1003 research outputs found

    Gambaran Pola Makan Penduduk Usia 18-30 Tahun Di Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

    Get PDF
    Pola makan yang sehat dan teratur serta konsumsi makanan yang bergizi merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola makan penduduk usia 18-30 tahun di Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado. Desain penelitian yaitu survey deskriptif . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemuda Jemaat GMIM Imanuel Bahu yaituberjumlah 329 orang. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi yang di teliti yaitu total 112 sampel. Pengambilan besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus lameshow. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara yaitu Probability Sampling dengan jenis Simple Random Sampling. Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner FFQ. Hasil Penelitian yaituPola makan penduduk usia 18-30 tahun Kelurahan Bahu, Kecamatan Malalayang, Kota Manado memiliki frekuensi konsumsi dan jenis makanan yang berbeda-beda, dengan kecenderungan konsumsi makanan pokok yaitu nasi; lauk hewani yaitu daging ayam, daging babi, ikan tude dan ikan cakalang; lauk nabati yaitu tahu dan tempe; Sayuran yaitu kangkung, wortel dan kol; buah-buahan yaitu pisang dan papaya; makanan olahan yaitu tinutuan; makanan junk food yaitu mie instant.  Kata Kunci: Pola makan, Kesehatan, Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado ABSTRACTA healthy and regular diet and consumption of nutritious food is one of the important factors in supporting health. The purpose of this study was to describe the eating patterns of the population aged 18-30 years in Bahu Village, Malalayang District, Manado City. The research design is a descriptive survey. The population in this study were all GMIM Imanuel Bahu Youth Congregation, which opened 329 people. The samples taken in this study were part of the population that met the rigorous inclusion criteria, namely a total of 112 samples. The sample size in this study was determined by the lameshow formula. This sampling technique is carried out by means of Probability Sampling with the type of Simple Random Sampling. The measuring instrument in this research is the FFQ questionnaire. The results of the study are that the eating patterns of the population aged 18-30 years in Bahu Village, Malalayang District, Manado City have different consumption frequencies and types of food, with a tendency to consume staple foods, namely rice; animal side dishes, namely chicken, pork, tude fish and skipjack tuna; vegetable side dishes, namely tofu and tempeh; Vegetables are kale, carrots and cabbage; fruits namely bananas and papayas; processed foods, namely tinutuan; junk food, namely instant noodles.  Keywords: Diet, Health, Bahu Village, Malalayang District Manado CityÂ

    Gambaran Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tolitoli

    Get PDF
    Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan bagian dari sistem manajemen yang harus diterapkan perusahaan yang memiliki resiko kerja tinggi termasuk Perusahaan Listrik Negara (PLN). SMK3 dapat mendorong terlaksananya perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang efektif dan efisien terhadap pekerja, mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, serta menjadikan K3 sebagai budaya di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tolitoli. Jenis penelitian ini kualitatif dengan metode wawancara mendalam pada 5 orang informan sebagai data primer, sedangkan data sekunder diperoleh dari pengamatan langsung/observasi di PT. PLN (Persero) UP3 Tolitoli. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan pelaksanaan SMK3 di PT. PLN (Persero) UP3 Tolitoli sudah sesuai dengan elemen K3 yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan tingkat pencapaian penerapannya termasuk dalam kategori penerapan memuaskan, serta kategori minor yang terdapat pada hasil audit internal SMK3 sudah dilakukan upaya perbaikan. Kata kunci: Penerapan SMK3, SMK3, PLN ABSTRACT The Occupational Safety and Health Management Systems (OSHMS) is part of the management system that should be implemented to high-risk companies, including the state electricity company. The OSHMS can promote effective and efficient protection of occupational safety and health (OSH) against workers, prevent work accidents and occupational disease, and make OSH a culture at the workplace. This study aimed to describe the implementation of the Occupational Safety and Health Management System in the PT. PLN (Persero) Customer Service Implementation Unit (UP3) Tolitoli. The type of study is qualitative with in-depth interview methods at 5 informants as the primary data, the secondary data were obtained from direct observation / observation in the PT. PLN (Persero) UP3 Tolitoli. From the results, it can be concluded that the implementation of OSHMS in the PT. PLN (Persero) UP3 Tolitoli is in accordance with the OSH element contained in Government Regulation Number 50 of 2012 concerning the Implementation of the Occupational Safety and Health Management System and implementation achievement level is included in the category of satisfactory implementation, as well as the minor category contained in the results of the internal audit of OSHMS has made improvements. Keywords: Implementation of OSHMS, OSHMS, PL

    Gambaran Perilaku Masyarakat dalam Pencegahan Covid-19 di Desa Kaayuran Bawah Kecamatan Langowan Selatan

    Get PDF
    Perilaku merupakan respon seseorang yang berdasar pada pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku termasuk faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan. Perilaku yang baik dapat menjadi usaha dalam mencegah penularan COVID-19. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit infektif dan penyebabnya adalah Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran perilaku masyarakat dalam pencegahan COVID-19 di Desa Kaayuran Bawah Kecamatan Langowan Selatan. Metode penelitian adalah jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif, sementara untuk pengambilan sampel digunakan consecutive sampling yang mana semua subjek telah memenuhi kriteria. Jumlah responden adalah 90 responden. Data dikumpulkan menggunakan pengolahan data memakai aplikasi SPSS menggunakan analisis univariat. Hasil menunjukan bahwa umumnya masyarakat Desa Kaayuran Bawah memiliki pengetahuan, sikap dan tindakan yang baik dalam mencegah COVID-19. Diharapkan melalui penelitian ini dapat menjadi referensi kepada masyarakat untuk disiplin terhadap protokol kesehatan. Kata Kunci: Perilaku, Pencegahan, COVID-19. ABSTRACTBehavior is a person respons based on knowledge, attitudes and actions. Behavior including as a caused that affect human health in addition to the environment, health services and offspring. Good behavior can be one of the efforts that the community can take to prevent the transmission of COVID-19. Coronavirus Disease 2019 is an infectious disease by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). The purpose is to determine the description of community behavior in preventing COVID-19 in Kaayuran Bawah Village, South Langowan District. The research is a type of quantitative research using descriptive methods, while for sampling in this study using consecutive sampling which is a sampling technique in which all the subjects determined are appropriate and have predetermined criteria. The total respondents were 90 respondents. Collecting data by questionnaire and data processing using SPSS application with univariate analysis. The results obtained in this study indicate that generally the people of Kaayuran Bawah Village have good knowledge, attitudes and actions in preventing COVID-19. It is hope that it can be a reference for the community to continue implementing health protocols in accordance with exixting government policies. Keywords: Behavior, Prevention, COVID-19

    Hubungan Antara Faktor Organisasi dan Sarana Prasarana dengan Pelayanan Kesehatan pada Masa Pandemi Covid-19 di Puskesmas Bailang Kota Manado

    Get PDF
    Pelayanan kesehatan mencakup segala usaha yang dilakukan sendiri atau bekerja sama dengan anggota lain dari sebuah lembaga guna menjaga serta memelihara kesehatan orang dan komunitas. Pada masa pandemi Covid-19, Puskesmas memiliki fungsi sebagai institusi kesehatan tingkat pertama yang bertanggung jawab atas penanganan Covid-19, meliputi kegiatan deteksi, pencegahan, dan pengendalian sesuai dengan misi Puskesmas. Pelayanan kesehatan ditentukan oleh penampilan (performance). Faktor organisasi merupakan alat yang efisien untuk mencapai tujuan dan berkontribusi pada kelancaran pelayanan kesehatan. Sarana prasarana meliputi segala bentuk peralatan, perlengkapan kerja, dan sarana yang mampu memfasilitasi dan mempercepat penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan guna melihat Hubungan antara faktor organisasi dan sarana prasarana dengan pelayanan kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Puskesmas Bailang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional serta dilakukan di Puskesmas Bailang pada bulan Agustus-November 2021. Responden adalah pasien yang berkunjung di Puskesmas Bailang. Purposive Sampling digunakan untuk pengambilan sampel dengan total sampel 198 responden yang telah memenuhi kriteria sampel didapatkan melalui pengisian kuesioner. Analisis univariat dan analisis bivariat dipakai guna menganalisis data yang didapat. Pengolahan data menggunakan uji chi square test. Hasilnya diperoleh terdapat hubungan antara faktor organisasi dan sarana prasarana dengan pelayanan kesehatan pada masa pandemi. p-value bernilai <0,000 sehingga p-value < α. Kata Kunci: Faktor Organisasi, Sarana Prasarana, Pelayanan Kesehatan  ABSTRACTHealth services include all efforts carried out alone or in collaboration with other members of an institution to maintain and maintain the health of people and communities. During the Covid-19 pandemic, the Puskesmas has a function as a first-level health institution responsible for handling Covid-19, including detection, prevention, and control activities in accordance with the Puskesmas mission. Health services are determined by appearance (performance). Organizational factors are an efficient tool to achieve goals and contribute to the smooth running of health services. Infrastructure facilities include all forms of equipment, work equipment, and facilities capable of facilitating and accelerating the delivery of health services. This study aims to see the relationship between organizational factors and infrastructure and health services during the Covid-19 pandemic at Bailang Health Center. This study used a quantitative method with a cross sectional design and was conducted at Bailang Health Center in August-November 2021. Respondents were patients who visited Bailang Health Center. Purposive sampling was used for sampling with a total sample of 198 respondents who had met the sample criteria obtained through filling out a questionnaire. Univariate analysis and bivariate analysis were used to analyze the data obtained. Data processing using the chi square test. The results show that there is a relationship between organizational factors and infrastructure and health services during the pandemic. p-value is < 0.000 so p-value < α. Keywords: Organizational Factors, Infrastructure, Health Service

    Gambaran Perilaku Makan pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

    Get PDF
    Pada masairemaja perubahan perilaku makan dapat terjadi berupa perilaku makan berisiko dan perilaku makan tidak berisiko. Perilaku makan berisiko adalah kebiasaan makan dimana baik secara kualitas maupun kuantitas tidak terpenuhi, sehingga akan berisiko pada gangguan makan. Perilaku makan tidak berisiko dimana kebutuhan gizi terpehuni baik kualitas maupun kuantitas. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran perilaku makan pada mahasisiwi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Penelitian iniimerupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi survei deskriptif, dilaksanakan bulan Februari-September 2021 di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi dengan jumlah sampel sebanyak 134 responden yang diambil melalui teknik sampling jenuh. Instrumen yang digunakan kuesioner EatingiAttitudes Test-26 (EAT-26) untuk mengukur gejala dan sifat mengenai perilaku makan, dalam bentuk google form. Analisis dataiyang digunakan analisis univariat. Hasil penelitianimenunjukkan mahasiswi yang memiliki perilaku makan tidak berisiko sebesar 61,9% dan mahasiswi yang memiliki perilaku makan berisiko sebesar 38,1%. Kata Kunci: Perilaku Makan, Mahasiswi ABSTRACTIn adolescence, changes in eating behavior can occur in the form of risky eating behavior and non-risky eating behavior. Risky eating behavior is eating habits where both quality and quantity are not met, so it will be at risk for eating disorders. Eating behavior is not at risk where nutritional needs are met both in quality and quantity. The purpose of the study was to describe the eating behavior of students from the Faculty of Public Health Sam Ratulangi University. This research is a quantitative study with a descriptive survey study design, carried out in February-September 2021 at the Faculty of Public Health Sam Ratulangi University with a total sample of 134 respondents taken through the sampling jenuh technique. The instrument used was the Eating AttitudesiTest-26 (EAT-26) questionnaire to measure symptoms and traits regarding eating behavior, in the form of a google form. Data analysis used univariate analysis. The results showed that female students who had no-risk eating behavior were 61.9% and female students who had risk-eating behavior were 38.1%. Keywords: Eating Behaviors, Female StudentsÂ

    Penerapan Kebijakan Protokol Kesehatan dalam Upaya Pencegahan Covid-19 di Kelurahan Buyungon Kabupaten Minahasa Selatan

    Get PDF
    Pencegahan Covid-19 dapat dilakukan dengan menerapkan Protokol Kesehatan. Protokol Kesehatan ini  merupakan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah di masa pandemi COVID-19 untuk penanganan penyebaran COVID-19 selain itu Protokol Kesehatan peru diterapkan secara disiplin pada era new normal saat ini agar masyarakat dapat beraktifitas dengan aman, nyaman dan sehat di masa pandemi COVID-19. Protokol Kesehatan yang di tetapkan pemerintah saat ini yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan kebijakan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan COVID-19 pada masyarakat di kelurahan Buyungon Kabupaten Minahasa Selatan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam dimana wawancara di lakukan secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang di ambil dari 5 informan masyarakat Kelurahan Buyungon Kabupaten Minahasa Selatan. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan metode triangulasi. Hasil penelitian berdasarkan hasil wawancara mendalam diperoleh tanggapan masyarakat tentang penerapan kebijakan protokol kesehatan dapat dilihat bahwa masyarakat sebagian besarsudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik namun masih menemui beberapa kendala dan tantangan yang membuat masyarakat belum 100% menerapkan protokol kesehatan 5M yaitu mencuci tangan , memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan protokol kesehatan masyarakat kelurahan Buyungon Kabupaten Minahasa Selatan sudah terlaksana namun belum 100% karena masih menemui kendala dan tantangan pada masyarakat. Saran sebaiknya masyarakat harus selalu menaati protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah agar masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan sehat di tengah pandemi COVID-19. Kata Kunci: Covid-19, masyarakat kelurahan Buyungon, Pencegahan, Protokol Kesehatan ABSTRACTPrevention of Covid-19 can be done by implementing the Health Protocol. This Health Protocol is a policy issued by the government during the COVID-19 pandemic to handle the spread of COVID-19, besides that the Health Protocol needs to be applied in a disciplined manner in the current new normal era so that people can carry out activities safely, comfortably and healthily during the COVID-19 pandemic. . The current health protocols set by the government are washing hands, wearing masks, maintaining distance, avoiding crowds, and limiting mobility. This study aims to see how the implementation of health protocol policies in efforts to prevent COVID-19 in the community in the Buyungon sub-district, South Minahasa Regency using qualitative research methods with in-depth interviews where interviews were conducted directly by applying health protocols taken from 5 community informants in Buyungon Village. South Minahasa Regency. Checking the validity of the data using the triangulation method. The results of the study based on the results of in-depth interviews obtained public responses about the implementation of health protocol policies, it can be seen that most of the people have implemented health protocols well but still encounter several obstacles and challenges that make people not 100% implementing the 5M health protocol, namely washing hands, wearing masks, maintaining distance, avoiding crowds and limiting mobility. The conclusion of this study is that the implementation of the public health protocol in the Buyungon sub-district, South Minahasa Regency has been implemented but not yet 100% because it is still facing obstacles and challenges in the community. It is recommended that the public must always obey the health protocols made by the government so that people can move safely and healthily in the midst of the COVID-19 pandemic. Keywords: Covid-19, Buyungon village community, prevention, health protoco

    Gambaran Pengetahuan dan Tindakan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Pekerja di PT. Pertamina Geothermal Energi Lahendong Tahun 2021

    No full text
    Kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan maupun tindakan pekerja tentang teknologi keselamatan dan kesehatan kerja dilingkungan kerja. Berbagai cara dalam mengurangi angka kecelakaan kerja salah satunya yaitu dalam pengunaan Alat Pelindung Diri (APD). Pengetahuan dan tindakan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan variabel yang signifikan untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan tindakan penggunaan Alat Pelindung Diri pada pekerja di PT. Pertamina Geothermal Energi Lahendong. Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pekerja di bagian perawatan (maintenance) yaitu sebanyak 40 pekerja menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian tentang pengetahuan menunjukkan responden (pekerja) di PT. Pertamina Geothermal Energi Lahendong memiliki pengetahuan baik sebanyak 31 responden (83,8%) dan pengetahuan cukup sebanyak 6 responden (16,2%). Sedangkan hasil penelitian tindakan menunjukkan bahwa semua responden berjumlah 37 (100%) orang memiliki tindakan yang sudah baik. Maka dapat disimpulkan pekerja di PT. Pertamina Geothermal Energi Lahendong memiliki pengetahuan dan tindakan yang baik tentang penggunaan APD. Kata Kunci: Pengetahuan, Tindakan, APD ABSTRACTWork mishaps can be brought by an absence of knowledge or actions of workers about word related security and wellbeing in the workplace. There are various ways of  the decreasing the quantity of work mishaps, one of which is the utilization of Personal Protective Equipment (PPE). Knowledge and action on the utilization of Personal Protective Equipment (PPE) are significant variables to forestall work and word related illnesses. The reason of this study is to depict the knowledge and actions of using Personal Protective Equipment for workers at PT. Pertamina Geothermal Energy Lahendong. This study uses a descriptive survey method. The populace in this study were all workers in the maintenance department, specifically 40 workers using a total sampling technique. The aftereffects of exploration on knowledge show that respondents (workers) at PT. Pertamina Geothermal Energi Lahendong has good knowledge of 31 respondents (83.8%) and sufficient knowledge of 6 respondents (16.2%). While the results of action research show that all respondents totaling 37 (100%) people have good actions. So it tends to be presumed that workers at PT. Pertamina Geothermal Energi Lahendong has good knowledge and actions regarding the use of PPE. Keywords: Knowledge, Action, PP

    Gambaran Penerapan Prinsip Gizi Seimbang Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Kayuuwi Di Masaipandemiicovid-19

    Get PDF
    Remaja imerupakan  kelompok  usia  yang   masih  mengalami  pertumbuhan  yang  cukup  pesat  dan  merupakan  kelompok  usia  yang  rentan  mengalami  masalah  gizi.  Penyebab  langsung  dari  masalah  gizi  ialah  asupan  makanan  yang  tidak  seimbang  dan  penyakit  infeksi.  Covid-19  merupakan  penyakit  infeksi  yang  disebabkan  oleh  virus  dengan  menyerang  sistem  pernapasan  manusia. Dengan adanya pandemi covid-19, maka terjadi perubahan pola hidup dalam masyarakat yang berpotensi menyebabkan masalah gizi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus covid-19 dan manjaga status gizi ialah dengan penerapan 4 pilar gizi seimbang. Tujuan dari  penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan prinsip gizi seimbang pada siswa SMKS Kayuuwi di masa pandemi covid-19. Metode penelitian yang digunakan ialah kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif, pengambilan sampel penelitian menggunakan total sampling dengan jumlah responden sebanyak 91 siswa. Pengumpulan data dengan membagikan kuesioner online dalam bentuk google formulir melalui aplikasi Whatsapp. Pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS 26 dengan analisis univariat. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah sebagian besar responden (82,4%) berada pada kategori cukup dalam mengkonsumsi makanan beraneka ragam, untuk perilaku hidup bersih dan sehat sebagian besar responden (95,6%) berada pada kategori baik, untuk aktifitas fisik sebagian besar responden (73,6%) memiliki aktifitas fisik sedang, dan untuk pemantauan berat badan sebagian besar responden (89,0%) berada pada ketegori kurang. Kata kunci : Prinsip gizi seimbang, remaja, covid-19. ABSTRACTAdolescents areianiage group that is still experiencing rapid growt and is aniage group taht is have to nutritional problems. The direct causes of nutritional problems are unbalanced food and infection disease. Covid-19 iis an infection disease caused by a virus that attacks the human respiratory system. With the covid-19 pandemic, there has been a change in society’s lifestyle that  potentially causing nutritional problems. One of the effprts that can be done to prevent infection of covid-19 and maintain nutritional status is by implementing the 4 pillarsof balanced nutrition. The aim of this study was to describe the aplication of the principle of balanced nutrition to SMKS Kayuuwi Students during the covid-19 pandemic. The research method used quantitative with a descriptiveiresearch design, the research sample is taken using total sampling with the number of respondents as many 91 student. Data collection by distributing online questionairs in the form of google formulir through the whatsapp aplication. Data processing using SPSS 26 aplication with univariat analysis. The resultsiobtained inithisiresearch are that most of the respondents (82,4%) are in sufficient category in consuming various foods, for clean and healthy living behaviour most the respondents (95,6%) were in good categories, for physical activities have moderate, and for weight monitoring most of the respondents  (89,0) are in less cathegory. Keyword : Balanced nutritional principles, adolescent, covid-19Â

    Gambaran Pelayanan Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Puskesmas Poopo Kabupaten Minahasa Selatan

    No full text
    Pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya yang diselenggarakan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Peran Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama sangat penting dalam melakukan pencegahan dan pengendalian Covid-19, sehingga perlu adanya penyesuaian-penyesuaian dalam proses pelayanan kesehatan. Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh Novel Coronavirus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelayanan kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Puskesmas Poopo Kabupaten Minahasa Selatan dengan menggunakan metode kualitatif dan wawancara mendalam yang diambil 8 informan. Analisis data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil Penelitian yang diperoleh yaitu pada pelayanan Puskesmas pada masa pandemi di Puskesmas Poopo terdapat perbedaan pada saat sebelum pandemi yaitu adanya pembagian petugas, memiliki perubahan alur pada saat masuk terdapat proses triase, waktu tunggu yang lebih cepat dalam proses pemeriksaan dan adanya pemeriksaan Covid-19 yang diberikan Puskesmas yaitu rapid-test dan swab test. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Puskesmas Poopo sudah melakukan penyesuaian-penyesuaian pelayanan kesehatan serta terdapat pemeriksaan pemeriksaan Covid-19. Saran kepada pihak Puskesmas adalah kiranya selalu dapatmengembangkan pelayanan kesehatan dan dapat melakukan pelayanan yang lebih baik pada masa pandemi ini. Kata kunci : pelayanan kesehatan, pandemi covid-19, Puskesmas Poopo ABSTRACTHealth service is an effort organized by the First Level Health Facility which aims to maintain and improve public health. The role of First Level Health Facilities is very important in preventing and controlling Covid-19, so adjustments are needed in the health service process. Covid-19 is a disease caused by the Novel Coronavirus. This study aims to determine the description of health services during the Covid-19 pandemic at the Poopo Health Center, South Minahasa Regency using qualitative methods and in-depth interviews taken by 8 informants. Data analysis used source triangulation and method triangulation. The results of the study obtained were that in the Puskesmas services during the pandemic at the Poopo Health Center there were differences before the pandemic, namely the distribution of officers, having a change in the flow at the time of entry, there was a triage process, a faster waiting time in the examination process and the Covid-19 examination which was carried out. given by the Puskesmas, namely rapid-test and swab test. The conclusion of this study is that the Poopo Health Center has made adjustments to health services and there is a Covid-19 examination. Suggestions to the Puskesmas are to always be able to develop health services and be able to provide better services during this pandemic. Keywords: health services, covid-19 pandemic, Poopo Health Center Â

    Faktor-Faktori yangi Berhubungani dengani Perilakui Konsumsii Buahi dani Sayuri padai Remaja di DesaiSereh talolang Kecamatan Lirung Kabupateni Talaud Tahun 2021

    Get PDF
    Buahl danl sayurl adalahl hal yang paling penting dalam mewujudkan gizi seimbang pada remaja. Germas adalah salah satu upaya untuk menerapkan paradigma sehat. Rendahnya konsumsil buahl dan lsayur dapat mempengaruhi pertumbuhan lpada lremaja, di karenakan lpada masa pertumbuhan pada remaja memerlukan zatl gizil sepertil lprotein, lkalsium, lseng, zatl besil danl seratl untukl mencegahl lterjadinya difisiensi lsuatu lzat lgizi. Faktor-faktorl yangl mempengaruhil perilakul konsumsil buahl danl sayurl pada remaja yaitul pengetahuanl gizi, hubungan antara lteman sebaya, media massa dan pendapatan orang tua.Tujuan dari lpenelitian ini yaitu luntuk lmengetahui faktor-faktorl yangl berkaitan denganl perilaku konsumsil buahl dan lsayur lpada lremaja di Desa Sereh Talolang. Penelitianl ini memakai desain penelitian crossl sectionall dan waktu penelitian dilaksanakan di Desa Sereh Talolang pada bulan Agustus-September 2021. Respondenl padal penelitianl ini lberjumlah 96 orang. Pengumpulanl data ldilakukan memakai metodel wawancaral denganl instrumen lpenelitian yakni lkuesioner Pengetahuan mengonsumsi buah dan sayur. Analisisl datal yang ldigunakan yakni Ujil Chil Squarel denganl α = 0,05. Hasill analisis yangl didapatl yakni tidak adanyal hubunganl antaral teman sebaya ldengan perilaku lkonsumsi lbuah dan sayurl yaitu nilai p = 0,77. Hasil analisis Pengetahuan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur yaitu nilai P = 0,832 jadi tidak adanya hubungan. Hasill analisisl medial massal denganl perilakul konsumsil buah danl sayurl yaitu nilai P = 0.506. Hasil analisis pendapatan orang tua dengan perilaku konsumsil buah danl sayurl yaitu nilai P = 0,676. Katai kunci: Pengetahuan, Pergaulan, Media Massa, Orang Tua ABSTRACTFruits and vegetables are thel mostl importantl things in realizing balancedl nutritionl  in adolescents. Germas is one of the efforts to implement a healthy paradigm. Lowl consumptionl of fruitsl and lvegetables canl affect growth in adolescents, because in thel growth period in adolescents require nutrients such as protein, calcium, zinc, iron and fiber to prevent the occurrence of difisiensi a nutrient. Factorsl that influencel fruitl andl vegetablel consumptionl behaviorl in adolescentsl are nutritional knowledge, relationships between peers, mass media and parental income. The purposel of thisl studyl wasl to find out the factorsl relatedl to thel behaviorl of fruitl andl vegetable consumption in adolescents in the villagel of lemongrass talolang. Thisl studyl usesl crossl sectionall researchl designl and researchl time conducted in Sereh Talolang Village in August-September 2021. The respondentsl in thisl studyl numberedl 96 people. Datal collectionl is carried out usingl interviewl methods withl researchl linstruments, lnamely the Knowledge questionnairel to consume fruits and vegetables. Analysis of the datal usedl is the Chil Squarel Testl withl α = 0.05. The resultsl of thel analysisl obtainedl is thel absence of an association between peers and fruitl and vegetablel consumptionl behavior, namelyl the valuel of p = 0.77. Thel result of knowledge with the behavior of fruitl andl vegetablel consumptionl is the valuel of P = 0.832 so there is no relationship. Thel results of mass media analysis with fruitl andl vegetablel consumptionl behavior is thel valuel of P = 0.506. Thel results of the analysis of parental income with fruitl andl vegetablel consumption behavior is a valuel of P = 0.676. Keywordsl: Knowledge, Association, Mass Media, Parent

    871

    full texts

    887

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    KESMAS
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇