260 research outputs found

    PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PELARUT TERHADAP KINERJA DEVAIS ORGANIC LIGHT EMITTING DIODE

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja LED dari bahan organik dengan melakukan optimasi parameter fabrikasinya. Fabrikasi film tipis MEH-PPV (poly[2–methoxy–5-(2 ethylhexyloxy)–1,4-phenylenevinylene]) dilakukan dengan teknik spin coating dan menggunakan dua jenis pelarut yaitu toluen dan THF (tetrahidro furran). Untuk mengetahui kualitas film dan frekuensi emisinya, dilakukan pengukuran spektroskopi UV-Vis. Pengujian kualitas kinerja LED di-lakukan dengan pengukuran kurva karakteristik I-V. Berdasarkan hasil pengukuran spektroskopi UV-Vis, panjang gelombang emisi rata-rata berada pada kisaran 600 nm yang bertepatan dengan emisi warna jingga. Selain itu film tipis MEH-PPV yang difabrikasi menggunakan pelarut THF mengalami pergeseran merah (bathochromic shift). Sedangkan film tipis yang difabrikasi dengan pelarut toluen mengalami pergeseran biru (hypsochromic shift). Hasil pengujian kinerja devasi LED dengan konfigurasi ITO/MEH-PPV/Al, memperlihatkan kinerja yang cukup baik. Kualitas kinerja terbaik LED diperoleh pada devais yang menggunakan film MEH-PPV yang difabrikasi dengan pelarut THF pada konsentrasi (w/w) 0,5%. Tegangan operasional rata-ratanya adalah 2,6 Volt dengan warna emisi jingga.Kata kunci : MEH-PPV, light emitting diode, spin coating, film tipi

    KAJIAN KOMUNITAS MANGROVE AKIBAT PERUBAHAN FUNGSI LAHAN DAN PENCEMARAN MINYAK DI DESA TAMBAK LEKOK KABUPATEN PASURUAN

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk mengungkap jenis-jenis tanaman Mangrove dan luas lahan yang berubah fungsi serta tingkat pencemaran (BTEX dan Logam berat) pada lingkungan tumbuh. Hasil penelitian terhadap identifikasi jenis tanaman Mangrove (Komponen utama, komponen tambahan dan assosiasi Mangrove) didapat 11 famili dengan 25 species. Parameter BTEX dari sampel tanah menunjukkan terjadi pencemaran berat Benzene pada Plot A (16,30 ppm), Plot B (81,30 ppm), Plot C (56,90 ppm), Plot D (36,90 ppm) sedangkan Plot E tidak terdeteksi. Toluen tercemar berat pada Plot B (824 ppm) dan Plot D (896 ppm). Parameter BTEX dari sampel air menunjukkan terjadi pencemaran berat Benzene pada Plot A (24,30 ppm), Plot B (8,13 ppm), Plot C (20,30 ppm), Plot D (8,13 ppm), Plot E (8,13 ppm) dan Toluen tercemar ringan. Ethylbenzene dan Xylene tidak terdeteksi oleh Kromatografi Gas. Media tanah tercemar berat terutama logam Pb pada Plot C (5,98 mg/kg), Plot D (7,24 mg/kg) dan Plot E (6,43 mg/kg), sedangkan Plot A dan Plot B hanya tercemar ringan. Logam Cu tercemar berat pada semua Plot, kecuali pada Plot A (6,22 mg/kg), sedangkan logam Zn, Cr tidak tercemar serta logam Cd dan Ag tidak terdeteksi. Media air menunjukkan tidak terjadi pencemaran logam Pb, Cd, Cr dan Zn, selanjutnya logam Ag dan Cu tidak terdeteksi. Kata Kunci : Jenis tanaman Mangrove, pencemaran, BTEX, Logam berat

    PENGARUH EKSTRAK STEROID TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) TERHADAP PERILAKU SEKSUAL DAN KADAR TESTOSTERON DARAH MENCIT (Mus musculus)

    Get PDF
    Teripang diketahui mengandung berbagai jenis bahan aktif yang sangat berguna bagi manusia. Masyarakat sekitar pantai meyakini teripang dapat dijadikan makanan yang dapat meningkatkan vitalitas laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi teripang sebagai aprodisiaka dengan mempelajari pengaruh ekstrak steroid teripang pasir terhadap perilaku seksual mencit jantan. Perlakuan yang dikaji adalah pemberian ekstrak steroid pada tingkat dosis pemberian 10, 30, dan 50 ìg/100 g bobot badan, sebagai kontrol digunakan perlakuan tanpa pemberian hormon dan pemberian metil testosteron. Pemberian ekstrak dilakukan selama 12 hari. Pengamatan yang dilakukan meliputi perilaku seksual dan kadar testosteron. Perilaku seksual yang diamati meliputi aktifitas kissing vagina dan mounting yang dilakukan satu jam setelah pemberian ekstrak. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pemberian ekstrak steroid tidak dapat meningkatkan perilaku seksual mencit. Hal tersebut ditunjukkan oleh tidak berbedanya frekuensi perilaku kissing vagina dan mounting dibandingkan dengan kontrol, akan tetapi pemberian ekstrak steroid teripang dapat meningkatkan kadar testosteron dalam darah hewan percobaan. Kata kunci: Teripang, perilaku seksual, kissing vagina, mounting, testostero

    PEMBENTUKAN MONOLAYER AZOBENZEN DISULFIDA DAN KARAKTERISASINYA

    Get PDF
    Dalam penelitian ini dilakukan studi kinetik adsorpsi pembentukan monolayer azobenzen disulfida pada substrat Au. Ada tiga jenis molekul azobenzen disulfida yang digunakan yaitu HAzC12SSC12, C6AzC12SSC18, dan CNAzC12SSC12. Pengkajian tersebut dilakukan dengan pengukuran kinetik adsorpsi monolayer azobenzen disulfida dan spektrum SPR dengan menggunakan spektroskopi surface plasmon resonance (SPR). Hasil yang didapat menunjukkan molekul C6AzC12SSC18 memiliki potensi yang lebih baik untuk membentuk self-assembled monolayer (SAMs), karena memiliki tahapan adsorpsi yang cepat dengan ketebalan yang optimal dan penyusunan molekul yang teratur.Kata Kunci : Self-assembled monolayer, azobenzen disulfida, surface plasmon resonanc

    KARAKTERISASI GENETIKA RUMPUT LAUT EUCHEUMA spp. DARI TIGA DAERAH DI INDONESIA (KEPULAUAN SERIBU, KERUAK, DAN SUMENEP)

    Get PDF
    Eucheuma merupakan salah satu spesies alga merah yang tumbuh di Indonesia sebagai penghasil karaginan. Pengenalan taksonomi Eucheuma dengan menggunakan karakter morfologi banyak menghasilkan kesalahapahaman penamaan spesies secara ilmiah dan pemberian nama komersil, karena tingginya tingkat plastisitas morfologi yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi variasi genetik jenis rumput laut Eucheuma yang tumbuh liar dan yang dibudidayakan di beberapa perairan Indonesia menggunakan penanda RAPD. Analisa RAPD meliputi isolasi dan purifikasi DNA, amplifikasi PCR dengan primer RAPD dan analisa statistik data molekuler menggunakan program NTSYS dan Minitab 14. Diperoleh sebelas primer RAPD : OPF-15, OPA-3, OPA-4, OPA-15, OPA-17, OPB-3, OPB-6, OPB-18, OPC-8, OPC-10 dan OPC-15 yang dapat mendeteksi variasi dan keragaman genetik yang ada pada 5 jenis rumput laut yang dibudidaya yang diidentifikasi sebagai Eucheuma cottonii atau Kappaphycus alvarezii dan 3 jenis rumput laut liar yang secara fenotip merupakan Eucheuma cottonii, Eucheuma spinosum dan E. edule. Hasil analisa similaritas dan gerombol membagi kedelapan jenis rumput laut tersebut terbagi menjadi tiga grup pada tingkat kemiripan genetik 64% dimana grup 1 terdiri dari : Grup 1(P, Kc, Krw); Grup 2 (dua subgrup : subgrup 1( L1 dan M1) dan subgrup 2 (L2 dan L3) dan Grup 3: M2. Spesies Eucheuma cottonii liar dengan yang yang dibudidaya memiliki hubungan kekerabatan dan kedekatan genetik. Perbedaan atau jarak genetik yang diperoleh menunjukkan bahwa hubungan kekerabatan ditentukan oleh jenis spesies, varietas spesies dan asal bibit.Kata kunci : Rhodophyta, keragaman genetik, RAPD, Eucheuma spp

    PENGARUH EL NIÑO, LA NIÑA DAN INDIAN OCEAN DIPOLE TERHADAP CURAH HUJAN PENTAD DI WILAYAH INDONESIA

    Get PDF
    Tulisan ini berupa kajian terhadap perubahan distribusi frekuensi curah hujan pentad akibat fenomena El Niño, La Niña dan Indian Ocean Dipole (IOD). Data yang digunakan adalah data curah hujan pentad (lima harian) untuk lokasi-lokasi berikut: Aceh, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Balikpapan, Banjarmasin, Banjarbaru, Tegal, Banyuwangi, Denpasar, Sentani, dan Makassar. Pada periode normal, frekuensi curah hujan terbesar terjadi pada interval curah hujan pentad kedua (yaitu 1 sampai dengan 25 mm) kecuali di Balikpapan dan Palembang frekuensi terbesar ada pada interval ketiga (26-50 mm). La Niña dan IOD (-) menurunkan frekuensi curah hujan pentad interval ke 2 dan 3 di wilayah Indonesia (rata-rata masing-masing 19,2% dan 20%) dari kondisi normalnya, dan meningkatkan curah hujan pentad interval ke 4 dan seterusnya. Fenomena El Niño menyebabkan terjadinya peningkatan pentad kering di seluruh lokasi pengamatan, rata-rata 842%.Kata kunci: Curah hujan pentad, frekuensi, interaksi atmosfer-lau

    EFEK ASAM METOKSIASETAT TERHADAP KONDROGENESIS JARI ANGGOTA TUBUH DEPAN MENCIT (Mus musculus) SWISS WEBSTER

    Get PDF
    Asam metoksiasetat (MAA) dapat mengakibatkan kelainan digit anggota tubuh depan mencit Swiss Webster (SW). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gangguan kondrogenesis jari anggota tubuh depan akibat perlakuan dengan MAA. MAA diberikan secara gavage pada mencit SW umur kebuntingan 11 hari. Penentuan kondrogenesis dilakukan pada rigi jari III dan IV dengan mengamati sayatan plantar tunas anggota tubuh yang diwarnai Hematoksilin-Eosin. Komponen matriks ekstraseluler; asam hialuronat (AH) dan kondroitin sulfat (KS) diwarnai dengan Alcian blue 1%, sedangkan kolagen (KOL) ditentukan dari hasil pewarnaan Azan Heidenhain. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa sel mesenkim di wilayah bakal rigi jari IV dan sekitarnya mengalami apoptosis. Sel mesenkim yang bermigrasi ke tempat kondensasi rigi jari IV jumlahnya menurun, sehingga diferensiasi sel mesenkim menjadi kondroblas terganggu, sintesis asam hialuronat AH sedikit, dan hanya meningkat ketika sel mesenkim terkondensasi. Demikan juga kehadiran KS terlambat dan kandungannya rendah, bahkan kolagen tidak ditemukan karena komponen sel yang menyusun rigi jari IV masih berupa kondroblas. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa MAA mengganggu kondensasi mesenkim pada pembentukan rigi jari akibat jumlah sel yang berkurang, sehingga menghambat diferensiasi sel maupun sintesis komponen matriks ekstrasel rigi jari. Kata kunci: Asam metoksiasetat, kondrogenesis, anggota tubuh mencit SW, matriks ektraselule

    SINTESIS DAN KARAKTERISASI SERBUK HIDROKSIAPATIT SKALA SUB-MIKRON MENGGUNAKAN METODE PRESIPITASI

    Get PDF
    Sintesa serbuk hidroksiapatit menggunakan metode presipitasi telah berhasil dilakukan. Metode presipitasi adalah pencampuran asam dengan basa yang menghasilkan padatan kristalin dan air. Penelitian ini bertujuan untuk membuat hidroksiapatit, yakni sebuah biokeramik dari bahan baku Calcium Oxide serta Phosphoric Acid. Parameter proses sintesis yang dikontrol adalah pH dari larutan yakni pH 9 dan 11, sedangkan variabel yang dibandingkan adalah suhu perlakuan panas pada rentang suhu 800–1100°C. Perlakuan panas dilakukan untuk mempelajari efek perubahan temperatur terhadap ukuran partikel serta kristalinitas hidroksiapatit hasil sintesa. Karakterisasi hidroksiapatit hasil sintesa dilakukan dengan XRD, FTIR, dan SEM. Ukuran kristalit dihitung menggunakan metode Scherrer dan didapatkan rata-rata ukuran kristalit antara 80–120nm dan termasuk skala sub-mikron. Kristalinitas hidroksiapatit hasil sintesa didekati menggunakan perhitungan metode Landi dan didapatkan kristalinitas antara 32–92%. Hasil SEM menunjukkan bentuk partikel hidroksiapatit hasil sintesa adalah spherical menuju granular dengan rentang ukuran partikel antara 30–750nm. Pengotor utama dalam hidroksiapatit hasil sintesa adalah karbonat yang diidentifikasi dari hasil FTIR. Fasa sekunder dalam hidroksiapatit hasil sintesa adalah Calcium Oxide yang merupakan hasil degradasi termal perlakuan panas pada hidroksiapatit.Kata kunci: Hidroksiapatit, kristalinitas, partikel, presipitas

    ANALISIS URUTAN NUKLEOTIDA DAERAH HIPERVARIABEL I (HVI) DNA MITOKONDRIA UNTUK MENENTUKAN MOTIF POPULASI SUKU SUNDA

    Get PDF
    Sifat-sifat spesifik D-loop mtDNA dapat digunakan untuk menentukan identitas seseorang atau etnis tertentu. Suku Sunda merupakan salah satu etnis di Indonesia yang mengalami missing link dalam sejarah. Hal ini dikarenakan kurangnya peninggalan sejarah dan belum adanya penelitian yang secara khusus meneliti suku Sunda asli. Beberapa wilayah yang masih mempertahankan budaya Sunda yaitu kampung Baduy, Ciptagelar, Kuta, dan Dukuh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan analisis urutan nukleotida daerah hipervariabel I (HVI) D-loop mtDNA pada dua puluh manusia suku Sunda dari keempat wilayah tersebut (lima sampel mtDNA dari setiap wilayah). Analisis homologi dilakukan dengan membandingkan urutan nukleotida seluruh sampel dengan Cambridge, manusia Indonesia di Gene Bank. Hasil Homologi urutan nukleotida dua puluh manusia suku Sunda ditemukan 42 varian, enam diantaranya merupakan varian baru, yaitu t(16045)A, g(16118)A, a(16177)C, g(16110)C, g(16156)C dan c(16365)-. Tingkat homologi urutan nukleotida di antara kedua puluh sampel manusia suku Sunda, berkisar antara 91,5–100%. Dari analisis pohon filogenetik didapatkan dua haplotip, yaitu haplotip tac dan taT. Adanya haplotip asli (tac) dan taT pada sampel masyarakat suku Sunda mengindikasikan bahwa nenek moyang suku Sunda yang membawa haplotip tac telah menempati kepulauan Indonesia yang selanjutnya mengalami evolusi dengan menghasilkan mutasi baru pada posisi 16261 membentuk haplotip taT serta ditunjukkan beberapa individu dari kampung Kuta merupakan individu yang tertua yang kemudian berevolusi dan bermigrasi dari haplotip tac menjadi taT. Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi data base varian normal mtDNA manusia Indonesia.Kata Kunci: Daerah Hipervariabel I (HVI), DNA mitokondria, haplotipe, varian bar

    APLIKASI PENGOLAH CITRA DENGAN BASIS FITUR WARNA “RGB” UNTUK KLASIFIKASI BUAH MANGGIS

    Get PDF
    Pada proses sortasi dan grading buah manggis seringkali dijumpai kerancuan penilaian karena keterbatasan operator sortir dalam melakukan penginderaan, khususnya pada warna kematangan buah. Kerancuan penilaian tersebut akan berdampak pada derajat penerimaan produk di mata konsumen. Penelitian untuk mengatasi kerancuan telah dilakukan dengan mengembangkan metode pengklasifikasian buah manggis berbasis acuan citra fitur warna RGB melalui kamera pemindai yang lebih objektif. Penelitian lapangan dilakukan pada bulan Juni hingga Oktober 2007, di Koperasi Arta Mukti, kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian rancang bangun piranti lunak untuk mengolah fitur warna RGB dilaksanakan di Laboratorium Sistem & Manajemen Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa metode proses pengolahan citra dengan aplikasi fitur warna RGB ini secara teknis dapat digunakan sebagai metode alternatif dalam menilai kematangan buah menurut lama waktu setelah buah manggis dipanen. Metode ini juga dapat digunakan dalam mengantisipasi kerancuan yang mungkin terjadi bila dilakukan dengan cara manual yang mengandalkan indra manusia akibat perbedaan persepsi para penilai (operator sortir). Kata kunci: Fitur warna RGB, standar prosedur operasi manggi

    232

    full texts

    247

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Bionatura
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇