Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura
Not a member yet
    919 research outputs found

    Studi Pemilihan Moda Antara Kendaraan Pribadi dan Angkutan Umum (Bus) Dengan Menggunakan Metode Stated Preferenece di Kota Pontianak

    No full text
    Transportasi merupakan aspek penting dalam perpindahan masyarakat dari satu lokasi ke lokasi lain. Pelayanan transportasi umum yang memadai sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran berbagai aktivitas dan pergerakan penduduk di suatu wilayah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar probabilitas masyarakat menggunakan bus di Kota Pontianak, Kalimantan Barat dan faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi tersebut. Metode yang digunakan adalah metode stated preference dengan sampel sebanyak 273 sampel responden. Menggunakan empat parameter atribut yaitu: biaya, waktu tempuh, waktu tunggu dan kenyamanan. Dibuat 8 desain skenario supaya kombinasi perilaku yang ditawarkan bervariasi. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh, pada option 1 hingga option 8 menunjukkan bahwa responden lebih memilih menggunakan Bus dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi. Kemudian dari perhitungan keseluruhan pemilihan moda dapat dilihat bahwa probabilitas pemilihan Bus lebih besar dari probabilitas kendaraan pribadi dengan perbandingan yaitu 70% : 30%. Untuk persamaan fungsi utilitas pada hasil penelitian ini yaitu y(Bus - KP) = 0,902 + (-8,25E-06. Δx1) + (-0.047. Δx2) + (-0.158. Δx3) + (0.013. Δx4). Dan dari keempat atribut pemilihan moda transportasi yang mempengaruhi pemilihan moda yaitu atribut kenyamanan menjadi atribut yang paling signifikan mempengaruhi utilitas pemilihan moda

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMILIHAN LOKASI PERDAGANGAN TANAMAN HIAS DI KOTA PONTIANAK

    Get PDF
    Perdagangan tanaman hias merupakan sektor perdagangan yang berpotensi di Kota Pontianak. Wilayah penelitian berada di Jalan Parit Demang, Jalan Ampera dan Jalan Harapan Jaya Kota Pontianak. Wilayah tersebut merupakan wilayah konsentrasi perdagangan tanaman hias yang muncul akibat lokasi perdagangan sebelumnya mengalami penataan sehingga diperlukan wilayah baru untuk berjualan kembali. Lokasi perdagangan sebelumnya memiliki  berbagai masalah sehingga mempengaruhi produktivitas pedagang tanaman hias. Perencanaan yang tepat perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya perpindahan lokasi kembali. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian untuk menjadi bahan pertimbangan pedagang tanaman hias dalam memilih lokasi perdagangan tanaman hias yang baru. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan lokasi perdagangan tanaman hias di Kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode analisis diskriminan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan lokasi perdagangan tanaman hias adalah kondisi jalan, bebas banjir, lalu lintas, jumlah pedagang, lingkungan sekitar dan kepemilikan lahan. Faktor pemilihan lokasi yang paling berpengaruh di Jalan Parit Demang adalah status kepemilikan lahan dan lalu lintas. Faktor yang paling berpengaruh di Jalan Ampera dan Jalan Harapan Jaya adalah lingkungan sekitar dan status kepemilikan lahan

    EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL JALAN JENDRAL SUDIRMAN – JALAN VETERAN – JALAN PAHLAWAN – JALAN K. S TUBUN DI SINGKAWANG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE VISSIM

    Get PDF
    Penggunaan sistem persinyalan di simpang adalah salah satu langkah untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan, namun kinerja sistem persinyalan dapat terganggu karena volume kendaraan melebihi kapasitas simpang tersebut. Masalah serupa juga terjadi di simpang antara Jl. Jendral Sudirman, Jl. Veteran, Jl. Pahlawan, dan Jl. K S Tubun di Kota Singkawang pada beberapa waktu tertentu. Pada tahun 2023, tingkat kepadatan lalu lintas (DS) di simpang tersebut melebihi 0,75, dengan tingkat pelayanan pada kategori F. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja simpang tersebut tidak memenuhi standar yang ditetapkan dalam MKJI 1997, yang menetapkan kinerja simpang yang baik yaitu DS < 0,75. Hasil analisis pada tahun 2023 menggunakan Software VISSIM menunjukkan tingkat pelayanan di simpang tersebut LOS D. Namun, untuk tahun 2029 dan 2033, tingkat pelayanan menurun menjadi kategori LOS E. Selanjutnya dilakukan analisis alternatif terhadap permasalah simpang tersebut, terdapat 6 alternatif penyelesaian namun alternatif 5 yaitu dengan pelebaran jalan dan perubahan fase lampu lalu lintas menjadi 2 fase adalah alternatif terbaik untuk permasalahan persimpangan ini. Dengan alternatif 5 tingkat pelayanan simpang pada tahun 2023, 2029, dan 2033 naik menjadi LOS B

    TINGKAT KENYAMANAN TERMAL TAMAN SRIWEDARI KOTA SURAKARTA BERDASARKAN TEMPERATURE HUMIDITY INDEX DAN PREDICTED MEAN VOTE

    No full text
    Tingginya jumlah penduduk Kota Surakarta yang mencapai 578.906 dengan kepadatan penduduk 12.391 jiwa/km2 pada tahun 2021, berimplikasi pada peningkatan suhu permukaan kota mencapai 37-38°C. Keberadaan taman kota menjadi faktor krusial sebagai pengendali iklim mikro untuk menciptakan kenyamanan termal. Taman Sriwedari merupakan taman di Kota Surakarta yang memiliki nilai historis dan letak yang strategis sehingga perlu dilakukan analisis untuk menilai tingkat kenyamanan termalnya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis bagaimana Tingkat Kenyamanan Termal Taman Sriwedari menggunakan metode kuantitatif yaitu analisis Temperature Humidity Index (THI) dan Predicted Mean Vote (PMV). Hasil identifikasi pengukuran THI menunjukkan hanya Zona VI yang memiliki nilai rata-rata dalam rentang “Nyaman”, sementara kelima zona lainnya mencerminkan kondisi yang “Tidak Nyaman”. Hasil identifikasi pengukuran PMV berada dalam kriteria “Sedikit Hangat” dengan Zona IV sebagai zona terpanas dan Zona VI sebagai zona terdingin. Hasil kuesioner menunjukkan mayoritas pengunjung merasa nyaman dengan suhu udara di Taman Sriwedari sebesar 58,58% dan zona dengan tingkat kenyamanan termal paling ideal berada di Zona VI dengan persentase sebesar 39%. Terdapat keterkaitan antara metode THI, PMV dan kuesioner, yaitu Zona VI dinilai sebagai zona dengan kenyamanan termal paling ideal

    ANALISIS NERACA AIR DAERAH IRIGASI RAWA (D.I.R) RASAU JAYA TIGA

    Get PDF
    Daerah Irigasi Rawa Rasau Jaya Tiga adalah area rawa pasang surut yang terletak di Kalimantan Barat yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai wilayah pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keseimbangan air dan mengkaji tinggi muka air di saluran. Metode Mock digunakan untuk menganalisis ketersediaan air dan program HEC-RAS digunakan untuk mensimulasikan kondisi pengaruh pasang dan surut terhadap muka air di saluran. Hasil analisis menunjukan bahwa ketersediaan air maksimum yaitu 610,042 lt/detik pada bulan Desember dan ketersediaan air minimum yaitu 174,851 lt/detik pada bulan September. Pada mula tanam bulan Oktober untuk pola tanam Padi-Padi dan 1 kali Padi, didapatkan nilai NFR maksimum yaitu 172,264 lt/detik untuk pola tanam Padi-Padi pada bulan Februari dan 121,417  lt/detik pada bulan Oktober untuk pola tanam 1 kali Padi, sedangkan besarnya ketersediaan air pada bulan Oktober sebesar 461,579 lt/detik. Hasil analisis pemodelan kondisi eksisting saluran menunjukkan bahwa pada saat pasang tinggi air elevasi muka air pada saluran mencapai 1,15 m dan dapat mengaliri lahan pertanian. Sedangkan pada saat surut elevasi muka air berada di bawah elevasi dasar saluran, yaitu setinggi -0,09 m sehingga pada kondisi surut lahan pertanian di sekitar saluran tidak dapat teraliri dengan baik

    EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL EMPAT LENGAN MENGGUNKAN METODE PKJI 2023 DAN SOFTWARE VISSIM (STUDI KASUS : JL. BRIGJEND KATAMSO - JL. D.I PANJAITAN - JL. LETJEND S. PARMAN - JL. KARYA TANI KOTA KETAPANG)

    No full text
    Simpang bersinyal empat lengan Jalan Brigjend Katamso – Jalan D.I. Panjaitan – Jalan Letjend. S. Parman – Jalan Karya Tani merupakan simpang yang padat dan banyak dilalui oleh kendaraan, karenanya diperlukan pengevaluasian kinerja persimpangan. Pengevaluasian ini menggunakan metode Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2023 dan software VISSIM. Pada kondisi eksisting tahun 2023 menggunakan metode PKJI 2023 didapat derajat kejenuhan 1,00 dengan tingakat pelayanan LOS F. Sedangkan pada software VISSIM diperoleh tingkat pelayanan LOS F. Selanjutnya dilakukan 8 alternatif dengan alternatif terbaik adalah alternatif 8 yaitu perubahan dari simpang bersinyal menjadi bundaran dan pelebaran semua ruas jalan pada semua lengan simpang. Pada kondisi eksisting dengan alternatif 8 menggunakan metode PKJI 2023 didapat derajat kejenuhan yaitu 0,65 dengan tingkat pelayanan yaitu LOS B. Sedangkan software VISSIM didapat tingkat pelayanan yaitu LOS A. Pada kondisi proyeksi 5 tahun dengan alternatif 8 menggunakan software VISSIM didapat tingkat pelayanan yaitu LOS B. Pada kondisi proyeksi 10 tahun dengan alternatif 8 menggunakan software VISSIM didapat tingkat pelayanan yaitu LOS B

    ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA PEKERJA

    Get PDF
    ABSTRAKIndonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 273,8 juta jiwa pada tahun 2023. Jumlah penduduk yang banyak memerlukan pemerataan pembangunan, baik pembangunan tempat tinggal, perkantoran, industri, dan fasilitas umum. Seiring dengan kebutuhan bangunan, maka tenaga kerja yang mengelola pembangunan konstruksi harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang masing-masing, sehingga memaksimalkan kinerja yang dihasilkan oleh tenaga kerja. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kompetensi tenaga kerja terhadap kinerja pekerja pada pembangunan konstruksi. Data penelitian didapatkan dari pembagian kuesioner kepada 68 responden di proyek pembangunan mall dan pelayanan publik, Kapuas Indah. Analiasis data mencakup analisis deskriptif, uji normalitas, uji RII, dan uji t dengan menggunakan program SPSS 26. Hasil membuktikan bahwa kompetensi tenaga kerja mempengaruhi kinerja pekerja dalam mengikuti aturan yang berlaku dalam proyek, kemampuan untuk bekerja dalam kelompok, semangat yang tinggi, kemampuan berkomunikasi yang baik, memahami metode pekerjaan yang digunakan proyek, memahami konsep dasar, menjaga kekompakan dalam tim dan memiliki kemampuan khusus terkait bidang pekerjaan proyek yang dijalankan.Kata kunci: Kinerja Pekerja, Kompetensi, Tenaga Pekerja

    PERHITUNGAN SUMBER DAYA EMAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE INVERSE DISTANCE WEIGHTING (IDW) PADA LOKASI USULAN WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT DI DESA SUNGAI MELAYU, KECAM¬ATAN SUNGAI MELAYU RAYAK, KABUPATEN KETAPANG, KALIMANTAN BARAT.

    Get PDF
    Pada wilayah usulan pertambangan rakyat yang berada di Kecamatan Sungai Melayu Rayak terdapat kegiatan penambangan emas tanpa mengetahui jumlah estimasi sumber daya emas yang dimiliki pada wilayah penambangan. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan kegiatan eksplorasi untuk menghitung volume suber daya emas dan mendapatkan luas sebaran emasnya. Tujuan dari penelitian adalah untuk melakukan perhitungan volume sumber daya emas dan mengetahui sebaran emas pada lokasi penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dalam pengambilan data berdasarkan kondisi lokasi penelitian, kondisi topogafi, geologi lokal, sebaran dan ketebalan pasir emas yang diambil pada 17 titik penambangan terbuka serta konsentrat pasir emas hasil pendulangan pada lokasi penelitian. Perhitungan sumber daya emas dilakukan dengan metode Inverse Distance Weighting (IDW) dimana dalam metode tersebut akan terbentuk 15 titik taksiran IDW yang berasal dari 17 titik pengamatan sebagai data pendukung dalam penentuan titik taksiran IDW, Hasil yang diperoleh adalah ketebalan endapan pasir emas pada titik IDW dengan rata – rata 7,62 m dan sebaran pasir emas sebesar 647,78 hektar serta rata – rata kadar sebesar 0,0171 g/m³. Volume sumber daya emas pada usulan wilayah pertambangan rakyat sebesar 1,55 ton

    IDENTIFIKASI RISIKO MENGGUNAKAN SUBKONTRAKTOR PADA PENYELESAIAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI

    Get PDF
    Dalam dunia konstruksi, biaya, kualitas, dan waktu adalah aspek yang sangat penting. Setiap kontraktor konstruksi diharapkan dapat menyelesaikan proyek dengan efisiensi biaya, mutu yang optimal, dan waktu pengerjaan yang sesuai berdasarkan kontrak. Pada proyek Pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar, kontraktor utama tidak mengerjakan sendiri seluruh rangkaian pekerjaan proyek namun dibantu oleh beberapa subkontraktor. Penyerahan sebagian pekerjaan kepada subkontraktor dapat menimbulkan risiko-risiko proyek yang mempengaruhi kualitas apabila tidak diatur dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengenali potensi risiko yang muncul dari pekerjaan yang dialihkan kepada subkontraktor, pada Pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar. Terdapat 32 faktor risiko yang teridentifikasi yang mempengaruhi aspek biaya, kualitas, dan waktu pada proyek Pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar. Faktor-faktor risiko tersebut terdiri dari enam kategori, meliputi tenaga kerja, material, peralatan, metode, keamanan, eksternal. Berdasarkan analisis menggunakan matriks probabilitas dan dampak risiko yang memiliki probabilitas tinggi serta berdampak tinggi yaitu terjadinya kecelakaan kerja konstruksi karena pekerja subkontraktor tidak menggunakan alat keselamatan pada saat bekerja, volume pekerjaan tidak sesuai target karena keterlambatan pasokan material oleh subkontraktor, volume pekerjaan tidak sesuai target karena kurangnya kapasitas peralatan yang disediakan oleh subkontraktor, volume pekerjaan tidak sesuai target karena peralatan subkontraktor yang rusak terlambat diperbaiki

    FAKTOR SUHU TERHADAP PERUBAHAN TINGGI MUKA AIR TANAH

    No full text
    Perubahan tinggi muka air tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya suhu udara. Penelitian ini berlokasi di lahan rawa pasang surut di Jalan Parit Berkat, Desa Punggur Besar dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap perubahan tinggi muka air tanah. Data primer yang diambil berupa tinggi muka air tanah dan suhu udara. Tinggi muka air tanah di lokasi penelitian berkisar antara 11 – 58 cm dan suhu terhadap perubahan tinggi muka air tanah, hal ini ditunjukan dengan tinggi muka air tanah rata-rata ketika suhu minimum sebesar 0,303 m dan tinggi muka air tanah rata-rata ketika suhu maksimum sebesar 0,372 m

    745

    full texts

    919

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇