944 research outputs found

    Inovasi Materi Dakwah Dari Ibadah Ke Muamalah Bagi Ormas Islam Untuk Merealisasikan Masyarakat Inklusif Di Kota Semarang

    Get PDF
    Dakwah Islam pada dasarnya adalah fardu bagi setiap muslim, di mana aktifitas tersebut memerlukan pemahaman Islam secara komprehensif untuk internalisasi nilai-nilai Islam dalam aktifitas kehidupan. Nilai-nilai Islam yang bersumber dari ajaran aqidah, syariah dan akhlak dapat diterapkan secara utuh, bukan setengah-setengah yang menyebabkan pada pola kehidupan yang memisahkan antara ajaran agama dengan urusan duniawi. Padahal antara urusan duniawi dan akhirat yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW tidak boleh terpisah. Oleh karena itu, perlu adanya dakwah transformatif bagi para da'i dalam menyampaikan risalah Islam. Dakwah transformatif dapat dilakukan dalam dua metode, yaitu metode refleksi dan aksi.Kota Semarang Propinsi Jawa tengah terdiri dari 16 Kecamatan 186 Kelurahan dengan dengan jumlah penduduk 1.260.985 orang yang mayoritas penduduknya beragama Islam dengan prosentasi 98%. Sebagai kota yang melaksanakan nilai-nilai religiusitas terbukti dengan dinamika kegiatan-kegiatan ta'lim yang diselenggarakan organisasi-organisasi masyarakat Islam seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Salimah, jama'ah tarbiyah, dan lainnya. Oleh karena itu, organisasi masyarakat (ormas) Islam memiliki peran yang strategis untuk mewujudkan kondusifitas keberagamaan di Kota Semarang

    Tiga Pilar Penyangga Eksistensi Dinasti Ummayyah

    Get PDF
    Dinasti bani Ummayyah berlangsung lebih kurang 90 tahun telah banyak melakukan Perubahan. Tulisan singkat ini akan menguraikan aspek hadirnya kebudayaan baru pada era pemerintahan bani Ummayyah dengan melihat tiga sudut pandang sebagai penyangga eksistensi kekuasaan Islam, yaitu dari sisi sistem pemerintahan, perkembangan kebudayaan dan gerakan dakwah Islam. Keberadaan khalifah ternyata tidak semua bisa dijadikan tauladan dalam pemerintahan, pengem-bangan kebudayaan dan gerakan dakwah. Ketika istana berada di tangan khalifah yang dinamis, maju jujur dan berkomitmen memajukan kebudayaan, pemerintahan dan dakwah, kondisi istna berkembang dengan baik dan mampu mencapai puncak kejayaannya

    Komunikasi Lintas Agama: Modal Sosial Pembentukan Masyarakat Sipil

    Get PDF
    Struktur masyarakat Indonesia bersifat majemuk. Masyarakat majemuk, kata Furnivall sebagaimana disitir Shepsle, adalah masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen dan tatanan sosial yang hidup berdampingan tetapi tidak berintegrasi dalam satu kesatuan politik. Kemajemukan tersebut merupakan kekayaan bangsa yang sangat bernilai, namun pada sisi yang lain pluralitas tersebut dapat menjadi hambatan yang serius bagi integrasi sosial dan pembangunan nasional. Terlebih jika stratifikasi sosial berbenturan dengan differensiasi sosial, maka konflik yang eksesif seringkali tidak dapat dielakkan. Selain itu, sebagaimana diungkap oleh Ted Gurr, sebagai negara yang sedang berada dalam tahap awal demokrasi, Indonesia memiliki resiko tinggi untuk menghadapi konflik kekerasan. Negara yang sedang dalam masa transisi menunju demokrasi berada dalam periode tidak stabil dan pada banyak hal tidak fungsional sehingga kehilangan kapasitas represif untuk menciptakan ketertiban. Karena itu, tahap transisi seringkali dianggap sebagai tahap yang diwarnai oleh ketidak-pastian dan dipenuhi oleh pergesekan antar berbagai kepentingan, termasuk berdasarkan kepentingan agama

    Dakwah Pembebasan: Sebuah Cerita Dari Saung Balong, Majalengka, Jawa Barat

    Get PDF
    Kemiskinan dan tekanan akan kebutuhan hidup dewasa ini sungguh berat, akibatnya muncul perilaku menyimpang dan masalah sosial. Pindah keyakinan agama, ngemplang hutang, mencuri, jual organ, jual diri, bahkan sampai bunuh diri terjadi sebagai akibat dari tekanan hidup-keduniawian. Untuk itu dibutuhkan metode intervensi (dakwah) yang tidak sekedar aktifitas verbalism doktrinasi nilai-nilai, namun dakwah yang dimaknai sebagai USAha untuk melakukan pembebasan dari beban akan masalah-masalah keduniawian. Kegiatan dakwah harus bersifat holistik, meliputi 1). USAha pembebasan ekonomi berupa pemenuhan kebutuhan dasar (dakwah charity) dan dakwah pemberdayaan, 2). dakwah pembebasan teologi berupa transformasi nilai-nilai keislaman. Usaha dakwah yang parsial sering mengarah pada kegagalan. Tulisan ini memberikan gambaran akan satu praktik dakwah holistik yang memadukan transformasi nilai-nilai Islam dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Drs. Khoeruman (Ponpes Saung Balong) di Tegal Simpur, Cisambeng, Palasah, Majalengka, Jawa Barat. Drs. Khoeruman mampu men-transformasi masyarakat “gelap” yang dekat dengan maksiat, menjadi tobat dan memunculkan masyarakat baru yang lebih Islami dan berdaya secara ekonomi. Usaha dakwah tersebut juga mampu merubah mad\u27u mustahik menjadi muzakki

    Mengembangkan Pribadi Yang Tangguh Melalui Pengembangan Keterampilan Resilience

    Get PDF
    Menjalani kehidupan adalah sesuatu yang harus dijalani setiap makhluk ciptaan Allah SWT. Perkembangan zaman yang semakin modern menjadikan hidup semakin kompleks dan penuh tantangan, diperlukan pribadi ketangguhan, kepribadian tahan banting agar dalam menghadapi berbagai tantangan, kesulitan hidup baik sebagai pribadi maupun kelompok tangguh dalam istilah agama, merupakan pribadi yang senantiasa bersyukur atas segala apapun yang diberikan Allah SWT kepadanya apakah itu nikmat atau ujian. Untuk menjadi pribadi yang tangguh adalah tidak mudah, maka diperlukan latihan agar keterampilan pribadi yang tangguh dapat terasah sehingga apapun keadaannya dapat berprasangka baik kepada Allah SWT. Keterampilan resilience akan terlatih dengan interaksi individu dengan lingkungan, semakin individu berhasil mengatasi krisis yang dihadapi maka akan semakin meningkatkan potensi individu dalam rangka menghadapi tahapan perkembangan berikutnya. Hal itu pula yang akan menjadikan mental dan jiwa seseorang akan selalu hidup dan mempunyai energi positif yang terpancarkan. Selalu optimis dalam menhghadapi segala masalah kehidupan yang menerpa

    Sinergitas Bank Syariah Dan Mitra Bahari Dalam Mengelola Pemberdayaan Umat Di Wilayah Pesisir (Analisis Community Based Coastal Resource Management)

    Get PDF
    Sumber daya pesisir dan lautan baik hayati dan non hayati yang sangat melimpah merupakan potensi penting dalam pembangunan umat. Hal ini mengingat luas wilayah laut Indonesia adalah 62% dari luas wilayah nasional. Namun kekayaan laut yang begitu potensial ini berbanding terbalik dengan kondisi umat di pesisir yang masih jauh dari harapan. Mayoritas umat di wilayah pesisir laut berprofesi sebagai nelayan dan masih berada di bawah garis kemiskinan. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi aplikatif untuk mengatasi permasalahan klasik ini misalnya dengan metode CBCRM (Community Based Coastal Resource Management) melalui dukungan pembiayaan program dari bank syariah yang bersinergi dengan mitra bahari

    Strategi United Sabah Islamic Association (Usia) Dalam Mengembangkan Dakwah Di Kota Kinabalu Malaysia

    Get PDF
    Dalam realitas kehidupannya, masyarakat Islam selalu dihadapkan denganberbagai persoalan baik internal maupun eksternal. Untuk itu diperlukan aktivitas dakwah sebagai media penguatan pemahaman umat. Tujuan aktivitas dakwah adalah menyampaikan risalah Islam agar panji-panji kebenaran terus mewarnai kehidupan masyarakat di Kota Kinabalu Malaysia. Untuk tegaknya dakwah maka diperlukan strategi tertentu sehingga memudahkan pelaksanaan dakwah itu sendiri. Sebagai salah satu organisasi dakwah terkemuka di Sabah, USIA telah mempraktikkan beberapa strategi untuk mengembangkan dakwah yang terangkum dalam grand strategy dengan cara membentuk jaringan dakwah. Strategi ini erat hubungannya dengan teori jaringan yang dikembangkan oleh Wellman. Kajian ini lebih bersifat induktif kualitatif dengan mengutamakan data hasil wawancara, studi dokumentasi, dan observasi terbatas yang dilakukan selama proses pengumpulan data berlangsung

    Dakwah Transformatif Lembaga Pesantren Dalam Menghadapi Tantangan Kontemporer

    Get PDF
    Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Agama Islam yang cukup tua di Indonesia. Sejak zaman penjajahan, pesantren mempunyai andil besar dalam memajukan negara Indonesia. Pada dasarnya pesantren mengajarkan ilmu agama islam yang bisa diterapkan langsung dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin kontemporer, pesantren mengalami pasang surut dalam mengembangkan dan bersaing dengan lembaga pendidikan formal. pesantren dituntut mempunyai metode dalam proses pengajarannya sebagai upaya berdakwah yang transformatif. agar jati diri pesantren dalam menegakkan Islam di tengah-tengah kehidupan sosial dengan selalu mempertimbangkan kondisi sosial dan budaya masyarakat.Oleh karena itu, pesantren harus mampu memainkan peran dalam masyarakat. Diantaranya ialah memberdayaan ekonomi masyarakat sipil yang tengah dihimpit oleh kapitalisme global, mengembangkan sikap toleran dan terbuka, melarang setiap bentuk kekerasan yang diusung ideologi Islam radikal yang berwatak keras dan eksklusif, serta memperjuangkan terwujudnya identitas gender yang penuh dengan semangat kesetaraan dan berkeadilan

    Menggagas Konseling Berwawasan Budaya Dalam Perspektif Budaya Indonesia

    Get PDF
    Manusia memiliki dua predikat, yaitu sebagaiabdullhatau hamba Allah SWT, dan sebagaikhalfahatau wakil Allah di muka bumi. Predikat pertama menunjukkan kelemahan, kekecilan, keterbatasan, dan ketergantungan manusia kepada yang lain, sehingga setiap manusia berpotensi untuk mempunyai masalah. Predikat kedua menunjukkan kebesaran manusia dan sekaligus besarnya tanggungjawab dalam menjalani kehidupan di muka bumi. Kedua predikat yang melekat pada diri manusia mensiratkan tentang urgensi bimbingan dan konseling dalam setiap langkah kehidupannya. Realitas kehidupan dalam konteks sebagai makhluk yang lemah (abdun), manusia akan menjalani kehidupan yang manis, lapang dan kemudahan dan sebaliknya akan mengalami kehidupan yang pahit, sempit, dan berat. Realita manusia dalam kondisi diri yang tak berdaya, maka orang membutuhkan bantuan orang lain. Misalnya membutuhkan dokter dalam memulihkan kondisi kesehatan dan membutuhkan konselor, psikolog atau bahkan psikiater dalam kondisi mental yang kacau (gangguan jiwa). Upaya memperoleh bantuan dari konselor, psikolog atau psikiater bertujuan untuk memulihkan rasa percaya dirinya, meluruskan cara berpikir, berpandangan secara realistis, mampu melihat kenyataan yang sebenarnya, dan mampu mengatasi problema dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan.Terdapat empat dasar filosofis dalam konteks bimbingan dan konseling dalam perspektif keilmuan maupun ajaran Islam. Pertama, bahwa kodrat kejiwaan manusia membutuhkan bantuan psikologis. Kedua, gangguan kejiwaan yang berbeda-beda membutuhkan terapi yang tepat. Ketiga, meski manusia memiliki fitrah kejiwaan yang cenderung kepada keadilan dan kebenaran, tetapi daya tarik kepada keburukan lebih banyak dan lebih kuat, sehingga motif kepada keburukan akan lebih cepat merespon stimulus keburukan dan mendahului respon motif kepada kebaikan. Keempat, keyakinan bahwa agama (keimanan) merupakan bagian dari struktur kepribadian, sehingga getar batin dapat dijadikan penggerak tingkah laku (motif) kepada kebaikan

    Komodifikasi Keagamaan Di Kalangan Pengemis Di Kampung Pengemis Kota Bandung

    Get PDF
    Dalam masyarakat terjadi perbedaan cara pandang tentang pengemis, menurut masyarakat pada umumnya menjadi pengemis adalah sebagai satu pekerjaan yang hina, maka mereka menyebutnya, sampah masyarakat. Di Kelurahan Sukabungah inilah terletak tempat yang sering disebut sebagai “Kampung Pengemis”, tepatnya terdapat di RW 04 dan di RW 11 (Cibarengkok). Penelitian ini mencari tahu bagaimana pengemis memanfaatkan agama sebagai komoditi.Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa Pengemis juga mempunyai gaya hidup hedonis serba materi, agama hanya hayalan belaka. Ini sejalan dengan pemikiran Karl Marx, bahwa manusia merealisasikan diri hanya dalam khayalan agama, karena struktur masyarakat nyata tidak mengijinkan manusia merealisasikan diri dengan sungguh-sungguh. Para pengemis tidak benar-benar menghayati keagaman yang mereka anut, ritual yang dilakukan seperti shalat dan puasa tidak merubah pola pikir dan cara hidup mereka yang tetap memilih menjadi pengemis, sesudah kayapun mereka tetap saja mengemis, bahkan aktivitas itu ditularkan kepada keturunannya hingga empat generasi. Dikalangan pengemis, mereka melakukan modifikasi terhadap ajaran-ajaran agama sehingga mampu menghasilkan keuntungan secara ekonomi sesuai dengan keinginan dan harapan, mereka telah melakukan komodifikasi keagamaan. Barang-barang keagaman dikalangan pengemis muncul dalam berbagai bentuk, rupa, dan warna. Menghafal Al-Qur\u27an, Al-Qur\u27an itu sendiri, doa, jampi-jampi, berbagai jenis minyak pengasihan, rajah untuk mendapatkan kekuatan, sesaji, untuk manusia yang dianggap keramat, ini semua memiliki nilai pertukaran dan kegunaan. Barang-barang keagamaan tersebut memiliki satu sifat yakni ekonomi
    • …
    corecore