5 research outputs found

    Penerapan Layanan Konseling Individual Dalam Meningkatkan Kontrol Diri Siswa Yang Bertempramen Di Kelas Viii Smp Pab 2 Helvetia Tahun Ajaran 2018/2019

    Get PDF
    Konseling individual bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasiatau menangani masalah-masalah yang terjadi dalam kesehariannya,terlebih secara psikis.Kontrol diri sangat berpengaruh pada saat mengalami masalah, karena jika siswa tidak dapat mengontrol emosinya akan berdambak buruk pada dirinya dan orang lain. Sehingga individu tidak dapat menyesuaikan diri dilingkungan sekolah maupun dilingkungan tempat tinggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan layanan konseling individual dalam meningkatkan kontrol diri yang bertempramen.Adapun penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP PAB 2 Helvetia. Oleh karena itu peneliti mengambil 3 orang siswa dari kelas VIII-1 ,VIII-5,VIII-7 . Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi,Wawancara dan Dokumentasi. Teknik analisis data berupa reduksi data, penyajian data,dan pengambilan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis penelitian inidapat diketahui bahwa penerapan layanan konseling individual dalam meningkatkan kontrol diri yang bertempramen memiliki hubungan yang sangat sangat signifikan. Adanya perubahan pada sikap terkait dengan kmontrol diri dapat dilihat dari kondusifnya siswa etika sedang bermain,suasana belajar didalam kelas dan dalam menyesuaikan dirinya yang berlangsung baik dilingkungan sekolah

    Penerapan Layanan Konseling Individual Dalam Meningkatkan Kontrol Diri Siswa Yang Bertemperamen (Studi Kasus Di Mts Al-Anwar)

    Get PDF
    Konseling individual merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh konselor terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien secara tatap muka dan secara face to face. dari fenomena-fenomena yang telah di amati bahwa anak MTs khusunya kelas VII yang kurang mengerti dan menyadari tentang kontrol diri dan mengontrol emosi dari amarahnya. Sejatinya mempunyai sikap temperamental yang tinggi bukanlah hal yang baru, namun berdasarkan fakta di lapangan hal tersebut justru dapat membuat masa depan siswa terbiasa dalam sikap yang tempramen akibatnya hal ini akan terbawa pada aktivitas-aktivitas yang sifatnya lebih penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja hambatan, bagaimana penerapan layanan konseling individual dan untuk mengetahui bagaimana hasil dari penerapan layanan konseling individual dalam meningkatkan kontrol diri siswa yang bertemperamen di MTs Al-Anwar Sampiran. Pengertian layanan konseling mempunyai makna spesifik dalam arti pertemuan konselor dengan klien secara individual, dimana terjadi hubungan konseling yang bernuansa rapport, dan konselor berupaya memberikan bantuan untuk pengembangan pribadi klien serta klien dapat menginspirasi masalah�masalah yang dihadapinya. Layanan Konseling Individual yaitu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada seorang siswa dengan tujuan berkembangnya potensi siswa, mampu mengatasi masalah sendiri, dan dapat menyesuaikan diri secara positif. Penelitian ini, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dilakukan terfokus pada suatu kasus tertentu untuk diamati dan dianalisis secara cermat sampai tuntas. Subjek pada peneletian ini kepala sekolah, guru BK dan siswa kelas VII. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa siswa kelas VII di MTs Al-Anwar dapat diketahui tentang penerapan layanan konseling individual dalam meningkatkan kontrol diri yang bertempramen memiliki hubungan yang sangat sangat signifikan. Siswa dapat menyadari kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya selama ini dan dapat memperbaiki atau meningkatkan kestabilan emosinya secara bertahap setelah pelaksanaan layanan konseling individual. Adanya perubahan pada sikap terkait dengan kontrol diri dapat dilihat dari kondusifnya siswa etika sedang bermain, suasana belajar didalam kelas dan dalam menyesuaikan dirinya yang berlangsung baik dilingkungan sekolah, terlihat adanya perkembangan dan perubahan yang positif

    HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH KONDUSIF DENGAN PRODUKTIVITAS GURU DI SMP NEGERI KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR

    Get PDF
    Sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan yang memegang peranan penting dalam menciptakan generasi bangsa yang cerdas. Oleh karena itu, sekolah dituntut untuk memiliki guru yang memiliki Produktivitas baik. Dalam rangka meningkatkan Produktivitas guru, maka dibutuhkan beberapa hal, diantaranya adalah Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Kondusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Persepsi tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Kondusif Dengan Produktivitas Guru Di Smp Negeri Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar. Penelitian ini dilakukan pada guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan untuk menganalisis data, maka digunakan deskriptif dan Regresi Linear Berganda Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: terdapat Hubungan Persepsi tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Kondusif Dengan Produktivitas Guru Di Smp Negeri Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar. Adapun besaran Hubungan Persepsi tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap produktivitas adalah sebesar 38.7%, besaran hubungan budaya sekolah kondusif adalah sebesar 40.9%, dan hubungan secara bersama-sama adalah sebesar sebesar 79.3%. Berdasarkan pada hasil penelitian, maka setiap sekolah di Kecamatan kampar harus mampu untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan kepala sekolah, serta menjaga budaya sekolah agar tetap kondusif dan membuat nyaman dalam bekerja. Kata Kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Sekolah KondusifDan Produktivitas Gur

    Citra Diri Mahasiswa Islam Surabaya di Instagram

    Get PDF
    Instagram merupakan salah satu media sosial yang populer di kalangan generasi millennial saat ini. Media yang berbasis jejaring sosial ini memberikan ruang untuk berekspresi melalui visualisasi citra, berupa penampilan diri yang dapat diunggah oleh penggunanya, yang kemudian disebarluaskan kepada khalayak pengguna lainnya. Sebagai ruang artifisial, Instagram telah menjadi fakta interaksi sosial masa kini. Instagram juga menjadi ruang impresif untuk mengkonstruksikan citra diri secara bebas. Fakta sosial tersebut menginspirasi peneliti untuk mengkaji tiga permasalahan pokok dalam penelitian ini, yakni (1) Bagaimana proses citra diri mahasiswa Islam Surabaya di Instagram dibentuk? (2) Bagaimana proses artikulasi identitas keislaman mahasiswa Islam Surabaya di Instagram? (3) Apa makna citra diri bagi mahasiswa Islam Surabaya? Penelitian ini berjenis penelitian lapangan (field research) yang mengungkapkan dan menyajikan data secara deskriptif, dengan menggunakan tipe fenomenologi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori konstruksi sosial yang digagas oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckman, yang terbagi menjadi tiga proses momen yakni eksternalisasi, obyektivasi dan internalisasi. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Proses pembentukan citra diri mahasiswa Islam Surabaya di Instagram ditentukan oleh motivasi mereka dalam menggunakan media sosial sebagai media ekspresi diri secara online. Identitas keislaman mahasiswa Islam Surabaya diartikulasikan di media sosial Instagram dengan cara menyajikan konten dakwah atau nilai-nilai keislaman kepada follower nya sesuai dengan minat dan pengetahuan mereka. Citra diri mahasiswa Islam di Instagram dimaknai sebagai identitas keislaman anak muda kekinian (Islamic millennial) yang sadar terhadap nilai-nilai Islam namun tidak gagap teknologi dalam menghadapi era modern
    corecore