Repository UCB Kupang (Universitas Citra Bangsa)
Not a member yet
    565 research outputs found

    HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA STUDI KORELASI DI RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG.

    Get PDF
    Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, salah satu terapinya adalah hemodialisa. Hemodialisa akan menyebabkan ketergantungan pada mesin dialisis seumur hidup dan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kehidupan penderita gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa sehingga menyebabkan stres. Stres yang dialami bervariasi sehingga berbeda tingkatannya, oleh karena itu untuk menangani stres secara efektif, pasien mencoba mengatasinya dengan strategi koping. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan tingkat stres dengan strategi koping pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 56 orang pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa yang diambil mengunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data mengunakan kuesioner tingkat stres dan strategi koping. Hasil penelitian didapatkan responden yang mengalami stres ringan sebanyak 39% dan responden yang menggunakan strategi koping adaptif sebanyak 78%. Hasil uji spearmen Rho membuktikan bahwa tingkat stress mempunyai hubungan yang signifikan ( p = 0,000) dengan strategi koping pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di RSUD Prof. Dr. W. Z Johannes Kupang dengan tingkat keeratan yang kuat dan positif (r=0,713). Pasien disarankan agar tetap tenang dan optimis dalam menjalani kehidupan dimasa yang akan datang, selalu terbuka dan melibatkan keluarga akan penyakit yang dialami serta pengontrolan secara rutin dan perubahan gaya hidup sehingga jauh dari keadaan stres dan koping maladaptif

    HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN DALAM PELAYANAN SURAT KETERANGAN HASIL PEMERIKSAAN NARKOTIKA (SKHPN)DI KLINIK PRATAMA BNNP NTT.

    Get PDF
    Mutu pelayanan merupakan salah satu komponen yang sangat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien. Mutu pelayanan dalam sebuah instansi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor atau dimensi seperti: kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy) dan bukti fisik (tangible). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mutu pelayanan dengan kepuasan pelanggan dalam pelayanan surat keterangan hasil pemeriksaan narkotika (SKHPN) di Klinik Pratama BNNP NTT. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional. Teknik yang digunakan adalah consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 62 responden. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil uji statistik menunjukan nilai p-value 0,000 (p<α = 0,05) dengan nilai OR (Odd Ratio) = 156,000. Hal ini berarti bahwa ada hubungan antara mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien dalam pelayanan surat keterangan hasil pemeriksaan narkotika (SKHPN) di Klinik Pratama BNNP NTT dan mutu pelayanan yang tidak baik berpeluang 156 kali memberikan ketidakpuasan pasien dibandingkan dengan mutu pelayanan yang baik. Kesimpulan; 31 pasien dengan persentase sebesar 50% mengatakan bahwa mutu pelayanan baik dan 31 pasien lainnya dengan persentase sebesar 50% mengatakan mutu pelayanan tidak baik serta 35 responden merasa tidak puas dengan persentase 56,5% dan yang merasa puas sebanyak 27 responden dengan persentase 43,5%. Penelitian ini merekomendasikan untuk memberikan sosialisasi terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan SKHPN ke petugas pelayanan, membuat instrument yang baku terkait kepuasan pasien, memberikan pelayanan yang cepat tanggap, penambahan kursi pengunjung, penambahan jumlah tenaga kesehatan, pemanfaatan teknologi aplikasi untuk membuat e-surat

    HUBUNGAN SIKAP DENGAN PENATALAKSANAAN LIMA PILAR PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS NAIONI KOTA KUPANG.

    Get PDF
    Program penerapan lima pilar diabetes melitus di Indonesia sudah di terapkan pada tahun 2011. Namun, pelaksanaannya belum optimal dijalankan, hal ini karena penderita merasakan sulit untuk dilakukan karena dengan kondisi penyakit yang dialami seumur hidup, terkadang timbul kebosanan dalam menjalani pengobatan dan berbagai aturan terkait penatalaksanaan penyakit diabetes melitus. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan sikap dengan penatalaksanaan lima pilar pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Naioni Kota Kupang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil menggunakan teknik total sampling sebanyak 52 responden dengan pengumpulan data lembar kuesioner dan analisis data menggunakan uji statistik Spearmen Rhank. Berdasarkan hasil analisis uji statistik diperoleh hasil P value = 0,000 kurang dari α = 0,05, (p<0,05). Ini artinya ada hubungan sikap dengan penatalaksanaan lima pilar pada penderita diabetes melitus. Adapun saran yang diberikan bagi pasien agar dapat mematuhi setiap anjuran dari tenaga kesehatan dalam penatalaksanaan lima pilar diabetes melitus agar meningkatkan meningkatkan kesehatan pada penderita diabetes melitus serta mencegah terjadinya komplikasi diabetes melitus

    HUBUNGAN BURNOUT SYNDROME DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI BANGSAL INTERNA (DI RSUD MGR. GABRIEL MANEK, SVD ATAMBUA).

    Get PDF
    Burnout syndrome merupakan suatu kondisi psikologis pada seseorang yang tidak berhasil mengatasi stres kerja sehingga menyebabkan stres berkepanjangan yang ditandai dengan gejala seperti kelelahan emosional, kelelahan fisik, dan penurunan prestasi diri. Burnout syndrome dapat menyebabkan kurang konsentrasi, penurunan konsep diri serta perilaku kerja yang negatif. Burnout yang muncul akanberdampak pada kualitas kerja perawat yang pada akhirnya menuju pada menurunnya mutu asuhan keperawatan. Kinerja perawat merupakan masalah yang sangat penting dikaji dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara burnout syndrome dan kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan standar asuhan keperawatan. Penelitian dilakukan di Bangsal Intena RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Bangsal Interna yang berjumlah 63 perawat pelaksana. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Sampel dalam penelitian ini 63 perawat. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji statistik spearman rho. Hasil penelitian menunjukkan perawat pelaksana di Bangsal Interna RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua terbanyak mengalami burnout syndrome dalam kategori sedang dan kinerja perawat pelaksana dalam kategori cukup. Burnout syndrome menunjukkan hubungan yang signifikan (ρ = 0,025) dengan kinerja perawat pelaksana dan memiliki tingkat keeratan yang rendah (r = - 0,282), sehingga burnout syndrome memiliki hubungan yang negatif terhadap kinerja perawat pelaksana. Perawat pelaksana di RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua diharapkan memiliki etos kerja yang tinggi dan mampu beradaptasi dengan segala situasi

    HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU (USIA DAN PARITAS) DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD S. K LERIK KOTA KUPANG.

    Get PDF
    Latar Belakang: Berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia. Kejadian BBLR menyumbang 38.85 % angka kematian bayi di Indonesia. Berat badan lahir merupakan indikator penting terkait kerentanan terhadap risiko penyakit dan kelangsungan hidup anak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik ibu (usia dan paritas) dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD S. K. Lerik Kota Kupang. Metode: Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatann case control study dengan jumlah sample adalah 74 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dan dianalisa menggunakan uji chi square. Hasil dan Pembahasan: Hubungan usia ibu dengan kejadian BBLR diperoleh nilai ρ-value = 0,259 (α < 0,005), sedangkan hubungan paritas ibu dengan kejadian BBLR diperoleh nilai ρ-value = 0,809 (α < 0,005). Simpulan dan Saran: Tidak ada hubungan antara usia ibu dan paritas dengan kejadian BBLR di RSUD S. K Lerik Kota Kupang. Saran bagi petugas kesehatan agar dapat meningkatkan pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi secara efektif tentang usia dan paritas yang aman bagi ibu untuk bersalin untuk mencegah kejadian BBL

    HUBUNGAN KEPRIBADIAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD SOE.

    Get PDF
    Perawat memperlihatkan sikap yang kurang baik atau tindakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan pasien, maka tindakan tersebut akan mengurangi kepuasan dan penilaian baik dari pasien. Perawat yang memiliki kepribadian introvert cenderung mengembangkan emosi negative seperti frustasi, sedih, tertekan, tidak berdaya dan apatis terhadap pekerjaan. Kelelahan emosional yang sering dialami oleh perawat dengan kepribadian introvert akan mangakibatkan hilangnya rasa antusias terhadap pekerjaan. Hal ini dapat mempengaruhi pelayanan yang diberikan bagi pasien sehingga dapat menimbulkan ketidak puasan dalam pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kepribadian perawat dengan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di RSUD Soe dengan mengidentifikasi kepribadian perawat, kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di RSUD Soe. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif korelatif dengan rancangan penelitian cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 66 orang yang terdiri dari 33 orang dari pasien dan 33 dari perawat. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa perawat terbanyak memiliki berkepribadian extrovert (69,7%). Tingkat kepuasan pasien berada pada kategoribaik (75,8%). Kepribadian perawat memiliki hubungan yang signifikan (p value = 0,000) dengan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di RSUD Soe

    PENGALAMAN PERAWAT DALAM MELAKUKAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP).

    Get PDF
    Keselamatan pasien sangat terkait dengan kejadian insiden keselamatan pasien.Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penerapan keselamatan pasien dan meminimalkan insiden keselamatan pasien adalah dengan melakukan pelaporan insiden keselamatan pasien. Perawat sebagai bagian dari pelayanan, memainkan peran penting dalam mendukung upaya keselamatan pasien di rumah sakit, termasuk didalamnya perawat bertanggungjawab dalam pelaporan insiden keselamatan pasien sehingga akan terwujud layanan kesehatan yang aman dan terhindar dari terjadinya insiden yang tidak diharapkan.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam terhadap 9 partisipan.Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplor pengalaman perawat dalam melakukan pelaporan insiden. Berdasarkan analisa tematik, didapatkan beberapa tema tentang pengalaman perawat dalam melakukan pelaporan insiden keselamatan pasien yaitu keselamatan pasien menjadi prioritas dalam pelayanan, penerapan keselamatan pasien belum maksimal, perawat bertanggungjawab dalam pelaporan insiden keselamatan pasien, hambatan dalam pelaksanaan pelaporan insiden keselamatan pasien, pelaporan insiden keselamatan pasien sebagai sarana pembelajaran bagi perawat dan dukungan dan reward dalam melakukan pelaporan insiden keselamatan pasien. Penelitian ini merekomendasikan agar perlu dilakukan optimalisasi berupa peningkatan kesadaran, kerjasama yang baik akan pentingnya keselamatan pasien terutama dalam pelaporan insiden keselamatan pasien

    HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE PADA PASIEN TOTAL CARE DI RUANG ANGGREK, KELIMUTU DAN CEMPAKA RSUD PROF DR W.Z JOHANNES KUPANG.

    Get PDF
    Beban kerja merupakan kemampuan tubuh pekerja menerima pekerjaan. Tingginya beban kerja berdampak terhadap kualitas tindakan yang diberikan. Banyaknya beban kerja yang harus dilakukan oleh seorang perawat membuat tenaga perawat mengabaikan tindakan mandiri perawat seperti pelaksanaan personal hygiene pada pasien. Pemeliharaan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan dan kesehatan. Personal hygiene pada pasien total care merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh perawat kepada pasien total care. Semakin tinggi beban kerja perawat, maka semakin besar peluang tidak terlaksananya personal hygiene pada pasien total care. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara beban kerja perawat dengan pelaksanaan personal hygiene pada pasien total care di ruang Anggrek, Kelimutu dan Cempaka RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, menggunakan total sampling dengan jumlah 47 responden perawat di ruang Anggrek, Kelimutu dan Cempaka di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang. Penelitian ini berlangsung pada bulan Desember 2020. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil dari penelitian ini menunjukan 74,47% responden memiliki beban kerja berat dan 68,1% responden tidak melaksanakan personal hygiene pada pasien total care. Tidak terdapat hubungan antara beban kerja perawat dengan pelaksanaan personal hygiene pada pasien total care dengan nilai p-value = 0,119 (p ≥ 0,05). Peneliti menyarankan agar responden lebih meningkatkan edukasi kepada keluarga dan pasien pentingnya pelaksanaan personal hygiene pada pasien total care terutama perawatan kuku selama sakit

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HIDUP PERAWAT RUANG ISOLASI COVID-19 DI KOTA KUPANG.

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 memberikan dampak tidak hanya kepada masyarakat tetapi juga tenaga kesehatan khususnya perawat. Perawat dituntut untuk memberikan pelayanan keperawatan yang optimal namun disisi lain, perawat yang bertugas di ruang isolasi Covid-19 dapat mengalami stress yang melemahkan koping dan self efficacy perawat. Kurangnya dukungan keluarga dan juga teman sejawat serta stigma juga menjadi permasalahan tersendiri bagi perawat. Semua hal ini menjadi faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup perawat yang bertugas di ruang isolasi Covid-19 di Kota Kupang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 84 perawat yang bertugas di ruang isolasi Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Nusa Cendana Kupang, Rumah Sakit Bhayangkara Kupang Tk. III Drs. Titus Uly Polda Nusa Tenggara Timur, Rumah Sakit Tentara Tk. III Wirasakti Kupang, dan Rumah Sakit Umum Daerah S. K. Lerik. Analisa data bivariat menggunakan uji chi-square, dan analisa data multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda dengan metode backward. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima variabel independen yang diteliti, hanya ada 2 variabel independen yang berhubungan dengan kualitas hidup, yaitu variabel Self Stigma (p value = 0,012) dan variabel dukungan teman sejawat (p value = 0,049), sedangkan hasil analisa multivariat menunjukkan faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas hidup adalah Self Stigma (coefisien B = 1,471)

    HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI RUTIN MELAKUKAN HEMODIALISA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANKAN HEMODIALISA DI RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG.

    Get PDF
    Dalam asuhan keperawatan, komunikasi terapeutik ditujukan untuk mengubah perilaku klien kearah yang lebih baik serta memberikan motivasi agar mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Motivasi merupakan hal yang dan diperlukan pasien penyakit ginjal kronik. Motivasi melakukan Hemodialisa penting dimiliki oleh pasien dengan penyakit ginjal kronik agar pasien dapat mengatasi kejenuhan dan tetap semangat melakukan Hemodialisa rutin sesuai jadwal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan motivasi melakukan hemodialisa pada pasien penyakit ginjal kronis di RSUD Dr. Prof. W. Z. Johannes Kupang. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel 30 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling. Hasil penelitian komunikasi terapeutik perawat terhadap pasien di ruangan hemodialisa terbanyak dalam kategori kurang 18 responden (60%), motivasi rutin pasien di ruangan hemodialisa terbanyak dalam kategori baik 27 responden (93%), hasil uji statistic chi-square menunjukan ρ value = 0,347 artinya tidak ada hubungan. Disarankan kepada perawat di Ruang Hemodialisa RSUD Prof DR. W. Z. Johannes Kupang agar lebih sering mengkomunikasikan hasil dari tindakan yang sudah dilakukan pada pasien dan keluarga, serta memberikan motivasi agar pasien tetap rutin menjalani terapi cuci darah

    486

    full texts

    492

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Repository UCB Kupang (Universitas Citra Bangsa) is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇