KESMAS
Not a member yet
1003 research outputs found
Sort by
Gambaran Perilaku Masyarakat Terhadap Pencegahan Covid-19 di Kelurahan Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infektif dimana Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) menjadi penyebabnya. Perilaku adalah respon atau feedback setiap orang atau individu pada stimulus/rangsangan luar dan dari dalam diri. Pada saat melakukan pencegahan COVID-19, setiap orang mempunyai perilaku yang berbeda-beda. Cara-cara pencegahan COVID-19 diwujudkan dengan memberlakukan protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan dengan pembersih tangan di bawah air mengalir atau memakai hand sanitizer, memperhatikan jarak dengan orang lain minimal 2 meter, hindari kontak tangan dengan mata, mulut, dan hidung dengan tangan yang tidak bersih, mengaplikasikan etika saat batuk, menggunakan disinfektan untuk membersihkan permukaan benda-benda yang ada di sekitar, konsumsi makanan dengan gizi seimbang, serta beraktifitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran perilaku masyarakat terhadap pencegahan COVID-19 di Kelurahan Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud selama bulan Oktober- November 2021 dengan responden berjumlah 91 orang. Hasil dari penelitian ini antara lain pengetahuan masyarakat terhadap pencegahan COVID-19 berkategori baik sebesar 85,7%, sikap masyarakat terhadap pencegahan COVID-19 sebesar 89,0% dan tindakan pencegahan COVID-19 dari masyarakat sebesar 82,4% dalam kategori baik. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini yaitu perilaku masyarakat terhadap pencegahan COVID-19 di Kelurahan Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud dalam katgeori baik. Kata Kunci: Coronavirus, Perilaku, Masyarakat ABSTRACTCoronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infective disease in which Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) is the cause. Behavior is a person's response or feedback to external and internal stimuli. When it comes to preventing COVID-19, everyone has a different behavior. Ways to prevent COVID-19 are realized by implementing health protocols, namely wearing masks, washing hands with hand sanitizer under running water or using hand sanitizers, paying attention to a distance of at least 2 meters from other people, avoiding hand contact with eyes, mouth and nose with unclean hands, apply etiquette when coughing, use disinfectants to clean the surfaces of objects around them, eat balanced nutrition, and do physical activities. This study aims to obtain an overview of community behavior towards COVID-19 prevention in Melonguane Village, Talaud Islands Regency. This research was conducted in Melonguane Village, Talaud Islands Regency during October-November 2021 with 91 respondents. The results of this study include public knowledge of the prevention of COVID-19 in the good category of 85.7%, the attitude of the community towards the prevention of COVID-19 by 89.0% and the prevention of COVID-19 from the community by 82.4% in the good category. So the conclusion of this study is that the behavior of the community towards the prevention of COVID-19 in Melonguane Village, Talaud Islands Regency is in a good category. Keywords: Coronavirus, Behavior, Societ
Hubungan Riwayat Pemberian ASI Ekslusif dengan Status Gizi pada Anak Usia 12-59 Bulan di Puskesmas Modoinding Kabupaten Minahasa Selatan
Perhatian orang tua diperlukan untuk status gizi pada usia 2-5 tahun (golden age). Nutrisi bayi dikonsumsi selama pertumbuhan dan perkembangan tetapi kekurangan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Perkembangan otak terjadi dengan cepat dari usia 30 minggu hingga 18 bulan. Status gizi anak di bawah 5 tahun dapat dikategorikan baik atau buruk dengan membandingkan usianya dengan berat badan menurut pedoman World Health Organization (WHO). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran riwayat pemberian ASI Esklusif, gambaran status gizi pad anak usia 12-59 buln, hubungan riwyat pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi. Penelitian ini menggunakan Cross Sectional Study dengan sampel sebanyak 100 dari 1015 anak usia 12-59 bulan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan, microtoise dan kuesioner tentang riwayat pemberian ASI. Dari 100 sampel, didapat 30 sampel yang mendapatkan ASI secara eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara riwayat pemberian ASI ekslusif dengan status gizi BB/U p=0,819, status gizi TB/U p=0,208, status gizi BB/TB p=0,852 (nilai p<0,005). Maka kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara riwayat pemberian ASI ekslusif dengan stats gizi BB/U, TB/U, dan BB/TB. Kata Kunci: Riwayat ASI Eksklusif, Status Gizi, Anak ABSTRACTParental attention is needed for nutritional status at the age of 2-5 years (Golden Age). Baby nutrients are consumed during growth and development but deficiency can because permanent damage. Brain development occurs rapidly from 30 weeks to 18 months of age. The nutritional status of children of 5 years can be categorized as good or bad by comparing their age with body weight according to World Health Organization (WHO) guidelines. The research was conducted with a Cross Sectional study with a sample of 100 children from 1015 children 12-59 months of age. The tool used in this research is a questionnaire about breast milk, scales, and microtoise. From 100 samples, 42 children got exclusively breast milk. The result showed that there was no relationship between history of exclusive breastfeeding and nutriotional status of BB/U p=0,470, nutritional status TB/U p=0,101, dan nutritional status BB/TB p=0,289 (nilai p>0,005). The conclusion is there is no relationship between history of breastfeeding and nutriotional status of BB/U, TB/U, and BB/TB. Keyword: History of Exclusive Breastfeeding, Nutritional Status, Childre
Gambaran Pengetahuan Dan Tindakan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Peserta Didik Sd Gmim 140 Pineleng Kabupaten Minahasa
Kesehatan gigi serta mulut ialah hal yang penting dikarenakan gigi dan gusi yang rusak atau tidak di rawat mengakibatkan rasa nyeri, masalah mengunyah serta bisa mengganggu kesehatan tubuh lainnya. Faktor yang berkaitan dengan kesehatan gigi serta mulut seperti pengetahuan dan tindakan. Tujuan penelitian ini yaitu akan mengetahui gambaran pengetahuan dan tindakan tentang kesehatan gigi dan mulut pada peserta didik SD GMIM 140 Pineleng Kabupaten Minahasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua peserta didik berumur 10-12 tahun, berjenis kelamin laki-laksi ada 32 orang dan perempuan 27 orang, kelas IV ada 21 orang, kelas V ada 17 orang dan kelas VI sebanyak 21 orang. Dalam penelitian ini diperoleh sebanyak 72.9% mempunyai pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut yang baik serta sebanyak 27.1% memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi serta mulut yang buruk. Bukan hanya itu tindakan perawatan kesehatan gigi dan mulut peserta didik SD GMIM 140 Pineleng peroleh sebanyak 27.1% mempunyai tindakan yang baik, 57.6% memiliki tindakan yang cukup baik serta 15.3% mempunyai tindakan yang buruk. Kata kunci: Pengetahuan, Tindakan ABSTRACTDental and oral health is very important because demaged and untreated teeth and gums will cause pain, mastication disorders and can interfere with other body health. Factors related to dental and oral health such as knowledge and actions. The purpose of this study was to determine the description of knowledge and actions about dental and oral health in students of SD GMIM 140 Pineleng. The results of this study indicate that all students aged 10-12 years, male sex as many as 32 people and 27 women. Class IV as many as 21 people, class V as many as 17 people and class VI as many as 21 people. In this study, 72.2% had knowledge of good oral health and 27.1% had knowledge of poor oral and dental oral health care actions of SD GMIM 140 Pineleng Elementary School Students Minahasa Regency obtained 27.1% have good actions, 57.6% have fairly good action and 15.3% have bad actions. Keywords: Knowledge, Actio
Analisis Layanan Kesehatan Puskesmas Wenang Kota Manado Pada Masa Pandemi Covid-19
Puskesmas yang merupakan penyelenggara pelayanan tingkat pertama harus menyesuaikan dengan keadaan sekarang karena Covid-19. Puskesmas sangat berperan penting dalam melaksanakan tindakan dini secara teratur dan terarah dalam memutus mata rantai penularan virus ini. Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana layanan kesehatan Puskesmas Wenang Manado pada masa Pandemi Covid-19. Hasil penelitian yang sudah diperoleh bahwa sistem alur pelayanan Puskesmas sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), perubahan alur pelayanan juga terjadi di Puskesmas Wenang yaitu harus melewati proses Skrining dan saat ini Puskesmas hanya menggunakan 2 poli pemeriksaan, yaitu poli sehat dan poli sakit, tempat duduk memiliki jarak, dan penggunaan APD sudah sesuai denga tata cara penggunaanya. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terjadinya banyak perubahan layanan di Puskesmas Wenang Manado diantaranya terjadinya perubahan alur, tempat pemeriksaan hanya menggunakan 2 poli, pasien yang datang harus di skrining terlebih dahulu, dan tempat duduk memiliki jarak. Saran untuk Puskesmas Wenang kiranya dapat mempertahankan pelayanan yang ada meskipun saat ini banyak kendala yang dihadapi serta dapat mengembangkan pelayanan Puskesmas yang belum terealisasi agar supaya kedepannya pelayanan yang ada di Puskesmas Wenang akan lebih baik lagi meskipun di masa Pandemi Covid-19.   Kata Kunci : Layanan Kesehatan, pandemi Covid-19, Puskesmas Wenang.  ABSTRACTPublic health center is the first level service provider that must adjust to the current situation due to Covid-19. The health center plays an important role in carrying out regular and targeted early action in breaking the chain of transmission of this virus. Covid-19 is a disease caused by the corona virus. This study aims to analyze how the health services of the Manado Wenang Health Center during the Covid-19 Pandemic. The results of the research that have been obtained are that the Puskesmas service flow system is in accordance with the Standard Operating Procedure (SOP), Changes in service flow also occurred at the Wenang Health Center, which had to go through the screening process and currently the Puskesmas only uses 2 examination polyclinics, namely healthy polyclinics and unhealthy polyclinics, the seat has a distance, and the use of personal protective equipment (APD/Alat pelindung diri) is in accordance with the procedures for its use. The conclusion of this study is that there have been many service changes at the Wenang Manado Health Center including changes in the flow, the inspection site only use 2 polyclinics, Patients who come in must be screened first. Suggestions for Wenang Health Center would be to maintain the current service although currently there are many obstacles faced, and also can develop Puskesmas services that have not been implemented so that in the future the services at Wenang Health Center will be even better even during the Covid-19 Pandemic. Keyword: Health Services, Covid-19 pandemic, Wenang Health Center (Puskesmas Wenang)Â
Hubungan Antara Umur Dan Tingkat Pendidikan Dengan Perilaku Pencegahan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Pada Masyarakat Kelurahan Talete 1 Kota Tomohon
Kelurahan Talete 1 merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Tomohon tengah dengan angka kasus COVID-19 yang tergolong lebih dari kelurahan lain di kecamatan Tomohon tengah. Dalam situasi pandemik ini masyarakat masih tetap menjalankan kegiatan baik didalam dan diluar rumah. Pemerintah membuat beberapa peraturan dalam situasi pandemi COVID-19 agar masyarakat masih tetap bisa beraktivitas tanpa meningkatkan angka kasus penularan COVID-19 dengan melakukan perilaku mitigasi COVID-19 kepada seluruh kalangan umur dan tingkat pendidikan pada seluruh masyarakat, sehingga dihrapakan masyarkat bisa melakukan perilaku mitigasi COVID-19 dengan maskimal. Penelitian ini adalah penelitian korelasi analitik dengan desain Cross Sectional (Studi Potong Lintang) yang dilaksanakan pada bulan Februari sampai September 2021 pada masyarakat kelurahan Talete 1 Kota Tomohon dengan instrumen pengambilan data menggunakan kuesioner. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dari hasil penentuan sample lemeshow, analisis bivariat menggunakan uji korelasi spearmen rank dengan tingkat kepercayaan 95%. Terdapat 80 responden dalam penelitian ini Analisis Bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan antara umur terhadap perilaku mitigasi COVID-19 (nilai p = 0,661 atau lebih dari α 0,05) dan menunjukan adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku mitigasi COVID-19 (nilai rhitung 0,509 serta p adalah 0,000). Kata kunci: Perilaku Pencegahan COVID-19, Umur, Tingkat Pendidikan. ABSTRACTTalete 1 Village is one of many villages in the central district of Tomohon City with a high number of COVID-19 cases compared to other villages within the district. In this pandemic, citizens are still running daily activities whether it's inside or outside their house. The government made a number of rules and regulations in regards to the COVID-19 in order for the citizens to be able to run daily activities without risking spreading of COVID-19 with enacting COVID-19 prevention behavior towards all ages and education level of citizens, in hopes that all citizens can start doing the COVID-19 prevention behavior with maximum effort. The research is a research concerning correlation analytics and Cross Sectional design which is implemented in February until September of 2021 on citizens of Talete 1 Village in Tomohon City using a data retrieval instrument which is a questionnaire. The sample retrieval method using Purposive Sampling from the results that determines Lemeshow sample, the Bivariate analysis uses Spearman Rank correlation test with level of confidence reaching 95%. There have been 80 responders in this research. The Bivariate analysis shows that there is no relation between age with COVID-19 prevention behavior (p value = 0,661 or more than α 0,05) and shows a relation between education level with COVID-19 prevention behavior (calculated value 0,509 as well as p value is 0,000). Keywords: COVID-19 Prevention Behavior, Age, Education Level
Analisis Kandungan Timbal (Pb) pada Ikan yang Dijual di Pinggir Jalan Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon Tahun 2021
Makanan yang dijual dipinggiran jalan beresiko terpapar oleh asap kendaraan bermotor yang mangandung timbal (Pb). Rumah makan ikan bakar di Kecamatan Tomohon Utara berada di pinggir jalan raya Tomohon-Manado yang padat kendaraan bermotor. Kontaminasi pada ikan bakar dapat terjadi melalui akumulasi timbal pada ikan di perairan sampai proses pembakaran ikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan timbal (Pb) pada ikan mentah dan ikan bakar. Jenis penelitian ini yaitu survey deskriptif dengan pemeriksaan di Laboratorium BKIPM Manado. Penetapan kadar timbal pada mentah dan ikan bakar menggunakan metode Spektrofotometer..Serapan Atom dengan graphite furnance. Hasil pemeriksaan yaitu terdapat 1 penjual yang menjual ikan dengan kandungan timbal telah melebihi batas cemaran timbal pada pangan menurut Peraturan BPOM No. 5 Tahun 2018.  Kata Kunci: Ikan, Timbal ABSTRACTFood sold on the roadside is at risk of being exposed to motor vehicle fumes that contain lead (Pb). This grilled fish restaurant in North Tomohon District is located on the edge of the Tomohon-Manado highway which is busy with motorized vehicles. Pollution of grilled fish can occur through the accumulation of lead in fish in the waters to the process of burning fish. This study plans to decide the substance of lead (Pb) in raw fish and grilled fish. This research is a type of descriptive survey research with inspections at the Laboratory of BKIPM Manado. Determination of lead content in raw fish and grilled fish was carried out using the Atomic Absorption Spectrophotometer method with a graphite furnace. The aftereffect of the review showed that there was 1 seller who sold fish with lead content exceeding the lead contamination threshold in food according to BPOM Regulation No. 5 of 2018. Keywords: Fish, Lead Â
Karakteristik Penderita Coronavirus Disease 2019 di Kota Kotamobagu
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita Covid-19 di Kota Kotamobagu dengan rancangan penelitian cross sectional study. Populasi sekaligus sampel pada penelitian ini yaitu 321 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu. Variabel yang dianalisis adalah umur, jenis kelamin, wilayah tempat tinggal dan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Analisis data dilakukan secara deskriptif menurut skala pengukuran dan distibusi kasus diuraikan menurut orang, tempat dan waktu. Hasil analisis menunjukkan mean usia penderita sekitar 36 tahun (SD 14) dengan proporsi perempuan sedikit lebih banyak (56% vs 44%). Berdasarkan lokasi geografi, kasus terbanyak ditemui di Kotamobagu Barat (141), diikuti Kotamobagu Timur (81) dan Kotamobagu Selatan (64). Total meninggal 13 kasus. Terdapat trend peningkatan kasus dari bulan ke bulan dengan lonjakan tertinggi terjadi antara bulan November (45) dan Desember 2020 (125). Kata Kunci: Karakteristik, Covid-19 ABSTRACTCoronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). This study aims to determine the characteristics of Covid-19 sufferers in Kotamobagu City using a cross-sectional study design. The population as well as the sample in this study were 321 positive confirmed cases of Covid-19 at the Kotamobagu City Health Office. The variables analyzed were age, gender, area of residence and confirmed cases of Covid-19. Data analysis was carried out descriptively according to the measurement scale and the distribution of cases was described according to person, place and time. The results of the analysis showed that the mean age of the patients was around 36 years (SD 14) with a slightly higher proportion of women (56% vs 44%). Based on geographic location, the most cases were found in West Kotamobagu (141), followed by East Kotamobagu (81) and South Kotamobagu (64). A total of 13 cases died. There is a trend of increasing cases from month to month with the highest spike occurring between November (45) and December 2020 (125). Keywords: Characteristics, Covid-1
Gambaran Tingkat Kelelahan Kerja Gilir Pagi dan Sore pada Pekerja di PT. Cahaya Abadi Lestari Proyek Pembangunan Jalan dan Jembatan Manado Ringroad 3
Pembangunan infrastruktur konstruksi jalan yang merupakan tempat kerja yang cukup berisiko pada keselamatan dan kesehatan pekerja menjadi salah satu penyebab pekerja mengalami kelelahan kerja yang berdampak pada kesehatan mereka. Hal tersebut terjadi karena jam kerja serta beban kerja yang dialami oleh setiap pekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kelelahan kerja pada pekerja gilir pagi dan sore pada pekerja di PT. Cahaya Abadi Lestari Proyek Pembangunan Jalan dan Jembatan Manado Ringroad 3 dengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Sampel dari penelitian ini berjumlah 82 orang yang merupakan total populasi pekerja. Pengolahan data yang dilakukan yakni analisis univariat untuk mendeksripsikan frekuensi distribusi kelelahan kerja pada pekerja. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa ada sebanyak 9 orang mengalami kelelahan kerja rendah, 29 orang mengalami kelelahan kerja sedang, dan 3 orang mengalami kelelahan kerja tinggi pada gilir pagi. Sedangkan untuk gilir sore, didapati bahwa ada sebanyak 12 orang yang mengalami kelelahan kerja rendah, 22 orang mengalami kelelahan kerja sedang, dan 7 lainnya mengalami kelelahan kerja yang dikategorikan tinggi.  Kata Kunci: Kelelahan kerja, gilir pagi, gilir sore.  ABSTRACTThe development of road construction infrastructure which is a workplace that poses a risk to the safety and health of workers become a factor of work exhaustion that is experienced by the workers and has an impact on health aspects. It happens because due to the operational hours and workload experienced by each worker. The purpose of this study was to describe the work exhaustion for the morning shift as well as the night shift workers at PT. Cahaya Abadi Lestari Proyek Pembangunan Jalan dan Jembatan Manado Ringroad 3 with descriptive quantitative methods. The sample of this study amounted to 82 people which are the total population. Data processing carried out is a univariate analysis to describe the frequency distribution of work exhaustion on workers. The results of this study showed that as many as 9 people were experiencing low work exhaustion, 29 people experiencing moderate work exhaustion, and 3 people experiencing high work exhaustion in the morning shift. As for the afternoon shift, it was found that 12 people experienced low work exhaustion, 22 people experienced moderate work exhaustion, and 7 others experienced high work exhaustion. Keywords: Work Exhaustion, Morning Shift, Night Shif
Hubungan antara Stres Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja di PT. Delta Pasific Indotuna Bitung
Hal yang sangat menghambat jalannya suatu pekerjaan diantaranya stres kerja dan kelelahan kerja karena sangat memberikan dampak negatif terhadap pekerjaan tersebut. Dalam suatu perusahaan atau tempat kerja, jalannya suatu pekerjaan akan terhambat apabila seseorang yang mengerjakan mengalami stres kerja. Tentunya hal tersebut akan menurunkan efisiensi pekerjaan, mengahmbat proses produksi menjadi tidak maksimal. Yang dimaksud dengan kelelahan kerja yaitu keadaan dimana menurunnya kekuatan, ketahanan, dan efisiensi kerja (Suma’mur, 2014). Ketika tubuh mulai merasa lemah, tubuh akan merasakan kelelahan agar meminimalisir kerusakan yang lebih parah. Dalam bekerja, yang menjadi sumber-sumber kelelahan yaitu kelelahan visual (pada indera penglihatan), kelelahan fisik secara umum, kelelahan akibat monotonnya kondisi dan situasi lingkungan, serta kelelahan syaraf. Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti terhadap pekerja di PT Delta Pasific Indotuna bahwa beberapa pekerja mengalami stres bahkan kelelahan kerja sehingga mempengaruhi produktivitas saat bekerja, sehingga muncullah minat peneliti untuk meneliti tentang bagaimana Hubungan antara Stres Kerja dan Kelelahan Kerja pada Pekerja di PT Delta Pasific Indotuna. Penelitian yang dilakukan ini menerapkan metode survei analitik kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu seluruh totalpopulasi yaitu 55 pekerja. Digunakan uji korelasi pearson untuk analisis karena hasil distribusi data normal. Didapat hasil uji korelasi person yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan nilai signifikan (Sig. 2-tailed) sebesar 0,000 berarti kurang dari nilai p (p< 0,05) sehingga ditarik kesimpulan bahwa terdapat keterkaitan atau hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan kelelahan kerja dengan hubungan sedang. Kata kunci : Stres Kerja, Kelelahan Kerja, Pekerja ABSTRACTThings that really hinder the course of a job include work stress and work fatigue because it has a very negative impact on the job. In a company or workplace, the course of a job will be hampered if someone who is working experiences work stress. Of course, this will reduce work efficiency, hampering the production process to be not optimal. What is meant by work fatigue is a condition where strength, endurance, and work efficiency decrease (Suma'mur, 2014). When the body begins to feel weak, the body will feel fatigue in order to minimize further damage. At work, the sources of fatigue are visual fatigue (in the sense of sight), general physical fatigue, fatigue due to the monotony of environmental conditions and situations, and nervous exhaustion. Based on the results of initial interviews conducted by researchers with workers at PT Delta Pacific Indotuna that some workers experience stress and even work fatigue so that it affects productivity at work, so that researchers are interested in researching how the relationship between work stress and work fatigue in workers at PT Delta Pasific Indotuna. This research was conducted using a quantitative analytical survey method using a cross sectional design. The number of samples in this study is the total population of 55 workers. Pearson correlation test was used for analysis because the results of the data distribution were normal. The results of the person correlation test conducted by the researchers showed a significant value (Sig. 2-tailed) of 0.000 which means less than the p-value (p <0.05) so that it was concluded that there was a significant relationship or relationship between work stress and work fatigue with medium relationship. Keywords: Job Stress, Work Fatigue, Worke
Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Pencegahan Covid – 19 di Desa Tumaluntung Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan
Perilaku merupakan hasil dari pada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Banyak hal yang terjadi yang membawa perubahan sikap dan perilaku bagi masyarakat di tengah situasi darurat Covid-19 ini.. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana perilaku masyarakat terhadap tindakan pencegahan Corona Virus Disease 19 (Covid-19) DI Desa Tumaluntung Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini menggunaan penelitian Deskriptif. Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tentang Perilaku Pencegahan Covid-19. Hasil menunjukkan sebagian besar masyarakat Desa Tumaluntung Kecamatan Tareran memiliki pengetahuan yang baik (92,9%), memiliki sikap yang baik terhadap pencegahan covid – 19 (92,9%) dan memiliki Tindakan yang cukup (82,1%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu masyarakat Desa Tumaluntung memiliki pengetahuan dan sikap yang baik mengenai pencegahan Covid-19 namun masyarakat Desa Tumaluntung memiliki tindakan yang cukup terhadap pencegahan Covid-19. Saran yang dapat diberikan yaitu untuk pemerintah diharapkan dapat lebih memperhatikan masyarakat dalam situasi ini dalam hal menaikkan derajat kesehatan masyarakat lewat setiap tindakan yang dilakukan pemerintah, sehingga masyarakat dapat dengan mudah memahami dan mengerti pelayanan kesehatan untuk menaikkan derajat kesehatan masyarakat.  Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Siswa Sekolah Dasar ABSTRACTBehavior is the result of all kinds of experiences and human interactions with their environment which are manifested in the form of knowledge, attitudes and actions. Many things have happened that have brought about changes in attitudes and behavior for the community in the midst of this Covid-19 emergency situation. The purpose of this research is to find out how the community behaves towards the prevention of Corona Virus Disease 19 (Covid-19) in Tumaluntung Village, Tareran District, South Minahasa Regency. This research uses descriptive research. In this study, the measuring instrument used was a questionnaire on Covid-19 Prevention Behavior. The results show that most of the people in Tumaluntung Village, Tareran District, have good knowledge (92.9%), have a good attitude towards preventing COVID-19 (92.9%) and have sufficient action (82.1%). The conclusion of this research is that the people of Tumaluntung Village have good knowledge and attitudes regarding the prevention of Covid-19, but the people of Tumaluntung Village have sufficient measures to prevent Covid-19. Suggestions that can be given are that the government is expected to pay more attention to the community in this situation in terms of increasing the degree of public health through every action taken by the government, so that people can easily understand and understand health services to raise public health degrees. Keywords : Knowledge, Attitude, Clean and healthy living behavior , Elementary school student