1,914 research outputs found

    HUBUNGAN BUDAYA PATRIARKI DENGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA) LANGSUNG TAHUN 2015 DI KABUPATEN SUMBA TIMUR (Studi Kasus di Kecamata Tabundung Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur)

    Get PDF
    Semangat dilaksanakannya Pemilihan kepala daerah (Pilkada) langsung adalah koreksi terhadap sistem demokrasi tidak langsung (perwakilan) di era sebelumnya, dimana kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh DPRD, menjadi demokrasi yang berakar langsung pada pilihan rakyat (pemilih). Oleh karena itu, keputusan politik untuk menyelenggarakan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) adalah langkah strategis dalam rangka memperluas, memperdalam, dan meningkatkan kualitas demokrasi. Sejumlah argumentasi dan asumsi yang memperkuat pentingnya Pemilihan kepala daerah (Pilkada) langsung adalah: Pertama, Pemilihan kepala daerah (Pilkada) diperlukan untuk meningkatkan kualitas akuntabilitas para elit politik lokal, termasuk kepala-kepala daerah. Kedua, Pemilihan kepala daerah (Pilkada) diperlukan untuk menciptakan stabilitas politik dan efektifitas pemerintahan di tingkat lokal. Ketiga, Pemilihan kepala daerah (Pilkada) akan memperkuat dan meningkatkan kualitas seleksi kepemimpinan nasional karena makin terbuka peluang bagi munculnya pemimpin-pemimpin nasional yang berasal dari bawah/daerah. Pemilihan kepala daerah (Pilkada) langsung merupakan ekspresi paling nyata dari kedaulatan rakyat sehingga rakyat (khususnya di daerah) tidak hanya menjadi penonton tapi ikut menentukan masa depan mereka dan daerah mereka. Budaya patriariki ini juga kemudian memberikan dampak yang sangat besar dalam dunia birokrasi di Sumba Timur. Saat ini, dari seluruh instansi di lingkup pelayanan Kabupaten Sumba Timur, tercatat hanya ada 1 (Satu) orang Perempuan yang mendapatkan kesempatan untuk memegang jabatan penting dalam struktur birokrasi daerah yakni sebagai BendaharaUmum Pemegang Kas Daerah. Begitu pula yang terjadi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumba Timur. Dari 30 (Tiga Puluh) kursi yang diperebutkan, kaum Perempuan hanya mampu mewakilkan 2 (Dua) orang di kursi legislatif daerah. Dalam pemilihan kepala daerah secara langsung pada tahun 2010, tercatat hanya 1 (satu) orang kader Perempuan yang berani mengambil kesempatan untuk ikut bertarung sebagai calon wakil bupati. Berangkat dari kajian ini,mendorong penulis melakukan penelitian dengan memilih judul“HUBUNGAN BUDAYA PATRIARKI TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA) LANGSUNG TAHUN 2015 DI KABUPATEN SUMBA TIMUR (Studi Kasus di Kecamatan Tabundung Kabupaten Sumba Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur)”.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan budaya patriarki terhadap sikap dan perilaku politik pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) kabupaten Sumba Timur tahun 2015. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa hasil analisis rata-rata 8 (Delapan) kategori jawaban variabel budaya patriarki (X) diperoleh nilai rata-rata 2,06 dan termasuk dalam kategori sedang. Selanjutnya, berdasarkan hasil rata-rata 9 (Sembilan) kategori jawaban variabel sikap dan perilaku politik (Y) diperoleh nilai rata-rata 2,34 dan termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh keputusan tidak ada hubungan signifikan antara budaya patriarki (X) dan sikap dan perilaku politik masyarakathasil rxy 0,099 < rtabel 0,205. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan yakni “Budaya patriarki berHubungan signifikan terhadap sikap dan perilaku pemilih di Kecamatan Tabundung Kabupaten Sumba Timur”, tidak dapat dibuktikan kebenaranny

    METODE FAST & ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM REKAYASA NILAI PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG (STUDI KASUS GEDUNG KANTOR BUPATI ALOR)

    Get PDF
    In planning a project is necessary and cost analysis functions. This is done to get the optimum planning. An effective method is to apply value engineering, where costs are based on an analysis of the major functions of a project. Application of value engineering in construction projects Kalabahi Regent Office Alor regency is motivated by the limited funds available by the project owner, so that need to find an alternative plan where the initial space which planned requirements remain available to the financial condition of the running. Value engineering methodology used is based on the Value Engineering work plan consists of phase information, creative stage, analysis and recommendation phase. Based on the results of the application of Value Engineering in Construction Project Office Building Bupari Alor, conducted an analysis of 3 (three) items Works Architecture is a high‐cost ceiling jobs, and jobs Wall tile floor can result in a savings of Rp. 118,937,059 or 1.62% of the total project cost

    EFFECT OF FERTILIZER MATERIALS DERIVED FROM HOSPITAL WASTEWATER TREATED WITH BIODETOX TECHNOLOGY ON THE GROWTH AND YIELD OF CHINESE CABBAGE (Brassica juncea L.)

    Get PDF
    The objective of the research was to analyze the wastewater of Sanglah General Hospital Centre (RSUP Sanglah), Denpasar Bali Indonesia using Biodetox technology and to study the responses of Chinese cabbage (Brassica juncea L.) to the product. The research was conducted from 15 May 2009 to 15 June 2012. Results of the research indicated that the technology using 7.2 hours day-1 aeration could reduce Biological Oxygen Demand (BOD) level to 88%, but increased the Food/Microorganism (F/M) ratio to 13.94 g/BOD/day/g/Mixed Liquid Suspended Solids (MLSS), shortened sludge age to 22.71 hours, lowered sludge recirculation to 23.25%, decreased pollutant levels to 0.6% MLSS and 78% TSS. Those results had met the quality standard for wastewater processing technology and for irrigation water respectively of Department of Health (Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990) and Department of Environment (Kepmen KLH No.02/MENKLH/I/1988) of Republic Indonesia. The characteristics of the wastewater (containing 1.97% N, 0.78% P, 0.33% S, 0.48% K, 0.19% Mg, 0.96 mg l-1 Fe, 0.08 mg l-1 Al, 0.11 mg l-1 Mn, 0.19 mg l-1 Mg and 0.22 mg l-1 Mo), had also met the quality standard for fertilizer materials (Hammer, 2001). The products of the technology have been proven to be safely used as fertilizer materials as indicated by no heavy metals contained and significantly 19.9% and 17.3% higher leaf and plant total fresh weights of Chinese cabbage, respectively compared to commercial Biosugih and Hyponex fertilizers at the rate of 15 g product pot-1

    PERENCANAAN METODE PELAKSANAAN STRUKTUR BASEMENT PADA PEMBANGUNAN SEMINYAK HOTEL DEVELOPMENT

    Get PDF
    Bali is a tourist destination for both local and overseas visitors. One is a natural Travel include mountains, lakes, beaches and other‐other. Tourism is a tourist beach most visited by the visitors due to its panoramic beauty and the many activities that can be done in areas such as surfing beaches and diving, in addition beach is also equipped with facilities such as cafes, villas, restaurants, and others‐others, so make interest for tourism. Hotel construction has more value than being near the coastal region is a place that is close to amenities ‐ amenities such as cafes, shopping centers, restaurants, etc. The issues raised in this research are: 1) What are needed to plan the method of implementation of the work structure of the basement? 2) How to plan the methods of implementation of the work basement structure? 3) How the plan of cost and time of implementation method? The results are: 1) Concrete construction method is cast in place. 2) Total duration required to complete the structural work is 117 days where in the schedule is 230 days. 3) Human resource planning, scheduling of material resources and use of equipment resources planning. 4) Cost implementation is Rp. 13,658,019,687.07 doesn’t include taxes of 10 %

    KONSEP PENATAAN AREA WISATA DESA TEGALLALANG, GIANYAR SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BARU BERNUANSA ALAM, BUDAYA, DAN SPIRITUAL

    Get PDF
    Desa Tegallalang merupakan salah satu desa dalam wilayah Kabupaten Gianyar yang memiliki banyak daya tarik wisata potensial yang akan dikembangkan sebagai suatu destinasi wisata baru. Desa ini memiliki sebaran objek-objek wisata lain yang berlokasi tidak jauh dari objek wisata Ceking Terrace yang sudah sangat terkenal itu. Daya tarik wisata baru di Desa Tegallalang tersebut antara lain berupa bangunan suci, hamparan sawah, mata air, puri, dan daya wisata tinggalan arkeologis. Hasil observasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pada umumnya daya-daya tarik wisata potensial ini sesungguhnya sangat menarik dan berpeluang dijadikan sebagai daya-daya tarik wisata baru di wilayah desa ini. Hanya saja mengingat daya-daya tarik wisata yang masih tidur itu belum tertata dengan baik, maka sangat perlu kiranya dilakukan kajian tentang konsep penataan daya-daya tarik wisata potensial itu agar dapat menjadi rangkaian daya tarik wisata baru di wilayah Desa Tegallalang ini. Makalah ini memuat tentang gambaran konsep penataan area daya-daya tarik wisata baru Desa Tegallalang yang mengedepankan karakter alam, budaya, dan spiritual wilayah itu untuk dapat dipasarkan kepada para wisatawan. Hasil akhir kajian memperlihat beberapa gambaran konsep desain daya-daya tarik wisata yang dirumuskan sebagai jawaban terhadap permasalahan dan potensi yang termuat di dalamnnya

    PEMANFAATAN BAKTERI UNTUK KESELAMATAN LINGKUNGAN

    Get PDF
    Manfaat bakteri terhadap keselamatan lingkungan, merupakan salah satu bagian dalam mempelajari mikrobiologi lingkungan (enviromental mikrobiology), yakni ilmu yang mempelajari komposisi dan fisiologi dari komunitas mikroba di dalam lingkungan. Lingkungan yang dimaksudkan disini adalah tanah, air dan udara serta sedimen yang menutupi planet juga termasuk binatang dan tumbuhan yang mendiami area ini. Mikrobiologi lingkungan juga termasuk mempelajari mikroorganisme yang berada di dalam lingkungan buatan seperti bioreaktor. Melalui perkembangan bioteknologi dan rekayasa genetik di masa yang akan datang, memungkinkan bakteri akan membawa beberapa sifat genetik dengan mentransfer gen yang dikehendaki untuk membuat sifat tumbuhan, manusia maupun hewan yang diinginkan dengan sifat dan karakteristik sesuai harapan manusia. Untuk hal ini diperlukan kajian lebih mendalam beberapa hasil penelitian dan informasi yang terkini

    EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

    Get PDF
    Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) diterapkan karena pemerintah merasa perlu adanya penyelenggaraan dan pemeliharaan informasi kepegawaian. Untuk mendukung kebijaksanaan tersebut, Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) mulai dikembangkan di lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah beberapa tahun terakhir ini. Hal ini menjadi sangat penting dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah dan pemberdayaan aparatur pemerintah baik di Pusat maupun Daerah sesuai esensinya. Yang menjadi persoalan dalam penelitian ini adalah adanya Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) diterapkan untuk dapat membantu kinerja aparat dalam melakukan manajemen data kepegawaian yang berarti juga memperlancar pelayanan kepegawaian. Secara umum Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan penyediaan informasi yang akurat dan efisien, sehingga pengambilan keputusan dapat secara obyektif dilakukan. Secara strategis aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian merupakan salah satu sistem yang bergerak dibidang kepegawaian dan mampu menumbuhkan pengetahuan, memelihara, memperkaya dan menyediakan pengetahuan di bidang kepegawaian kepada pihak-pihak yang membutuhkan sebagai basis pengambilan keputusan yang akurat pada saat yang tepat. Sistem informasi manajemen kepegawaian yang diselenggarakan secara cepat, tepat dan akurat ditujukan untuk mendukung kebijaksanaan manajemen Pegawai Negeri Sipil, terutama di dalam mendukung kebijakan pembinaan Pegawai Negeri Sipil. Kondisi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) saat ini pada umumnya belum memiliki sistem informasi yang integratif, sistematis, up to date, dan mudah serta cepat dalam mendapatkan data pegawai yang sewaktu-waktu diperlukan dalam pembinaan yang berkaitan dengan usaha meningkatkan kualitas pegawai, selain lambat juga tidak dapat mencakup secara merata. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dimaksudkan untuk mengefisienkan dan mengoptimalkan manajemen PNS di lingkungan Pemerintah Daerah melalui sistem basis data kepegawaian yang terintegrasi, tertib, teratur, transparan, dan aman, yang juga dapat memberikan masukan bagi proses perencanaan, pengembangan, mutasi/pengangkatan, kesejahteraan, pengendalian, hingga kebijakan terkait mengenai PNS di lingkungan Pemerintah Daerah. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) memberikan sarana pengumpulan, pengolahan data yang berhubungan erat dengan manajemen kepegawaian dan perencanaan pegawai. Berdasarkan hal tersebut, peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan secara rinci tentang kinerja Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dalam mendukung pelayanan kepegawaian di Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah Provinsi Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, tipe penelitian deskriptif dan penentuan informan secara purposive. Untuk mendapatkan kerincian dan kedalaman data yang lebih baik. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan dianalisis dengan mereduksi data untuk kemudian diambil kesimpulan. Sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah Provinsi Bali pada pekerjaan pegawai sudah cukup baik karena dengan adanya kinerja sistem yang baik dapat menghindari tingkat kesalahan dalam penyeleseian suatu pekerjaan serta produktivitas kerja yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi kemajuan Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah Provinsi Bali, dan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan tugas pegawai dapat berjalan dengan baik dan penyelesaian tugas dapat selesai tepat pada waktunya

    PARAMETER KARKAS AYAM PETELUR JANTAN YANG DIBERI TEPUNG KULIT ARI KACANG TANAH

    Get PDF
    Salah satu usaha pemenuhan gizi masyarakat yang berasal dari protein hewani adalah dengan mengelola usaha peternakan ayam petelur jantan. Agar ayam petelur jantan dapat mencapai produktifitas yang optimal, maka perlu dilakukan pemberian ransum yang tepat, kualitas maupun kuantitasnya harus terpenuhi. Dewasa ini yang menjadi kendala dalam meningkatkan kualitas ransum adalah biaya penyusunan ransum yang cukup besar. Perlu dilakukan upaya melalui penelitian dengan memanfaatkan bahan pakan berupa limbah yang mampu memenuhi kebutuhan nutrien ayam petelur jantan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan limbah kulit ari kacang tanah. Penelitian ini menggunakan ayam petelur jantan sebanyak 60 ekor. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yang diulang 3 kali. Perlakuan yang diberikan adalah ransum dengan tanpa penambahan tepung kulit ari kacang tanah (R0), ransum dengan penambahan 5% tepung kulit ari kacan tanah (R1), ransum dengan penambahan 10% tepung kulit ari kacang tanah (R2), ransum dengan penambahan 15% tepung kulit ari kacang tanah (R3), ransum dengan penambahan 20% tepung kulit ari kacang tanah (R4). Variabel yang di amati pada penelitian ini adalah berat potong, berat dan persentase karkas, berat dan persentase non karkas. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung kulit ari kacang tanah 10% pada ransum memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) sampai sangat nyata (P<0,01) terhadap rataan berat potong, berat karkas, berat non kartkas dan belum memberikan pengaruh yang nyata terhadap rataan persentase karkas dan persentase non karkas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi dunia akademik dan bagi peternak tentang pemberian kulit ari kacang tanah pada ransum ayam petelur jantan

    APLIKASI BIOCHAR, KOMPOS, DAN PHONSKA TERHADAP KELAYAKAN HASIL JAGUNG DI LAHAN KERING

    Get PDF
    Biochar is an organic material which is difficultly weathered (recalcitrant), as an alternative to accelerate the improvement of soil quality in the drylands, especially physical soil properties, which affect the increase of living microorganisms in the soil and chemical property changes in the supply of nutrients that plants need. This study aimed to get formulations biochar with compost and Phonska which gives the highest yield of corn. This study used a randomized complete block design (RCBD) with a factorial pattern. The treatments tested were doses of biochar (D) and fertilizers (P). The first factor is the dose of fertilizer with biochar dose level 4 (D), namely: D0 = 0 t ha-1 (without biochar), D1 = 5 t ha-1, D2 = 10 t ha-1, D3 = 15 t ha-1. The second factor is the type of fertilizer (P) with four types, namely: P0 = without fertilizer, P1 = compost (20 t ha-1), P2 = Phonska (300 kg ha-1), and P3 = compost (20 t ha-1) + Phonska (300 kg ha-1). Dose formulations biochar 10 t ha-1 with compost 20 t ha-1 and Phonska 300 kg ha-1 provides the highest yield of 12.99 t ha-1 seed dry seed moisture content of 15%, which increased by 124 % when compared the lowest yield on treatment without biochar and fertilizer (D0P0) was only 5.80 t ha-1. Formulation biochar 10 t ha-1 with compost and Phonska (D2P3) gives a value IBCR (Incremental Benefit Cost Ratio) of 1.28 is classified as a viable to cultivated

    STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN NILAI PERUSAHAAN

    Get PDF
    The company’s long-term goal was to maximize corporate value. Maximization of corporate value could be realized by using the aspect of corporate financial decisions and the amount of stock ownership by management in the company. This study aimed to determine the effect of direct and indirect ownership structure and capital structure toward dividend policy and firm value. Ownership structure was measured by total percentage of stock ownership by management, capital structure was measured with debt to equity ratio (DER), dividend policy was measured by dividend payout ratio (DPR) and the value of the firm measured by price to book value (PBV). Population research was all the firms in the manufacturing industries listed in Indonesia Stock Ex- change (IDX) from 2006 until the year of 2009 namely 149 companies. Sampling conducted in the research was purposive sampling method. Based on the criteria obtained by purposive sampling, 15 companies were eligible to be utilized as the research sample. The results of this research were the impact of ownership structure was not significant on dividend policy, the ownership structure had a significant positive impact on corporate value, capital structure did not significantly effect on dividend policy, capital structure did not significantly affect the value companies, dividend policy had a significant positive impact on corporate value
    • 

    corecore