga ini mempunyai misi dalam mencetak generasi penghafal al-Qur’an. Tidak hanya menghafal al-Qur’an saja akan tetapi disana santri juga diajarkan bahasa Arab dalam kesehariannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut, adakah korelasi tahfidz al-Qur’an dengan prestasi belajar bahasa Arab santri di SMP PPPA Daarul Qur’an Semester Gasal Sanggir Paulan Colomadu Karanganyar tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan tahfidz al-Qur’an dengan prestasi belajar bahasa Arab santri di SMP PPPA Daarul Qur’an semester gasal Sanggir Paulan Colomadu Karanganyar tahun ajaran 2013/2014. Temuan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan tentang pentingnya tahfidz al- Qur’an. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Metode penentuan subjek menggunakan populasi dan sempel, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santri SMP PPPA Daarul Qur’an Sanggir Paulan Colomadu Karanganyar tahun ajaran 2013/2014, sebanyak 136 santri. Sampel yang digunakan adalah 25% dari 136 santri, yaitu 40 santri. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik random sampling. Metode pengumpulan data yang dipakai menggunakan angket, dokumentasi, observasi, dan wawancara. Teknik analisis yang dipakai menggunakan analisis statistik dengan teknik korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tahfidz al-Qur’an dengan bahasa Arab santri di SMP PPPA Daarul Qur’an semester gasal Sanggir Paulan Colomadu Karanganyar tahun ajaran 2013/2014. Hal ini terbukti dari hasil analisis korelasi yang memperoleh�������>��� � yaitu 0,518 > 0,334 diterima pada taraf signifikansi 5%. Nilai koefisiensi bernilai positif (0,518), hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara tahfidz al-Qur’an dengan bahasa Arab bermakna positif. Artinya jika tahfidz al-Qur’an semakin meningkat, maka prestasi bahasa Arab santri semakin meningkat pula

    Nabi Harun Dalam Al-Qur’an Dan Perjanjian Lama

    Get PDF
    Nabi Harun adalah utusan Allah yang diutus bersama saudaranya nabi Musa untuk bani Israil. Dia juga seorang tokoh sentral dalam agama Yahudi yang memimpin segala ritual keagamaan yang darinya keturunan-keturunannya mendapatkan hak istimewa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kedudukan nabi Harun serta karakternya didalam umat bani Israil dilihat dari dua kitab suci yaitu Al-Qur’an dan Perjanjian Lama. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif yang bersifat komparatif normatif. Dalam penelitian ini menggunakan metode studi pustaka yang menjadi sumber rujukan utama, yaitu: Al-Qur’an dan Perjanjian Lama. Dalam analisis data ini peneliti menggunakan model analisis kualitatif komparatif yang menekankan keaslian dan kepastian (tanpa perlakuan manipulatif) dalam menggambarkan fenomena sosial secaraholistik. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa kedudukan nabi Harun dalam Al-Qur’an sebagai seorang nabi yang mempunyai karakter tegas dan amanah. Sedangkan dalam Perjanjian Lama ia berkedudukan sebagai seorang Imam Besar yang menjadi sentral dalam keagamaan Yahudi justru berkarakter lemah dan mudah terpengaruh umatnya dalam menentang Tuhan
    corecore