4350 research outputs found
Sort by
Maaf, Ternyata Aku Tidak Sekuat Itu
Kebanyakan orang melihat aku sebagai anak yang ceria, bahagia, anak yang kuat. Padahal, aku sedang menopang semua kesedihannya sendirian karena rumahnya tidak terasa ramah lagi. Nyatanya, aku tidak sekuat itu. Lahir dari keluarga yang tidak baik-baik saja mengajarkanku dewasa sebelum waktunya. Menjadi dewasa karena tuntutan keadaan. Dituntut kuat ketika diminta memilih "hendak ikut bersama siapa?". Untuk Ayah dan Ibu, terima kasih untuk cinta dan luka paling dalamnya
Sejarah Polri Pada Masa Prakemerdekaan Fungsi Kepolisian Dari Masa Kerajaan Di Nusantara Hingga Pendudukan Jepang
Karakteristik tumbuh dan berkembangnya lembaga Polri tidak terlepas dari sejarahnya yang unik dan historis ini merupakan salah satu faktor yang membedakan dengan organisasi kepolisian di negara lain. Awal keberadaan sejarah Polri merupakan kelanjutan dari kepolisian di masa Indoensia sebelum merdeka. Sejarah Polri pada periode Pra Kemerdekaan adalah pijakan awal yang dibutuhkan untuk memahami karakteristik keberadaan Polri secara utuh. Konstruksi penulisan sejarah Polri pada era Pra Kemerdekaan dibagi dalam tiga periode, yakni masa kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara; masa Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda; dan masa Pemerintahan Pendudukan militer JepangPenerapan fungsi pemolisian dari ketiga periode tersebut memiliki bentuk dan model yang berbeda dari bentuk tradisional pada masa kerajaan-kerajaan hingga dalam bentuk modern seperti pada masa Hindi Belanda sampai dengan masa pendudukan militer Jepang. Tindakan-tindakan itu lebih menunjukan adanya dinamika dalam pelaksanaan fungsinya di samping melihat dari sisi organisasinya. Oleh karena itu penerapan fungsi kepolisian menjadi tema khusus dalam penyajian buku ini,Secara historis pemahaman fungsi pemolisian pada masa kerajaan-kerajaan di wilayah Nusantara ini seiring dengan historisitas proses mengindonesia. Sebelum menjadi Indonesia, di kawasan Nusantara terlebih dahulu merupakan kerajaan-kerajaan yang dibangun oleh kelompok-kelompok suku-suku bangsa yang wilayahnya kaya akan sumber alam. Kekayaan inilah yang menjadi sumber ketertarikan bangsa-bangsa asing, seperti Portugis, Inggris, Belanda, dan Jepang menjajah negeri ini. Dengan demikian, peninggalan sejarah Indonesia tidak terpisahkan dari sejarahnya sejak jaman kerajaan-kerajaan, penjajahan Belanda dan Jepang, era kemerdekaan hingga kini. Aspek sejarah ini pula yang menjadikan proses mengindonesia bukanlah sesuatu yang natural. Oleh karena itu Indonesia adalah produk sejarah yang kompleks, termasuk sejarah pemolisianny
De Java Oorlog : Rangkuman Kronik Perang Jawa 1825 - 1830
Apa yang menyebabkan Pangeran Diponegoro melawan takhta Mataram hingga memicu perang besar dalam sejarah Jawa sebagai "Perang Jawa 1825-1830"? Apa pula yang menyebabkan beberapa pengikut Diponegoro satu per satu menyerahkan diri kepada pihak asing (VOC)? Apa alasan sang pangeran—pada akhirnya—menyerahkan diri hingga dibuang ke Makassar? Siapakah Pangeran Diponegoro, yang sosoknya dimitoskan sebagai 11 messiah" dari tanah Jawa, dan menginspirasi perang kemerdekaan dalam Masa Revolusi Fisik di kemudian hari?Buku ini merupakan satu dari sekian fragmen tentang tahta Mataram Islam, terutama sejak Perjanjian Giyanti yang memecah Mataram menjadi Kasultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Fragmen inilah yang banyak disorot sejarawan, terutama sepak terjang sang Pangeran sebagai seorang “messiah” tanah Jawa. Kronik Perang Jawa 1825-1830 ini diinisiasi oleh Pangeran Diponegoro sebagai misi jihad melawan tirani asing yang menginjak kehormatan agama dan kedaulatan negara, terutama sejak intervensi mereka terhadap suksesi takhta Mataram.Inilah kronik Perang Jawa—perang yang mengubah sejarah tahta Mataram, bahkan Nusantara. Sebab VOC dihantam dua kampanye militer sekaligus, terutama di tanah Sumatera: Perang Aceh dan Perang Paderi. Dan sejak saat itu, kuku kekuasaan VOC semakin mencengkeram di bumi Nusantara. Buku ini tidak hanya membahas data-data relevan terkait kampanye militer sang Pangeran yang terbuang ini. Penulis mengisahkan dengan epik kronik perang yang dimulai dari intervensi VOC di takhta Mataram saat sang Pangeran masih belia, hingga ia mundur dalam kontestasi suksesi takhta guna menghimpun kekuatan rakyat untuk melawan tirani asing
Pasang Surut Kerajaan - kerajaan di Pulau Jawa Zaman Klasik : Menyelami Sepak Terjang, Kemelut, dan Pelbagai Intrik dalam Takhta Kekuasaan Para Raja di Pulau Jawa
Banyak peristiwa sejarah yang masih diliputi tabir misteri—yang barangkali memang sengaja ditutup-tutupi, atau terluput dari pengamatan para sejarawan. Beberapa sumber menceritakan kisah-kisah heroik yang kini menjadi landasan kepercayaan masyarakat terhadap sosok-sosok yang pernah hidup pada masa lampau, akan tetapi dari sosok-sosok yang sama, bisa pula kita mendengar kisah “gelap” mencengangkan yang membuat kita mulai ragu, adakah hal yang benar-benar putih atau hitam di dunia ini? Ataukah semuanya justru serba abu-abu?Buku ini akan mengupas secara lengkap dan kronologis kisah-kisah para raja yang pernah berkuasa di Pulau Jawa kuno, bagaimana kekuasaan mereka terbentuk, intrik apa saja yang menemaninya, serta bagaimana akhirnya kekuasaan mereka runtuh. Namun lebih dari itu, buku ini akan menunjukkan bahwa tidak selamanya seorang raja “mampu” bersikap bijaksana dan sempurna sebagaimana yang digambarkan dalam buku-buku dongeng. Bagaimanapun raja adalah seorang manusia biasa yang tentunya tak lepas dari cela. Dari buku ini, pembaca akan mempelajari baik-buruk raja-raja Jawa yang pernah berkuasa pada masa silam
Laki-Laki Memang Tidak Menangis, Tapi Hatinya Berdarak, Dik
Dan kamu tahu, Dik, yang paling menyesakkan dan membuat hati laki-laki berdarah-darah adalah kenanga
Muslimah yang Diperdebatkan
"Mengapa perempuan selalu salah? Mengapa ia tak boleh bicara? Mengapa perempuan harus menjadi pihak yang paling ikhlas, paling sabar, dan paling tak boleh melawan?"Kalimat itu membangunkan kita yang terlalu lama enggan membicarakan feminisme. Kalis mardiasih, seorang perempuan yang begitu berani menyuarakan hak-hak perempuan di media daring. Tulisannya tajam dan terbuka. Seolah tak ada rasa takut bahwa tulisannya akan menimbulkan kontroversi, terutama di kalangan laki-laki.Awalnya, saya kira buku ini akan berbicara tentang perempuan muslimah saja dan aneka ragam perbedaannya. Tapi, ternyata lebih dari itu, Kalis yang merupakan aktivis kesetaraan gender ini mengulik isu-isu perempuan muslimah masa kini yang mulai menggelisahkan.Di awal bab, ada esai-esai tentang "hijab" yang sekarang banyak digaungkan, dan menjadi semacam fenomena yang lumrah kalangan artis. Pada bagian ini, ada pula sindiran untuk sistem kapitalis yang, sayangnya, menggunakan hijab atau label agama sebagai "bahan" untuk mengambil keuntungan besar.Hijab syar'i ini menjadi faktor kegelisahan mbah-mbah zaman dahulu yang pakai konde, ibu-ibu, mbak-mbak, santri-santri, juga saya pribadi yang berjilbab ala kadarnya, dan kadang merasa tidak nyaman karena hijab dijadikan sebagai bahan pembenaran untuk ideologi tertentu yang dianggap paling benar. Padahal sejak dahulu, jilbab sudah ada tanpa perlu embel-embel iklan, embel-embel syar'i, apalagi penentu bahwa yang tidak memakai jilbab atau yang tidak menggunakan jilbab ukuran tertentu atau lebar tertentu, tidak (dianggap) muslimah yang kaffah.Fenomena "latah" berhijab itu indah, tapi sayangnya menjadi ironi. Sebab, jilbab kemudian digunakan sebagai penanda satu-satunya kesalehan dan ketaatan seseorang, atau digunakan sebagai alat pengungkung perempuan agar taat sepenuhnya laki-laki tanpa kesalingan atau daya pikir kritis.Pada satu sisi yang lain, Tak jarang kita mendapati kenyataan bahwa ada yang berjilbab ketika tersandung kasus korupsi. Dan sebaliknya, tak kurang kita melihat perempuan tak berhijab, tapi memiliki kepedulian pada kaum marjinal-janda, duafa, dan fakir miskin di daerahnya. Nyatanya, isu tentang perempuan memang tak tunggal dan begitu kompleks. Dalam buku ini, Kalis memotret kisah-kisah perempuan itu. Di antaranya ada Rath dan kawan-kawannya yang harus menjadi pelacur karena human trafficking, kaki Ni Putu Kariani yang dipotong suami karena kekerasan dalam rumah tangga. Tapi, fenomena merasa paling beragama karena berjilbab ini kemudian diiringi dengan kalimat "maaf, sekadar mengingatkan", yang sebenarnya kalimat halus untuk menjudge seseorang yang tidak syar'i dianggap kurang beragama.Salah satu esai yang menarik perhatian saya di buku ini adalah "Surat Terbuka untuk Nikita Mirzani", sayangnya itu ditulis saat Mbak Nikita Mirzani ini memutuskan berjilbab seperti kawan artis lainnya. Mungkin akan berbeda jika ditulis kembali saat ini. Di mana Nikita Mirzani tahu bahwa berjilbab itu tidak sesederhana itu, ada proses panjang untuk dianggap saleh, ada hal lain yang juga harus di perhatikan selain hanya selembar kain di kepalanya, bahkan kebiasaannya berbagi dan kebaikan lainnya pastilah juga merupakan proses indah di mata TuhanYang juga menjadi perhatian Kalis di buku ini adalah RUU PKS yang sudah diperjuangkan, namun sedihnya seperti mulai tenggelam kembali. Ya. Perempuan memiliki hak sepenuhnya atas tubuh dan pemikirannya. Kenapa masih saja dijejali dengan dalil-dalil yang membuat ruang geraknya sempit, dan seolah kehidupannya hanya harus berada di bawah kaki lelaki. Tentu perlu mendiskusikan kembali tentang laknat malaikat pada istri yang menolak (dengan alasan) hubungan suami istri. Apakah perempuan bukan manusia yang boleh memperjuangkan kepedihannya karena diperkosa? Kenapa hanya cara berpakaian perempuan yang dipersalahkan?Kalis, dalam bukunya ini, menjelaskan bahwa perempuan di Indonesia dengan ragam budaya dan isu kompleksnya harus berjuang mempertahankan haknya. Tidak terinjak oleh dalil yang dibawa laki-laki semata, tidak terkungkung oleh selembar kain, tapi jauh melesat dengan pemikiran dan bakat gemilangnya. Kalis memberi dukungan penuh pada perempuan yang seringkalu dihujani dengan perkara halal-haram dibanding dengan pemberian aspirasi dan melihat pengalaman perempuan itu sendiri.Di bagian akhir, Kalis seolah ingin bersuara bahwa ia rindu akan suara kaum laki-laki yang mau menyuarakan hak perempuan. Karena masih sedikit laki-laki yang faham tentang menghargai kesamaan antara laki-laki dan perempuan, ketimbang laki-laki yang menuntut kepatuhan perempuan saja. Bukankah dulu Rasulullah pun begitu memuliakan perempua. Dan di antara istrinya, Sayyidah khotidjah dan Aisyah, tak boleh hanya dilihat hanya sekadar keindahan fisisknya, tapi juga melihat bagaimana perjuangan mereka berdua dalam memperjuangkan Islam bersama dengan Nabi Muhammad. Kemuliaan bukan hanya dilihat dari simbol, tidak melawan, penyerahan diri tanpa batas, dan lainnya. Islam memuliakan perempuan atas haknya sebagai manusia sebagai laki-laki dimuliaka
Kebangkitan dan Kejatuhan Adolf Hitler
Wartawan dan penulis Amerika, William L. Shirer, adalah seorang jurnalis dan koresponden selama enam tahun pada masa Nazi Jerman-dia mendapatkan kursi terdepan pada saat naiknya Hitler ke atas kekuasaan. Karyanya yang paling dikenal, The Rise and Fall of the Third Reich, adalah buku memukau yang mengisahkan pengalaman seorang yang menyaksikan pidato-pidato Hitler yang berapi-api dan hidup di negara yang diubah oleh perang dan kediktatoran.Awalnya, Shirer ditugaskan menulis buku ini untuk pembaca dewasa muda, sebuah alternatf terhadap The Rise and Fall of the Third Reich. Namun, pada akhirnya buku ini tidak menghilangkan kesegaran. Ia mengungkap gambar kemunculan Hitler dari kabut ketidakjelasan, kengerian pembunuhan massal Nazi Jerman, dan paranoia serta kegilaan yang menandai kejatuhan Hitler. Buku ini sangat penting bagi mereka yang tertarik kepada kisah-kisah tak umum dalam sejarah Perang Dunia II
Kolonialisme Gladiator Jawa: Sima Maesa Dan Rampog Macan Di Jawa Abad Ke-19
Sebelum berdirinya kesultanan Yogyakarta tradisi sima maesa dan rampog macan memiliki makna keseimbangan alam semesta
Lumpu
Yes! Akhirnya, Raib, Seli, dan Ali kembali bertualang. Kalian sudah kangen dengan trio ini? Misi mereka adalah menyelamatkan Miss Selena, guru matematika mereka. Tapi, apakah semua berjalan mudah? Siapa yang bersedia membantu mereka? Kali ini, si genius Ali memutuskan meminta bantuan dari sosok yang tidak terduga, karena musuh dari musuh adalah teman. Apakah Raib bisa melupakan masa lalu itu dengan memaafkan Miss Selena? Bagaimana dengan Tazk? Apakah Raib bisa bertemu lagi dengan ayahnya, atau itu masih menjadi misteri? Bagaimana dengan jejak ekspedisi Klan Aldebaran 40.000 tahun lalu? Benda apa saja yang ditinggalkan oleh perjalanan besar tersebut? Pertarungan panjang telah menunggu mereka. Dan lawan mereka adalah Lumpu, petarung yang memiliki teknik unik, yaitu melumpuhkan kekuatan lawan. Itu teknik yang amat menakutkan, karena Lumpu bisa menghabisi teknik bertarung. Jangan-jangan… Siapa di antara Raib, Seli, dan Ali yang akan kehilangan kekuatan di dunia paralel
Komunikasi bisnis
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam dunia bisnis, seorang komunikator yang baik di samping harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik juga harus mampu menggunakan berbagai macam alat atau media komunikasi yang ada untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain secara efektif dan efisien, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis tersebut dapat tercapai