4 research outputs found

    Pengaruh Sistem Eksitasi Terhadap Generator Sinkron Tiga Fasa Di Unit 1 PT. PLN Indonesia Power ULPL TA Musi

    Get PDF
    PLN Indonesia Power ULPL TA Musi utilizes the potential energy of water which is then used to drive a turbine connected to a generator rotor. Excitation system plays an important role in controlling the stabil of a generator as a controller and functions to control generator output such as voltage, current and power factor. The excitaton system for all units in the Musi hydroelectric power house uses a brush excitation system. Brush excitation is an excitation with a brush by utilizing the output of the generator itself as the excitation. There are 3 types of generator power, namely active power (MW), reactive power (MVAR), and apparent power (MVA). This data is taken from the daily operaing data of the Musi turbine hydropower unit 1. The highest power factor value is obtained in the early morning of 0,999 Cos with a reactive power value of 0,5 MVAR to 1,8 MVAR. While the lowestpower factor value is 0,975 Cos with a reactive power value is 6,2 MVAR. The smaller the reactive power value, the greater the power factor.PT. PLN Indonesia Power ULPL TA Musi memanfaatkan energi potensial air kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan rotor generator. Sistem eksitasi memegang peranan penting dalam mengendalikan kestabilan suatu pembangkit sebagai pengendali serta berfungsi mengontrol keluaran generator seperti tegangan, arus dan faktor daya. Sistem eksitasi untuk seluruh unit pada power house PLTA Musi menggunakan sistem eksitasi jenis brush excitation. Eksitasi jenis brush excitation merupakan eksitasi dengan sikat dengan memanfaatkan keluaran generator itu sendiri sebagai eksitasinya. Daya pada generator memiliki 3 macam, yaitu daya aktif (MW), daya reaktif (MVAR), dan daya semu (MVA). Data ini diambil dari data operasi harian turbine hydro PLTA Musi unit 1. Nilai faktor daya tertinggi yang didapat pada saat pagi dini hari sebesar 0,999 Cos dengan nilai daya reaktif 0,5 Mvar hingga 1,8 Mvar. Sedangkan nilai faktor daya terendah sebesar 0,975 Cos dengan nilai daya reaktif 6,2 Mvar. Semakin kecil nilai daya reaktif maka faktor daya akan semakin besar

    ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK BERDASARKAN TAKSONOMI STRUCTURE OF THE OBSERVED LEARNING OUTCOMES

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik berdasarkan taksonomi Structure of The Observed Learning Outcomes (SOLO), serta kesulitan peserta didik dalam menyelesaikan soal. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif ย deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui tes dan wawancara dengan teknik think aloud. Instrumen penelitian berupa soal tes kemampuan pemecahan masalah matematik. Pemilihan subjek penelitian berdasarkan purposive. Teknik analisis data meliputi tahap reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada langkah memahami, semua subjek dapat memahami masalah tetapi tidak tertulis secara lengkap dalam lembar jawaban. Pada langkah merencanakan strategi pemecahan masalah, S-1, S-2, S-3 dan S-4 dapat melakukannya dengan baik. S-1 dapat digolongkan ke dalam level unistructural. Pada langkah melaksanakan perhitungan S-2 melakukan perhitungan dengan konsep yang salah dan S-4 melakukan perhitungan dengan baik dan benar. S-2 dapat digolongkan ke dalam level multistructural. Sedangkan S-3 dapat digolongkan ke dalam level relational. Sedangkan pada langkah memeriksa kembali kebenaran hasil atau solusi S-4 sudah mampu memeriksa kembali hasil atau solusi yang diperoleh dilangkah sebelumnya, yaitu dengan cara atau konsep yang berbeda. S-4 dapat digolongkan ke dalam level extended abstrack. Kesulitan peserta didik pada level unistructural yaitu kesulitan konsep dan prinsip dan level multistructural dan relational mengalami kesulitan prinsip. Sedangkan level extended abstrack tidak mengalami kesulitan apapun

    Gene Expression of Selected Apoptotic Markers in Human Oral Squamous Carcinoma HSC-3 Cell Line Treated with Myrmecodia Pendans Plant

    No full text
    This poster was submitted to participate at the 11th Annual ISCC Conference and Congress organised by the Indonesian Society of Cancer and Chemopreventive, held on 9-21 November 2020
    corecore