Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura
Not a member yet
919 research outputs found
Sort by
ANALISA DEFORMASI TANAH LEMPUNG BENTONITE
Tanah lempung merupakan jenis tanah yang memiliki sifat kompresibeldan plastis. Kedua sifat ini jika ditambah dengan angka pori yangtinggi, merupakan unsur yang mendukung proses pengembangan ( swelling)pada tanah. Tanah akan mengalami penurunan atau penyusutan volume jika diberipembebanan. Penyusutan yang terjadi akan lebih besar pada tanah yang memilikikandungan air lebih tinggi karena air sebagai pembasah pada partikel tanah akanmenghasilkan efek pemadatan yang lebih besar. Tanah lempung yang telahmengalami penyusutan tersebut jika mengalami kontak dengan air akan menunjukkanperilaku khas partikel lempung yang akan menarik molekul air dengan kemampuanyang bergantung pada jenis dan jumlah kandungan mineral yang terdapat padamineral tersebut. Penelitian ini ingin menyelidiki seberapa besar pengembangandan tekanan pengembangan pada tanah lempung bentonite yang diamati denganbeberapa kadar air yang berbeda. Untuk menunjang penelitian utama tersebutdilakukan penelitian atas indeks properti untuk menjelaskan perilakutanah lempung bentonite. Hasil yang didapat yaitu tanah lempung bentonite yangdiamati merupakan tanah dengan kadar plastisitas tinggi. Nilai maksimumdari indeks plastisitas lempung sebesar 26,499 %. Mineral lempung yangterkandung pada tanah tersebut yaitu jenis montmorillonite dengantingkat pengembangan yang tinggi. Pengukuran besarnya swelling dengancara CBR rendam diperoleh swelling sebesar 8,532 %, sertapengukuran swelling pressure dengan menggunakan alat geonor swellingtest diperoleh nilai sebesar 4,438 kg/cm.Kata-kata kunci: tanah lempung, pengembangan, mineral lempung, indekspropert
ANALISA DAYA DUKUNG TIANG SPUNPILE DENGAN METODE UJI PEMBEBANAN STATIK
Suatu perencanaan pondasi dikatakan benar apabila beban yang diteruskan oleh pondasi ke tanah tidak melampaui kekuatan tanah yang bersangkutan. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang analisa daya dukung tiang spunpile dengan metode uji pembebanan statik (loading test). Daya dukung yang akan dipelajari adalah daya dukung tekan aksial pondasi tiang pancang spunpile untuk kondisi tiang tunggal. Dalam penelitian ini akan ditentukan daya dukung tekan aksial pondasi tiang pancang spunpile dengan analisis perhitungan menggunakan analisa daya dukung berdasarkan data SPT yang dihitung dengan lima metode, antara lain; Metode Meyerhof, Metode Smith & Pole, Metode Briaud et al, Metode Shioi & Fukui dan Metode Luciano Decourt . Kemudian mengetahui daya dukung tekan aksial pondasi tiang pancang spunpile dari hasil analisis daya dukung tiang uji pembebanan statik (loading test) yang interpretasinya dihitung dengan tiga metode antara lain; Metode Davisson, Metode Chin dan Metode Mazurkiewich. Dari hasil analisis kemudian akan dihitung koefisien pengalinya. Penelitian ini dilakukan pada empat lokasi di proyek pembangunan PLTU 2 x 27,5 MW yaitu lokasi Boiler pada tanggal 7-9 Oktober 2011, Turbine pada tanggal 10-11 Desember 2011, Chimney pada tanggal 10-11 februari 2012 dan Switch Yard pada tanggal 28-29 mei 2012. Berdasarkan hasil analisis daya dukung berdasarkan data SPT dan hasil pembebanan (loading test) didapat daya dukung ijin (Qall). Dari kedua metode tersebut didapatlah rata-rata Qall dari hasil analisa daya dukung dengan metode statik dan rata-rata Qall dari Loading Test. Dari ata-rata Qall tersebut, didapatkan koefisien pengali (KP) pada lokasi Turbine sebesar 1,47, pada lokasi Boiler sebesar 1,01, pada lokasi Chimney sebesar 0,71 dan KP lokasi Switch Yard sebesar 1,16. Sehingga didapat nilai koefisien pengali di Lokasi proyek PLTU 2 x 27,5 MW yang berlokasi di Desa Tanjung Gundul Kecamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang, sebesar 1,09. Kata kunci: daya dukung, spunpile, parameter tanah,SPT, Loading Tes
PENERAPAN TEORI RUN UNTUK MENENTUKAN INDEKS KEKERINGAN DI KECAMATAN ENTIKONG
Kekeringan mempunyaiperanan yang cukup penting dalam perencanaan maupun pengelolaan sumber dayaair. Kekeringan dapat menimbulkan bencana, sehingga perlu ada suatu tindakanatau upaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkannya. Penyebab kekeringanyang umumnya terjadi di wilayah Indonesia adalah rendahnya curah hujan yangterjadi pada suatu daerah. Hujan mempunyai hubungan yang sangat erat dengankondisi muka air pada berbagai sumber air permukaan. Ukuran kekeringan yangberasal dari hujan dapat dijadikan ukuran kekeringan di permukaan dan bawahpermukaan bumi. Oleh karena itu, kekeringan di lokasi studi perlu untuk dikajidan ditelaah agar tidak menjadi bencana yang merugikan seperti beberapa daerahdi Indonesia lainnya. Sehingga perlu diadakan suatu studi dengan output suatubentuk indeks kekeringan yang dapat menunjukkan dan mengklasifikasikan tingkatkekeringan yang terjadi. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui tingkat kekeringan berdasarkan intensitas curahhujan yang ada di Kecamatan Entikong yang meliputi jumlah bulan kering (durasikekeringan) dan jumlah kekeringan (total hujan minimum), serta memberikanstrategi perencanaan penanganan kekeringan berdasarkan hasil analisis yangdilakukan
PERHITUNGAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG DI JALAN AHMAD YANI PONTIANAK
Di Indonesia memiliki standar untuk perencanaan bangunan struktur. Prinsipdasar dari perencanaan suatu strukur meliputi dua kriteria, yaitu fungsi dankeandalan. Adapun rencana pembangunan struktur berlokasi di Jalan Jendral AhmadYani, Pontianak. Dilihat darikondisi tanah, Kota Pontianak lebih dominan dengan tanah gambut yang akanberpengaruh terhadap kontruksi bangunan terutama pondasi yang terletak padabagian struktur paling bawah. Sedangkan dilihat dari wilayah gempa kotaPontianak terletak diwilayah 1 dari 6 wilayah yang ada. Adapun tujuan daripenulis adalah mampu memberikan perencanaan yang baik. Dimana nantinya harusdapat memberikan jaminan kekuatan, kekakuan dan kenyamanan serta tiadakmelupakan aspek ekonomis dari pembangunan yang dilaksanakan. Dari hasil yangdiberoleh didapat dimensi-dimensi struktur. Diantaranya pelat lantai 10 cm dan15 cm untuk basement, balok anak25/50 cm, balok induk 35/80 cm, struktur penunjang pberupa tangga, kolom 50/50 cm dan 60/60 cm, sloof 45/90 cm, tiangminipile 25/25 cm dengan panjang 27 mdan dinding penahan tanah berbentuk kantilever. Adapun hasil dari analisadinyatakan bangunan tersebut aman dari bagian bawah bangunan hingga atasbangunanKata-kata kunci: Gempa, pelat, balok anak, balok induk,struktur penunjang, kolom, sloof,tiang minipile
STUDI EKSPERIMENTAL PEMAKAIAN HIGH RANGE WATER REDUCING DENGAN SIKAMENT LN TERHADAP BETON MUTU NORMAL MENGGUNAKAN METODE ACI
Dalam pembuatan benda uji metode yang digunakanyaitu metode ACI, dengan menambahkan additive sikamen LN padacampuran beton normal kuat tekan rencana 25 Mpa. Pengecoran menggunakan sikamen LNyang bervariasi (0,6 %, 1,0 %, 1,5 %). Benda uji yang dibuat berbentuk silinder dengan 15cm dan tinggi 30 cm. Pengujian meliputi uji kuat tekan, uji slumpdan uji slump flow. Sebagaiperbandingan dibuat jugasampel beton normal tanpa bahan additive. Total sampel benda ujiadalah 120 buah. Dari hasil penelitian nilaikuat tekan karakteristikbeton normal menggunakan sikament LN yang bervariasi (0,6 %, 1,0 %, 1,5 %) didapat nilai kuattekan karkteristikbeton yaitu : 29,52 MPa, 30,91 Mpa dan 28,08 Mpa, kuat tekan karakteristik betontanpa additive 28,99 Mpa. Nilai slump menggunakan sikament LN yang bervariasi (0,6 %, 1 %, 1,5 %)yaitu : 12,9 cm, 16,05 cm, 24 cmdan tanpa additive 9,75 cm. Nilai slump flow menggunakan sikament LN yang bervariasi (0,6 %, 1 %, 1,5 %)yaitu : 26 cm, 34,5 cm, 46,5 cmdan slump flow tanpa additive sebesar 19 cm. Kata Kunci : Kuat Tekan Beton, Additive, Slump dan SlumpFlo
Uji Beban Lateral Pada Tiang Spunpile Pada Pembangunan PLTU II Tanjung Gundul
Suatu perencanaan pondasi dikatakan benar apabila beban yang diteruskan oleh pondasi ke tanah tidak melampaui kekuatan tanah yang bersangkutan. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang analisa daya dukung tiang spunpile dengan metode lateral loading test. Daya dukung yang akan dipelajari adalah daya dukung lateral pondasi tiang pancang spunpile untuk kondisi tiang tunggal. Dalam penelitian ini akan ditentukan defleksi lateral pondasi tiang pancang spunpile dengan analisis perhitungan menggunakan metode broms. Kemudian mengetahui defleksi lateral pondasi tiang pancang spunpile dari hasil analisis daya dukung tiang uji pembebanan statik (loading test). Dari hasil analisis kemudian membandingkan daya dukung yang didapat terhadap hasil analisis daya dukung tiang uji pembebanan statik (loading test). Lokasi tempat pengujian dalam hal ini akan dilaksanakan di PLTU II Tanjung Gundul Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat, lokasi yang akan dilakukan pengujian yaitu Boiler, Turbin, dan Chimney. Penelitian ini juga dapat digolongkan sebagai penelitian studi literatur karena dalam pembahasannya digunakan literatur-literatur yang berisikan teori-teori yang mendukung penelitian dan bahasan tentang analisa daya dukung tiang spunpile dengan metode Broms dan metode lateral loading test yang digunakan pada proyek PLTU II Tanjung Gundul Kalimantan Barat. Pengujian ini dilakukan pada tiga lokasi di proyek pembangunan PLTU 2 x 27,5 MW yaitu Boiler, Turbine, dan Chimney. Berdasarkan hasil analisis metode broms didapat defleksi ijin (yo) pada lokasi Boiler sebesar 0,034 m, dan lokasi Turbine sebesar 0,034 m, nilai defleksi ijin ini didapat ketika pembebanan 200 %, sedangkan untuk lokasi Chimney sudah mengalami keruntuhan sebesar 0,027 m pada pembebanan 75% jadi pada lokasi Chimney dianggap tidak baik. Sedangkan menurut hasil analisis lapangan loading test setelah pembebanan 200% didapat yo pada lokasi Boiler sebesar 0,014 m, lokasi Turbine sebesar 0,019 m, Perbandingan nilai defleksi ijin menggunakan metode Broms dengan loading test terhadap defleksi dari static loading test menghasilkan perkiraan nilai defleksi lateral yang lebih kecil dari kenyataan yang dapat dipikul oleh tiang. Untuk besar perpindahan tiang terjadi pada setiap lokasi berdasarkan hasil analisis metode broms dan loading test, secara keseluruhan perpindahan yang didapat masih dalam toleransi yang wajar terkecuali untuk lokasi Chimney yang mengalami keruntuhan karna faktor sifat fisik tanah yang kurang mendukung. Kata kunci: daya dukung lateral, spunpile, Metode Broms, Lateral Loading Tes
STUDI PERANCANGAN SELF-COMPACTING CONCRETE (SCC) UNTUK BETON BERKEKUATAN TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE) DENGAN METODE ACI
Karya ilmiah mempresentasikan hasil daripercobaan pembuatanbenda uji Metode ACI dengan penambahan chemicaladmixture berupa Sika Viscocrete-10 sebesar 1,25% dari berat semen denganpengurangan air semen sebesar 12%. Benda uji yang dibuat berbentuk silinderdengan 15 cm, dan tinggi 30 cm. Pengujianmeliputi uji kuat tekan dan uji Slump Flow menggunakan alat berupa Flow Table dan L-Box. Sebagaiperbandingan dibuat juga sampel beton tanpa chemicaladmixture. Dari hasil pemeriksaan dan perhitungan kuattekan dan flowability beton yangdipengaruhi oleh chemical admixture sebesar1,25% dari berat semen menghasilkan kuat tekan karakteristik beton sebesar 48,03 MPa dengannilai slump flow sebesar 60 cm sedangkan untukbeton tanpa chemical admixturemenghasilkan kuat tekan karakteristik beton sebesar 44,09 MPa. Nilai tersebut menunjukan bahwa penambahan chemical admixture mengurangi penggunaanair semen sehingga meningkatkan tidakhanya kuat tekan beton tetapi juga flowability beton segar. Kata-kata kunci: Chemical admixture,kuat tekan beton, flowabilit
STUDI EKSPERIMENTAL SKALA PENUH TENTANG DAYA DUKUNG PELAT BETON BERSIRIP DENGAN SIRIP DALAM SEJAJAR SIRIP LUAR SEBAGAI MODEL JALAN BETON DI TANAH LUNAK
Banyak ditemukannyakonstruksi perkerasan jalan di tanah lunak yang secara teknik tidakmenguntungkan karena mempunyai daya dukung yang sangat rendah. Karena sifatmekanis tanahnya yang rendah maka pembangunan jalan aspal (struktur perkerasanlentur) yang dilakukan selalu bergelombang dalam waktu tidak beberapa lamasetelah jalan tersebut dibangun. Karena itu, diperlukan model lain agardiperoleh struktur perkerasan jalan yang cocok di atas tanah lunak.Penelitianini mengembangkan bentuk struktur perkerasan kaku yang mempunyai sirip(dinding) di sisi-sisi perkerasan dan diperkuat dengan balok di tengah-tengahpanel untuk memberikan kekakuan dimana sirip dalamnya sejajar sirip luar.Sirip-sirip perkerasan tersebut dimaksudkan untuk memberikan kekakangan lateral(horizontal) akibat beban permukaan (kendaraan) dan mencegah rembesan air kefondasi jalan akibat fluktuasi muka air tanah. Dengan model perkerasan jalan inimenghasilkan beban ultimit yang lebih besar dari perkerasan jalan yang tanpasirip sehingga dapat mengurangi kelemahan-kelemahan yang sering terjadi padasturuktur perkerasan jalan yang tanpa sirip. Kata-kata kunci: perkerasan kaku,tanah lunak, uji pembebanan, daya dukung, sirip sejaja
PENENTUAN SKALA PRIORITAS LOKASI SUMBER AIR BAKU BAGI PDAM KOTA PONTIANAK
Sungai Ambawang, Sungai Bawas, Sungai Benuah maupun Danau lait merupakan salah satu sumber air baku yang bisa dimanfaatkan oleh penduduk setempat, namun masih perlu dikaji ulang untuk dijadikan salah satu sumber air baku bagi PDAM Kota Pontiank. Oleh karena itu sampai kajian ini dilakukan, Sungai Ambawang, Sungai Bawas, Sungai Benuah maupun Danau lait belum memiliki sarana dan prasarana penyediaan air bersih yang memadai, pendistribusian yang ada saat ini berupa hasil dari swadaya masyarakat tanpa teknik pendistribusian yang baik yakni tanpa menggunakan sistem tampungan, transmisi dan pengolahan. Skripsi ini berisi tentang Penentuan Skala Prioritas Lokasi Sumber Air Baku Bagi PDAM Kota Pontianak sampai dengan tahun 2031. Dari analisa kebutuhan air dan ketersediaan air didapatkan nilai debit andalan 99% dari masing-masing sumber air baku adalah untuk sungai Ambawang 1.712.070 lt/det dimana debit tersebut masih memadai kebutuhan air penduduk sebesar 4.620,55 lt/det, Sungai Bawas 4.597,40 lt/det dimana debit tersebut tidak memenuhi kebutuhan air penduduk sebesar 4.620,55 lt/det, Sungai Benuah 4.597,40 lt/det dimana debit tersebut tidak memenuhi kebutuan air penduduk sebesar 4.620,55 lt/det sedangkan untung Danau Lait 24.890,69 lt/det dimana debit tersebut masih dapat memenuhi kebutuhan air penduduk sebesar 4.620,55 lt/det. Dari hasil keseluruhan analisa disimpulkan bahwa Sungai Ambawang dan Danau Lait dapat dijadikan sebagai sumber air baku bagi PDAM Kota Pontianak dengan catatan kondisi lingkungan disekitarnya harus tetap dijaga kelestariannya agar kualitas, kuantitas dan kontinuitas air nya dapat selalu terpelihara hingga dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang panjang