Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura
Not a member yet
919 research outputs found
Sort by
PERENCANAAN STRUKTUR BAJA GEDUNG 7 LANTAI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE PONTIANAK DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN
Gedung RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadrie Pontianak direncanakan ulang menjadi struktur 7 lantai dengan menggunakan struktur baja. Berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, Kota Pontianak berada pada kategori wilayah gempa ringan, sehingga perencanaan gedung ini harus memperhitungkan parameter gempa. Gedung ini direncanakan dengan menggunakan metode Desain Faktor Beban dan Ketahanan (DFBT) yang dianalisis berdasarkan peraturan terbaru. Berdasarkan hasil analisis perhitungan parameter gempa, gedung termasuk ke dalam kategori desain seismik C (KDS C), sehingga sistem struktur yang digunakan adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB). Analisis struktur pada gedung ini dilakukan dengan bantuan program analisis struktur. Dimensi komponen struktur yang digunakan pada gedung ini terdiri dari tebal pelat lantai 120 mm, balok anak WF450´250´9´19 dan WF400´200´9´16, balok induk WF500´250´12´22, dan kolom KC588´300´12´20. Perencanaan sambungan balok-kolom menggunakan tipe sambungan momen pelat-ujung diperpanjang dan sambungan balok anak ke balok induk menggunakan tipe sambungan geser welded/bolted double angle connection. Fondasi yang digunakan adalah fondasi tiang pancang karena sesuai dengan kondisi tanah di Kota Pontianak
ANALISIS KERUSAKAN JALAN BATAS KOTA KETAPANG - PESAGUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA DAN PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)
Ruas Jalan Batas Kota Ketapang - Pesaguan merupakan jalan kolektor primer 2 yang menghubungkan secara berdaya guna antara ibukota provinsi dan ibukota kabupaten/kota. Banyaknya kerusakan jalan pada lapisan aspal yang terjadi di ruas Jalan Batas Kota Ketapang – Pesaguan menyebabkan kurangnya tingkat layanan jalan. Tujuan penelitian ini agar diketahui tipe kerusakan pada perkerasan, mengetahui besarnya nilai kerusakan dan membandingkan hasil analisis berdasarkan dua Metode Bina Marga dan Metode PCI. Hasil penelitian didapatkan 7 jenis kerusakan yang terjadi yaitu retak pinggir, pelepasan butir, pengelupasan, lubang, retak kulit buaya, tambalan dan retak memanjang. Berdasarkan hasil analisis Metode Bina Marga didapat 58 segmen yang memerlukan pemeliharaan rutin. Sedangkan berdasarkan Metode PCI didapat 24 segmen dengan kondisi perkerasan sempurna (excellent), 15 segmen dengan kondisi perkerasan sangat baik (very good), 8 segmen dengan kondisi perkerasan baik (good), 2 segmen dengan kondisi perkerasan sedang (fair), 1 segmen dengan kondisi perkerasan jelek (poor), 7 segmen dengan kondisi perkerasan sangat jelek (very poor), serta 1 segmen dalam keadaan gagal (failed). Sehingga terdapat 37 segmen memerlukan pemeliharaan rutin, 13 segmen memerlukan tambalan dan lapis tambahan serta 8 segmen memerlukan penanganan rekonstruksi.Kata kunci : Bina Marga, Kerusakan Jalan, Pavement Condition Index, Pemeliharaan Rutin
PENGARUH WISATA SINKA ISLAND PARK TERHADAP PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT DESA WISATA TELUK MAK JANTU
Sinka Island Park adalah satu diantara objek wisata yang terkenal di Desa Wisata Teluk Mak Jantu. Perubahan mata pencaharian masyarakat lokal disebabkan oleh adanya peningkatan kunjungan wisatawan. Perubahan mata pencaharian dirasakan paling banyak oleh ibu rumah tangga. Namun terdapat permasalahan seperti tidak jelasnya status kepemilikan objek wisata serta kurangnya estetika daya tarik sehingga menyebabkan angka kunjungan berkurang drastis. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis pengaruh adanya kegiatan wisata Sinka Island Park terhadap fenomena perubahan mata pencaharian masyarakat Desa Teluk Mak Jantu. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian dari analisis sasaran satu ialah kurangnya atraksi serta kondisi fasilitas umum yang tidak memadai. Sedangkan untuk hasil dari sasaran dua ialah adanya perubahan mata pencaharian masyarakat Desa Teluk Mak Jantu akibat adanya kegiatan wisata Sinka Island Park berdasarkan jawaban kuesioner. Selain itu faktor yang berhubungan secara signifikan dengan perubahan mata pencaharian adalah pendapatan. Analisis tersebut didukung oleh hasil kuesioner yang kemudian disajikan menggunakan diagram lingkaran, tabel, dan peta
DAERAH TANGKAPAN SALURAN PARIT BERKAT DESA PUNGGUR BESAR
Daerah tangkapan air Parit Berkat terletak di Desa Punggur Besar, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Daerah rawa Punggur Besar merupakan daerah rawa pasang surut yang pemanfaatannya untuk kebun campuran. Pengelolaan air di lahan rawa bukan hanya untuk menghindari terjadinya banjir atau genangan yang berlebihan di musim hujan tetapi juga untuk menghindari kekeringan di musim kemarau. Saluran Parit Berkat, Desa Punggur Besar mengalami permasalahan banjir setiap tahunnya. Hal tersebut terjadi disebabkan oleh beberapa faktor terutama lokasi tersebut belum memiliki sistem drainase yang baik / memadai, dan juga terdapat beberapa ruas jalan atau gang yang saluran drainasenya tidak berfungsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik saluran Parit Berkat. Data yang diperlukan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder, yaitu data lebar saluran, kedalaman atau tinggi saluran, kedalaman aliran, panjang saluran, dan peta lahan. Hasil penelitian menunjukkan Daerah Tangkapan Air Parit Berkat Desa Punggur Besar merupakan daerah rawa pasang surut yang pemanfaatannya kebun campuran dengan pemukiman di sisi kiri dan kanan saluran. Dimensi saluran Parit Berkas semakin ke hulu semaki mengecil, pada beberapa ruas saluran terdapat tanaman aquatik yang membuat penyempitan terhadap penampang saluran, selain itu juga dapat mengganggu aliran air pada saluran. Saluran Parit Berkat bermuara di Sungai Pinang dengan sistem drainase berbentuk siku.Kata kunci: Daerah Tangkapan air, pasang surut, Parit Berkat, Punggur Besa
Analisis Karakteristik Kampung Wisata Caping Pontianak Berdasarkan Kondisi Permukiman dan Wisata
Kampung Wisata Caping merupakan satu diantara objek wisata di Pontianak yang awalnya merupakan permukiman kumuh tepian sungai dengan kondisi yang tidak mendukung pariwisata. Namun, lokasi ini sejak dahulu telah menjadi pusat kreativitas kerajinan caping yang menjadi mata pencaharian utama warga. Oleh karena itu, di tahun 2018 mulai dilakukan program pengembangan kampung kreatif sebagai usaha untuk memperbaiki kawasan. Sejak mulai diperbaiki dan di-branding pada tahun 2019 sebagai kampung wisata, lokasi ini telah dikenal sebagai kawasan permukiman yang menawarkan wisata dengan tema utama kerajinan caping. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik Kampung Wisata Caping yang ditinjau dari kondisi permukiman dan wisata. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan variabel permukiman dengan sub-variabel berupa aspek fisik dan non-fisik permukiman dan variabel wisata dengan sub-variabel berupa sejarah, daya tarik dan kegiatan wisata. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa di lokasi ini fungsi bangunan didominasi oleh rumah tinggal, kondisi persampahan yang perlu ditingkatkan hingga kegiatan gotong royong yang masih dilestarikan. Sedangkan pada kondisi wisata, terdapat atraksi wisata seperti main kano, fasilitas lahan parkir hingga aksesibilitas yang mayoritas konstruksinya berupa jalan beton dan aspal
ANALISIS DEBIT BULANAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) RAYA
Indonesia termasuk ke dalam negara dengan pengertian ciri-ciri dan daerah sebaran iklim tropis dan hanya memiliki dua musim saja sepanjang tahun, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Wilayah ekuatorial memungkinkan adanya penguapan dalam jumlah besar. Maka dari itu, tidak heran jika hujan tetap turun ketika musim kemarau berlangsung. DAS Raya memiliki luas 344.301 km2 yang terbentang dengan Kabupaten Sambas sampai Kabupaten Bengkayang yang meliputi banyak statsiun hujan yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis debit bulanan,menganalisis karakteristik kekeringan dan mengetahui persebaran kekeringan pada Das Raya. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu curah hujan, peta DAS, data iklim. Debit bulanan dianalisis menggunakan metode Mock. Nilai debit bulanan di DAS Raya selalu tidak merata tiap bulannya, nilai terendah sering terjadi pada bulan Maret, tetapi untuk nilai rata-rata selama 16 tahun terakhir nilai curah hujan lebih tinggi dari pada nilai keringnya, Hal ini menunjukkan bahwa di DAS Raya lebih dominan terhadap basah
PENGARUH TERMINAL BARANG INTERNASIONAL ENTIKONG TERHADAP KINERJA ARUS LALU LINTAS JALAN PERBATASAN ANTARNEGARA (ENTIKONG, INDONESIA - SARAWAK, MALAYSIA)
Keberadaan Terminal Barang Internasional Entikong sebagai terminal barang internasional pertama di Indonesia diasumsikan menimbulkan masalah baru kinerja ruas jalan Lintas Malindo. Kinerja lalu lintas ruas jalan di analisis menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 survei lalu lintas merujuk pada Pedoman Survei Pencacahan Lalu Lintas oleh Direktorat Jendral Bina Marga (2004). Tahapan analisis terdiri dari analisis volume lalu lintas, kecepatan arus bebas, kapasitas ruas jalan, derajat kejenuhan, kecepatan waktu tempuh dan tingkat kinerja ruas jalan. Analisis kondisi sebelum beroperasi menghasilkan derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,2 dengan tingkat pelayanan yaitu LOS B. Pada masa operasional 5 tahun mendatang (2028) nilai derajat kejenuhan meningkat menjadi 0.54 dengan tingkat pelayanan LOS B. Pada masa penelitian terminal masih belum beroperasi secara normal dan yang melintasi ruas jalan Lintas Malindo hanya beberapa truk dan bus antar negara tetapi apabila terminal barang beroperasi secara normal maka kendaraan yang melintasi ruas jalan Lintas Malindo seperti kendaraan peti kemas 20 feet dan 40 feet sehingga perlunya peninjauan ulang terhadap ruas jalan Lintas MalindoKata kunci: Derajat Kejenuhan, Kinerja Lalu Lintas, Manuver Kendaraan, MKJI 1997, Terminal Barang Internasional Entikong
POLA PENGGUNAAN RUANG KAWASAN TEPIAN SUNGAI KAPUAS DI KOTA PONTIANAK
Keadaan Kota Pontianak yang dibelah oleh Sungai Kapuas dan Sungai Landak perlu dimanfaatkan sebagai aset pembangunan yang mengedepankan keunikan daerah. Tata guna lahan di kawasan bantaran sungai cenderung tersebar, bangunan-bangunan tersebar secara acak sehingga berdampak pada penurunan kualitas aliran air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pola pemanfaatan ruang pada kawasan Tepian Sungai Kapuas di Kota Pontianak ditinjau dari pemanfaatan kawasan Tepian Sungai Kapuas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan kualitatif. Hasil penelitian adalah penggunaan lahan terdiri dari 4 (empat) penggunaan lahan, yaitu penggunaan lahan permukiman, penggunaan lahan perdagangan dan jasa, penggunaan lahan perkantoran, penggunaan lahan industri, dengan penggunaan lahan permukiman sebanyak 7.827 bangunan, penggunaan lahan perdagangan dan jasa sebanyak 1.576 bangunan, penggunaan lahan industri sebanyak 580 bangunan, dan penggunaan lahan perkantoran sebanyak 89 bangunan
ANALISIS KARAKTERISTIK AGREGAT KASAR SEBAGAI MATERIAL CAMPURAN BETON DI PT. BATU PRIMA PERSADA KABUPATEN MEMPAWAH KALIMANTAN BARAT
Agregat kasar adalah salah satu komponen yang diperlukan dalam melakukan pengecoran beton. Karakteristik agregat sangat berpengaruh tehadap kekuatan beton yang dihasilkan Pada saat ini masyarakat di sekitar daerah penelitian menggunakan agregat kasar granit dari PT Batu Prima Persada sebagai bahan bangunan bangunan tempat tinggal yang berdasarkan standarnya menggunakan mutu beton K-175 sampai K-250. Karena itu, membutuhkan informasi yang memadai mengenai kelayakan agregat. Adapun, penelitian ini dilakukan untuk menguji sifat-sifat fisik dan menganalisis kelayakan agregat kasar dari batu granit sebagai bahan campuran beton menggunakan standar SNI dan ASTM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan cara membawa sampel untuk diuji sifat fisiknya, Dari penelitian ini didapatkan hasil pengujian gradasi agregat kasar dengan nilai fine modulus = 7,32 %, dan berdasarkan ASTM C-33 berada pada zona 4, berat volume batu rata-rata = 1,482 kg/liter, berat jenis ssd = 2,632 gram/cm3. persentase absorbsi air = 0,022 gr/cm3, kadar air = 0,048 %, keausan = 30,1 %. Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai dapat disimpulkan bahwa agregat kasar granit PT Batu Prima Persada telah mencapai standar dari yang disyaratkan berdasarkan standar SNI , dan dapat digunakan sebagai bahan campuran semen K-250 sampai K-400 yang umumnya digunakan sebagai campuran beton bertulang
EVALUASI DAN DESAIN ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZOSS) PADA KAWASAN SEKOLAH DI JALAN RAYA SANGGAU LEDO, KECAMATAN BENGKAYANG
Zona Selamat Sekolah (ZoSS) merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan siswa sekolah terhadap kendaraan yang melintasi jalan disekitar kawasan sekolah. Ada tiga sekolah yang ditinjau antara lain SD N 2 Bengkayang, SMP N 1 Bengkayang, dan SMA N 1 Bengkayang. Tujuan dari penilitian untuk mengetahui tingkat keselamatan dan pemahaman pengguna jalan di kawasan sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada SK. 3236/AJ.403/DRDJ/2006 dan SK.3582/AJ.403/DRJD/2018. Analisis data dilakukan dengan Uji Z. Kuisioner ditujukan pada responden siswa, guru dan masyarakat. Evaluasi ZoSS mengacu pada kondisi eksisting ZoSS pada kawasan sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Desain ZoSS untuk ketiga sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hasil penelitian menunjukkan pada SD N 2 Bengkayang, pengguna jalan tergolong tidak selamat. Pada SMP N 1 Bengkayang, pengguna jalan tergolong tidak selamat. Pada SMA N 1 Bengkayang, pengguna jalan tergolong tidak selamat. Kuisioner menunjukkan bahwa siswa dan masyarakat pemahamannya kurang terkait ZoSS, sedangkan guru pemahamannya tinggi terkait ZoSS. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa dari ketiga sekolah, SD N 2 Bengkayang, SMA N 1 Bengkayang belum terpasang ZoSS dan SMP N 1 Bengkayang sudah terpasang ZoSS namun dengan fasilitas perlengkapan yang minim dan kondisi yang kurang baik. Desain ZoSS digambar berdasarkan peraturan yang berlaku