5 research outputs found
KINERJA MENGAJAR GURU MELALUI KEPEMIMPINAN PELAYANAN DAN BUDAYA ORGANISASI
-Β Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan pelayanan dan budaya organisasi terhadap kinerja mengajar guru di SMA Swasta Kota Bengkulu. Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Responden penelitian adalah guru di 17 sekolah menengah atas yang berstatus swasta di Kota Bengkulu sebanyak 48 orang, penentuan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data dengan model regresi linear berganda. Hasil penelitian diketahui bahwa kepemimpinan pelayan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja mengajar guru sekolah menengah atas swasta di Kota Bengkulu. Artinya, semakin tinggi kepemimpinan pelayan maka kinerja mengajar guru akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah kepemimpinan pelayan maka kinerja mengajar guru juga akan semakin rendah. Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja mengajar guru sekolah menengah atas swasta di Kota Bengkulu. Artinya, semakin baik budaya organisasi sekolah maka kinerja mengajar guru akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah budaya organisasi sekolah maka kinerja juga akan semakin rendah. kepemimpinan pelayan dan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja mengajar guru sekolah menengah atas swasta di Kota Bengkulu. Artinya, semangkin baik kepemimpinan pelayan dan budaya organisasi sekolah maka kinerja mengajar guru juga akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah kepemimpinan pelayan dan budaya organisasi sekolah maka kinerja mengajar guru juga akan semakin rendah
Kilasan setahun kinerja Kemendikbud November 2014 - November 2015 : Membentuk Insan dan Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter
Sejak dilantik secara formal pada 27 Oktober 2014, Kemendikbud periode 2014β2019 segera berpacu. Tak tunggu tempo. Pada minggu-minggu pertama, Kemendikbud periode ini belanja masalah-masalah di dunia pendidikan dan kebudayaan, sekaligus menyusun jalan keluarnya. Lalu, perlahan tapi pasti, kami mulai melangkah setapak demi setapak pada November 2014.
Kami sadar, masalah di dunia pendidikan dan kebudayaan ini bejibun. Seakan tiada habisnya. Namun, potensi anak bangsa Indonesia dan kesadaran masyarakat untuk senantiasa membantu kamilah yang membuat kami ringan melangkah. Memang, sudah menjadi akar bangsa kita bahwa pendidikan dan kebudayaan adalah urusan kita bersama. Salah satu contoh konkretnya adalah Ki Hajar Dewantara dengan Taman Siswa-nya yang membuka kesempatan kepada semua anak bangsa untuk bersekolah tanpa memandang dari suku dan kelas ekonomi mana mereka berasal.
Karena itu, Kemendikbud memastikan bahwa anak-anak Indonesia harus mendapatkan pelayanan pendidikan dan kebudayaan. Demi memenuhi semangat tersebut kami mencetuskan visi "terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong royong."
Visi itu, kemudian, kami terjemahkan ke dalam tiga strategi; ketiganya kami jadikan asas untuk membagi buku ini. Pertama, penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan. Bagian ini berisi sejumlah program/gerakan yang sedang kami lakukan untuk lebih memperkuat peran para pelaku pendidikan dan kebudayaan. Kami memasukkan faktor orang tua di sini sebagai ikhtiar awal untuk mengajak orang tua bermitra lebih erat dalam pendidikan anak-anak.
Pendidikan dan kebudayaan senantiasa berkembang setiap saat. Kami menangkap ruh perkembangan itu dan menuturkannya dalam bagian kedua: percepatan dan peningkatan mutu dan akses. Dalam bidang kebudayaan, misalnya, Kemendikbud menerbitkan Sejarah dan
Kebudayaan Islam Indonesia (SKII). Penerbitan
SKII ini sangat penting karena selama ini pengetahuan
tentang sejarah dan kebudayaan Islam Indonesia masih berupa mozaik, belum ada buku yang merangkum kesemuanya. Adanya satu buku yang menyatukan semua itu sangat
bermanfaat untuk peningkatan pengetahuan sejarah dan kebudayaan Islam Indonesia.
Bagian ketiga adalah peningkatan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik. Sebagai tonggak penting kualitas manusia Indonesia, Kemendikbud bertekad menjadikan lembaga ini berintegritas. Caranya dengan terus melakukan perbaikan internal. Kemendikbud juga mengambil terobosan penting,
di antaranya, dengan membentuk struktur baru, mengadakan seleksi terbuka bagi pejabat di lingkungan Kemendikbud, serta mengajak publik untuk lebih berperan aktif dalam isu-isu pendidikan dan kebudayaan.
Tentu saja, setiap program/gerakan yang ada di setiap bagian tak hanya memenuhi satu strategi. Bisa jadi satu program/gerakan itu saling beririsan antara strategi satu dan strategi dua, atau malah tiga strategi sekaligus
Analisis Economic Value Added (EVA) Dalam Menentukan Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada Pt Waskita Karya (Persero) Tbk Berdasarkan Laporan Keuangan Periode 2012-2017).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT Waskita Karya
(Persero) Tbk, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ditinjau dari Economic Value
Added (EVA) periode tahun 2012-2017. Adapun yang menjadi latar belakang
penelitian ini adalah berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, diketahui Konsep
Economic Value Added (EVA) dapat memperlihatkan kinerja perusahaan yang
sesungguhnya yang tidak mampu ditampilkan oleh Analisis Rasio, hal ini menjadi
pertimbangan peneliti melakukan penelitian menggunakan Konsep EVA untuk
menganalisis kinerja perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, karena hanya menggambarkan kondisi
keuangan perusahaan melalui perhitungan kuantitatif dalam menentukan EVA.
Dalam melakukan penelitian ini penulis memperoleh data dari sumber data sekunder
yaitu neraca dan laporan laba rugi yang diterbitkan oleh perusahaan PT Waskita
Karya (Persero) Tbk.
Hasil penelitian ini menunjukkan EVA PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada
periode 2012 β 2017 yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pada
tahun 2012 sampai dengan tahun 2017 telah mampu menciptakan nilai tambah bagi
perusahannya, hal ini terlihat dari nilai EVA perusahaan yang selalu bernilai positif.
Keberhasilan ini dikarenakan laba usaha setelah pajak (NOPAT) telah mampu
menutupi biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan, artinya manajemen telah
mampu menciptakan nilai tambah ekonomi bagi perusahaannya.
Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah menerapkan EVA agar
lebih dapat menciptakan peningkatan kekayaan (create value) bagi perusahaan atau
pemegang sahamnya, lebih efisien dalam menggunakan aktiva dan modal perusahaan
sehingga dapat menekan biaya modal perusahaan, karena efisiensi terhadap biaya
modal akan menyebabkan EVA menjadi positif.. Terakhir, sebaiknya lebih
meningkatkan nilai NOPAT (Net Operating Profit After Tax) dengan cara
meningkatkan penjualan dan mencari investor yang dapat menambah modal bagi
perusahaan. Dengan memasukkan nilai EVA ke dalam laporan keuangan perusahaan,
maka para investor dapat melihat nilai perusahaan yang sesungguhnya
Kilas kinerja pendidikan dan kebudayaan
Buku ini berisikan bahasan mengenai penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan, peningkatan mutu dan akses pendidikan dan kebudayaan, dan efektivitas birokrasi dan pelibatan publik.vii, 272 hlm.: ilus.; 24 cm