Portal E-Journal Universitas Khairun
Not a member yet
    206 research outputs found

    PERAN GURU PPKn DALAM INTEGRASI NILAI-NILAI NASIONALISME PADA PEMBELAJARAN IPS di SMAN 8 HALMAHERA TENGAH

    Get PDF
    Penanaman nilai nasionalisme dalam dunia pendidikan sangat penting untuk membentuk karakter siswa yang cinta tanah air, berjiwa kebangsaan, dan memiliki semangat persatuan. Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) memiliki peran strategis dalam menginternalisasikan nilai-nilai nasionalisme, tidak hanya dalam mata pelajaran PPKn, tetapi juga melalui integrasi lintas mata pelajaran, khususnya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru PPKn dalam mengintegrasikan nilai nasionalisme pada pembelajaran IPS di SMA Negeri 8 Halmahera Tengah. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PPKn berperan sebagai fasilitator nilai, kolaborator pembelajaran, dan teladan dalam menanamkan sikap nasionalisme. Integrasi dilakukan melalui pendekatan tematik, penguatan materi kontekstual, dan kegiatan projek yang relevan dengan nilai kebangsaan. Dengan demikian, guru PPKn turut berkontribusi dalam memperkuat karakter nasionalisme siswa secara holistik dalam pembelajaran IPS

    Pelatihan Analisis SWOT dan BMC (Business Model Canvas) pada Santri di Pondok Pesantren Al Mumtaz

    No full text
    Islamic boarding schools as Islamic educational institutions have great potential in developing entrepreneurship. However, many Islamic boarding schools still have limitations in business management and business planning. This training aims to provide SWOT Analysis and BMC (Business Model Canvas) training to students through mentoring at WEIPA (Al Mumtaz Preneurship Inspiration Education Tour) at Al Mumtaz Islamic Boarding School. This training is an effort to support the independence of Islamic boarding schools which is realized by the existence of business ventures at the Islamic Boarding School. Therefore, this training was held to facilitate WEIPA management in developing business strategies who are also students at the Islamic Boarding School and there are 20 Agribusiness Study Program Students who carry out Social Laboratory activities that assist WEIPA management. The implementation method includes initial observation, training, and evaluation of activities. The results of this training provide an overview of the increased understanding of participants regarding the strengths, weaknesses, opportunities and threats at WEIPA, as well as the ability to develop simple business models using BMC. This training activity is expected to be the first step towards the economic independence of Islamic boarding schools.Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki potensi besar dalam pengembangan kewirausahaan. Namun, banyak pesantren yang masih memiliki keterbatasan dalam manajemen usaha dan perencanaan bisnisnya. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan Analisis SWOT dan BMC (Business Model Canvas) kepada Santri melalui pendampingan pada WEIPA (Wisata Edukasi Inspirasi Preneurship Al Mumtaz) di Pondok Pesantren Al Mumtaz. Pelatihan ini merupakan upaya untuk mendukung kemandirian pondok pesantren yang diwujudkan dengan adanya usaha bisnis di Pondok Pesantren. Oleh karena itu pelatihan ini diadakan untuk memudahkan pihak manajemen WEIPA dalam menyusun strategi bisnis yang juga merupakan santri di Pondok Pesantren serta terdapat 20 Mahasiswa Prodi Agribisnis yang melakukan kegiatan Laboratorium Sosial yang membantu manajemen WEIPA. Metode pelaksanaan mencakup observasi awal, pelatihan, serta evaluasi kegiatan. Hasil dari pelatihan ini memberikan gambaran peningkatan pemahaman peserta terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada WEIPA, serta kemampuan menyusun model bisnis sederhana menggunakan BMC. Kegiatan pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi pondok pesantren. &nbsp

    STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA JANDA DI DESA TACICI, TARAUDU, DAN WORAT-WORAT KECAMATAN SAHU KABUPATEN HALMAHERA BARAT

    No full text
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi  serta kendala pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga janda  di Desa Tacici, Taraudu, Dan Worat-Worat Kecamatan  Sahu Kabupaten Halmahera Barat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yakni kualitatif, dengan subjek penelitian yakni 20 ibu janda yang tersebar pada Desa Tacici, Taraudu, Dan Worat-Worat Kecamatan  Sahu Kabupaten Halmahera Barat. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat di ambil kesimpulan bahwa: Kondisi perekonomian keluarga janda di Desa Tacici, Taraudu dan Worat-worat menurun  pasca ditinggalkan suami yang meninggal karena sakit. Para janda memilih bekerja sebagai petani dengan durasi bekerja 4-5 jam (setengah hari) dan ibu janda rata-rata memiliki anak sebagai tumpuan harapan untuk membantu perekonomian keluarga. Strategi pengelolaan kehidupan keluarga Janda dalam memenuhi perekonomian keluarga sehari-hari dilakukan dengan pekerjaan bertani. Para janda menanam tanaman bulanan sehingga tercukupi kebutuhan hari-hari. Pada kebiasaan masyarakat Sahu, anak merupakan aset keluarga yang sangat membantu perekonomian keluarga jika anak telah bekerja. Anak memiliki tanggung jawab untuk menafkahi anggota keluarga ketika ayahnya telah meninggal. Anak tertua merupakan tulang punggung keluarga yang diandalkan dalam menopang perekonomian keluarg

    ANALISIS KELAYAKAN OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA ALAM DI TAMAN WISATA ALAM (TWA) KERANDANGAN, DESA SENGGIGI, KECAMATAN BATU LAYAR, KABUPATEN LOMBOK BARAT

    No full text
    Taman Wisata Alam (TWA) Kerandangan sebagai salah satu kawasan pelestarian alam yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam NTB, memiliki potensi dan daya tarik sebagai salah satu objek wisata. TWA Kerandangan memiliki ekosistem dan komunitas alam yang masih terbilang alami serta unik dan indah dengan bentang alam serta potensinya yang dapat dijadikan sebagai salah satu ODTWA. ODTWA dengan komponen utama berupa fasilitas dan aksesibilitas yang baik yang telah ada pada TWA Kerandangan juga menjadikannya memiliki nilai jual di pasar wisata. Meskipun demikian, TWA Kerandangan saat ini menghadapi tantangan karena sudah terlupakan oleh banyak orang sebagai tujuan wisata. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengevaluasi kelayakan obyek wisata dan daya tariknya di TWA Kerandangan agar dapat menentukan apakah layak untuk dijadiikan salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW). Selain itu, strategi-strategi perencanaan pengembangan juga perlu disusun untuk mengatasi tantangan ini dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke TWA Kerandangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dimana dilakukan observasi dan wawancara mendalam dengan informan kunci yaitu pihak pengelola Taman Wisata Alam Kerandangan yang kemudian dilakukan penilaian atau skoring menggunakan Pedoman ADO-ODTWA Dirjen PHKA 2003. Hasil penelitian dengan analisis ADO-ODTWA menunjukkan bahwa Taman Wisata Alam Kerandangan layak untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata dengan hasil rekapitulasi indeks nilai kelayakan sebesar 95%. Namun, unsur keunikan sumber daya alam pada indikator daya tarik memerlukan perhatian lebih oleh pihak pengelola agar menjadi pioritas untuk mengembangkan kawasan Taman Wisata Alam Kerandangan menjadi destinasi ekowisata unggulan

    Estimasi Biomassa Mangrove Menggunakan NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) di Desa Soligi, Kabupaten Halmahera Selatan

    No full text
    Mangrove merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang tumbuh pada habitat intertidal antara daratan dan laut di daerah tropis serta subtropis. Keberadaan mangrove sangat penting dalam mengurangi risiko bencana akibat perubahan iklim karena kemampuannya yang signifikan dalam menyimpan karbon pada biomassa dan sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biomassa ekosistem mangrove berdasarkan kategori NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) di pesisir Desa Soligi, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan dengan total luas area 12,12 hektar dan total biomasa mencapai 899,78 ton. Kategori NDVI dibagi menjadi empat kelas yaitu: Sangat Rendah, Rendah, Sedang, dan Tinggi. Hasil analisis menunjukkan bahwa kategori Tinggi berkontribusi terbesar terhadap total biomasa dengan 639,94 ton/ha, terdiri dari 499,97 ton/ha untuk biomassa di atas tanah (AGB) dan 139,98 ton/ha untuk biomassa di bawah tanah (BGB). Sebaliknya, kategori Sangat Rendah menunjukkan nilai biomasa yang sangat rendah, yaitu 0,32 ton/ha. Temuan ini menekankan pentingnya pengelolaan dan konservasi ekosistem mangrove untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan karbon dan mendukung keberlanjutannya

    Analisis Daya Dukung dan Strategi Pengembangan Ekowisata di Mentari Ocean View, Kabupaten Pacitan

    No full text
    Tourism activities in forest areas can potentially disrupt the balance of forest ecosystems. The existence of tourist visits needs special attention in terms of the environment. At a certain time when environmental conditions have exceeded their carrying capacity, there will be instability in environmental conditions that have an impact on environmental damage. The purpose of this study is to determine the carrying capacity of ecotourism in Mentari Ocean View in supporting tourism activities, analyze the potential of Mentari Ocean View ecotourism in achieving sustainable tourism, and formulate a strategy for the development of Mentari Ocean View ecotourism. The research methods used are primary surveys and secondary surveys. The data that has been obtained is analyzed using qualitative and quantitative descriptive methods. The results obtained in the study are that the value of the physical carrying capacity, real carrying capacity, and effective carrying capacity of Mentari Ocean View has not been exceeded, the assessment of the ecotourism potential of Mentari Ocean obtained an overall potential value index of 86.73% which means that it is high or suitable for development, the main priority of the development strategy is the environmental aspect centered on controlling environmental damage and utilizing the potential of natural resources, the second economy is centered on increasing business opportunities and increasing ecotourism branding, and the third is social, which is centered on improving the quality of human resources and local government support..Aktivitas wisata di kawasan hutan berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem hutan. Adanya kunjungan wisatawan perlu mendapat perhatian khusus dari segi lingkungan.  Pada saat tertentu ketika kondisi lingkungan telah melampaui daya dukungnya, maka akan terjadi ketidakstabilan kondisi lingkungan yang berdampak pada kerusakan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui daya dukung ekowisata di Mentari Ocean View dalam menunjang kegiatan wisata, menganalisis potensi ekowisata Mentari Ocean View dalam mencapai pariwisata berkelanjutan, merumuskan strategi pengembangan ekowisata Mentari Ocean View. Metode penelitian yang digunakan adalah survei primer dan survei sekunder. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian adalah nilai daya dukung fisik, daya dukung riil, dan daya dukung efektif Mentari Ocean View belum terlampaui, penilaian potensi ekowisata Mentari Ocean memperoleh indeks nilai potensi secara keseluruhan sebesar 86,73% yang artinya tinggi atau layak dikembangkan, prioritas strategi pengembangan yang utama adalah aspek lingkungan terpusat pada pengendalian kerusakan lingkungan dan pemanfaatan potensi sumber daya alam, kedua ekonomi yang terpusat pada peningkatan peluang usaha dan peningkatan branding ekowisata, dan ketiga sosial, yang terpusat pada peningkatan kualitas SDM dan dukungan pemerintah daerah

    PENGUATAN KAPASITAS PETERNAK DALAM PENOLAHAN DAN MANAJEMEN PAKAN TERNAK RUMINANSIA BERBASIS KOMUNITAS

    No full text
    Lampermai Village, located in Krueng Barona Jaya Subdistrict, Aceh Besar District, holds significant potential for the development of ruminant livestock, particularly beef cattle. However, limited knowledge among farmers regarding feed processing and management has been a major barrier to improving livestock productivity. This community service program aimed to enhance farmers' capacity through training and assistance in feed processing using local resources, such as agricultural waste and forage. The methods included education sessions, demonstrations of fermented feed production, and hands-on practice in feed management and livestock care. The results of the program showed improved knowledge and skills among farmers in producing quality feed, which led to cost efficiency and increased animal weight gain. Additionally, the establishment of a farmer working group has strengthened community networks in sustainable feed management. This initiative is expected to serve as a community empowerment model in the livestock sector that can be replicated in other areas with similar potentia

    KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH BERBASIS KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 8 HALMAHERA TENGAH

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah berbasis karakter melalui pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Negeri 8 Halmahera Tengah. Kepala sekolah berperan sebagai motor penggerak dalam membangun budaya sekolah yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam proses pembelajaran, khususnya melalui mata pelajaran IPS yang memuat nilai-nilai sosial, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah memiliki peran strategis dalam merumuskan visi karakter, memberdayakan guru IPS untuk mengintegrasikan nilai karakter dalam pembelajaran, serta membangun kolaborasi dengan warga sekolah dan masyarakat. Kepemimpinan yang ditunjukkan bersifat visioner, kolaboratif, dan inspiratif, sehingga mampu menciptakan iklim sekolah yang mendukung penguatan karakter peserta didik secara berkelanjutan

    Penyuluhan Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Desa Kokotu, Kecamatan Bacan Barat, Kabupaten Halmahera Selatan

    No full text
    Non Timber Forest Products (NTFPs) are biological forest products, both plant and animal and their derivatives originating from forests except wood. NTFPs play an important role for the community, for example, they can increase household income and improve the local economy, as done by the people of Kokotu Village, West Bacan District, South Halmahera Regency. Several types of NTFPs utilized by the people of Kokotu Village are rattan and bamboo for craft materials and various types of herbs for food and raw materials for traditional medicine. The opportunities for utilizing NTFPs in Kokotu Village are very large considering the condition of the forest which is still well maintained. Therefore, insights regarding the utilization of other types of NTFPs and their marketing need to be shared with the people of Kokotu Village. The purpose of implementing this NTFP utilization outreach activity is to provide the community with an overview of the types of NTFPs in their village and the opportunities for their utilization. The NTFP utilization outreach in Kokotu Village was carried out with the target of housewives went fluently, and the participants were quite enthusiastic about discussing the types of NTFPs in Kokotu Village. In addition, the materials presented were able to provide new insights regarding the potential and utilization of HHBK to the extension participants. Keywords: Counseling, Kokotu Village, NTFPsHasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) merupakan hasil hutan hayati, baik nabati maupun hewani dan turunannya yang berasal dari hutan kecuali kayu. HHBK memiliki peran penting bagi masyarakat, misalnya dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga dan dapat meningkatkan perekonomian lokal, seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kokotu, Kecamatan Bacan Barat, Kabupaten Halmahera Selatan. Beberapa jenis HHBK yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Kokotu adalah rotan dan bambu untuk bahan kerajinan serta berbagai jenis tanaman herba untuk pangan dan bahan baku obat tradisional. Peluang pemanfaatan HHBK di Desa Kokotu sangat besar mengingat kondisi hutannya yang masih terjaga. Oleh karenanya, wawasan mengenai pemanfaatan jenis HHBK lain serta pemasarannya perlu dibagikan kepada masyarakat Desa Kokotu. Tujuan pelaksanaan kegiatan penyuluhan pemanfaatan HHBK ini yaitu memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai jenis-jenis HHBK di desanya serta peluang pemanfaatannya. Penyuluhan pemanfaatan HHBK di Desa Kokotu dilaksanakan dengan sasaran ibu rumah tangga berjalan dengan lancer, dan peserta cukup antusias mendiskusikan jenis-jenis HHBK yang ada di Desa Kokotu. Selain itu, materi-materi yang telah disampaikan mampu memberikan wawasan baru mengenai potensi dan pemanfaatan HHBK kepada peserta penyuluhan. Kata Kunci: HHBK, Desa Kokotu, penyuluha

    Indonesia ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN STATUS KEBERLANJUTAN WISATA OBYEK MATA AIR COKRO TULUNG, KABUPATEN KLATEN: ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAN STATUS KEBERLANJUTAN WISATA OBYEK MATA AIR COKRO TULUNG, KABUPATEN KLATEN

    No full text
    The Cokro Spring Object still tends to be directed towards mass tourism where this tourism has a strategy to accelerate tourist visits through tourism products that are popular with visitors without considering all the potential that will occur so that there is the potential for environmental problems. Therefore, research is needed related to the Environmental Carrying Capacity and Tourism Sustainability Status as a basis for determining the development strategy of the Cokro Spring Object. The purpose of this study was to determine the environmental carrying capacity of the Cokro Spring Object Tourism, to determine the sustainability status of the Cokro Spring Object Tourism, and to determine the development strategy of the Cokro Spring Object Tourism. The research method used primary data collection in the form of observation, questionnaires, and interviews, while secondary data was in the form of journal and document literature studies. Data analysis used the Cifuentes Method to calculate the carrying capacity of the tourism environment, the Rap-Tour Method (Rapfish Modified) to determine the status of tourism sustainability, and SWOT Analysis through IFAS and EFAS calculations with the results of the grand strategy graph quadrant for the basis of tourism development strategies. The results of the study showed that the value of the physical carrying capacity was 1958 people/day, the real carrying capacity was 243 people/day, and the effective carrying capacity was 207 people/day. The large value of PCC>RCC>ECC means that the Cokro Spring Tourism Object can still be developed. The results of the multidimensional Tourism Sustainability Status are included in the Sustainable Enough category with an index of 70.9301%. The Cokro Spring Tourism Object Development Strategy is located in quadrant I, the S-O strategy is carried out by increasing the intensity of tourism promotion, establishing cooperation with the tourism office and the private sector through the addition of educational tourism activities or attractions, involving local communities through the creation of integrated tourism packages, and maintaining the condition of natural water resources in tourism development.Objek Mata Air Cokro masih cenderung mengarah pada wisata massal dengan strategi untuk mempercepat kunjungan wisatawan melalui produk wisata yang digemari pengunjung tanpa mempertimbangkan segala potensi yang akan terjadi sehingga berpotensi terjadi suatu permasalahan lingkungan. Oleh karena itu diperlukan penelitian terkait Daya Dukung Lingkungan dan Status Keberlanjutan Wisata sebagai dasar menentukan strategi pengembangan Objek Mata Air Cokro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya dukung lingkungan Wisata Objek Mata Air Cokro, mengetahui status keberlanjutan Wisata Objek Mata Air Cokro, dan mengetahui strategi pengembangan Wisata Objek Mata Air Cokro. Metode penelitian menggunakan pengumpulan data primer berupa observasi, kuesioner, dan wawancara, sedangkan data sekunder berupa studi literatur jurnal dan dokumen. Analisis data yang digunakan menggunakan Metode Cifuentes untuk perhitungan daya dukung lingkungan wisata, Metode Rap-Tour (Rapfish Modified) untuk mengetahui status keberlanjutan wisata, dan Analisis SWOT melalui perhitungan IFAS dan EFAS dengan hasil kuadran grafik grand strategi untuk dasar strategi pengembangan wisata. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai daya dukung fisik sebesar 1958 orang/hari, daya dukung riil sebesar 243 orang/hari, dan daya dukung efektif sebesar 207 orang/hari. Besar nilai PCC>RCC>ECC memiliki arti bahwa Wisata Objek Mata Air Cokro masih dapat melakukan pengembangan. Hasil Status Keberlanjutan Wisata multidimensi termasuk dalam kategori Cukup Berkelanjutan dengan indeks 70,9301%. Strategi Pengembangangan wisata Objek Mata Air Cokro terletak pada kuadran I strategi S-O dilakukan dengan meningkatkan intensitas promosi wisata, menjalin kerjasama dengan dinas pariwisata maupun pihak swasta melalui penambahan kegiatan atau atraksi wisata yang mengedukasi, melibatkan masyarakat lokal melalui pembuatan paket wisata terpadu, dan mempertahankan kondisi sumber daya air yang alami dalam pengembangan wisata

    11

    full texts

    206

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Portal E-Journal Universitas Khairun is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇