Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura
Not a member yet
919 research outputs found
Sort by
ESTIMASI SUMBERDAYA BATU GRANIT MENGGUNAKAN METODE CROSS SECTION DI CV. MITRA ANUGERAH PENIRAMAN KABUPATEN MEMPAWAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
CV. Mitra Anugerah Peniraman adalah satu dari banyak perusahaan yang bergerak dalam industri pertambangan. Lokasi penelitian ini berada di Desa Peniraman Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Saat ini perusahaan sedang dalam tahap eksplorasi dengan bahan galian batu granit. Maka diperlukannya dilakukan perhitungan sumberdaya batu granit agar dapat dilakukan proses penambangan. Penelitian ini menggunakan metode cross section sebagai metode perhitungan sumber daya. Pengumpulan data yang digunakan untuk perhitungan terdapat 2 data yaitu data primer (data koordinat x ,y ,z menggunakan GPS dan ketebalan tanah penutup) dan data sekunder (data topografi, peta regional lembar Singkawang), selanjutnya melakukan perhitungan menggunakan rumus mean area dengan software microsoft excel sebagai alat bantu. Hasil perhitungan volume tanah penutup pada penelitian ini memperlihatkan bahwa volume terbanyak pada perhitungan luas penampang C-C’ dan luas penampang D-D’ yaitu sebesar 12.021 m3 sedangkan untuk volume terkecilnya pada perhitungan luas penampang B-B’ dan luas penampang C-C’ dengan volume sebanyak 8.566 m3 dan hasil perhitungan volume tanah penutup di area penelitian didapatkan sebanyak 41.981 m3 . Sedangkan untuk sumberdaya batu granit tertinggi adalah pada sayatan B-B’ sebesar 11.900 m2 untuk luas sumberdaya batu granit terkecil terdapat pada sayatan E-E’ sebesar 10.339 m2 dan didapatkan total estimasi sumberdaya batu granit sebesar 2.300.131 m3
ANALISIS KEBUTUHAN MODA ANGKUTAN UMUM BUS DAMRI DI KABUPATEN KAPUAS HULU RUTE PUTUSSIBAU – PONTIANAK
Terdapat permasalahan pada sisi supply akibat masih kurangnya armada angkutan umum bus Damri pada rute Putussibau - Pontianak, jika dibandingkan dengan jumlah permintaaan perjalanan. Kondisi tersebut ditunjukkan dengan cukup banyaknya penumpang yang berkeinginan untuk berangkat, namun tidak dapat terangkut. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapatkan jumlah permintaan (demand) harian penumpang, serta jumlah kebutuhan armada angkutan umum bus Damri pada rute Putussibau – Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode break even berdasarkan Direktorat Perhubungan Darat No SK 697/AL.206/DRJD Tahun (2002). Survei terhadap penumpang yang terangkut dan tidak terangkut dilakukan selama enam hari. Dari survei ini diketahui bahwa terdapat 138 penumpang yang terangkut dari jumlah permintaan harian penumpang sebanyak 221 orang. Rasio penumpang yang terangkut dengan kapasitas bus (load factor) adalah sebesar 100%, sedangkan rasio permintaan (demand) harian penumpang terhadap kapasitas bus rata-rata adalah 160%. Jumlah total pendapatan sebanyak Rp. 44.070.000 selama enam hari survei penelitian, rata – rata pendapatan perhari Rp. 7.345.000. Biaya operasional kendaraan (BOK) per hari Rp. 2.376.213. Load factor break even pada penumpang terangkut diperoleh nilai 0.89 sedangkan pada permintaan (demand) harian penumpang diperoleh nilai 0.93. Hasil analisis kebutuhan armada berdasarkan jumlah penumpang terangkut diperoleh 1 armada, sedangkan pada permintaan (demand) harian penumpang diperoleh 2 armada. Saat ini hanya ada 1 armada bus Damri yang aktif beroperasi setiap harinya, maka perlu penambahan 1 armada bus Damri lagi pada rute Putussibau – Pontianak.Kata Kunci: Kebutuhan Armada, Load Factor, Permintaan, Metode Break Eve
EVALUASI TEKNIS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT PENAMBANGAN BAUKSIT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI PT. ANUGERAH BORNEO MARUYA PERSADA KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN BARAT
PT. Anugrah Borneo Maruya Persada merupakan perusahaan bauksit yang terletak di Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Hasil produksi yang dihasilkan di bulan Oktober 2021 sebesar 82.232,64 ton Cbx dengan target produksi 288.461,538 ton Cbx per bulan. Berdasarkan data tersebut, dikatakan target produksi tidak tercapai yang dikarenakan manajemen penggunaan alat berat yang kurang efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jumlah produksi secara aktual dan melakukan perbaikan pada faktor yang mempengaruhinya. Perhitungan dilakukan dimana data cycle time excavator dan cycle time alat angkut dihitung dan dianalisis. Hasil yang di dapatkan jumlah produksi aktual 124.092,35 ton CBx/bulan atau hanya 43,01% dari target produksi yang harus di capai. Setelah dilakukan perbaikan jumlah produksi per bulan nya meningkat menjadi 289.541,55 ton/bulan CBx dengan nilai keserasian kerjanya sebesar 1.019 yang artinya hampir tidak ada waktu tunggu antara alat angkut maupun alat muat
PERANCANGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG TUJUH LANTAI MAL PELAYANAN PUBLIK DENGAN SRPMB DI KABUPATEN SAMBAS
Perubahan zaman dan pengetahuan mengakibatkan peraturan mengenai ketentuan dalam konstruksi bangunan ikut direvisi. Hal ini dapat dibuktikan dengan peraturan baru, yaitu Kabupaten Sambas masuk kategori zona gempa ringan dalam SNI 1726:2019. Oleh karena itu, semua gedung yang dibangun di Kabupaten Sambas harus dirancang dengan parameter gaya gempa sebagai antisipasi apabila gempa terjadi. Hal ini bertujuan dampak yang dihasilkan tidak menyebabkan kerugian yang besar. Dengan demikian, perancangan bangunan dilakukan pada Gedung Tujuh Lantai Mal Pelayanan Publik di Kabupaten Sambas. Struktur atas gedung berupa pelat lantai, balok, dan kolom. Sementara itu, struktur bawah gedung berupa fondasi. Analisis struktur menggunakan ETABS. Dalam hal ini, analisis struktur sesuai dengan dimensi struktur yang dirancang, yaitu pelat lantai dengan tebal 12 cm, balok induk B1 40/80, balok anak B2 35/70, dan kolom K1 60/60. Gedung Tujuh Lantai Mal Pelayanan Publik di Kabupaten Sambas masuk KDS A. Dengan demikian, sistem struktur pemikul gaya seismik yang digunakan adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB).Kata kunci: analisis struktur, balok, fondasi, kolom, pelat lanta
KAJIAN LAYOUT PERUMAHAN DAN JALAN PADA WATER SENSITIVE URBAN DESIGN DI KAWASAN PERMUKIMAN PARIT NANAS, SIANTAN HULU
Layout perumahan dan layout jalan merupakan salah satu komponen dari Konsep Water Sensitive Urban Design (WSUD) yang dapat mengatasi permasalahan hidrologi dan kekumuhan pada suatu wilayah. Parit Nanas merupakan salah satu wilayah yang memilikibtingkat kepadatan penduduk tinggi, sehingga diperlukan kajian layout perumahan dan jalan untuk mengurangi permasalahan yang timbul dari tingginya tingkat kepadatan penduduk.yTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji komponen layout perumahan dan layout jalan yang ada di kawasan permukiman Parit Nanas guna mendukung penggunaan konsep WSUD di Parit Nanas untuk mengurangi permasalahan ekologi dan hidrologi yang timbul akibat kekumuhan. Dekriptif kualitatif merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layout perumahan pada blok 1 terdapat 5 parameter yang terpenuhi yaitu ruang terbuka publik (RTP), setbacks, buffer zones, perkerasan, dan air limpasan. Pada blok 2 terdapat 3 parameter yang terpenuhi yaitu RTP, buffer zones, dan air limpasan. Pada blok 3 terdapat 2 parameter yang terpenuhi yaitu RTP dan setbacks. Sedangkan layout jalan pada blok 1 terdapat 3 parameter yang terpenuhi yaitu jalan, lokasi, dan permukaan jalan. Pada blok 2 terdapat 2 parameter yang terpenuhi yaitu jalan dan lokasi. Pada blok 3 terdapat 1 parameter yang terpenuhi yaitu jalan
PERKIRAAN EROSI PADA BAGIAN HULU DAS SEKADAU MENGGUNAKAN METODE USLE (UNIVERSAL SOIL LOSS EQUATION)
Daerah Aliran Sungai (DAS) Sekadau merupakan daerah aliran sungai yang mempengaruhi keadaan Sungai Sekadau. Daerah aliran sungai tersebut berperan sebagai daerah tangkapan air hujan juga tak lepas dari permasalahan erosi dan sedimentasi. Hulu DAS Sekadau yang terletak di Nanga Mahap sebagian besar merupakan kawasan perkebunan dan pertanian lahan kering. Penelitian ini berlokasi pada DAS Sekadau bagian hulu, dengan tujuan mengetahui perkiran laju erosi yang terjadi. Data penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapat dari instansi terkait. Penelitian dilakukan dengan menganalisis faktor penentu erosi yaitu erosivitas hujan (R), erodibilitas tanah (K), panjang lereng (L), kemiringan lereng (S), tutupan lahan (C), dan konservasi lahan (P) menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation). Hasil analisis data antara lain adalah, DAS Sekadau Hulu dengan luasan 79.884,92 Ha memiliki nilai erosivitas hujan 3281,89, serta jenis tanah, kemiringan lereng, dan tutupan lahan yang bervariasi. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh jumlah laju erosi yang terjadi pada seluruh Hulu DAS Sekadau adalah sebesar 143.272,997 ton/ha/tahun atau 4,54 kg/ha/detik, dengan rerata kehilangan tanah 6,3 ton/tahun tiap hektarnya
ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL (STUDI KASUS: JALAN RAYA SOSOK – JALAN TAYAN, DI KECAMATAN TAYAN HULU KABUPATEN SANGGAU)
Kecamatan Tayan Hulu merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Sanggau. Di KecamatanTayan Hulu terdapat simpang dengan klasifikasi jenis simpang tak bersinyal. Simpang yang akan dianalisis dalampenelitian ini merupakan daerah komersial yang memiliki persimpangan 3 lengan. Tujuan pada penelitian iniadalah mengetahui volume arus lalu lintas dan kinerja lalu lintas persimpangan pada kondisi eksisting dan prediksi5 tahun mendatang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Adapun hasil dari analisis berupa jumlah volume arus lalulintas tertinggi dan kinerja lalu lintas berupa kapasitas (C), derajat kejenuhan (DS), tundaan (D) dan peluangantrian (QP). Hasil analisis volume arus lalu lintas tertinggi terjadi pada hari Sabtu, pukul 17.00-18.00 denganjumlah kendaraan 1.334 smp/jam. Kinerja lalu lintas pada kondisi eksisiting diperoleh C sebesar 3.249 smp/jam,DS sebesar 0,41, D sebesar 8,15det/smp, dan QP sebesar 8-19 %. Kinerja lalu lintas proyeksi 5 tahun mendatangdiperoleh C sebesar 3.265 smp/jam, DS sebesar 0,63, D sebesar 9,32 det/smp dan QP sebesar 11-35%, dengantingkat pelayanan jalan LOS B. Kinerja lalu lintas pada persimpangan masih dalam keadaan baik
ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKTIVITAS DAN KINERJA PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK (STUDI KASUS PENINGKATAN JALAN PANDAN – MERARAI KECAMATAN TEBELIAN KABUPATEN SINTANG
Alat berat memegang peranan penting di dalam suatu proyek, terutama proyek konstruksi dengan skala besar. Tujuan dari penggunaan alat berat berat untuk mempermudah pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan manual dan dengan skala yang besar sehingga berpengaruh pada optimalisasi produktivitas, waktu dan biaya. Alat berat yang ditinjau pada Pekerjaan Peningkatan Jalan Pandan – Merarai yaitu Excavator, Dump Truck, Motor Grader, Vibratory Roller, Asphalt Finisher, Tandem Roller, dan Pneumatic Tired Roller. Kemudian dilakukan perhitungan produktvitas pada setiap alat berat dengan membuat simulasi 3 kombinasi alat berat, pada kombinasi 1 menggunakan alat berat yang terdapat pada lapangan yang digunakan pada pekerjaan Peningkatan Jalan Pandan – Merarai, sedangkan pada komibinasi 2 dan kombinasi 3 menggunakan alat berat yang direncanakan. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil kombinasi alat berat yang optimal dari segi biaya dan waktu adalah kombinasi 3 pada pekerjaan Agregat semen Kelas A (CTB) menngunakan 1 unit Excavator dengan kapasitas 0,92 m³, 20 unit Dump Truck dengan kapasitas 8 m³, 1 unit motor grader, 1 unit Vibratory Roller. Pada pekerjaan Lapisan Pondasi Tanpa Penutup Aspal (LPA) menggunakan menggunakan 1 unit Excavator dengan kapasitas 0,92 m³, 20 unit Dump Truck dengan kapasitas 8 m³, 1 unit motor grader, 1 unit Vibratory Roller. Pada pekerjaan Pengasapalan Lataston Lapisan Aus (HRS-WC) menggunakan 25 unit Dump Truck, 1 unit Asphal Finisher, 1 unit Tandem Roller, 1 unit Pneumatic Tired Roller. Total waktu pengerjaan 29 hari dengan biaya sebesar Rp.646.670.508.
ANALISIS POTENSI BAHAYA DAN RISIKO MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS PADA AKTIVITAS PENCUCIAN DI PT. ANUGRAH BORNEO MARUYA PERSADA KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN BARAT
PT. Anugerah Borneo Maruya Persada carries out mining through excavation, transportation and washing, during the washing process in the Washing Plant area there are still conditions work that can be categorized as unsafe. Therefore, it is necessary to identify risks, risknassessmentcand risknrecommendations using the Job Safety Analysis method for Prevent work accidents among workers who are active in the Washing Plant 1 location and Washing Plant 2 at PT. Borneo Maruya Persada Award. Results obtained from research namely, there is a risk assessment before and after control recommendations are carried out decrease. On equipment activities at Washing Plant 1 before recommendations are made controlnhas 8% HighnRisk, 44% Moderate Risknand 48% Low Risk. Once done controlnrecommendations are 0% High Risk, 7% Moderate Risk and 93% Low Risk.Meanwhile, equipment operating activities at Washing Plant 2 are before the recommendation control of 10% High Risk, 50% Moderate Risk and 40% Low Risk. Once done Control recommendations are 0% High Risk, 10% Moderate Risk and 90% Low Risk.Keywords: HIRARC, JSA, Risk Managemen
Analisis Kinerja Operasional Pelabuhan Sintete Kabupaten Sambas Kalimantan Barat
Pelabuhan Sintete merupakan pelabuhan terbesar kedua yang dikelola PT Pelindo II cabang Pontianak, memiliki kinerja operasional yang tidak teratur sehingga menimbulkan pelayanan yang kurang memuaskan bagi pengguna. Penelitian ini membahas kinerja pemanfaatan fasilitas dan sarana pelabuhan sesuai peraturan Keputusan Dirjen Perhubungan Laut Nomor HKI 03/2/2/DPJL-11 tanggal 15 Desember 2011, menggunakan metode deskriptif kuantitatif sehingga menghasilkan data primer yaitu WT, AT, ET, Ton/Gang/Hour, BOR, SOR, dan YOR. Dari perhitungan data didapatkan: Pencapaian kinerja waiting time tahun 2016-2021 baik, kurang dari 1 jam. Pencapaian kinerja approach time tahun 2016-2021 baik, kurang dari 5 jam. Pencapaian kinerja ET/BT tahun 2016 dan 2021 kurang baik, dibawah 70% sedangkan pencapaian kinerja tahun 2017-2020 baik, diatas 70%. Pencapaian kinerja T/G/H tahun 2016-2021 tidak baik, standar kinerja kurang dari 25%. Pencapaian kinerja berth occupancy ratio tahun 2016 dan 2021 baik dengan nilai kinerja kurang dari 70% sedangkan pencapaian kinerja tahun 2017-2020 tidak baik , diatas 70%. Nilai kinerja yard occupancy ratio dari tahun 2016-2021 terdapat 1 tahun yang kurang baik, lebih dari 65% yaitu tahun 2019. Hal ini dapat teratasi apabila ada penambahan peralatan untuk bongkar muat supaya terjadinya kelancaran angkutan bongkar muat di pelabuhan sintete