Sketsa Pembelajaran IPS : Menuju Pembelajaran Abad 21

Pendidikan IPS ditujukan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar siswa untuk menjadikannya sebagai warga negara yang demokratis, jujur, dan mampu beradaptasi dengan perubahan. IPS sangat erat kaitannya dengan persiapan anak didik untuk berperan aktif atau berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia (global society). Peranan IPS yang signifikan terlihat dalam mengarahkan dan membimbing anak didik pada nilai-nilai dan perilaku yang demokratis, memahami dirinya dalam konteks kehidupan masa kini, memahami tanggung jawabnya sebagai bagian dari masyarakat global yang interdependen.Sayangnya pembelajaran IPS di berbagai jenjang pendidikan, khususnya jenjang pendidikan menengah (SMP) masih jauh panggang dari api. Tujuan menjadikan warga negara yang baik masih sangat jauh dari jangkauan. Yang tersaji adalah banyaknya peserta didik yang acuh tak acuh, kurang jujur, bahkan telah memiliki bakat sebagai kriminal. Oleh karenanya diperlukan upaya yang serius agar pembelajaran IPS dapat berdayaguna menjadikan peserta didik sebagai warga masyarakat dan warga negara yang baik. Penciptaan kelas-kelas pembelajaran IPS yang menyenangkan, aktif, dan inovatif dengan demikian menjadi penting. Oleh karenaya mendesain pembelajaran dan menggunakan media pembelajaran IPS yang menyenangkan dan up to date menjadi kebutuhan mendesak. Melalui buku ini diharapkan pembaca dapat memperoleh insight bagaimanakah mendesain pembelajaran IPS yang menyenangkan, Selamat membaca

Perempuan Di Titik Nol

Karya sastra menggambarkan kenyataan dalam kehidupan bermasyarakat. Gender merupakan kenyataan yang ada dalam masyarakat, tidak dapat dipungkiri ternyata dalam kehidupan bermasyarakat terdapat ketidakadilan-ketidakadilan yang menitikberatkan pada kaum perempuan. Jadi genderpun terdapat dalam karya sastra yang notabene adalah bagian dari sosial budaya masyarakat. Salah satu karya sastra adalah novel. Wolf (dalam Tarigan, 1984:118) mengatakan novel merupakan sebuah gambaran kehidupan yang direnungkan dan dilukiskan dalam bentuk tertentu seperti pengaruh, ikatan, kehancuran dan gerak gerik kehidupan manusia. Berdasarkan latar belakang di atas masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: " Bagaimanakah Persepektif gender khususnya manifestasi ketidakadilan gender dalam Novel "Perempuan di Titik Nol" karya Nawal El Sadawi?". Untuk memecahkan permasalahan tersebut digunakan analisis gender khususnya manifestasi ketidakadilan. Analisis ini dilakukan setelah dicapai makna intrinsik yang membangunnya yaitu dengan analisis struktural. Adapun pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancangan dan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Novel PDTN yang didapat kutipan dalam paragraf, kalimat dan dialog para tokoh

Demokrasi digital: Manusia, teknologi, dan kontestasi

REVOLUSI TEKNOLOGI terkesan tidak segarang revolusi-revolusi fisik yang keras sebagaimana pernah menghentak sejarah. Padahal tidak demikian, kini mengingat wajah sejarah kini dan ke depan, banyak ditentukan oleh disrupsi teknologi. Buku ini mengajak pembaca menyimak perkembangan teknologi informasi yang bekerja secara algoritmik, mengapa ia begitu berpengaruh pada perubahan perilaku manusia, termasuk ketika berdemokrasi. Ranah demokrasi digital begitu luas, tidak sebatas ragam isu politik seperti runtuhnya batas-batas privacy, dilema pengutaraan pendapat, populisme politik dan pelejitan tokoh, partisipasi khalayak dalam pemilu, hadirnya partai politik digital, digitalisasi protes, timbulnya pasca-kebenaran dan penajaman politik identitas, ancaman dehumanisasi, timbulnya polarisasi dan konflik yang dipicu penggunaan medsos, hingga menanjaknya citarasa otoriterisme dalam politik, tetapi juga merambah konteks demokrasi ekonomi, pendidikan, lingkungan hidup dan seterusnya. Semua itu tanpa meninggalkan fenomena utamanya, berjangkitnya negara Orwellian dan kapitalisme pengintaian. Ia berurusan dengan manusia, teknologi dan kontestasinya yang terbentuk dari pola komunikasi bermediasi mesin yang terkelola secara algoritmik di jagat digital

Metode Penelitian & Pengembangan: research and development

Secara umum fungsi penelitian adalah untuk memahami (to know), membantu pelaksanaan kerja agar lebih efektif dan efisien (to do) dan untuk memilih (to choose). Penelitian untuk pengembangan ilmu dapat menggunakan metode kuantitatif, kualitatif dan kombinasi (mixed methods), penelitian untuk memilih dapat menggunakan penelitian evaluasi atau evaluasi program dan penelitian yang dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan kerja dapat menggunakan metode penelitian tindakan (action research) dan Penelitian dan Pengembangan (Research and Development).Metode Penelitian dan Pengembangan merupakan penelitian yang terkait dengan produk. Produk itu bisa berupa alat (Mobil, Pesawat terbang, Handphone, Alat Pengangkat, Mesin Perkakas, Alat- alat Kedokteran dan lain-lain), obat-obatan, makanan, kebijakan, program pembangunan, sistem kerja, buku ajar, media pembelajaran, kurikulum, model pembelajaran, model evaluasi, model kepemim- pinan, model manajemen, model uji kompetensi dan lain-lai

Studi Kewarganegaraan: konsep, teori, dan kerangka psiko-pedagogik

Di dunia internasional citizenship studies atau studi kewarga- negaraan sekalipun belum melembaga namun sejak tahun 1990- an telah memantapkan dirinya secara de facto dalam disiplin ilmu- ilmu sosial dan humaniora. Studi ini muncul guna merespons berbagai persoalan kehidupan kewarganegaraan era baru yang didefinisikan sebagai 'postmodernisasi dan 'globalisasi beserta manifestasi konkretnya seperti rekonfigurasi kelas, munculnya rezim pemerintahan internasional baru, rasionalisasi baru ikatan pemerintah, rezim baru akumulasi berbagai bentuk modal, serta gerakan sosial baru dan perjuangan mereka untuk pengakuan dan redistribusi. Sebagai bidang baru, studi kewarganegaraan juga mengambil fokus kondisi-kondisi yang memungkinkan klaim-klaim baru atas hak-hak kewarganegaraan yang dimensinya semakin luas

Metode Penelitian Sumber Daya Manusia : Kuantitatif, Kualitatif, dan Studi Kasus

Buku ini berisi tentang :BAB I MANAJEMEN SUMBAR DAYA MANUSIABAB II KONSEP DASAR METODE PENELITIAN SUMBER DAYA MANUSIABAB III METODE PENELITIAN SURVEIBAB IV KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESISBAB V METODE PENELITIAN EKSPERIMENBAB VI POPULASI DAN SAMPELBAB VII PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIANBAB VIII TEKNIK PENGUMPULAN DATABAB IX TEKNIK ANALISIS DATABAB X CONTOH ANALISIS DATA KUANTITATIFBAB XI JUDUL DAN PROPOSAL LAPORAN KUANTITATIFBAB XII PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN KUANTITATIFBAB XIII MASALAH, FOKUS, DAN TEORI DALAM PENELITIAN KUALITATIFBAB XIV POPULASI DAN SAMPLE DALAM PENELITIAN KUALITATIFBAB XV INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIFBAB XVI ANALISIS DATA-DATA KUALITATIFBAB XVII VALIDASI DAN RELIABILITAS PENELITIAN KUALITATIFBAB XIX PENYUSUNAN DAN CONTOH LAPORAN PENELITIAN KUALITATIFBAB XX STUDI KASU

Kerangka Acuan Standar Kompetensi: geografi nasional

Di Indonesia, mata pelajaran geografi tidak sepenuhnya diajarkan di sekolah. Mata pelajaran geografi yang secara eksplisit disebutkan pada struktur kurikulum hanya ada di Sekolah Menengah Atas (SMA) sedangkan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) terintegrasi pada mata pelajaran IPS dan atau Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Baik sebagai mata pelajaran mandiri maupun terintegrasi dengan IPS, materi esensial geografi cenderung bersifat sistematis yaitu berorientasi pada kajian terhadap objek material geografi (geosfer). Seiring dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan ilmu serta teknologi di bidang geografi, materi esensial geografi tidak sekedar mengkaji secara sistematis tetapi juga dibutuhkan geografi terintegrasi. Buku Kerangka Acuan Standar Kompetensi Geografi Nasional mengubah orientasi materi esensial. Semula hanya berorientasi pada kajian geosfer yang cenderung terpisah-pisah (parsial), diarahkan pada kajian geografi yang terintegrasi dengan cara menajamkan pada pendekatan geografi yaitu pendekatan keruangan, ekologikal, dan kompeks kewilayahan. Dengan cara ini, diharapkan peserta didik di Indonesia mendapat pemahaman yang baik tentang geografi, dapat meningkatkan geoliterasi, dan tentu saja dapat membangun pondasi kearah keahlian profesi bidang geografi. Akhirnya, dengan lahirnya buku ini diharapkan semua pihak yang ingin mengembangkan diri pada bidang geografi dan atau bidang pendidikan geografi dapat memanfaatkannya sebagai bahan pemantik diskusi. Lebih jauh dari itu, diharapkan memberikan inspirasi bagi anak bangsa pengawal NKRI tercinta. ka Acuan Standar Kompetensi Geografi Nasiona

Islam, Pancasila, dan Geliat Demokrasi di Indonesia

ERA REFORMASI di Indonesia yang telah berjalan lebih dari dua dekade sejak 1948, telah menggambarkan dinamika kontestasi politik populis hingar-bingar di tengah demokrasi yang menggeliat. Buku ini memuat ragam tulisan yang memotret dinamika kepolitikan umat Islam, yang bergumul di antara kekuatan-kekuatan politik yang saling bersaing dan bersanding; dipenuhi ragam kepuasan, pun kekecewaan. Partai-partai politik yang bergulat di legislatif dan pemerintahan, seringkali tidak sejalan dengan arus pendapat aneka kelompok kepentingan. Hadirnya kelompok-kelompok penekan yang vokal di ranah yang penuh jargon dan simbol, menambah ramainya kepolitikan tanah air. Di tengah kondisi demikian, muncul kembali isu kontraproduktif dan ahistoris Islam versus Pancasila. Wajah kepolitikan Indonesia pun tak luput dari resultan kontestasi populis, menguatnya politik identitas, hingga tajamnya polarisasi di jagat digital. Demokrasi akan terus menggeliat, disesaki ragam isu kontestatif. Itu semua, akan terus menjadi bahan pengamatan, bagaimana demokrasi menggeliat di negara berpenduduk Muslim terbesar