12 research outputs found
Eksplorasi efektifitas model spasial untuk menjelaskan hubungan antara penduduk dan infrastruktur terhadap kesejahteraan masyarakat Kota Manado
This study was conducted to determine a family welfare model that is influenced by the population and infrastructure in Manado using spatial regression and spatial weighted regression, to analyze the factors that influence it and to examine the effectiveness of the spatial regression method in analyzing the case. The analysis used is the Spatial Error Model followed by Geographical Weighted Regression. The results of the analysis show that the predictor variables that affect the response variable are population, number of schools and health facilities. The assessment criteria prefer the GWR model to explain family welfare because it has a smaller AIC value than using the SEM model.
Keywords: welfare family, OLS, SEM, GWRPenelitian ini dilakukan untuk menentukan model kesejahteraan keluarga yang dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan infrastruktur di kota Manado menggunakan regresi spasial dan regresi terboboti spasial, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya serta mengkaji efektifitas metode regresi spasial dalam menganalisis kasus tersebut. Analisis yang digunakan yaitu Spatial Error Model (SEM) dilanjutkan dengan Geographicaly Weighted Regression (GWR). Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel prediktor yang mempengaruhi variabel respon adalah jumlah penduduk, jumlah sekolah dan sarana kesehatan. Kriteria penilaian lebih memilih Model GWR untuk menjelaskan kesejahteraan keluarga karena memiliki nilai AIC lebih kecil dibandingkan menggunakan model SEM.
 
Kecenderungan Pemilihan Lokasi Pemukiman Berdasarkan Analisis Multikriteria di Kota Manado
KECENDERUNGAN PEMILIHAN LOKASI PEMUKIMAN BERDASARKAN ANALISIS MULTIKRITERIA DI KOTA MANADO ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor dominan (kriteria) yang mempengaruhi individu dalam memilih lokasi pemukiman. Selanjutnya lokasi-lokasi pemukiman diurutkan sesuai dengan selera/kecenderungan yang ada pada responden. Untuk menjembatani berbagai kriteria yang saling berbeda dari para responden, maka dapat digunakan metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) dengan metode yang terpilih yaitu metode Penjumlahan Terboboti/Simple Additive Weighting (SAW) dan metode Jarak Terdekat ke Titik Ideal/Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), dimana kedua metode ini saling melengkapi satu sama lainnya. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa responden secara umum, responden berpendidikan sarjana dan responden berpendapatan kelas bawah cenderung memilih lokasi pemukiman Telkom Mas sebagai pilihan utama. Berbeda halnya dengan responden berpendidikan non-sarjana dan responden berpendapatan kelas atas cenderung untuk memilih Citra Land sebagai lokasi pemukimannya. Kata Kunci : Lokasi Pemukiman, MCDM, SAW, TOPSIS HOUSING SUITABILITY LOCATION PREFERENCE BASED ON MULTICRITERIA ANALYSIS IN MANADO ABSTRACT The purposes of this research are to determine the dominant factors from every individual to choose their district location. Furthermore, to organized the district location according the dominant factors. For the respondent with different background, it implies to their significant criteria. Decision making problems with these characteristics are basically members of Multi Criteria Decision Making (MCDM). Simple Additive Weighting (SAW) and Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) methods have been developed in this study to solve this problem as comprehensive. The results of this research reveals that general respondent, higher educated respondent and lower income respondent disposed to choose Telkom Mas as their district location. Furthermore lower respondent and higher income respondent disposed to choose Citra Land as their district location
Construction of Error-Correction Code Application by Applying Finite Field and Hadamard Matrix Theory
Dalam dunia elektronik dan digital, informasi dapat dengan mudahditransfer melalui saluran komunikasi. Pada data yang ditransfer galatdapat muncul dikarenakan oleh berbagai akibat. Untuk menghindarimasalah ini diperlukan kode perbaikan-galat bersama aplikasinya. Konsepdari kode perbaikan-galat adalah untuk menambahkan bit-tambahanpada data agar disaat pengiriman, data tersebut lebih kuat dalammenghadapi gangguan yang hadir di saluran komunikasi. Random ParityCode (RPC) yang dikemukakan oleh Hershey dan Tiemann (1996) adalahsalah satu dari kode yang dimaksud. Artikel ini menunjukan pembuatanaplikasi kode perbaikan-galat yang dibuat berdasarkan konsep RPCdengan bantuan teori Lapangan Terbatas dan Matriks Hadamard. Aplikasidibuat menggunakan Metode Rapid Application Development (RAD).Aplikasi dihasilkan dalam bentuk perangkat lunak komputer. Perangkatlunak tersebut menjadi lebih efisien dengan menerapkan konsepalgoritma “Divide and Conquer”
Optimization Of J&T Express Manado Courier Distribution Route Using Coordinate-Based Travelling Salesman Problem Method
In the package delivery industry, exemplified by J&T Express Manado, optimizing courier distribution routes is essential for customer satisfaction, cost reduction, and on-time deliveries. The Traveling Salesman Problem (TSP) is a valuable tool for finding efficient routes to visit all delivery points once. This study employed the Genetic Algorithm and Nearest Neighbor Algorithm to tackle the TSP, aiming to identify the shortest routes and minimize distribution distances for J&T Express Manado's couriers using geographical coordinates.
The Genetic Algorithm resulted in a distribution route of 41.20678 km, while the Nearest Neighbor Algorithm achieved a shorter route of 38.10361 km. For J&T Express Manado, our findings indicate that the Nearest Neighbor Algorithm excels in identifying the shortest courier distribution route and requires significantly less computational time. This study offers insights for J&T Express Manado and similar courier services, enabling them to enhance distribution operations, potentially reducing costs and improving efficiency. It also underscores the practical advantages of the Nearest Neighbor Algorithm in addressing TSP challenges within the industr
Nonparametric correlogram to identify the geographic distance of spatial dependence on land prices
The spatial autocorrelation measurement of land prices uses a covariance
function to describe the spatial dependence and it can be identified as a geographic
distance on the correlogram. The geographic distance of spatial dependence can state that
land prices are interdependent to each other and scattered in the research area. Therefore,
the purpose of this research is to define the geographic distance of spatial dependence on
land prices using a nonparametric correlogram. A nonparametric approach to covariance
functions using the composition of Bessel and Gaussian-type functions are adopted
because they correspond to the positive definite characteristics. The cubic spline
interpolation is used to refine the curve fitting, while the intersection between the
nonparametric correlogram value C(h) against the horizontal axis is determined using the
Jenkins Traub algorithm. The results showed that the nonparametric correlogram identified
a geographic distance of land prices smaller than the correlogram used so far. A small
distance means that the land price in a location is greatly affected by the neighbors
compared to a larger distance
Construction of Error-Correction Code Application by Applying Finite Field and Hadamard Matrix Theory
Dalam dunia elektronik dan digital, informasi dapat dengan mudahditransfer melalui saluran komunikasi. Pada data yang ditransfer galatdapat muncul dikarenakan oleh berbagai akibat. Untuk menghindarimasalah ini diperlukan kode perbaikan-galat bersama aplikasinya. Konsepdari kode perbaikan-galat adalah untuk menambahkan bit-tambahanpada data agar disaat pengiriman, data tersebut lebih kuat dalammenghadapi gangguan yang hadir di saluran komunikasi. Random ParityCode (RPC) yang dikemukakan oleh Hershey dan Tiemann (1996) adalahsalah satu dari kode yang dimaksud. Artikel ini menunjukan pembuatanaplikasi kode perbaikan-galat yang dibuat berdasarkan konsep RPCdengan bantuan teori Lapangan Terbatas dan Matriks Hadamard. Aplikasidibuat menggunakan Metode Rapid Application Development (RAD).Aplikasi dihasilkan dalam bentuk perangkat lunak komputer. Perangkatlunak tersebut menjadi lebih efisien dengan menerapkan konsepalgoritma “Divide and Conquer”
Penentuan Status Pemanfaatan dan Skenario Pengelolaan Ikan Tongkol (Auxis Rochei) yang Tertangkap di Perairan Kabupaten Siau-tagulandang-biaro Sulawesi Utara
Ikan tongkol (Auxis rochei), perlu dikelola dengan baik karena walaupun sebagai sumberdaya alam terbarukan, namun dapat mengalami deplesi ataupun kepunahan. Salah satu pendekatan dalam pengelolaan sumberdaya ikan ialah dengan pemodelan. Analisis dilakukan bertujuan untuk mendapatkan model terbaik untuk model produksi surplus guna mengetahui tangkapan maksimum lestari (MSY), tingkat pemanfaatan, dan pengupayaan ikan tongkol. Data hasil tangkapan dan upaya tangkap ikan tongkol dikumpulkan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Siau-Tagulandang-Biaro dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara Sulawesi. Model Produksi Surplus terbaik, yang digunakan untuk menilai potensi ikan tongkol ialah model Schaefer. Upaya optimal (EMSY)sebesar 5436 trip per tahun. Hasil tangkapan optimal CMSY sebesar 1040,94 ton per tahun. Tingkat pemanfaatan untuk tahun 2013 ialah 103,80 %, dengan tingkat pengusahaan sebesar 110,56 %, yang menunjukkan terjadi tangkap-lebih (overfishing)