Jurnal Teknik Kimia
Not a member yet
233 research outputs found
Sort by
FOTODEGRADASI ZAT PEWARNA TEKSTIL (RHODAMIN B) MENGGUNAKAN ADSORBEN BERBASIS MATERIAL KOMPOSIT KALSIUM TITANATE (CATIO3)
Komposit nanopartikel kalsium titanate (CaTiO3) berhasil disintesis melalui metode solid-state dan proses kalsinasi menggunakan kalsium karbonat (CaCO3) dan titanium oksida (TiO2) anatase. Bahan awal ditetapkan dalam perbandingan molar CaCO3/TiO2 yakni (1:1), (1:5), dan (1:7). Kedua bahan campuran CaCO3 dan TiO2 dilarutkan dan dihomogenkan melalui pengadukan. Campuran larutan yang telah homogen, diendapkan, dikeringkan dan dikalsinasi menggunakan suhu 900oC. Morfologi dan sifat mikro struktural dari bahan CaTiO3 dikarakterisasi menggunakan scanning electron microscopy (SEM) dan analisis energy dispersive X-ray (EDX). Komposit nanopartikel CaTiO3 selanjutnya digunakan untuk fotodegradasi zat pewarna Rhodamine B (RhB) di bawah sinar lampu UV. Hasil investigasi menunjukkan bahwa mekanisme penyerapan (adsorbsi) RhB dan sifat fotokatalitik dari CaTiO3 sangat tergantung pada komposisi bahan awal. Studi kinetika menunjukkan bahwa aktivitas fotokatalitik reaksi CaTiO3 terhadap RhB mengikuti model kinetika orde pertama. Lebih lanjut, 100mg RhB dapat terdegradasi sebesar 97.37% 23.34% pada penggunaan komposisi CaTiO3 sebanyak 0.5 hingga 2.0g dalam waktu 40menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fotokatalis berbasis komposit CaTiO3 sangat efektif dalam mendegradasi zat pewarna RhB. Hal ini dikaitkan dengan besarnya luas permukaan aktif katalis serta kemampuan menghasilkan ion radikal pendegradasi RhB dari proses pemisahan muatan. Kata kunci: CaTiO3; fotodegradasi ; fotokatalisis ; pewarna tekstil ; rhodamine B DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v14i2.202
ADSORBSI LOGAM BERAT TEMBAGA (CU) DENGAN KITOSAN DARI LIMBAH CANGKANG KUPANG PUTIH
Permasalahan pencemaran logam berat pada lingkungan sangat berbahaya. Salah satu alternatifpengurangan logam berat dalam limbah industri yaitu menggunakan adsorben dari kitosan cangkangkupang putih. Penelitian bertujuan untuk menentukan kondisi optimum kemampuan pengikatan logamberat tembaga oleh kitosan cangkang kupang putih yang meliputi massa adsorben dan waktu kontakkitosan terhadap tembaga saat adsorbsi dan mengetahui daya penyerapan kitosan cangkang kupangputih terhadap tembaga. Pada penelitian ini digunakan variabel massa kitosan 0,7 ; 1 ; 1,3 ; 1,6 dan 1,9(gram), dan waktu adsorbsi 20, 40, 60, 80, dan 100 (menit). Tahapan pada penelitian ini yaitu persiapanbahan, isolasi kitin dari cangkang kupang putih, deasetilasi kitin menjadi kitosan, pembuatan sampellarutan tercemar logam berat Cu, dan adsorbsi Cu dalam larutan CuSO4 oleh kitosan cangkang kupangputih. Adsorben kitosan ini memiliki luas permukaan sebesar 770,960 m2/g mampu menyerap Cu denganbaik hingga 99,41794 % pada waktu kontak 100 menit dengan menggunakan adsorben kitosan sebanyak1 gram.Kata kunci:adsorbsi, kitosan, logam berat DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v14i1.165
PUPUK MULTINUTRIENT BERBASIS SILIKA DARI LIMBAH GEOTHERMAL SLUDGE DENGAN PROSES ASIDIFIKASI
Sintesis pupuk multinutrien berbasis silika telah berhasil dilakukan. Pupuk multinutrien adalah pupukyang megandung lebih dari satu nutrient yang dihutuhkan tanaman seperti kalium, nitrogen dan fosfor.Pembuatan gel Si-K-N dan Si-K-Pdilakukan dengan pengasaman larutan kalium silikat menggunakan asamnitrat dan asam fosfat pada rentang pH 5,6,7,8 dan 9. Ekstraksi silika dari geothermal sludge dilakukanmenggunakan laruran kalium hidroksida (KOH) untuk mendapatkan larutan kalium silikat (K2SiO3). Hasilpeneltian menunjukkan bahwa produk yang sesuai dengan standar pupuk adalah pupuk K-Si-N pada pH 5dengan konsentrasi 33,4% K dan Si 18,01. %. Elemen N tidak sesuai dengan standar karena konsentrasi hanya6,55%. K-Si-P Pupuk yang memenuhi standar pada pH 5 dengan konsentrasi K 27,5% dan Si 13,61%. ElemenP tidak sesuai dengan standar yaitu 20,41%. Spektra IR menunjukkan bahwa produk pupuk mengandungkelompok silanol (Si-OH), siloxane (Si-O-Si), kelompok senyawa nitrogen, dan senyawa fosfat.Kata kunci : asidifikasi; fertilizer; geothermal sludge; multinutrien, silika DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v14i1.165
BIODIESEL DARI MINYAK BIJI KAPUK (CEIBA PENTANDRA) TEROZONASI MELALUI PROSES DENGAN BANTUAN ULTRASONIK
Minyak biji kapuk sebagai minyak non pangan merupakan bahan baku potensial untuk sintesisbiodiesel. Metode alternatif sintesis biodiesel dari minyak biji kapuk telah diterapkan pada penelitianini. Minyak biji kapuk diozonasi sebelum mengalami tahap esterifikasi, selanjutnya dilakukan tahaptrans-esterifikasi dengan katalis KOH. Kedua tahap sintesis biodiesel tersebut diselenggarakandengan bantuan gelombang ultrasonik. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh lamareaksi trans-esterifikasi dengan katalis KOH dibantuan gelombang ultrasonik pada sintesis biodieseldari minyak biji kapuk terozonasi. Lama reaksi trans-esterifikasi dipelajari pada variasi waktu 30, 60,dan 90 menit dengan bantuan gelombang ultrasonik pada frekuensi 35 kHz. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa reaksi trans-esterifikasi selama 60 menit memberikan biodiesel dengan kualitasterbaik, yaitu bilangan asam 0,75mg KOH/g, bilangan iod 80,56mg I2/g, densitas 877kg/m3, viskositas4,7mm2/s, angka cetana 68,7, dan titik nyala 135oC, pada kondisi tersebut diperoleh biodiesel denganrendemen 86,75%.
DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v13i2.141
KAJIAN PENAMBAHAN OKSIDATOR TERHADAP SIFAT PENYALAAN BRIKET ARANG TEMPURUNG KELAPA
Tempurung kelapa merupakan limbah perkebunan yang banyak mengandung karbon, sehingga dapatdimanfaatkan untuk bahan briket yang mempunyai nilai kalor cukup tinggi, namun sulit untuk penyalaan awal.Penelitian ini bertujuan untuk mencari jenis dan konsentrasi oksidator yang ditaambahkan pada brikettempurung kelapa agar memiliki sifat penyalaan yang cepat. Briket dibuat dengan metode pirolisis pada suhu5500C. Jenis oksidator yang digunakan adalah KMnO4, KNO3, KClO3, NaNO2, dan K2Cr2O7. Konsentrasioksidator yang digunakan adalah 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%., kemudian ditambahkan perekat sebesar 5%berat dan dicetak. Selanjutnya briket dikeringkan dan dianalisa nilai kalor, kadar air, kadar abu, waktupenyalaan, lama pembakaran, dan laju pembakaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besarkonsetrasi oksidator, sifat penyalaan briket arang tempurung kelapa semakin cepat, tetapi kualitasnya menurun.Penyalaan tercepat diperoleh pada penambahan oksidator KMnO4 konsetrasi 20% dengan waktu penyalaan 10detik, laju pembakaran 0,0016gr/det, nilai kalor 5603,26kal/g, kadar air 7,26%, dan kadar abu 5,24%.Kata kunci : briket, oksidator, tempurung kelapa DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v14i1.164
PENAMBAHAN POLIMER EVA/VEOVA PADA WATERPROOF CEMENT TERMODIFIKASI
EVA/VeoVA merupakan polimer yang dimodifikasi dengan mortar tahan air yang ramah lingkungan.EVA/VeoVA adalah polimer dengan penambahan ethylene vinyl acetate (EVA) dan versatic acid (VeoVa).EVA mempunyai sifat softness dan fleksibilitas, mempunyai material dengan sifat kemurnian dan kehalusanbaik sehingga dengan penambahan EVA dalam campuran mortar dapat meningkatkan ketahanan terhadapair. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses pembuatan Polymer Modified Waterproof Mortar(PMWM) dan untuk mengetahui pengaruh polymer EVA/VeoVa pada penambahan mortar semen. Variabelrasio PMWM (Polymer Modified Waterproof Mortar) menggunakan semen portland dengan rasio materialyaitu rasio pasir/semen 1:3; 1:3,5 dan EVA/VeoVA 1:3; 1:1; 3:1. Prosedur yang digunakan pada percobaanini adalah persiapan dan pengujian sample dengan melakukan uji kuat tekan selama 3,7,dan 28 hari, ujisudut kontak, uji XRF dan uji SEM. Dari penelitian ini didapatkan hasil uji kuat tekan terbaik pada variabelperbandingan semen/pasir silika 1:3 dengan polimer EVA/VeoVa 1:1 sebesar 32,68 MPa, pada uji sudutkontak mendapatkan hasil sesuai dengan literatur yang distandartkan yaitu 95° yang menunjukkan bersifathidrofobik (menolak air), pada uji permeabilitas pada variabel perbandingan semen/pasir silika 1:3 denganpolimer EVA/VeoVa 1:1 sebesar 4 cm. Sedangkan untuk uji XRF pasir silika mendapatkan hasil kandunganterbesar yaitu SiO2 sebesar 91,11%, pasir silika digunakan sebagai bahan pengisi pada mortar.Kata kunci: mortar, polimer, semen portland, waterproof DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v14i1.164
ADSORBEN KOMPOSITE SILICA CARBON DARI LIMBAH ABU SEKAM PADI
Komposit silika karbon merupakan pengembangan dari teknologi Adsorben yang bahanbakunya berasal dari campuran silika dari limbah abu sekam padi dan karbon dari glukosa.Tujuandari penelitian ini adalah membuat komposite silika karbon dari limbah hasil samping pembakaransekam padi sebagai bahan bakar pabrik (Abu Sekam Padi). Komposisi partikel komposite silikakarbon yang paling merata adalah pada pH 7 dengan konsentrasi 0,3N dan gugus Si-O-C munculpada vibrasi bilangan rentang 600cm-1 hingga 800cm-1 serta pada konsentrasi 0,3N dengan pH 7komposit silika yang terbentuk dapat menyerap unsur pengotor pada minyak jelanta lebih banyakdaripada konsentrasi lainnya. Komposisi silika dan karbon pada konsentrasi 0.3N dengan pH 7 iniyaitu sebesar 14,77%wt dan 7,98 %wt.
DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v13i2.141
PEMANFAATAN GEOTHERMAL SLUDGE UNTUK PEMBUATAN BATA RINGAN
Geothermal Sludge yang berasal dari PLTP Dieng mempunyai sifat pozzolan karenamengandung mineral silika, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti semen. Selain itu dapatdigunakan sebagai agregat berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran bata karena dengankandungan silika sebesar 97,3% dapat dikategorikan sebagai pasir kuarsa. Ketika bahan tersebutditambahkan dengan kapur akan mempengaruhi berat dari bata ringan karena apabila kapurbereaksi dengan foaming agent maka akan dihasilkan gelembung-gelembung H2 sehingga dapatmengurangi berat bata beton yang dihasilkan. Dalam penelitian ini akan membuat bata ringandengan variasi komposisi bahan semen : geothermal sludge : kapur yaitu 1:1:1 ; 1:2:1 ; 1:1:2 ; 1:3:1dan 1:1:3 kemudian ditambahkan dalam foam yang dilarutkan kedalam air dengan perbandingan1:30 hingga 1:70. Kemudian dilakukan proses pecetakan dengan ukuran 60x20x10 cm dengan prosescuring selama 28hari. Berdasarkan hasil analisa kuat tekan didapatkan bahwa kuat tekan tertingipada 1:1:1 dengan foam agent 1:70 yaitu 50,44 kg.cm2, sesuai dengan standart SNI kelas II.Sedangkan hasil analisa penyerapan air tertinggi pada variabel 1:1:3 dengan foam agent 1:30 yaitu19,76% menunjukkan bahwa terdapat banyak pori-pori pada bata ringan.
DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v13i2.141
ADSORPSI LOGAM Fe DALAM MINYAK NILAM MENGGUNAKAN KITOSAN SISIK IKAN
Minyak nilam merupakan komoditas ekspor yang besar untuk indonesia. Namun kualitas minyaknilam di indonesia masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya logam Fe yangterdapat di dalam minyak nilam. Salah satu cara mengurangi kadar logam Fe tersebut yaitu, menggunakanadsorben kitosan. Kitosan dibuat dari sisik ikan mujair yang telah melewati tiga tahap proses yaknideproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi. Kitosan yang terbentuk kemudian ditambahkanke dalam 200 mlminyak nilam dengan variasi 1%,2%,3%,4%, dan 5% ke dari berat minyak nilam. Kemudian dilakukanproses pengadukan dengan suhu pemanasan dijaga pada 400C dengan variasi waktu 30,45,60,75, dan 90menit. Hasil yang diperoleh menunjukkan proses adsorpsi yang paling baik pada penambahan kitosan 5%dengan waktu pengadukan 90 menit yaitu dengan kadar Fe dalam minyak nilam sebesar 5.83 mg / Kg.Kata kunci: , adsorben kitosan; logam Fe; minyak nilam; sisik ikan DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v14i1.165
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMPUT LAUT SECARA BIOLOGI AEROB PROSES BATCH
Pengolahan air limbah secara biologi merupakan pengolahan air limbah denganmemanfaatkan mikroorganisme, dimana mikroorganisme ini dimanfaatkan untuk menguraikan bahanbahanorganik yang terkandung dalam air limbah menjadi bahan yang lebih sederhana dan tidakberbahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu aerasi dan volumelimbah rumput laut terhadap penurunan COD dan BOD. Hasil penelitian menunjukkan bahwapengolahan limbah cair secara biologi aerob sangat efisien dalam menurunkan kadar COD danBOD. Semakin lama waktu aerasi hasil penurunan COD dan BOD yang di dapatkan juga semakinbesar. Rasio dan waktu aerasi terbaik didapatkan terjadi pada rasio 1:2 dengan waktu aerasi 10jam,dengan hasil akhir COD sebesar 245,15mg/l dan BOD sebesar 90,08mg/l dengan efisiensipenurunannya 90,45%, kualitas limbah hasil pengolahan sudah memenuhi baku mutu limbah cairrumput laut yang telah ditetapkan.
DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v13i2.140