71,316 research outputs found

    KEWENANGAN ANTARA MAJELIS PENDIDIKAN DAERAH DENGAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIDIKAN ACEHRN(STUDI DI MPD DAN LPMP PROVINSI ACEH)

    Get PDF
    ABSTRAKKata Kunci: Kewenangan, MPD dan LPMPJudulpenelitian ini adalah Kewenangan Antara Maelis Pendidikan Daerah Dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan Aceh. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah Apa saja kewenangan Majelis Pendidikan Daerah (MPD) terhadap Peningkatan mutu pendidikan Aceh dan apa saja kewenangan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) terhadap peningkatan mutu pendidikan Aceh.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: Kewenangan Majelis Pendidikan Daerah (MPD) terhadap peningkatan mutu pendidikan Aceh dan kewenangan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) terhadap peningkatan mutu pendidikan Aceh.Tempat dan waktu penelitian ini dilaksanakan di kantor Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Provinsi Aceh dan kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Aceh dengan subjek Penelitian sebanyak 10 orang. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif dan jenis penelitian adalah deskriptif.Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa:1) Kewenangan Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh sebagai lembaga normatif atau badan non-struktural adalah sebagai pengontrol, penilaian, pemberi masukan dan dukungan kepada pemerintah dan lembaga penyelenggara pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan Provinsi Aceh; 2) Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) memiliki kewenangan melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan dasar menengah dan selanjutnya bekerja sama dengan pendidikan tinggi berupa Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK); dan 3) Majelis Pendidikan Daerah (MPD) dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) secara bersama-sama memiliki wewenang menjaga standar mutu pendidikan di Provinsi Aceh serta mengembangkan sistem pendidikan yang islami baik secara proses maupun secara hasil. Di sarankan penelitian yang berhubu ngan dengan kewenangan Majelis Pendidikan Daerah dan Lembaga Penjamian Mutu Pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Aceh dapat dilanjutkan oleh peneliti lain sehingga dapat terungkap hal-hal yang belum terungkap dalam penelitian ini, umpamanya efisiensi kewenangan Majelis Pendidikan Daerah dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Aceh

    Peta mutu pendidikan jenjang SMP kabupaten Bangli: diolah dan dianalisis berdasarkan data rapor mutu tahun 2018

    Get PDF
    Tujuan disusunya analisis peta mutu pendidikan (capaian Standar Nasional Pendidikan) provinsi Bali adalah untuk mengetahui gambaran ketercapaian mutu pendidikan provinsi Bali serta analisisnya, dan untuk menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan di tingkat provinsi Bali berdasarkan pemetaan mutu pendidikan dengan harapn dapat mendorong satuan pendidikan maupun pemerintah daerah mengimplemenatsikan SMPM dengan baik dan berkelanjutan. Kesimpulan dari pemetaan mutu SMP di kabupaten Bangli adalah sebagai berikut: 1. Data Peta Mutu Pendidikan SMA Provinsi tahun 2018 diperoleh dari pendataan mutu pendidikan melalui perangkat Pendataan Mutu Pendidikan (PMP) data Data Pokok Pendidikan (Dapodik) 2. Peta Mutu Pendidikan menyediakan informasi mutu pendidikan provinsi Bali dapat digunakan sebagai basis data untuk merancang program peningkatan mutu pendidikan seluruh stakeholders pendidikan sesuai dengan kewenanganya. 3. Terdapat beberapa data yang belum sesuai dengan kondisi yang sebenarnya disebabkan oleh komponen sistem pemetaan, petugas pemetaan dan responden. 4. LPMP mengawal pengisian instrumen PMP dengan benar, langsung dan jujur, agar rapor mutu yang dihasilkan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan RKS, serta agar intervensi yang diberikan pemerintah pusat maupun daerah tepat sasaran

    Peta mutu pendidikan jenjang SMP Kabupaten Buleleng : diolah dan dianalisis berdasarkan data rapor mutu tahun 2018

    Get PDF
    Tujuan disusunnya peta mutu pendidikan berdasarkan analisis capaian SNP Kabupaten Buleleng adalah untuk mengetahui gambaran ketercapaian mutu pendidikan di Kabupaten Buleleng. Analisis peta mutu digunakan untuk menyusun rekomendasi berupa strategi peningkatan mutu pendidikan di tingkat Kabupaten Buleleng. Dengan adanya peta mutu pendidikan diharapkan terjadi kolaborasi antara satuan pendidikan, pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk meningkatkan mutu pendidikan bertahap dan berkelanjutan

    Peta mutu pendidikan jenjang SMP Kabupaten Gianyar : diolah dan dianalisis berdasarkan data rapor mutu tahun 2018

    Get PDF
    Tujuan disusunnya analisis peta mutu pendidikan (capaian Standar Nasional Pendidikan) Kabupaten Gianyar adalah untuk mengetahui gambaran ketercapaian mutu pendidikan Kabupaten Gianyar serta analisisnya, dan untuk menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan di tingkat Kabupaten dan Provinsi Bali berdasarkan pemetaan mutu pendidikan dengan harapan dapat mendorong satuan pendidikan maupun pemerintah daerah mengimplementasikan SPMP dengan baik dan berkelanjutan.

    Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Motivasi terhadap Mutu Pendidikan di Universitas Al Washliyah (UNIVA) Medan

    Get PDF
    Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Universitas Al Washliyah (UNIVA) Medan. Penelitian ini termasuk Metode penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun laporan tugas akhir ini menggunakan metode deskriptif, yaitu yang mengungkapkan gambaran masalah yang terjadi pada saat penelitian ini berlangsung dan metode kuantitatif, yaitu metode untuk menghitung seberapa besar pengaruh variabel bebas teradap variabel terikatnya. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis jalur dimaksudkan untuk mengetahui adakah pengaruh faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi Perubahan Mutu Pendidikan Universitas Al Washliyah Medan dengan persamaan. Berdasarkan hubungan antar variabel diketahui bahwa ketiga hubungan yang memiliki hubungan yang tidak signifikan yaitu antara Mutu Pendidikan (Y) dengan Faktor Internal (X1), Mutu Pendidikan (Y) dengan Faktor Eksternal (X2) dan Faktor Internal (X1) dengan Faktor Eksternal (X2). Dari aspek variabel Faktor Internal dan Faktor Eksternal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Mutu Pendidikan. Pada uji F, terdapat kecocokan antara model dengan data. Sehingga model analisis jalur yang didapat layak untuk digunakan. Secara parsial koefisien Faktor Internal berpengaruh signifikan terhadap Mutu Pendidikan dan Faktor Eksternal tidak berpengaruh secara signifikan. Pengaruh langsung variabel Faktor Internal (X1) terhadap Mutu Pendidikan (Y) adalah sebesar 0,032041 atau 3,2041% dan pengaruh tidak langsung melalui Faktor Internal (X2) adalah 0,00159847 atau 0,159847% sehingga total pengaruh yang diberikan variabel Faktor Internal (X1) adalah 0,03363947 atau sebesar 3,363947% terhadap Mutu Pendidikan (Y). Ini berarti Faktor Internal memiliki pengaruh yang kecil terhadap Mutu Pendidikan.Pengaruh langsung variabel Faktor Eksternal (X2) terhadap Mutu Pendidikan (Y) adalah sebesar 0,002209 atau 0,2209% dan pengaruh tidak langsung melalui Faktor Internal (X1) adalah 0,00159846 atau 0,159846% sehingga total pengaruh yang diberikan variabel Faktor Eksternal (X2) adalah 0,00380747 atau 0,380747% terhadap Mutu Pendidikan (Y). Ini berarti Faktor Ekstrnal memiliki pengaruh yang besar terhadap Mutu Pendidikan. Nilai R square sebesar 4%, ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model analisis jalur yang didapatkan dimana variabel eksogen yaitu Faktor Internal (X1) dan Faktor Eksternal (X2), memiliki pengaruh terhadap variabel Mutu Pendidikan (Y) sebesar 4%, namun pengaruhnya sangatlah kecil. Sedangkan sisanya (100%-4% = 96%) adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap Perubahan variabel Mutu Pendidikan (Y). Hal ini sesuai dengan nilai error yang muncul pada path diatas yaitu sebesar 0,63
    • …
    corecore