490,653 research outputs found

    BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT JALAN DI INSTALASI GERIATRI RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG

    Get PDF
    Pertambahan penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2025 diproyeksikan akan mengalami kenaikan jumlah lansia sebesar 41,4 %. Pelayanan Geriatri didirikan untuk memberikan pelayanan khusus bagi para usia lanjut dengan pelayanan terlengkap dibandingkan dengan rumah sakit lain yang sudah membuka pelayanan tersebut. namun, kelengkapan pelayanan yang ditawarkan oleh Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang, khususnya di instalasi geriatri belum dapat menarik minat masyarakat banyak untuk memanfaatkan pelayanan tersebut, terlihat pada jumlah pengunjung lama dan pengunjung baru yang mengalami perbedaan peningkatan. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran beberapa faktor yang berhubungan dengan tingkat pemanfaatan pelayanan rawat jalan di Instalasi Geriatri Rumah Sakit Dr. kariadi Semarang, apakah ada hubungan antara pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jaminan kesehatan, pengetahuan, sikap, tingkat kebutuhan, tarif pelayanan, biaya transportasi, dan jarak dengan tingkat pemanfaatan pelayanan rawat jalan. Jenis penelitian ini adalah eksplanatory research menggunakan metode survey dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien lanjut usia berumur lebih dari 60 tahun, memiliki keterbatasan fisik, mental, memori, dan komunikasi, dengan jumlah sampel sebanyak 95 responden. Analisa menggunakan uji statistik Chi square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 variabel yang secara statistik berhubungan dengan tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan, yaitu jaminan kesehatan (p-value=0,000) dan pengetahuan (p-value=0,024). Kemudian pada 8 variabel lainnya secara statistik tidak terdapat hubungan bermakna dengan tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan, diantaranya adalah pendidikan (p-value=0,346), pekerjaan (p-value=0,862), pendapatan (p-value=0,982), sikap (p-value=0,242), tingkat kebutuhan (p-value=0,593), tarif pelayanan (p-value=0,174), biaya transportasi (p-value=0,972), dan jarak ke fasilitas pelayan kesehatan (p-value=0,658). Untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan di Instalasi geriatri, perlu ditingkatkan upaya social marketing secara lebih intensif, khususnya pada pelayanan rawat jalan. Kata Kunci: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan, Geriatri, Rawat Jalan

    HUBUNGAN PERSEPSI PESIEN TENTANG MUTU PELAYANAN PUSKESMAS DENGAN DENGAN PERSEPSI BIAYA PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SRONDOL KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG TAHUN 2003

    Get PDF
    Adanya kenaikan tarif pelayanan pukesmas yang berlaku sejak awal tahun 2001 mengakibatkan penurunan jumlah kunjungan pasien di puskesmas Srondol Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.Dari survey awal yang dilakukan peneliti diketahui bahwa lebih dari 50% responden menyatakan pelayanan yang diterima pada saat memanfaatkan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Srondol kurang memuaskan. Selama ini kajian pelayanan kesehatan di puskesmas Srondol masih berdasarkan penilaian standar praktek pelayanan yang dilakukan oleh dinas kesehatan setempat. Oleh karena itu perlu diadakan kajian untuk mengetahui hubungan antara persepsi pasien tentang mutu pelayanan puskesmas dengan persepsi pasien tentang biaya pelayanan rawat jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi pasien tentang mutu pelayanan puskesmas yang meliputi pelayanan dokter,perawat, petugas obat, mutu obat, tempat pengobatan,pelayanan petugas loket dengan persepsi pasien tentang biaya pelayanan rawat jalan.Hasil penelitian ini diharapkan bisa dipakai untuk sebagai masukan pihak puskesmas untuk memperbaiki mutu pelayanan dan peningkatan jumlah kunjungan pasien rawat jalan. Metode penelitian ini adalah survey (Survey Reaserch Metode) dengan metode pendekatan Cross Sectional .Sempel penelitian ini adalah pasien yang memanfaatkan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Srondol Dengan beberapa kriteria sampel di ambil 80 responden dengan menggunakan tehnik sampel kebetulan (accidental sampling).Data ini diolah secara univariat dan bivariat yang meliputi tabulasi silang antar variabel dan menggunakan uji statistik Rank Spearman untuk mengetahui hubungan antar variabel.Dengan uji statistik pada taraf kepercayaan 95% membuktikan adanya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.Ada hubungan persepsi pasien tentang mutu pelayanan puskesmas yang terdiri dari :pelayanan dokter,perawat, petugas obat, mutu obat, tempat pengobatan,pelayanan petugas loket dengan persepsi pasien tentang biaya pelayanan rawat jalan. Saran yang dapat disampaikan pada puskesmas adalah perlu adanya peningkatan mutu pelayanan puskesmas. Peningkatan mutu tersebut terutama pada : kecepatan dan kesiapan dokter dalam melayani pasien,kecepatan dan kesiapan perawat dalam melayani pasien, perhatian dan pengertian petugas obat dalam melayani pasien, sikap ramah tamah,hotmat, beretiket baik, sopan dan fleksibel pada petugas loket. Kata Kunci: Persepsi mutu,Biaya pelayanan,puskesmas CORELATION PATIENT PERCEPTION ABOUT SERVICE QUALITY OF THE PUBLIC HEALTH CENTER AND PERCEPTION ABOUT OUT PATIENT SERVICE RATE IN PUBLIC HEALTH CENTER OF SRONDOL DISTRICT BANYUMANIK SEMARANG 2003 The service rate increase of the public health center prevailed since the begining of 2001 results in the decline of the patient visiting in Srondol District Semarang City.It is known from the early survey commited that more than 50% respondens states that service obtined by out patient in Srondol Public health center is less satified. The study of the public service, so far, in Srondol Public health center is still based on the standard evaluation of the service practice performed by the local health institution.Accordingly, a study is reQuered to establish to know the association between the patient perseptions corcerning to the public health center service quality and the patient perceptions concerning to the out patient service rate. This research is intented to know the correlation between the patient perceptions of the public health center service quality covering the service of doctors, nurses, the druggists,drugstores, locket officiel service, and the patient perception concerning to out patient service rate. It is hope that the result of this result to fungtion as an input to public health center to fix the service quality and maintain the amount of out patient visiting. This research is a survey research methode by using cross sectional approach methode.The research sample is the patient utilizing out patient service in Srondol public health center Supported by several sample criteria taken from 80 respondents using accidental sampling tehnique.This data are set univariatly and bivariatly consisting of cross tabulation between variables and using the statistik rank spearman to know the relationship of the variables. By using statistic investigation to the belief range 95% proves the presence of the free and tied variables.There is a patient perseption connection between the pubic health center service qualities comprising of : the service of doctors, nurses, the druggists,drugstores, locket officiel service, and the patient perception concerning to out patient service rate. The public health center is advisid to increase the service quality of the public health center.The quality increase is focused on : the speed and readines of the doctor in serving patients,the speed and readines of the nursing in serving patient,attention and understanding of the drugists in serving patient,friendly,respecfull,polite,attitude,good etiquete,and flexible to the locket official. Keyword : Quality perception,service rate,Public health cente

    Kepuasan Pasien Jaminan Persalinan pada Pelayanan Persalinan oleh Bidan Desa di Kabupaten Pati Tahun 2012

    Get PDF
    Universitas Diponegoro Program Pascasarjana Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Minat Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak 2013 ABSTRAK Siti Ni’amah Kepuasan Pasien Jaminan Persalinan pada Pelayanan Persalinan oleh Bidan Desa di Kabupaten Pati Tahun 2012 74 halaman + 24 tabel + 3 gambar + 4 lampiran Jaminan persalinan bertujuan untuk menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) melalui peningkatan akses pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Namun demikian AKI di Kabupaten Pati meningkat setelah ada program Jampersal. Hasil studi pendahuluan menunjukkan ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan persalinan jampersal oleh Bidan Desa.Tujuan penelitian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien jampersal pada pelayanan persalinan oleh Bidan Desa di Kabupaten Pati. Jenis Penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan observasi dan angket dengan kuesioner terstruktur. Populasi penelitian 450 ibu bersalin dengan jampersal, dengan jumlah responden 90, yang dipilih secara purposive dengan kriteria inklusi. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Rank spearman dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (60%) merasa tidak puas dengan pelayanan persalinan jampersal. Mutu pelayanan dalam dimensi reliability dipersepsikan baik 51,1% responden, mutu pelayanan dalam dimensi responsveness dipersepsikan baik 51,1% responden, mutu pelayanan dalam dimensi assurance dipersepsikan baik 51,1% responden , mutu pelayanan dalam dimensi empathy dipersepsikan baik 67,8% responden, mutu pelayanan dalam dimensi tangibles dipersepsikan baik 65,6% responden. Ada hubungan reliability (p=0,001), responsiveness (p=0,001), assurance (0,011), empathy (0,020), tangibles (p=0,001), terhadap kepuasan pasien. Faktor yang paling kuat berhubungan dengan kepuasan pasien jampersal adalah reliability selanjutnya berturut-turut tangibles, empathy dan assurance secara bersama-sama berhubungan dengan kepuasan. Disarankan bagi Dinas Kesehatan kabupaten Pati untuk meningkatkan motivasi bidan dalam pelayanan jampersal antara lain dengan mempermudah proses klaim. Disarankan bagi bidan desa untuk meningkatkan ketanggapan dalam pelayanan jampersal. Kata kunci : Kepuasan pasien Jampersal, Mutu pelayanan, Bidan Desa Kepustakaan : 32 (2004 – 2012) Diponegoro University Postgraduate Program Master’s Program in Public Health Majoring in Health Policy Administration Sub Majoring in Maternal and Child Health Management 2013 ABSTRACT Siti Ni’amah Patients' Satisfaction on Delivery Services by Village Midwives in Delivery Assurance Program in Pati District, 2012 74 pages + 24 tables + 3 figures + 4 enclosures The purpose of delivery assurance (Jampersal) was to reduce maternal mortality rate (AKI) through improvement of delivery assistance accessibility by health workers. However, AKI in Pati district increased after the implementation of Jampersal program. Results of a preliminary study showed patient unsatisfactory to Jampersal delivery service by village midwives. Objective of the study was to analyze factors related to Jampersal patient satisfaction toward delivery service by village midwives in Pati district. This was an observational-analytical study with cross sectional approach. Data were collected by conducting observation and distributing structured questionnaire. Study population was 450 post-delivery mothers who took advantage of Jampersal. Study respondents were 90 Jampersal post-delivery mothers who were selected purposively according to the inclusion criteria. Rank Spearman correlation test and multiple logistic regressions were applied in the data analysis. Results of the study showed that the majority of respondents (60%) were not satisfied with jampersal delivery service. In the reliability dimension, 51.1% of respondents had good perception on the quality of service. In the responsiveness dimension, 51.1% of respondents had good perception on the quality of service. In the assurance dimension, 51.1% of respondents had good perception on the quality of service. In the empathy dimension, 67.8% of respondents had good perception on the quality of service. In the tangibles dimension, 65.6% of respondents had good perception on the quality of service. There were associations between patient satisfaction and reliability (p= 0.001), responsiveness (p= 0.001), assurance (p= 0.011), empathy (p= 0.020), tangibles (p= 0.001). The strongest factor related to jampersal patient satisfaction was reliability; then tangibles, empathy, and assurance respectively. Those factors, in common, are related to patient satisfaction. Suggestion for Pati district health office was to increase midwives motivation in Jampersal service such as making easier way in a claim process. Suggestion for village midwives was to improve responsiveness in jampersal service. Key words : jampersal patient satisfaction, service quality, village midwives Bibliography : 32 (2004-2012

    HUBUNGAN KARAKTRISTIK DAN PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN RAWAT JALAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA ASKES WAJIB DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN

    Get PDF
    Informasi tentang kepuasan pasien sangat penting diketahui oleh pihak Rumah Sakit juga memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu.Pelayanan rawat jalan tingkat lanjut merupakan salah satu pelayanan yang didapat oleh pasien Askes di Rumah Sakit. Dan melihat kepuasan pasien di instalasi ini penting artinya karena pelayanan in merupakan kontak pertama pasien dengan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karaktristisk persepsi terhadap mutu pelayanan rawat jalan dengan kepuasan pasien peserta Askes Wajib di Instalasi Rawat Jalan RSUD TuguRejo Semarang. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan rancangan crosssectional.Populasi penelitian adalah seluruh pasien peserta Askes Wajib yang berobat di Instalasi Rawat Jalan RSUD Tugurejo dengan jumlah sapel 95 orang. Analisa data melipuli analisis deskriptif dengan tabel frkuensi dan untuk uji hubungan digunakan uji Rak-spearman. Hasil analisis deskriptif menunjukkan hasil bahwa sebagian besar responden adalah wanita dengan kategori umur dewasa, tingkat pendidikan sedang dan golongan kepesertaan adalah golongan III. Sedangkan dari hasil uji hubungan didapat hasil tidak terdapat hubungan antara umur, jenis kelamin dan golongan kepesertaan dengan kepuasan pasien. terdapat hubungan yang bersifat berkebalikan antara tingkat pendidikan dengan kepuasan pasien dengan nilai r-0276. Terdapat hubungan antara persepsi terhadap pelayanan administras, persepsi terhadap pelayanan dokter persepsi terhadap kepuasan pasien. Disarankan untuk lebih meningkatkan pelayanan terutama pada pelayanan administrasi dan obat. Untuk PT. Askes sendiri disarankan untuk lebik mengefektifkan sistem komputerisasi di rumah sakit agar dapat mempercepat pelayanan administrasi. Kata Kunci: Kepuasan pasien, persepsi, rawat jalan, Askes Wajib 2006THE CORRELATION BETWEEN PATIENT CHARACTERISTIC, PATIENT'S PERCEPTION ON OUTPATIENT SERVICE QUALITY AND PATIENT SATISFACTION AS OBLIGED-ASKES MEMBER IN OUTPATIENT SERVICE OF TUGUREJO HOSPITAL 2005 The information about patient satisfaction is very important for hospital. Primary health insurance's patient asone of cuetomer in hospital has also rights to get good quality services. This information is important to know as reference to Askes and the hospital as the health service provider. Outpatient service is one the srvice that they get in the hospital. And revealing this satisfaction is important because this sevice is the first contact with hospital. The reseaarch itself has a purpose to know the relation between characteristic and patint perception of ambulatory care quality to the primary Askes satisfaction in ambulatory care service in tugurejo hospital. The survey methode that used in this research is survey methode that used in this research is survey methode with crossectional design. The population is all the primary Askes patient in ambulatory care Tugurejo hospital with 95 sample. The data analysis is using Rank-spearman analysis. The descriptive analisis shows that most of respondent are women, adult, with middle education and third group of membership. Whereas from the statistic resulted that there is no relation between age, sex and membership group with patient satisfaction. And there is negative relation between education degree with patient Satisfaction. And also there are a atrong relation between the patient's perception in administration service, doster's, nurse service, medical service and cost of service with patient satisfaction. lt is suggested to hospital service especially in administration and medicine. Whereas for the PT. Askes, it is suggested to make the computer software more effective so that the administration for the Askes's patient could run faster. Keyword : patient satisfactionoutpatient service, Askes's obliged membe

    PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH PADA SATUAN WILAYAH PEMBANGUNAN (SWP) IV DAN V KABUPATEN PATI (Kecamatan Wedarijaksa, Juwana, Batangan, Jakenan, Winong, Jaken, dan Pucakwangi)

    Get PDF
    Kabupaten Pati memiliki 21 kecamatan yang terbagi menjadi 6 satuan wilayah pembangunan (SWP). Perencanaan kali ini difokuskan pada SWP IV dan V yang terletak pada bagian timur Kabupaten Pati dan merupakan wilayah pelayanan dari TPA Plosojenar. Cakupan pelayanan pengelolaan sampah yang ada saat ini masih terfokus di Kecamatan Juwana, dengan tingkat pelayanan keseluruhan sebesar 5,73% jika ditinjau dari jumlah sampah yang terangkut setiap harinya. Rendahnya tingkat pelayanan ini menandakan bahwa prasarana dan sarana persampahan yang dimiliki juga masih minim. Dalam merencanakan pengembangan sistem pengelolaan sampah pada SWP IV dan V Kabupaten Pati ini disesuaikan dengan target pemerintah Indonesia dalam RPJMN III tahun 2015–2019 dan standar pelayanan minimal (SPM) bidang persampahan dengan target pelayanan perkotaan sebesar 100% pada tahun 2020 dan pelayanan pedesaan sebesar 15% pada tahun 2030. Selain itu juga direncanakan penerapan 3R skala kawasan pada pelayanan perkotaan sebesar 20% di awal tahun perencanaan yang ditingkatkan menjadi 40% di akhir tahun perencnaan. Dengan meningkatnya tingkat pelayanan ini juga juga dibarengi dengan rencana pengembangan untuk kelima aspek pengelolaan sampah. Rencana pengembangan tiap aspek ini secara umum meliputi: (1) aspek teknis operasional, akan direncanakan penambahan prasarana dan sarana sesuai dengan kebutuhan tiap tahunnya; (2) aspek institusi, direncanakan penambahan struktur pada struktur organisasi UPT DPU Juwana dan memperjelas fungsi dari masing-masing institusi pengelola (UPT DPU Juwana, BLH, dan Disperindag); (3) aspek peraturan, direncanakan peningkatan berkaitan dengan kelengkapan materi Perda, sosialisasi, penerapa, dan penegakan hukum; (4) aspek peran serta masyarakat, direncanakan pengembangan peran serta melaui program-program sosialisasi dan pelatihan; dan (5) aspek pembiayaan, direncanakan strategi pendanaan yang mencakup subsidi pemerintah dan retribusi. Kata Kunci: SWP IV dan V, Pengelolaan Sampah, Tingkat Pelayanan, Aspek Teknis Operasional, Aspek Institusi, Aspek Peraturan, Aspek Peran Serta Masyarakat, Aspek Pembiayaan. ABSTRACT [Planning of Waste Management System in Development Unit Area IV and V Pati Regency] Pati Regency has 21 districts are divided into 6 units of area development (SWP). Planning this time focused on SWP IV and V are located in the eastern part of the Pati Regency and a service area of the landfill Plosojenar. Coverage of the existing solid waste management is still focused in the District Juwana, with the overall service level of 5.73% if the review of the volume of waste transported every day. The low level of service indicates that the solid waste management infrastructure and facilities owned is still minimal. In planning the development of a solid waste management system in the SWP IV and V is adjusted to the Indonesian government targets in RPJMN III in 2015-2019 and minimum service standards (SPM) of urban solid waste with the service level target of 100% by 2020 and by 15% of rural services in 2030. It is also planned on a regional scale application of the 3R urban services by 20% in the early years of planning which increased to 40% at the end of the planning years. With increasing service levels have also been accompanied by the development plan for the five aspects of solid waste management. The development plan for each of these aspects generally include: (1) the technical aspects of operations, will be planned addition of infrastructure and facilities in accordance with the needs of each year; (2) the institutional aspect, the planned addition of structures at the organizational structure of UPT DPU Juwana and clarify the functions of each institution (UPT DPU Juwana, BLH, and Disperindag); (3) regulatory aspects, the planned improvement of legislation relating to the completeness of the materials, dissemination, implementation, and enforcement of law; (4) aspects of public participation, the planned development of the role as well as through programs of socialization and training; and (5) the financing aspect, the planned funding strategy that includes government subsidies and levy. Keywords: SWP IV and V, Solid Waste Management, Service Level, Technical Aspects of Operational, Institutional Aspects, Regulatory Aspects, Aspects of Public Participation, Financing Aspects

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMAUAN KELUARGA DALAM MEMBAYAR TARIF PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS CILACAP SELATAN I KABUPATEN CILACAP TAHUN 2005

    Get PDF
    Permintan terhadap pelayanan kesehatan akan meningkat jika kendala biaya yang ada telah dapat di atasi dengan baik.Kecermatan menerapkan besarnya tarif memegang peranan penting (income),apabila ternyata besarnya tarif lebih rendah dari total pengeluaran pasti yang dapat menimbulkan kesulitan. Pernelitian bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungsn dengan kemauan keluarga dengan membayar tarif pelayanan rawat jalan di Puskesmas Cilacap Selatan.Penelitian termasuk penelitian survai dengan metode pendekatan cros sectional.Responden penelitian adalah kepala keluarga bukan peserta askes,non gakin sebagai pengambil keputusan dalam keluarga yang pernah berobat jalan di Puskesmas Cilacap Selatan I sebanyak 100 orang .Metode analis data menggunakan uji statistik Kendall Tau-c. Kesimpulan hasil penelitian : 1)Ada hubungan yang bermakna antara kebutuhan pelayanan rawat jalan dengan kemauan membayar tarif pelayanan.Hasil analisi statistik di peroleh nilai p = 0,011 yang lebih kecil dari alfa = 0,05. 2)Ada hubungan yang bermakna antara sikap terhadap pelayanan rawat jalan dengan kemauan membayar tarif pelayanan.Hasil analisis statistik di peroleh nilai p = 0,001yang lebih kecil dari alfa = 0,05. 3)Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang pelayanan rawat rawat jalan dengan kemauan membayar tarif pelayanan.Hasil analisis statistik di peroleh nilai p = 0,010 yang lebih kecil dari alfa = 0,05. 4)Ada hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga per kapita dengan kemauan membayar tarif pelayanan.Hasil analisis statistik diperoleh nilai p =0,0001 yang lebih kecil dari alfa = 0,05. 5)Ada hubungan yang bermakna antara biaya pelayanan rawat jalan dengan kemauan membayar tarif pelayanan. Hasil analisis statistik diperoleh nilai p =0,035 yang lebih kecil dari alfa =0,05. 6)Ada hubungan yang bermakna antara lama waktu menunggu pelayanan rawat jalan dengan kemauan membayar tarif pelayanan. Hasil analisis statistik diperoleh nilai p = 0,010 yang lebih kecil dari alfa = 0,05. 7)Ada hubungan yang bermakna antara jarak pelayanan rawat jalan dengan kemauan membayar tarif pelayanan . Hasil analisis statistik diperoleh nilai p = 0,227 yang lebih kecil dari alfa = 0,05. Kata Kunci: Pasien Rawat Jalan Puskesmas, Kemauan Membayar Tarif SOME FAKTORS RELATED TO THE WILLINGNESS TO PAY THE OUTPATIENT SERVICE OF CILACAP SELATAN I PUBLIC HEALT CENTER IN CILACAP REGENCY YEAR 2005 Request to health service will mount if existing expence constraint has earned in overcoming better. Apply the level of tariff play a part important (income), if in the reality the level of lower tariff from totalizing sure expenditure which can generate the research difficulty aim to know the faktors of wich deal with family willingness to pay service of cilacap Selatan I Public Health Center.This research is inclusive of research survay with the method of approach of cross sectional.Research responder is family head non-competitor ,non-pureas decision taker in family,which have medicine walker in Cilacap Selatan I Public Health Center as much 100 people.Method analyzes the data use the statistical Test of Kendall Tau-C. Result of research 1)There is relation having a meaning between service requirement take care with willingness to pay service. Result of statistical analysis obtained by value p = 0,011 which is smaller than alfa = 0,05. 2)There is relation having a meaning between attitude to service take care with the willingness to pay service.Result of statistical analysis obtained by value p = 0,001 which is smaller than alfa = 0,05. 3)There is relation having a meaning between knoledge about service take care with the willingness to pay service. Result of statistical analysis obtained by value p = 0,010 which is smaller than alfa = 0,05. 4)There is relation having a meaning between family earnings per capita with the willingness to pay service.Result of statistical analysis obtained by value p = 0,0001 which is smaller than alfa = 0,05. 5)There is relation having a meaning between service expence take care with the willingness to pay service.Result of statistical analysis obtained by value p = 0,035 which is smaller than alfa = 0,05. 6) There is relation having a meaning between time depth awaith the service take care with the willingness to pay service. Result of statistical analysis obtained by value p =0,010 which is a smaller than alfa = 0,05. 7)there is not relation having a meaning between service distance take care with the willingness to pay service. Result of statistical analysis obtained by value p = 0,227 which is smaller than alfa = 0,05. Keyword : Out patient Puskesmas ,Willingness To Pa

    Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pelayanan Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) oleh Bidan di Kabupaten Kebumen

    Get PDF
    Universitas Diponegoro Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Minat Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak 2013 ABSTRAK Kusumastuti Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pelayanan Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) oleh Bidan di Kabupaten Kebumen xviii + 120 halaman + 25 tabel + 4 gambar + 9 lampiran IUD merupakan salah metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang pemakaiannya masih di bawah target pemerintah Kabupaten Kebumen yaitu 11% . Pemerintah Kabupaten Kebumen telah mengadakan pelatihan Contraception Technology Update (CTU) bagi Bidan sehingga pemakaian KB IUD di Kabupaten Kebumen mengalami kenaikan pada bulan Juni tahun 2012 menjadi 6,57%. Namun tetap saja pemakaian kontrasepsi IUD masih di bawah target. Upaya kegiatan telah dilakukan pemerintah Kabupaten Kebumen namun belum menunjukkan hasil meningkatkan pelayanan kontrasepsi IUD. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor–faktor yang berhubungan dengan perilaku pelayanan kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) oleh Bidan di Kabupaten Kebumen. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode survey analitik dengan pendekatan kuantitatif dan pendekatan waktu cross sectional. Dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur pada 80 responden bidan di wilayah Kabupaten Kebumen. Analisa data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat dan multivariate. Hasil penelitian ini adalah variabel pengetahuan, motivasi, akses, ketersediaan sumberdaya dan kebijakan dalam kategori baik, namun masih terdapat 40% bidan yang motivasinya kurang karena lebih memilih melayani kontrasepsi yang praktis, dan 31% tempat pelayanan responden tidak terdapat lembar balik. Variable pelayanan kontrasepsi IUD berhubungan dengan variabel pengetahuan bidan (p=0.037), motivasi bidan (p=0.045), dan ketersediaan sumberdaya (p=0.021), sedangkan variabel akses pelayanan (p=0.691) dan kebijakan (p=1.000) tidak berhubungan dengan pelayanan kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD). Secara bersama-sama variabel motivasi bidan dan variabel ketersediaan sumberdaya berpengaruh terhadap pelayanan kontrasepsi Intrauterine Device (IUD) p≤ 0,05 dengan Exp.(B) > 2. Saran yang direkomendasikan adalah bidan lebih meningkatkan motivasinya dalam memberikan pelayanan KB yang lebih rasional dan mengadakan kembali pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini (TKT) bagi bidan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kontrasepsi terutama IUD. Kata Kunci : Pelayanan Kontrasepsi IUD, CTU bagi Bidan Kepustakaan : 52 (1975 - 2012) Diponegoro University Faculty of Public Health Master’s Program in Public Health Majoring in Health Policy Administration Sub Majoring in Maternal and Child Health Management 2013 ABSTRACT Kusumastuti Analysis on Factors Related to the Practice of IUD Contraception Services by Mildwives in Kebumen District xviii + 120 pages + 25 tables + 4 figures + 9 enclosures Intra uterine device (IUD) was a long term contraception method (MKJP), and the coverage usage of IUD in Kebumen district was still below the government target, 11%. Kebumen district government had conducted contraception technology update (CTU) training for midwives, and in June 2012 the IUD acceptors in Kebumen district increased to become 6.57%. However, the increase of IUD acceptors was still below the target. Efforts have been conducted by Kebumen district government to increase IUD contraception service; however, the increase of IUD contraception service was not seen. Objective of this study was to analyze factors related to intra uterine device service behavior by midwives in Kebumen district. This was an observational study using analytical survey method with quantitative and cross sectional approach. Interviews were conducted to 80 midwives as respondents in Kebumen district and guided by structured questionnaire. Univariate, bivariate, and multivariate analysis were applied in the data analysis. Results of the study showed that knowledge, motivation, access, availability of resources and policies were in a good category. However, there were 40% midwives with insufficient motivation, and they chose practical contraception service; 31% of respondents’ service rooms did not have flip charts. IUD contraception service was associated with knowledge of midwives (p= 0.037), midwives motivation (p= 0.045), and availability of resources (p= 0.021). Service access (p= 0.691) and policies (p= 1.000) were not associated with IUD contraception service. Midwives motivation and availability of resources jointly influenced IUD contraception service with p≤ 0.05 and Exp (B) > 2. Suggestions recommended in this study were that midwives should improve their motivation in implementing more rational family planning service, and conduct refreshing of up to date (TKT) contraception technology training for midwives to improve service quality specifically IUD. Key words : IUD contraception service, CTU for midwives Bibliography : 52 (1975-2012

    Analisis Hubungan Persepsi mengenai Manajemen Jasa Pelayanan terhadap Kepuasan Jasa Pelayanan Dokter di RSUD dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang

    Get PDF
    Univesitas Diponegoro Program Pascasarjana Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit 2012 ABSTRAK Darmanto Analisis Hubungan Persepsi mengenai Manajemen Jasa Pelayanan terhadap Kepuasan Jasa Pelayanan Dokter di RSUD dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang 85 halaman + 16 tabel + 2 bagan + 7 lampiran Perubahan paradigma pengelolaan rumah sakit menuntut manajemen menyusun strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja karyawan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja adalah dengan sistem kompensasi. Salah satu bentuk kompensasi yang diberikan RSUD Dr. M. Ashari Pemalang adalah jasa pelayanan. Studi pendahuluan di RSUD dr. M. Ashari menunjukkan bahwa ada ketidakpuasan dokter terhadap jasa pelayanan yang meliputi besaran, waktu, transparansi dan keadilan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan persepsi mengenai manajemen jasa pelayanan terhadap kepuasan jasa pelayanan dokter di RSUD Dr. M. Ashari Pemalang. Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan cross sectional menggunakan alat bantu kuesioner. Responden penelitian adalah seluruh dokter di RSUD Dr. M. Ashari Pemalang tahun 2012 sesuai kriteria inklusi dan eksklusi sejumlah 21 orang. Data yang terkumpul dilakukan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar persepsi dokter mengenai praktek administrasi (52,4%), keadilan (66,7%) dan kewajaran (57,1%) dikategorikan buruk. Sebanyak 71,4% dokter menyatakan tidak puas dengan manajemen jasa pelayanan. Proporsi dokter yang mempersepsikan praktek administrasi buruk dan tidak puas lebih banyak daripada persepsi praktek administrasi buruk tapi puas. Demikian juga dengan persepsi keadilan dan kewajaran. Demikian juga dengan persepsi keadilan dan kewajaan, proporsi dokter dengan persepsi yang buruk tentang manajemen jasa pelayanan dan tidak puas lebih banyak daripada persepsi yang buruk tapi puas Namun secara statistik, hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi praktek administrasi, keadilan dan kewajaran dengan kepuasan jasa pelayanan (nilai p=0,089, p=0,306, p=0,163). Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas maka penulis menyarankan kepada manajemen RSUD Dr. M. Ashari Pemalang untuk meninjau kembali kebijakan proporsi jasa pelayanan yang dipersepsikan tidak adil dan dokter diminta masukan mengenai tingkat kewajaran jasa pelayanan atas setiap tindakan medis. Disamping itu juga perlu adanya sistem pelaporan yang rutin sehingga permasalahan manajemen dapat diketahui dengan baik oleh dokter. Kata Kunci : Jasa pelayanan, kepuasan dokter, rumah sakit Jumlah Pustaka : 53 (1978 – 2011) Diponegoro University Postgraduate Program Master’s Program in Public Health Majoring in Hospital Administration 2012 ABSTRACT Darmanto Analysis on the Association between Perception of Service Compensation Management and Doctor's Service Compensation Satisfaction in dr. M. Ashari Hospital, Pemalang District 85 pages + 16 tables + 2 figures + 7 enclosures Changing in hospital management paradigm required the management to make a right strategy to improve work performance of workers. One of efforts to improve work performance was through compensation system. One of compensation forms given by dr. M. Ashari Pemalang District General Hospital (RSUD) was a compensation service. Preliminary study at RSUD dr. M. Ashari indicated that physicians was not satisfied to the service compensation that included the amount, duration, transparency, and fairness. The objective of this study was to know association between perceptions on service compensation management and physician service compensation satisfaction at RSUD dr. M. Ashari Pemalang. This was an observational study with cross sectional approach and using questionnaire as supporting instrument. Study respondents were all physicians at RSUD dr. M. Ashari Pemalang in the year of 2012. The total number of study samples according to inclusion and exclusion criteria was 21 people. Univariate and bivariate analysis were applied for data analysis. Results of the study showed that majority of physician perception on administration practice (52.4%), fairness (66.7%) and objectivity (57.1%) were categorized poor. Majority of physician (71.4%) stated that they were not satisfied with service compensation management. Proportion of physician with poor perception on administration practice and unsatisfied were higher than those with poor perception on administration and satisfied. It also happened for perception on fairness and objectivity. Proportion of physician with poor perception on service compensation management and unsatisfied was higher than those with poor perception and satisfied. Statistically, result of the data analysis indicated that there was no significant association between practice on administration practice, fairness, objectivity and service compensation satisfaction (p= 0.089; p= 0.306; p= 0.163) Based on results of the study, suggestions for the management of RSUD dr. M. Ashari Pemalang are to review policy on the proportion of service compensation that is considered unfair; physicians are asked for their inputs regarding objectivity level of service compensation for every medical action. Routine reporting system was required, and it will make physicians know clearly the management problems. Key words : Service compensation, physician satisfaction, hospital Bibliography : 53 (1978-2011

    Pengaruh Pelayanan Informasi Bursa Kerja Khusus (BKK)Terhadap Minat Bekerja Siswa Program Keahlian Jasa BogaDi SMK N 4 Yoyakarta

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pelayanan informasi bursa kerja khusus (BKK) di SMK N 4 Yogyakarta; (2) Minat bekerja siswa program keahlian jasa boga SMK N 4 Yogyakarta; (3) Pengaruh pelayanan informasi bursa kerja khusus (BKK) terhadap minat bekerja siswa program keahlian jasa boga di SMK N 4 Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah ex post facto dengan populasi 131 dan mengambil sampel penlitian sebanyak 109 subjek dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Peneltian ini dilakukan pada siswa kelas III program keahlian jasa boga SMK N 4 Yogyakarta dari Agustus 2011 sampai Januari 2011. Pengumpulan data menggunakan angket dan wawancara. Uji persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan linieritas. Teknik analisis yang digunakan adalah product moment dengan menggunakan bantuan program statistik SPSS 16.0 realease for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pelayanan informasi bursa kerja khusus BKK SMK N 4 Yogyakarta kategori sangat tinggi (5,50 %), kategori tinggi (81,65 %), kategori cukup (12,84 %), dan kategori rendah 0 siswa; (2) Minat bekerja siswa progam keahlian jasa boga SMK N 4 Yogyakarta kategori sangat tinggi (32,11 %), kategori tinggi (67,89 %), dan kategori rendah cukup dan rendah 0 siswa; (3) Hasil menunjukan bahwa rhitung 0,514 lebih besar dari rtabel 0,195 yaitu rhitung 0,514 > rtabel 0,915. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pelayanan informasi bursa kerja khusus BKK (X) berpengaruh terhadap minat bekerja siswa program keahlian jasa boga (Y) SMK N 4 Yogyakarta

    SURVEI CEPAT GAMBARAN BEBERAPA FAKTOR AKSEPTOR KB DALAM PEMILIHAN JALUR PELAYANAN KB SWASWA DI KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS PROPINSI JAWA TENGAH BULAN JULI TAHUN 2005<RAPID SURVEY DESCRIPTIONS OF SEVERAKL FAMILY PLANNING ACCEPTOR FACTORS IN CHOOSING PRIVATE SERVICE OF FAMILY PLANNING IN SUBDISTRICT, KUDUS DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE, JULY 2005

    Get PDF
    Dalam pemilihan tempat pelayanan KB banyak hal yang perlu diperhatikan antara lain jenis kontrasepsi, biaya, perbedaan metode kontrasepsi akan berdampak pada besarnya biaya pelayanan-pelayanan petugas kesehatan, profesionalisme tenaga kesehatan jarak tempuh, jauh dekatnya tempat pelayanan dari tempat tinggal akseptor, pengaruh orang lain (keluarga, saudara, teman dan tetangga) menjadi pertimbangan kemana akseptor akan mendapat pelayanan KB. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran beberapa faktor akseptor KB dalam pemilihan jalur pelayanan KB swasta di Kecamatan Jati Kabupaten Kudus Propinsi Jawa Tengah bulan Juli tahun 2005. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei cepat dan menggunakan pendekatan studi kross seksional. Variabel bebas penelitian ini adalah anak, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pengetahuan, sikap dan jenis alat kontrasepsi. Sebagai variabel terikat adalah pemilihan jalur pelayanan KB Swasta. Jumlah responden sebanyak 210 akseptor KB dengan menerapkan rancangan sampel 2 tahap, yaitu tahap I dengan cara PPS(Probability Proportionale to Size)dan tahap II dengan acak sederhana atau dengan metode rumah terdekat. Data diolah secara univariat dan bivariat deskriptif serta bivariat analitik dengan Confidence Interval(C) dan Rate Rate of Homogenity) (ROH) dengan program C Sampel dari EPI Infor. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 84,9% responden mempunyai kurang dari atau sama dengan 2 anak, 91,8% responden berpendidikan lanjut, 84,8% responden bekerja, 88,3% responden pendapatan keluarganya lebih dari atau sama dengan Rp.450.000,00 per bulan 83,9% responden tingkat pengetahuannya baik, 88,2% responden yang sikapnya baik dan 84,5% responden yang menggunakan kontrasepsi hormanal. Maka saran yang diberikan yaitu pelayanan fasilitas yang aman, ramah, penuh perhatian, waktu, menunjukkan hasil dan manfaat yang diiginkan, memberikan informasi yang baik, lebih memperpanjang waktu pelayanan dan tugas KB diharapkan lebih giat untuk memberikan pengertian, bimbingan dan dorongan untuk menggunakan kontrasepsi mantap. In choosing servece place of family planning there are many things need observed like kind of contraception, fee, difference of contraception method will has an impact on the large of service fee. Service of health official, professionalism of health official, distance of attack, far and close of service place from acceptor's home, influence of of other people (like family, frends and neighbor) become consider where will acceptor get service of family planning. The aim of this reseacrh is to know ahat is description of several family planning acceptors in choosing private service of family planning in the Jatin sub district, Kudus ditrict, Central Java province, July 2005. The type of this research is descriptions research with rapid survey method and use approach cross sectional. Inddependent variables of this research is the amount of child, the level of education, occupation, the level of income, the level of knowledge, attitude and kind of contraception. As dependent variable is choosing private service of family planning. The amount of the respondent is 210 family planning acceptors with apply cluster sample program 2 phase that is the first phase with manner PPS (Pro bability Proportional to Size) and the second phase with simple random or with close home method. Data is procesed in an univariate and descriptive bivariate as well as analytic bivariate manner with Confidence Interval (CI) and Rate of Homogenity (ROH) with C Sample Progrom from EPI Info. The resul of this reseacrh are indicate respondent who choose private service of family planning are 84.9% respondents have less than 3 chlild, 91.8% respondents advanced education, 84.8% respondents have work, 88.3%respondents have family's income more than or same 450,000 rupiahs every month, 83.9% respondents have fine level of knowledge, 88.2% respondents have fine attitude and 84.5% respondents use hormonal contracepation. So the solutions is government service of family planning are hoped for give service with facilities which safety, comfort, full of attention, timely, indicate result and benefit like desired, give agood information, more extend time of service and family planning official are hoped for more active to give comprehension, guidence and support for use steady contraception. Kata Kunci: Survei Cepat, Akseptor KB, KB SwastaRapid Survey, Family Planning Acceptor, Private of Family Plannin
    • …
    corecore