Pengambangan Produk Minuman Teh Sungkai dengan Mempertimbangkan Preferensi Konsumen dan Respon Teknis Produsen (Studi Kasus : Teh Royal Sungkai Sinatra)

Aspek penting yang perlu dilakukan oleh produsen agar produknya dapat bersaing yaitu dengan melakukan pengembangan dan inovasi produk. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan pada saat pandemi Covid-19 ini yaitu minuman dan makanan yang dapat meningkatkan imun tubuh. Salah satu tanaman herbal yang marak digunakan pada saat pandemi ini yaitu daun Sungkai. Tim dosen STP (Science Techno Park) mengembangkan daun sungkai tersebut menjadi teh royal sungkai Sinatra. Minuman ini merupakan produk baru hasil inovasi yang berawal dari maraknya penggunaan daun sungkai sebagai alternatif pengobatan Covid-19. Tingginya testimoni masyarakat yang sembuh dari Covid-19 setelah mengonsumsi rebusan daun sungkai, mengakibatkan peningkatan penggunaan daun sungkai oleh masyarakat. Namun air rebusan daun sungkai jika diminum langsung terasa pahit dan tidak praktis. Oleh karena itu pengembangan produk minuman teh royal sungkai ini sangat penting untuk dilakukan agar preferensi konsumen terpenuhi. Penelitian ini menggunakan integrasi metode Conjoint Analysis dan QFD. Metode Conjoint Analysis berfungsi untuk meneliti pasar terhadap preferensi konsumen mengenai atribut dan level yang menjadi fokus pelanggan, sedangkan QFD merupakan alat perencanaan yang berfungsi untuk memastikan preferensi konsumen diketahui pemilik usaha dalam pembuatan produk untuk peningkatan kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh empat atribut penting bagi konsumen terhadap produk minuman teh sungkai, yaitu atribut rasa, aroma, warna, dan harga. Berdasarkan atribut dan level yang dianggap penting tersebut diperoleh 16 kombinasi produk dari hasil olahan SPSS. Kombinasi produk terbaik yaitu rasa lemon dengan aroma normal, teh memiliki warna coklat, dan harga <Rp20.000. Selanjutnya dilakukan pengolahan respon teknis produsen berdasarkan preferensi konsumen yang telah didapatkan melalui metode Conjoint Analysis. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan empat respon teknis, dengan respon teknis yang memiliki nilai kepentingan relatif tertinggi yaitu pemilihan bahan baku dengan nilai 25%, artinya pengembangan pertama yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah pemilihan bahan baku produk minuman teh royal sungkai Sinatra

Perancangan Ulang Alat Perontok Biji Jagung dengan Metode Quality Function Deployment

Tujuan penelitian ini adalah merancang alat pemipil biji jagung menggunakan pendekatan Quality Function Deployment (QFD). Langkah awal penelitian ini adalah melakukan identifikasi kebutuhan konsumen yang bertujuan mengetahui dan menjawab kebutuhan konsumen. Hasil identifikasi kebutuhan konsumen tersebut, digunakan untuk membangun House of Quality (HOQ). Berdasarkan House of Quality (HOQ), persentase bobot tertinggi yaitu ergonomis dengan nilai 100 %, dimensi ukuran sesuai dengan nilai 93 %, desain bentuk sesuai dengan nilai 87 %. Dengan prinsip ergonomis, dimensi ukuran sesuai dengan rata-rata postur tubuh masyarakat Indonesia, serta desain bentuk yang sesuai kebutuhan seperti mengatasi supaya jagung tidak berhamburan. Rancangan alat didesain bentuk corong, sesuai kebutuhan konsumen yaitu alat mudah, nyaman, aman untuk digunakan. Penelitian ini menghasilkan rancangan alat berukuran dengan tinggi alat 85 cm, panjang 50 cm, dan lebar 30 cm

Servqual dan Conjoint Analysis Dalam House of Quality Untuk Layanan Ojek Online

One of the transportation services that need quality improvement is an online motorcycle taxis. Integration Servqual and conjoint analysis in QFD process can determine the attributes of consumer needs, and technical response as an effort to improve the service motorcycle taxi online. The result of attributes combination of motorcycle taxi online service as a whole according to customer requirement are the attention of motorcycle taxi online, information system (application), waiting for the time of arrival, completeness of attribute while driving, as well as security and safety guarantee. From the result of QFD, the overall technical response that needs to be done to reach customer needs is online facility to absorb customer feedback, longer service period, and improvement of communication procedure with customers. It is formed by two segments of the customers of motorcycle taxi online namely the segment of empathy and responsiveness

Identifying Design Strategies to Mitigate the Risk Introduced into New Product Development by Suppliers

For every organization, an efficient and effective product development process is a key to generate and manage growth opportunities. Often strategic relationships with key suppliers and partners are required as organizations do not have all the competencies that are crucial to the development of a product. This is particularly true for Original Design Manufacturer (ODM) and Joint Development Manufacturer (JDM) supplier relationships, which are characterized by a high degree of supplier involvement in every stage of product development. If the interactions with these key suppliers are not managed properly, there is significant risk that the endeavor will end up with missing budget, schedule and cost goals, particularly for complex systems. Little attention in the literature, however, has been given to the risk introduced by suppliers into the product development process nor mitigating this risk through appropriate design strategies. This thesis addresses the need to develop a risk assessment methodology that would not only identify areas of concern but also identify potential design strategies to mitigate risk. In this work, metrics are derived to quantify the relative importance, degree of change, difficulty of change and degree of coupling for engineering metrics at system and subsystem levels. From these metrics, a framework is developed to quantitatively assess the risk due to supplier interactions. In addition, design strategies identified in the literature are characterized in terms of these same metrics to determine the design strategy which is most suited to mitigate the risk associated with a particular EM. Finally, a case study is presented for the hypothetical development of a 3D printer, to assess initial feasibility and utility of the framework