Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya
Not a member yet
    214 research outputs found

    PEMANFAATAN NATA DE COCO TERMODIFIKASI ASAM SITRAT SEBAGAI BAHAN BKU MEMBRAN

    Get PDF
    In order to discover the alternatif of membrane raw material, modification of nata de coco by esterification has been conducted. In this research, it has been done using citric acid and dibutyltin oxide catalyst. This research aims was to determine the effect of esterification on the chemical structure, thermal properties and hydrophilicity of modified cellulose. Reaction of solid state system using closed reactor supporting by mechanical strirer has been done for 3 hours at 155oC. It was used for reacting 5 g of cellulose and 0.3 g of dibutyltin oxide with adding of citric acid were 5, 15, 25, 35 and 45 g. Product characterization were investigated by FTIR spectrophotometry for predicting the chemical structure and thermal properties using DTA. Where as, hydrophilicity was determined by its swelling index of aquades and ethanol up to 6 hours. The result of FTIR spectrum showed that ester cellulose has been produced, indicating by specific peak of carbonyl group at wave number 1733.89 cm-1. DTA thermogram of ester cellulose showed a glass transition at 7.6oC and endothermic peak at 27.6 and 70.5°C, respectively.   In addition, swelling equilibrium of 3 hours has been obtained with swelling index for aquadest and ethanol were 0.209 and 0.361 time, respectively. Key words:citric acid, esterification, nata de coc

    STUDI REAKSI HIDROGENASI SENYAWA TURUNAN FURFURAL MENGGUNAKAN KATALIS Ni/γ-Al2O3

    Get PDF
    Reaksi hidrogenasi senyawa turunan furfural hasil kondensasi antara furfural dan aseton dilakukan dengan menggunakan katalis Ni/γ-Al2O3. Reaksi hidrogenasi dilakukan dengan metode autoclave oil batch reactor pada suhu 100–180 oC dalam waktu reaksi 6–8 jam. Katalis Ni/γ-Al2O3 dibuat dengan cara impregnasi basah dengan melarutkan Ni(NO3)2.6H2O dalam metanol dan diaduk bersama g-Al2O3 selama 24 jam. Katalis, kemudian dikalsinasi dan hidrogenasi pada suhu 550 oC dan 500 oC. Uji aktivitas katalis pada campuran produk hasil kondensasi furfural dengan aseton dalam pelarut isopropanol menunjukkan terbentuknya produk hidrogenasi 1,5-di-(furan-2-il)-penta-1-en-3-on sebesar 13,21% berdasarkan perhitungan luas area hasil Kromatografi Gas. Reaksi ini dilakukan pada suhu 140oC selama 8 jam. Kata kunci: Hidrogenasi, Ni/γ-Al2O3, Senyawa turunan furfural, Oil Batch Reactor Autoclav

    Pengaruh pH dan Waktu Kontak pada Adsorpsi Ion Logam Cd2+ Menggunakan Adsorben Kitin Terikat Silang Glutaraldehid

    Get PDF
    Pada penelitian ini dibahas tentang pengaruh pH dan waktu kontak pada adsorpsi ion logam Cd2+ menggunakan adsorben kitin terikat silang glutaraldehid. Kitin yang digunakan berasal dari kulit udang dibuat melalui proses deproteinasi dan demineralisasi. Penambahan NaOH, NaCl dan glutaraldehid dilakukan pada proses pembuatan kitin terikat silang glutaraldehid. Karakterisasi kitin dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer FTIR, kemudian dilakukan SEM-EDX. Spektra FTIR digunakan untuk menentukan derajat deasetilasi dan gugus fungsi dari kitin terikat silang glutaraldehid. Adsorpsi ion logam Cd2+ oleh kitin terikat silang glutaraldehid dilakukan pada variasi pH 2, 3, 4, 5, dan 6, serta variasi waktu 20, 40, 60, 80, 100, dan 120 menit. Hasil karakterisasi kitin terikat silang glutaraldehid menunjukkan penurunan derajat deasetilasi dari 35,35% menjadi 8,7294%, dan bentuk morfologi lebih rapat dibandingkan dengan bentuk morfologi kitin kulit udang biasa. Kondisi optimum dari proses adsorpsi terjadi pada pH 4 dengan prosentase adsorpsi sebesar 91,75% dan waktu kontak 120 menit dengan prosentase adsorpsi sebesar 91,64%.   Kata kunci : kitin terikat silang glutaraldehid, adsorpsi, ion logam Cd2+Â

    FRAKSINASI EKSTRAK METANOL DAUN MANGGA KASTURI (Mangifera casturi Kosterm) DENGAN PELARUT n-BUTANOL

    Get PDF
    ABSTRAK Mangifera casturi merupakan tumbuhan endemik Kalimantan yang berpotensi sebagai obat tradisional karena adanya senyawa bioaktif dari kelompok fenolik dan flavonoid. Kelompok senyawa flavonoid C-glikosida dapat diekstraksi menggunakan pelarut n-butanol. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh fraksi n-butanol dari ekstrak metanol daun M. casturi. Ekstraksi daun M. casturi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol dan untuk memperoleh fraksi n-butanol dilakukan dengan metode fraksinasi bergradien menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat dan n-butanol. Hasil maserasi berupa cairan hijau kehitaman dengan rendemen sebesar 27,9 % dan hasil fraksinasi menggunakan n-butanol berupa cairan berwarna coklat tua dengan  rendemen sebesar  1,69 %. Kata kunci: ekstrak metanol, fraksinasi, Mangifera casturi, n-butanol ABSTRACT                     Mangifera casturi is an endemic plant of Borneo which has been used as traditional medicine because of the existence of bioactive component from phenol and flavonoids group. Flavonoid C-glycoside compounds can be extracted using n-butanol. This research was aimed to obtain n-butanol fraction of methanol extract from M. casturi leaves. Methanol extract was obtained by maceration method using methanol as a solvent and n-butanol fraction was carried out by gradient fractionation method using n-hexane, ethyl acetate and   n-butanol. The result of maceration is a greenish-black liquid with yield of 27.9 % and the result of fractionation using n-butanol is a dark brown liquid with yield of 1.69 %.Key words: fractionation, Mangifera casturi, methanol extract, n-butanolÂ

    STUDI REAKSI KONDENSASI-HIDROGENASI ANTARA FURFURAL DAN ASETON MENGGUNAKAN KATALIS CAMPURAN MgO DAN Ni/γ-Al2O3

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas katalis campuran MgO dan Ni/γ-Al2O3 pada reaksi kondensasi-hidrogenasi antara furfural dan aseton. Katalis Ni/γ-Al2O3dibuat secara impregnasi basah dengan mencampurakan Ni(NO3)2.6H2O dan γ-Al2O3 dalam metanol. Kemudian dikalsinasi dan direduksi pada suhu 500°C. Karakterisasi katalis dilakukan dengan metode difraksi sinar-X dan fluorosensi sinar-X.Reaksi  dilakukan dengan perbandingan mol furfural dan aseton (1:1) menggunakan autoclave oil batch reactor. Reaksi kondensasi menggunakan pelarut air pada suhu 100°C, 6 jam menunjukkan terbentuknya produk kondensasi.Produk kondensasi (4-furanil-3 butena-2-on dan 1,5-difuranil-1,4-pentadiena-3-on), selanjutnya dilakukan reaksi hidrogenasi menggunakan pelarut isopropanol pada suhu 120°C, 7 jampada atmosfer H2. Hasil identifikasi menggunakan FT-IR  tidak menunjukkan terbentuknya produk hidrogenasi. Kata kunci:furfural, hidrogenasi, kondensasi, MgO, Ni/γ-Al2O3

    STUDI PENGARUH JENIS PELARUT TERHADAP HASIL ISOLASI DAN KADAR SENYAWA FENOLIK DALAM BIJI KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata (L.) Walp) SEBAGAI ANTIOKSIDAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap kadar fenolik total dari ekstrakbiji kacang tunggak beserta pengujian aktivitasnya sebagai bahan antioksidan. Uji yang digunakan meliputikadar fenolik total termasuk didalamnya kadar flavonoid total. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan denganmetode 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH). Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan pelarutetanol, metanol, 70% etanol, 70% metanol, 80% aseton, 50% aseton, dan 0,5% asam asetat dalam 70% aseton(v/v). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80% aseton merupakan pelarut yang dapat mengekstrak senyawafenolik paling besar dan memiliki aktivitas antioksidan terbesar juga. Kadar fenolik total dan flavonoid totalyang dihasilkan mencapai 8.081,4 EAG/g sampel dan 33.308,3 EK/g sampel, sedangkan aktivitas antioksidanyang terukur mencapai 620,9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepolaran pelarut mempengaruhikadar senyawa fenolik yang terekstrak dan aktivitas antioksidan.Kata kunci: antioksidan, kacang tunggak, variasi pelarut, fenolik total

    DEGRADASI METHYLENE BLUE MENGGUNAKAN FOTOKATALIS TiO2-N/ZEOLIT DENGAN SINAR MATAHARI

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah degradasi zat warna methylene blue menggunakan fotokatalis TiO2-N/zeolit serta mengkaji pengaruh sinar, lama penyinaran serta efektivitas penggunaan kembali (reuse) fotokatalis. TiO2-N/zeolit dibuat melalui metode sonikasi dan impregnasi. Jenis sinar yang digunakan adalah sinar UV, sinar matahari dan pembanding kondisi gelap. Proses fotokatalitik dilakukan melalui fotodegradasi 25 mL methylene blue 20 mg/L dengan 50 mg fotokatalis dan disinari selama 50 menit. Variasi lama penyinaran dilakukan selama 5, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 90 dan 120 menit. Konsentrasi methylene blue sebelum dan setelah penyinaran diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada λ 664 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyinaran sinar matahari memberikan hasil degradasi paling baik dibandingkan sinar UV, lama penyinaran optimum sinar matahari adalah 50 menit dengan degradasi sebesar 96,81% serta efektivitas penggunaan kembali (reuse) TiO2-N/zeolit hingga pemakaian keempat memberikan hasil degradasi diatas 50%

    PEMBUATAN TES KIT KROMIUM BERDASARKAN PEMBENTUKAN KOMPLEKS Cr(VI)-DIFENILKARBAZIDA

    Get PDF
    Kromium heksavalen merupakan salah satu senyawa kimia yang dapat mencemari lingkungan dan merupakan racun yang berbahaya bagi organisme. Penentuan kromium(VI) dapat dilakukan dengan tes kit kromium yang dibuat dengan cara pembentukan kompleks Cr(VI)-difenilkarbazida. Pembentukan kompleks ini dapat dilakukan dalam suasana asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa konsentrasi kromium(VI) yang dapat digunakan pada pembuatan komparator warna larutan dan keakuratan aplikasi tes kit kromium apabila dibandingkan dengan metode standar. Pembuatan tes kit kromium dilakukan dengan menggunakan variasi konsentrasi kromium(VI) yaitu 0-1 ppm dengan interval 0,1 ppm dan 0-10 ppm dengan interval 1 ppm pada kondisi optimum dari penelitian sebelumnya yang meliputi panjang gelombang 542 nm, pH 1, waktu kestabilan kompleks 20 menit, dan konsentrasi difenikarbazida  4x10-4 M. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Cr(VI) 0-1 ppm dengan interval 0,1 ppm dan Cr(VI) 0-5 ppm dengan interval 1 ppm dapat digunakan untuk pembuatan komparator warna larutan. Hasil aplikasi pada air limbah kromium menunjukkan bahwa tes kit kromium yang dibuat memiliki akurasi yang baik karena dari uji validasi memberikan nilai akurasi sebesar 95,83 %.   Kata kunci: difenilkarbazida, kromium(VI), pembuatan, test kit, validas

    STUDI REAKSI HIDROGENASI SENYAWA TURUNAN FURFURAL MENGGUNAKAN KATALIS Cu/γ-Al2O3

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas katalis Cu/γ-Al2O3 pada reaksi hidrogenasi senyawa turunan furfural. Katalis Cu/γ-Al2O3 dibuat secara impregnasi basah dengan mencampurakan Cu(NO3)2.3H2O dan γ-Al2O3 dalam metanol. Kemudian dikalsinasi dan direduksi pada temperatur 550oC dan 500oC. Karakterisasi  dilakukan dengan metode difraksi sinar-X dan fluoresensi sinar-X. Reaksi hidrogenasi dilakukan dengan metode oil batch reactor autoclave pada atmosfer H2 menggunakan pelarut isopropanol. Hasil reaksi menunjukkan katalis Cu/γ-Al2O3 dapat digunakan untuk reaksi hidrogenasi. Reaksi selama 6 jam dengan temperatur 120oC menghasilkan produk 1,5-di(2-furanil)-penta-1-en-3-on sebesar 13,18% dan 1,5-di(2-furanil)-pentan-3-on sebesar 22,61% dari hasil karakterisasi menggunakan kromatografi gas. Hasil analisis menggunakan FT-IR menunjukkan peningkatan intensitas C=O keton tak terkonjugasi pada bilangan gelombang 1712,67 cm-1. Kata kunci: autoclave, Cu/γ-Al2O3, hidrogenasi, senyawa turunan furfural

    STUDI REAKSI KONDENSASI-HIDROGENASI ANTARA FURFURAL DAN ASETON MENGGUNAKAN KATALIS Ni/MgO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas katalis Ni/MgO pada reaksi kondensasi-hidrogenasi furfural dengan aseton. Katalis Ni/MgO disiapkan melalui metode impregnasi basah prekursor garam Ni(NO3)2.6H2O ke dalam MgO sebagai pengemban. Karakterisasi katalis dilakukan dengan metode difraksi sinar-X (DSX) dan fluorosensi sinar-X. Uji aktivitas katalis dilakukan pada reaksi kondensasi dan hidrogenasi terhadap furfural dan aseton menggunakan autoclave oil batch reactor. Reaksi kondensasi dilakukan menggunakan pelarut air pada temperatur 100 oC selama 8 jam. Selanjutnya reaksi hidrogenasi dilakukan menggunakan pelarut isopropanol pada temperatur 120 oC selama 7 jam. Hasil karakterisasi produk reaksi menggunakan FT-IR menunjukkan terbentuknya produk kondensasi yaitu monomer 4-furanil-3-butena-2-on (C8) dan  dimer 1,5-difuranil-1,4-pentadiena-3-on (C13), sedangkan produk hidrogenasi tidak terbentuk

    205

    full texts

    214

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇