11 research outputs found

    NILAI-NILAI SOLIDARITAS SOSIAL DALAM TRADISI NGARUMAT PUSAKA DI SITUS BUMI ALIT KABUYUTAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS: Studi Deskriptif Analisis di Desa Lebakwangi dan Desa Batukarut Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung

    Get PDF
    Manusia merupakan makhluk sosial yang sejatinya memerlukan orang lain untuk dapat memenuhi segala kebutuhannya. Namun seiring berjalannya waktu dan masifnya perkembangan teknologi, manusia menjadi cenderung individualis, apatis dan hedonis. Sifat-sifat tersebut sama sekali tidak mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Padahal jati diri bangsa Indonesia sangat penting dipertahankan agar bisa menjadi warga negara yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Salah satu solusi dari kenyataan ini adalah perlu adanya solidaritas yang tinggi. Menariknya, nilai-nilai solidaritas sosial ternyata dapat ditemukan pada masyarakat adat seuweu-siwi Lebakwangi-Batukarut dalam suatu kebudayaan yang hendak dikaji yaitu tradisi ngarumat pusaka di situs bumi alit kabuyutan. Penelitian ini didasarkan atas tiga permasalahan, yaitu karakteristik masyarakat seuweu-siwi Lebakwangi-Batukaru kecamatan Arjasari, pelaksanaan tradisi ngarumat pusaka di situs bumi alit kabuyutan kecamatan Arjasari, dan nilai-nilai solidaritas sosial dalam tradisi ngarumat pusaka di situs bumi alit kabuyutan kecamatan Arjasari. Pendekatan yang digunakan untuk mengungkap permasalahan-permasalahan tersebut adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Data-data diperoleh dengan cara observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Penelitian mengungkapkan bahwa: Pertama, masyarakat seuweu-siwi Lebakwangi-Batukarut merupakan masyarakat adat karena mereka terikat oleh sejarah leluhur mereka dan masih melestarikan kebudayaannya. Kedua, pelaksanaan tradisi ngarumat pusaka diawali dengan memandikan benda-benda pusaka, memandikan gamelan goong renteng Embah Bandong, pertunjukan gamelan, pembukaan, pembacaan ayat suci, sambutan, do’a mulud, dan makan bersama. Ketiga, nilai-nilai solidaritas sosial yang ada dalam tradisi ngarumat pusaka adalah kesatuan, kekeluargaan, persahabatan, kesetiakawanan, perasaan sepenanggungan, saling menghormati, dan kekompakan. Humans are social beings who actually need other people to fulfill all their needs. As time passing by and the massive development of technology, human beings tend to be individualistic, apathetic and hedonic. These traits do not reflect the identity of the Indonesian at all. While the identity of the Indonesian is very important to be maintained in order to become a good citizen in accordance with the objectives of Social Science learning. One of the solution to this fact is the need for high solidarity. Interestingly, the values of social solidarity can be found in seuweu-siwi society Lebakwangi-Batukarut in a studied culture namely ngarumat pusaka tradition in bumi alit kabuyutan site. This study is based on three problems, that are: how is the characteristic of seuweu-siwi society Lebakwangi-Batukarut, Arjasari, how is the implementation of ngarumat pusaka tradition in bumi alit kabuyutan site, Arjasari, and what are the social solidarity values in ngarumat pusaka tradition in bumi alit kabuyutan site, Arjasari. The approach used to reveal the problems is a qualitative approach with analysis descriptive method. The data were obtained by observation, interview, documentation study, and literature study. The study reveals that: First, the people of Lebakwangi-Batukarut are indigenous people because they are bound by the history of their ancestors and preserve their culture. Second, the implementation of ngarumat pusaka tradition begins by bathing the heirlooms, bathing gamelan goong renteng Embah Bandong, gamelan performances, opening ceremony, reciting verses, greetings, mulud prayers, and eating together. Third, he social solidarity values that exist in ngarumat pusaka tradition are unity, kinship, friendship, solidarity, solace, respect, and cohesiveness

    Inventarisasi Kearifan Lokal Ghatib Beghanyut Masyarakat Siak Sri Indrapura

    Get PDF
    The tradition of rejecting reinforcements for the Siak community and an intangible cultural heritage that needs to be preserved by taking an inventory. This research aims to discover local wisdom regarding the Ghatib Beghanyut tradition in Siak Sri Indrapura. This study uses a qualitative method with a descriptive. The technique of collecting data in this research is by conducting interviews, observing, and conducting literature studies. The results of this study indicate that: 1) Historically, this tradition has existed since the XII Sultan of Siak; 2) Conceptually, this tradition is a regeneration activity through knowledge transfer, the actualization of religious values, ongoing activities, and their implementation of every Safar month between the 7th, 8th, 9th or 22nd, 23rd, 24th. This is adjusted to the low tide of the river. 3) The Ghalib Beghanyut tradition has undergone several location changes and has additional agendas, such as grave pilgrimages. This research concludes that cultural inventory is significant to be carried out as a form of cultural preservation and can make young people aware of the importance of maintaining and using existing culture in the future

    EKSISTENSI NAY SUBANG LARANG SEBAGAI SUMBER PENDIDIKAN NILAI DI KALANGAN REMAJA KABUPATEN SUBANG (Studi Kasus di Desa Nangerang Kecamatan Binong)

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus para remaja dari hari kehari yang kehilangan identitas bersikap atau berperilaku dengan baik. Hal tersebut banyak dilatarbelakangi oleh berbagai hal, salahsatunya tidak adanya sosok keteladanan yang patut diocnoth disekita tempat tinggalnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran deskriptif mengenai Eksistensi sosok Nay Subang Larang sebagai Pendidikan Nilai dikalangan Remaja Kabupaten Subang khususnya di Desa Nangerang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam (indepth interview) dan Dokumentasi. Partisipan dalam penelitian ini adalah 8 orang remaja Desa Nangerang yang minimal pernah mengunjungi Situs Yayasan Nay Subang Larang, lokasi penelitian ini di Kabupaten Subang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan sosok dan situs Nay Subang Larang sendiri cukup berpengaruh dalam bertingkah laku para remaja di desa Nangerang, meskipun hanya lewat cerita turun-temurun dari para orang tuanya. Akan tetapi hal tersebut dirasa masih kurang maksimal untuk pengembangan Pendidikan Nilai itu sendiri bagi remaja di desa Nangerang dikarenakan banyak hal, salahsatunya kurangnya pengembangan serta perluasan informasi dan komunikasi yang lebih diatur dan didokumenkan agar lebih layak dijadikan sebagai sarana Pendidikan Nilai khusunya bagi para remaja dan umumnya untuk masyarakat luas. Kata Kunci : Nay Subang Larang, Pendidikan Nilai, Remaja. ABSTRACT The study is motivated to the multitude of cases of young people from day to day who lose their identity behaving or behaving properly. There are lots of reasons that cause these phenomena, one of them is the absence of an exemplary figure worthy to be sampled. The study was intended to get a detailed description of the existence of Nay Subang Larang figure as value education among the Subang district's youth particularly in the village. It is a qualitative study with a case study approach. Data collection is obtained by observation, deep interview (in-depth interview) and documentation. The participants in this study were 8 young people of the village, that minimal has visited the Nay Subang Larang site foundation. The research site is in the Subang district. Studies show that the existence of Nay Subang Larang figure and site is considerable bring a good influence for young people’s behaviour in Nangerang village, even though it is only throughout the traditions of their parents. However, it feels that it is still not enough for the development of value education in the village itself for many reasons, including the lack of development and more regulated and refined information and communication to make it more worthy of being a special value educational tool for the youth and widely for the general public. Keyword: Nay Subang Larang, Value Education, Teenager

    Perencanaan strategis kabupaten dalam pengembangan potensi pariwisata di Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat

    Get PDF
    Potensi wisata yang ada di Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat sangat besar, namun belum seluruhnya dikelola profesional, sehingga belum dapat menunjang penerimaan daerah terutama dalam peningkatan taraf hidup masyarakat setempat. Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat sangat berkepentingan terhadap upaya pengembangan pariwisata daerah, sehingga secara tidak langsung memiliki peran sangat strategis dalam mewujudkan upaya ke arah pengembangannya. Perencanaan Strategis merupakan salah satu perencanaan. yang dibuat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat dalam rangka menentukan strategi efektif  yang digunakan dalam mengembangkan karena lebih bersifat komprehensif dalam arti lebih memfokuskan pada analisis lingkungan secara keseluruhan, baik lingkungan eksternal  maupun internal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi internal maupun kondisi eksternal yang mempengaruhi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat dalam upaya pengembangan sektor pariwisata dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, mengetahui isu strategis dalam upaya pengembangan potensi pariwisata dan menggali bagaimana aplikasi rencana pengembangan pariwisata berdasarkan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Hasil yang diperoleh adalah kekuatan dan kelemahan yang berasal dari lingkungan internal organisasi serta peluang dan ancaman yang berasal dari lingkungan dan eksternal organisasi, terdapat 4 isu pengembangan kepariwisataan yang meliputi (a) Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM, (b) memanfaatkan media informasi untuk meningkatkan jumlah investor, (c) memanfaatkan kesesuaian visi dan misi dengan kondisi kepariwisataan, (d) meningkatkan sarana dan prasarana melalui peranan Kelompok Mayarakat Sadar Wisata di Kabupaten Bandung dan terdapat 3 program strategis dengan menggunakan Tes Litmu

    Penentuan Rute Pariwisata Kota Bandung Menggunakan Algoritma Particle Swarm Optimization

    Get PDF
    Pendapatan kota Bandung dari wisatawan tahun ke tahun meningkat sehingga menyebabkan tempat pariwisata Kota Bandung menjadi lebih banyak. Kemudahan yang diberikan oleh teknologi untuk membantu wisatawan dalam menentukan tempat pariwisata yang akan dikunjungi dengan suatu perangkat lunak seperti Google Maps dan Waze. Namun hingga saat ini masih sangat sedikit perangkat lunak dengan fungsi menentukan rute dengan batasan-batasan seperti batasan hari berwisata dalam pengunjungan suatu tempat pariwisata. Pembangunan perangkat lunak untuk pencarian rute menggunakan algoritma Particle Swarm Optimization. Algoritma tersebut kerap digunakan dalam penyelesaian masalah karena kesederhanaan dan kemudahan penggunaan untuk beradaptasi untuk mengaplikasikan berbagai masalah dan memberikan nilai yang optimal baik nilai kontinyu maupun diskrit. Dengan pengujian paramater variabel konstanta pada algoritma PSO, untuk menguji apakah algoritma PSO baik atau tidaknya untuk mencari rute optimal. Dengan pengujian tersebut, ditemukan angka parameter yang menghasilkan total waktu tempuh yang optimal, dan dengan pengujian tersebut ditemukan bahwa perbandingan antara algoritma PSO dan AIS, algoritma PSO dapat menemukan hasil total waktu tempuh yang lebih optimal

    SOLIDARITAS SOSIAL DALAM KOMUNITAS KESENIAN KARINDING DI KOTA BANDUNG (Studi Deskriptif Terhadap Anggota Komunitas Kesenian Karinding di Kota Bandung)

    Get PDF
    Penelitian ini berorientasi pada latar belakang komunitas sebagai tempat berlangsungnya interaksi antar individu dan komunitas, interaksi antar satu komunitas dengan komunitas lain yang bertujuan menciptakan solidaritas untuk mencapai tujuan bersama. Hubungan sosial dan perilaku manusia seperti yang diwujudkan dalam perkembangan dan fungsi dari komunitas itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah analisa tentang bentuk solidaritas sosial yang terjadi dikalangan komunitas kesenian karinding, kemudian mendeskripsikan dampak dari solidaritas sosial yang terjadi dalam komunitas kesenian karinding, dan menjelaskan upaya yang dilakukan oleh komunitas kesenian karinding untuk tetap mempertahankan eksistensi dan konsistensi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan subjek penelitian diantaranya seniman karinding, ketua, dan anggota komunitas. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara langsung, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa bentuk solidaritas sosial yang terbentuk dikalangan komunitas ini adalah solidaritas mekaknik, hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana cara komunitas ini menjalin interaksi antara satu sama lain baik itu secara vertikal maupun horizontal, dan menerapkan prinsip koneksi antar komunitas kesenian karinding lintas wilayah yang juga dapat menjadi media dalam membangun relasi yang terbentuk atas dasar solidaritas yang terdiri dari unsur kesatuan, kekeluargaan, dan kolektifitas. Disaat terjadi penurunan jumlah komunitas kesenian karinding namun etos ini tetap terjaga. This research is oriented to the background of the community as a place for interaction between individuals to communities, interaction between one community to another community that intend to create solidarity to achieve common goals. Social relations and human behavior as realized in the development and function of the community itself. The purpose of this research is an analysis of the forms of social solidarity that occur among the karinding arts community, then describe the impact of social solidarity that occurs in the karinding arts community, and explore what is done by the karinding arts community to maintain existence and consistency. The research method that used is a descriptive qualitative approach, with some research subjects including karinding artists, chairpersons, and community members. Data collecting techniques are carried out through observation, direct interviews, documentation, and literature studies. The research of the study found that the form of social solidarity formed among these communities is mechanical solidarity, it can be seen from how the community establishes interaction between one another both even vertically and horizontally. And apply the principle of connection between the Karinding cross-regional art community which can also be a media in building relationships that are formed on the basis of solidarity consisting of elements of unity, family, and collectivity. When there is a decrease in the number of karinding arts communities, this ethos is maintained

    NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM AJARAN NGAJI RASA SEJARAH ALAM PADA MASYARAKAT DESA KRIMUN KECAMATAN LOSARANG KABUPATEN INDRAMAYU SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS (Studi Deskriptif pada Masyarakat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu di Kabupaten Indramayu)

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi karena peneliti tertarik dengan nilai-nilai kearifan lokal dalam ajaran ngaji rasa sejarah alam pada masyarakat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu. Hal tersebut dikarenakan peneliti melihat bahwa nilai-nilai kearifan lokal dalam ajaran ngaji rasa sejarah alam dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS. Di mana penggunaan sumber belajar berbasis nilai-nilai kearifan lokal dalam masyarakat masih jarang digunakan oleh pendidik. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai kearifan lokal yang ada pada masyarakat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu, selain itu tujuan khususnya adalah untuk mengetahui karakteristik, upaya untuk mempertahankan ajaran ngaji rasa sejarah alam dan mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal yang ada dalam ajaran ngaji rasa sejarah alam pada masyarakat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu yang dapat digunakan sebagai sumber belajar IPS. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa (a) karakteristik masyarakat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu adalah orang yang memakai celana pendek berwarna hitam dan putih, telanjang dada, memakai kalung dan 3 gelang di kaki dan tangannya, berambut panjang, menganut ajaran ngaji rasa sejarah alam dengan tradisinya kum-kum, laku pepe, ritual malam Jumat kliwon, vegetarian dan berbakti kepada istri dan anak. (b) upaya masyarakat Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu untuk mempertahankan ajaran ngaji rasa sejarah alam adalah dengan konsisten untuk menjalankan tradisi. (c) nilai-nilai yang terkandung: toleransi, kecerdasan ekologis, gotong-royong, tanggung jawab, dan berperilaku baik tidak menyimpang yang kemudian di implementasikan melalui pembuatan RPP berbasis kearifan kearifan lokal This research is motivated by the researcher’s interest in the values of local wisdom in the ngaji rasa sejarah alam theory on Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu. It is caused by the result of the researcher’s finding that the values of local wisdom in the ngaji rasa sejarah alam theory can be used as a source of learning in social study learning. Where the use of learning resources based on the values of local wisdom in society is still rarely used by educators. The general purpose of this research is to find out the values of local wisdom that exist in the Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu, besides the specific purpose is to find out the characteristics, attempts to maintain the ngaji rasa sejarah alam Theory and identify the values of it in the Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu that can be used as a source of social study learning. In this research, researchers used a descriptive method with a qualitative approach. The results of this search indicate that (a) the characteristics of the Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu are people who wear black and white shorts, bare chests, wear necklace and 3 bracelets on their feet and hands, long-haired, adhere to the natural history theory with its traditional kum-kum, laku pepe, kliwon Friday night ritual, vegetarianism, and devotion to the wives and children. (b) the attempts Suku Dayak Hindu Budha Bumi Segandu Indramayu in maintaining the ngaji rasa sejarah alam theory is to consistently carry out the tradition. (c) values that are contained: tolerance, ecological intelligence, mutual cooperation, responsibility, and good behavior which is then implemented through the making of the lesson plan based on local wisdom

    RANCANG BANGUN DOKUMENTASI BUDAYA TENTANG SITUS BUMI ALIT KABUYUTAN DALAM BENTUK BOOKLET DESIGN OF CULTURE DOCUMENTATION ABOUT “SITUS BUMI ALIT KABUYUTAN” IN THE FORM OF A BOOKLET

    No full text
    Konteks pelestarian budaya salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dalam bentuk cultural experience yakni dengan terjun ke dalam sebuah pengalaman kultural. Bentuk kegiatan yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan membuat rancangan dokumentasi budaya dalam bentuk booklet. Metode yang digunakan adalah metode action riset atau penelitian tindakan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi serta melalui studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa situs bumi alit kabuyutan mejadi ikon dari situs budaya yang ada di Desa Lebakwangi-Batukarut karena menjadi tempat dilaksanakannya upacara ngarumat pusaka yang dilaksanakan setiap acara maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam rancangan dokumentasi budaya tentang situs bumi yang dianggap cocok yaitu dalam bentuk booklet hal ini dikarenakan selain bentuknya kecil praktis dibawa oleh pengunjung, juga penyajiannya sudah menggunakan bahasa Indonesia mudah dipahami masyarakat yang tidak mengerti Bahasa Sunda. Selain itu juga booklet ini dibuat dalam bentuk tercetak dan dalam sofccopy yang telah diupload dalam internet sehingga bisa dengan mudah diakses oleh masyarakat yang membutuhkan informasi yang terkait dengan situs bumi alit kabuyutan serta upacara ngarumat pusaka.The context of cultural preservation is one way that can be done is in the form of cultural experience, namely by plunging into a cultural experience. The form of activities carried out in the research is to design cultural documentation in the form of a booklet. The method used is the method of action research or action research. Data collection techniques in this study were carried out through interviews, observation and through literature study. Based on the results of the research, it is known that the alit Kabuyutan earth site has become an icon of the cultural sites in Lebakwangi-Batukarut Village because it is the place for the heirloom ngarumat ceremony which is carried out every Prophet Muhammad SAW's birthday. In the design of cultural documentation about earth sites that are considered suitable, namely in the form of a booklet, this is because in addition to being small, practically carried by visitors, the presentation is also in Indonesian which is easily understood by people who do not understand Sundanese. In addition, this booklet is also made in printed form and in soft copy which has been uploaded on the internet so that it can be easily accessed by people who need information related to the Alit Kabuyutan Earth site and the heirloom ngarumat ceremony
    corecore