634 research outputs found

    Occupational Health Risk Assessment of Pesticide Use by Method (Hirac) in Oil Palm Plantations of South Sumatra Indonesia

    Get PDF
    Seiring dengan meningkatnya perkebunan kelapa sawit, keterlibatan jumlah pekerja di sektor ini juga meningkat demikian pula kontak pekerja terhadap berbagai bahan aktif pestisida. Penelitian ini bertujuan untuk menilai risiko yang terlibat dalam penerapan pestisida di perkebunan kelapa sawit. Kajian ini merupakan kajian observasional dengan menggunakan metode Hazard Identification Risk Assessment Control (HIRAC). Pengendalian risiko didasarkan pada skala risiko melalui pengendalian administratif dan penggunaan peralatan pelindung diri sesuai dengan standar dan penyediaan situs khusus untuk dekontaminasi setelah penerapan pestisida. Kesimpulan: metode pengendalian bahaya identifikasi risiko (HIRAC) adalah salah satu metode yang digunakan untuk menilai risiko kesehatan pekerja yang berkontribusi pada sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3), khususnya untuk menilai risiko kesehatan pekerja. Oleh karena itu, metode ini perlu dikembangkan sebagai metode untuk menilai risiko kesehatan pekerja dalam proses penerapan pestisida di perkebunan kelapa sawit.Along with the increase in oil palm plantations, the involvement of the number of workers in this sector also increases as does the contact of workers to various active ingredients of pesticides. This study aims to assess the risks involved in applying pesticides to oil palm plantations. This study is an observational study using the Hazard Identification Risk Assessment Control (HIRAC) method. Risk control is based on the scale of risk through administrative control and use of personal protective equipment according to standards and the provision of a special site for decontamination after pesticide application. Conclusion: the risk identification hazard control method (HIRAC) is one of the methods used to assess the health risks of workers that contribute to the occupational health and safety management system (SMK3), in particular to assess the health risks of workers. Therefore, this method needs to be developed as a method to assess the health risks of workers in the process of applying pesticides to oil palm plantations

    Tingkat Kecemasan Narapidana Wanita di Lapas Kendari dengan Kuesioner Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS)

    Get PDF
    When a woman is imprisoned, she will experience a lot of pressure. Prisons create feelings of fear and unpleasant feelings due to bad assumptions and pressures experienced such as beatings, torture, sexual harassment, poor health and very minimal facilities, besides that there is a stigma that will remain attached to someone when they are out of prison. The length of their sentence and isolation from the outside environment has a considerable psychological impact on the mental health of prisoners. The purpose of this study was to determine the anxiety level of female prisoners in prison using the Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS) Questionnaire. The sample in this study were all 30 female prisoners in prison. Using the descriptive approach method carried out in May-June 2016. The characteristics of respondents with the highest age were 26-35 years (50%), most of the respondents have formal education in SMA (53.33%), and have marriage (87%). The cause of imprisoned is drug usage (70%). The mean and deviation standard of the level of anxiety of female prisoners in prison are moderate anxiety (22.93 ± 3.58), severe anxiety (29.20 ± 5.52) and average mild anxiety (14 , 60 ± 1.14). This is importance for nurses and prison staff to give attention to the anxiety level of women in prison to prevent physical and psychological problems.Ketika seorang wanita dipenjara, dia akan mengalami banyak tekanan. Lapas menimbulkan rasa takut dan tidak enak karena anggapan dan tekanan buruk yang dialami seperti pemukulan, penyiksaan, pelecehan seksual, kesehatan yang buruk dan fasilitas yang sangat minim, selain itu ada stigma yang akan tetap melekat pada seseorang saat keluar dari penjara. Lamanya masa hukuman dan isolasi dari lingkungan luar memiliki dampak psikologis yang cukup besar terhadap kesehatan mental narapidana. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kecemasan narapidana wanita di Lapas Kota Kendari. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 narapidana wanita di Lapas / Rutan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016. Mayoritas responden berusia 26-35 tahun (50%), pendidikan tertinggi adalah SMA (53.33%), mayoritas telah menikah (87%), dan dipenjara karena menyalahgunakan Narkoba (70%). Hasil uji statistik rerata dan standar deviasi terhadap kecemasan Narapidana sebagai berikut: kecemasan sedang (22.93 ± 3.58), kecemasan berat (29.20 ± 5.52) dan kecemasan ringan (14, 60 ± 1.14). Pentingnya perawat dan petugas Lapas untuk memperhatikan tingkat kecemasan perempuan di Lapas karena banyaknya permasalahan yang muncul dari narapidana perempuan baik secara fisik maupun psikis

    Development of Computer Based Inpatient Service Indicator Calculation at Ciamis Hospital

    Get PDF
    The bed information system is a form of management that plays a role in improving the quality of hospitals. The reporting of inpatient performance still has barriers and constraints to overcome these required computer-based tools to facilitate the calculation process. The purpose of this research is to develop the design of computer-based calculation applications. This type of qualitative research with research and development design is in the fifth phase and is at level one. The assessment results from the media experts acquired an average value of 4 including the 'worth' category and material experts get an average rating of 4.27 in the category of 'very decent'. Conclusion that the overall design of the application can be applied. The advice of this research is expected to utilize the information system to facilitate the head of the room as well as the management of the hospital and for researchers then expected to continue on level 2, 3, and 4.Sistem informasi penggunaan tempat tidur merupakan bentuk manajemen yang berperan dalam peningkatan mutu Rumah Sakit. pelaporan kinerja rawat inap masih memiliki hambatan dan kendala untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan alat bantu berbasis komputer untuk memudahkan proses perhitungan. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan rancangan aplikasi perhitungan berbasis komputer. Jenis penelitian kualitatif dengan desain research and development pada tahap ke lima dan berada di level satu. Hasil penilaian dari ahli media didapatkan nilai rata-rata 4 termasuk kategori ‘layak’ dan ahli materi mendapatkan nilai rata-rata 4.27 dalam kategori ‘sangat layak’. Kesimpulan bahwa secara keseluruhan rancangan aplikasi bisa diterapkan. Saran dari hasil penelitian ini pihak manajemen rumah sakit diharapkan dapat memanfaatkan sistem informasi untuk memudahkan kepala ruangan serta pihak manajemen rumah sakit dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkannya pada level 2, 3, dan 4

    HUBUNGAN STATUS GIZI DAN UMUR IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD BAU-BAU

    Get PDF
    Background : It is stated in Indonesian vision on health for year 2010 that the incident of babies born underweight is expected to be reduced up to 7% or less. Nevertheless, this condition of baby’s underweight is still estimated to reach up to about 15% (Sayogyo, 1998). In fact, this incident has a highly significant effect on the number of baby’s death in Indonesia (Health Department, RI, 1996). Several factors lead to high risk for underweight born baby incident include mothers’ ages, parity, nutrient, hemoglobin degree, antenatal check up, and occupation (Health Department, RI, 1995). Accordingly, WHO (1970 in Husaini, 1994) identifies factors such as pregnant mothers’ ages upon bearing and their nutrient status to be potential causes. Objective : This study is aimed to find out the relationship between the nutrient and ages of pregnant mothers and the incident of underweight born babies at Regional Public Hospital Bau-Bau. Method : The sample includes pregnant mothers who bear their babies at Regional Public Hospital Bau-Bau. The total of the samples are 56 consisting of 2 groups with equal number that is 28 for case group and 28 for control group. The sample is taken by using purposive sampling. The data is analyzed by using Odds Ratio (OR). It is used to test the hypothesis to discover the level of effect of the independent variable towards the dependent variable. Results : The results of the study show that 51.8% of the pregnant mothers whose babies’ delivery at the said hospital is classified as normal category (with upper arm measurement > 23.5 cm). In addition, about 78.6% of the pregnant mothers ages about 20 to 35 years old. In comparison to the pregnant mothers with the aforementioned ages, Those with ages below 20 or above 35 years old were 2.40 times higher to have a risk to deliver underweight babies. Furthermore, those with lack of nutrient status (with upper arm measurement < 23.5 cm) are 3.80 times higher to have a risk to bear underweight babies than those with good nutrient status (with upper arm measurement > 23.5 cm)

    Health Professionals's Psychological Impact in Providing Health Care and Services for COVID-19 Patients

    Get PDF
    Stress and anxiety are reactions to threatening and unpredictable situations such as in a coronavirus pandemic outbreak. Health workers are the most vulnerable to this. Stress-related reactions include changes in concentration, irritability, anxiety, insomnia, reduced productivity, and interpersonal conflict, in subsequent cases, they will experience more severe psychiatric conditions, separation from family, abnormal situation, increased exposure, increased exposure exposure, fear of transmission of COVID-19, feeling of failure in handling a poor prognosis, inadequate technical facilities, PPE, tools and equipment, to help treat patients. Health workers have difficulty maintaining physical and mental health conditions that are at risk of experiencing psychological disorders such as depression, anxiety, severe stress, and fatigue. Other risk factors identified are feelings of being unsupported, concerns about personal health, fear of bringing infections and transmitting them to family members or others, isolated, feeling uncertain, social stigmatization, excessive workload, and feeling insecure when providing care and health in COVID -19 patients.Stres dan kecemasan adalah reaksi terhadap situasi yang mengancam dan tak terduga seperti dalam wabah pandemi koronavirus. Petugas kesehatan adalah yang paling rentan terhadap hal tersebut. Reaksi terkait stres meliputi perubahan konsentrasi, lekas marah, cemas, susah tidur, berkurangnya produktivitas, dan konflik antarpribadi, dalam kasus selanjutnya, mereka akan mengalami kondisi kejiwaan yang lebih parah, pemisahan dari keluarga, situasi abnormal, peningkatan paparan, ketakutan akan penularan COVID-19, perasaan gagal dalam menangani prognosis yang buruk, fasilitas teknis yang tidak memadai, APD, alat dan peralatan, untuk membantu merawat pasien. Petugas kesehatan mengalami kesulitan mempertahankan kondisi kesehatan fisik dan mental yang berisiko mengalami gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, stres berat, dan kelelahan. Faktor risiko lain yang diidentifikasi adalah perasaan tidak didukung, kekhawatiran tentang kesehatan pribadi, takut membawa infeksi dan menularkannya kepada anggota keluarga atau orang lain, diisolasi, perasaan  tidak pasti, stigmatisasi sosial, beban kerja yang berlebihan, dan merasa tidak aman ketika memberikan layanan perawatan dan kesehatan pada pasien COVID-19

    The Effect of Alum Concentration on the Decrease of Phosphate Content of Laundry Industry Waste in Cirebon City

    Get PDF
    The small industry of the laundry is exploding. The development of this industry needs to get attention because it is in the industry to dispose of the waste of residual production to the ditch or to the body of water without processing. Pollution to the environment can arise because of wastewater that contains many pollutants in the form of fats and other organic compounds derived from dirty clothing, some chemical compounds such as tripolyphosphate, detergent, and surfactants difficult to wave naturally in nature. This research knows the influence of the concentration of alum to decrease phosphate levels. This research uses a quantitative descriptive method against the remaining liquid wastes in the housing dumped into the water and sewer that flows to the area of the inhabitants. Determination of phosphate levels using UV-Vis spectrophotometers with Vanadate method at 410 nm wavelength. The results of the study showed an influence on the addition of alum to a certain concentration on phosphoric levels.Industri kecil penatu saat ini berkembang pesat. Perkembangan industri ini perlu mendapat perhatian karena pada umumnya di kalangan industri ini membuang langsung limbah sisa produksinya ke selokan atau ke badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu. Pencemaran terhadap lingkungan dapat timbul karena air limbah yang banyak mengandung polutan berupa lemak dan senyawa organik lain yang berasal dari pakaian kotor, beberapa senyawa kimia seperti tripolyphosphat sebagai pengisi, detergen dan surfaktan yang sulit terombak secara alami di alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi tawas terhadap penurunan kadar fosfat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif terhadap limbah cair sisa pencucian pakaian di perumahan yang dibuang ke selokan dan air selokan yang mengalir sampai ke area pesawahan penduduk.  Penentuan kadar fosfat menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan metode Vanadate pada panjang gelombang 410 nm. Hasil penelitian pada menunjukkan pengaruh penambahan tawas pada konsentrasi tertentu terhadap penurunan kadar fosfat

    Analysis of the Effect of the Implementation of the Health Cluster Child-Friendly City Program on Health Services for Children Aged 0-59 Months

    Get PDF
    City fit for children program focuses on 4 main efforts: children health, children education, children protection, and children participation. Kendari is one of cities having commitment to do the program. To strengthen management of city fit for children program Kendari government through Family Planning and Women Empowerment Agency have established task force of city fit for children involving all stakeholders particularly Health office. This research was intended to identify effect of city fit for children program Health cluster on children health service U 0-59 Mounth in Kendari. This was non-experimental research with descriptive comparative approach and quantitative cohort retrospective design. It was conducted in three subdistricts in Kendari in January to February 2015 with sample of 381 respondents using instrument of 2007 Riskesdas questionnaire and KLA evaluation sheet of 2013. Paired t test indicated that during implementation of city fit for children program there is some indicator variable of increasing children health improvement including immunization service coverage with p value of 0.04 in 2014 to 2015, K4 service coverage with p value of 0.02 in 2014 to 2015 and exclusive breast milk with p value of 0.02 in 2013 to 2014. There is increase in children health status during implementation of city fit for children program particularly in immunization coverage and exclusive breast milk.Program kota layak anak berfokus pada 4 upaya utama: Kesehatan Anak, pendidikan anak, perlindungan anak, dan partisipasi anak. Kendari adalah salah satu kota yang memiliki komitmen untuk melakukan program ini. Untuk memperkuat pengelolaan kota sesuai bagi anak program pemerintah Kendari melalui badan perencanaan keluarga dan pemberdayaan perempuan telah membentuk gugus tugas kota yang cocok untuk anak yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan khususnya Dinas Kesehatan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi efek dari kota cocok untuk anak program kesehatan cluster pada anak Layanan Kesehatan U 0-59 Mounth di Kendari. Ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan komparatif deskriptif dan desain retrospektif kohor kuantitatif. Hal itu dilakukan di tiga kecamatan di Kendari pada bulan Januari sampai Februari 2015 dengan sampel 381 responden menggunakan instrumen 2007 RISKESDAS kuesioner dan lembar evaluasi KLA dari 2013. T tes dipasangkan menunjukkan bahwa selama pelaksanaan kota cocok untuk program anak ada beberapa variabel indikator meningkatkan kesehatan anak perbaikan termasuk cakupan layanan imunisasi dengan nilai p 0,04 di 2014 untuk 2015, K4 cakupan layanan dengan nilai p 0,02 di 2014 untuk 2015 dan susu payudara eksklusif dengan nilai p dari 0,02 di 2013 untuk 2014. Ada peningkatan status kesehatan anak selama pelaksanaan kota cocok untuk program anak terutama dalam cakupan imunisasi dan ASI eksklusif

    Pengaruh Jarak Antara Kehamilan Dan Metode Kontrasepsi Pil Terhadap Berat Bayi Lahir Di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

    No full text
    Pengaruh Jarak Antara Kehamilan Dan Metode Kontrasepsi Pil Terhadap Berat Bayi Lahir Di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

    FACTORS AFFECTING THE SURVIVAL OF HD PATIENTS WITH COVID-19

    No full text
    Maintenance hemodialysis (HD) patients experience an increased risk of exposure to COVID-19 and complications of COVID-19 due to comorbidity conditions and the obligation to routine hemodialysis. Patients undergoing HD with end-stage kidney disease (ESRD) are particularly susceptible to SARS-CoV-2 infection and have a high mortality rate. This study aims to assess the correlation of ffactor actors that affect theurvival of HD patients with COVID-19. The design of this study is analytical research with a cross-sectional study retrospective approach. The study was conducted from August to December 2021 at the Medical Record Installation of USU Hospital Medan. The subjects of this study were all regular HD patients at USU Hospital Medan. To assess the relationship of the correlation f factor actors that influence the urvival of HD patients with COVID-19, the Pearson correlation test is used and if the data is not normally distributed, then the test used is the Spearman correlation test. The results of the analysis are said to be significant when p<0.05, with a degree of confidence of 95%. Pearson's correlation values for Hb and platelets with mortality were -0.282 and -0.285 but with p-values above 0.05 so the results were insignificant. The pearson correlation value for albumin with mortality is -0.462 with a p value of 0.013 which means that the test results are significant. Spearman's correlation values for leukocytes and D-Dimer with mortality were 0.296 and 0.307 but with a p-value above 0.05 so the results were insignificant. Spearman's correlation value for CRP with mortality is 0.383 with a p value of 0.044 which means the test results are significant. Albumin levels showed a significant correlation with mortality of HD patients with COVID-19. Meanwhile, CRP levels showed a significant positive correlation with mortality of HD patients with COVID-19.asien hemodialisis rumatan (HD) mengalami peningkatan risiko paparan COVID-19 dan komplikasi COVID-19 akibat kondisi komorbiditas dan kewajiban rutin hemodialisis. Pasien yang menjalani HD dengan penyakit ginjal stadium akhir (ESRD) sangat rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2 dan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi aktor faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup pasien HD dengan COVID-19. Desain penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan retrospektif cross sectional study. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga Desember 2021 di Instalasi Rekam Medis RS USU Medan. Subyek penelitian ini adalah seluruh pasien HD reguler di RS USU Medan. Untuk menilai hubungan korelasi f aktor faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup pasien HD dengan COVID-19, digunakan uji korelasi Pearson dan jika data tidak berdistribusi normal, maka uji yang digunakan adalah uji korelasi Spearman. Hasil analisis dikatakan bermakna bila p<0,05, dengan derajat kepercayaan 95%. Nilai korelasi Pearson untuk Hb dan trombosit dengan mortalitas adalah -0,282 dan -0,285 tetapi dengan nilai p di atas 0,05 sehingga hasilnya tidak signifikan. Nilai korelasi pearson untuk albumin dengan mortalitas adalah -0,462 dengan nilai p 0,013 yang berarti hasil uji signifikan. Nilai korelasi Spearman untuk leukosit dan D-Dimer dengan mortalitas adalah 0,296 dan 0,307 namun dengan nilai p di atas 0,05 sehingga hasilnya tidak signifikan. Nilai korelasi Spearman CRP dengan mortalitas adalah 0,383 dengan nilai p 0,044 yang berarti hasil uji signifikan. Kadar albumin menunjukkan korelasi yang signifikan dengan kematian pasien HD dengan COVID-19. Sementara itu, kadar CRP menunjukkan korelasi positif yang signifikan dengan kematian pasien HD dengan COVID-19

    Laporan Kasus Serial : Penderita Appendisitis Pada Anak Dengan Gejala Menyerupai Gastroenteritis Akut Di RS Swasta Tipe C, Kota Tangerang 2018-2020

    No full text
    Apendisitis merupakan salah satu kasus emergensi akut abdomen pada anak yang memerlukan pembedahan. Kelompok usia paling sering ditemukan pada usia pra sekolah atau di atasnya. Pada umumnya apendisitis tidak berhubungan dengan gastroenteritis, tetapi kami menemukan beberapa kasus apendisitis atipikal dengan gejala diare, mual dan muntah yang dominan. Berbeda dengan dewasa, patogenesis apendisitis pada anak-anak diketahui berhubungan dengan hiperplasia limfoid ileum terminal sehingga secara teori memungkinkan apendisitis dapat terjadi sebagai sekuel setelah gastroenteritis. Semakin muda usia anak maka semakin sulit dalam melakukan anamnesis dan mengevaluasi hasil pemeriksaan fisik. Pada beberapa kasus, gejala dominan mungkin saja berupa diare, mual dan muntah yang hebat sehingga pasien tersebut terlambat mendapatkan penanganan yang tepat karena dianggap sebagai gastroenteritis. Keterlambatan dalam mendiagnosis apendisitis tersebut akan menyebabkan komplikasi menjadi abses peri-apendikularis, peritonitis dan sepsis. Misdiagnosis rate pada usia 2-12 tahun sekitar 28-57% dan hampir mendekati 100% pada anak-anak dengan usia kurang dari 2 tahun. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh data karakteristik penderita apendisitis yang disertai gejala gastroenteritis seperti mual, muntah dan diare pada anak-anak usia 0-14 tahun. Penelitian ini merupakan tinjauan laporan serial kasus menggunakan data rekam medis pasien di salah satu RS swasta tipe C di Kota Tangerang pada periode 2018-2020. Ditemukan 4 kasus apendisitis dengan gejala atipikal yang menyerupai gastroenteritis berupa muntah dan diare > 10 kali per hari. Keempat pasien datang ke IGD dengan dua di antaranya terlebih dahulu di rawat oleh dokter spesialis anak. Dua pasien tersebut mendapat intervensi pembedahan > 24 jam setelah di rawat dengan temuan operasi apendisitis perforasi disertai kontaminasi pus intraabdomen. Lama rawat keempat pasien > 3 hari. Gejala atipikal apendisitis yang menyerupai gastroenteritis pada anak-anak dapat menyebabkan keterlambatan penegakkan diagnosis sehingga berisiko menyebabkan komplikasi apendisitis. Setiap klinisi harus mencurigai kemungkinan apendisiitis ketika menjumpai pasien anak-anak dengan gejala gastroenteritis disertai temuan penyerta di antaranya nyeri perut yang semakin jelas atau bertambah hebat setelah 24 jam meskipun telah di berikan terapi medikamentosa.Apendisitis merupakan salah satu kasus emergensi akut abdomen pada anak yang memerlukan pembedahan. Kelompok usia paling sering ditemukan pada usia pra sekolah atau di atasnya. Pada umumnya apendisitis tidak berhubungan dengan gastroenteritis, tetapi kami menemukan beberapa kasus apendisitis atipikal dengan gejala diare, mual dan muntah yang dominan. Berbeda dengan dewasa, patogenesis apendisitis pada anak-anak diketahui berhubungan dengan hiperplasia limfoid ileum terminal sehingga secara teori memungkinkan apendisitis dapat terjadi sebagai sekuel setelah gastroenteritis. Semakin muda usia anak maka semakin sulit dalam melakukan anamnesis dan mengevaluasi hasil pemeriksaan fisik. Pada beberapa kasus, gejala dominan mungkin saja berupa diare, mual dan muntah yang hebat sehingga pasien tersebut terlambat mendapatkan penanganan yang tepat karena dianggap sebagai gastroenteritis. Keterlambatan dalam mendiagnosis apendisitis tersebut akan menyebabkan komplikasi menjadi abses peri-apendikularis, peritonitis dan sepsis. Misdiagnosis rate pada usia 2-12 tahun sekitar 28-57% dan hampir mendekati 100% pada anak-anak dengan usia kurang dari 2 tahun. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh data karakteristik penderita apendisitis yang disertai gejala gastroenteritis seperti mual, muntah dan diare pada anak-anak usia 0-14 tahun. Penelitian ini merupakan tinjauan laporan serial kasus menggunakan data rekam medis pasien di salah satu RS swasta tipe C di Kota Tangerang pada periode 2018-2020. Ditemukan 4 kasus apendisitis dengan gejala atipikal yang menyerupai gastroenteritis berupa muntah dan diare > 10 kali per hari. Keempat pasien datang ke IGD dengan dua di antaranya terlebih dahulu di rawat oleh dokter spesialis anak. Dua pasien tersebut mendapat intervensi pembedahan > 24 jam setelah di rawat dengan temuan operasi apendisitis perforasi disertai kontaminasi pus intraabdomen. Lama rawat keempat pasien > 3 hari. Gejala atipikal apendisitis yang menyerupai gastroenteritis pada anak-anak dapat menyebabkan keterlambatan penegakkan diagnosis sehingga berisiko menyebabkan komplikasi apendisitis. Setiap klinisi harus mencurigai kemungkinan apendisiitis ketika menjumpai pasien anak-anak dengan gejala gastroenteritis disertai temuan penyerta di antaranya nyeri perut yang semakin jelas atau bertambah hebat setelah 24 jam meskipun telah di berikan terapi medikamentosa
    • …
    corecore