2 research outputs found

    Pengaruh Konvergensi Ifrs Dan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konservatisme akuntansi dalam perusahaan. Analisa terhadap konservatisme akuntansi dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Konservatisme akuntansi diterapkan dalam tingkatan yang berbeda. Tingkatan tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal yang digunakan dalam penelitian ini adalah konvergensi IFRS dan faktor internal yang digunakan adalah mekanisme good corporate governance berupa proporsi komisaris independen, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional. Penelitian ini mengukur konservatisme berdasarkan nilai pasar dengan menggunakan proksi rasio book to market serta menggunakan variabel kontrol berupa ukuran perusahaan dan leverage . Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011. Total sampel penelitian adalah 39 perusahaan manufaktur yang ditentukan melalui purposive sampling . Analisis data dilakukan dengan uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis dengan model regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan leverage berpengaruh signifikan terhadap tingkat konservatisme akuntansi, sedangkan konvergensi IFRS, proporsi komisaris independen, dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat konservatisme akuntansi

    Analisis Implikasi Keterlambatan Pencairan Dana Talangan dalam Kemitraan Pabrik Gula dengan Petani Tebu (Studi Kasus Pada Pabrik Gula Kebon Agung).

    No full text
    Terjadinya penekanan harga gula kristal putih di tingkat lelang akibat merembesnya gula rafinasi dengan harga yang kompetitif berakibat harus dijalankannya mekanisme dana talangan, dimana peran distributor utama digantikan oleh investor. Dalam pelaksanaannya, investor kesulitan memasarkan gula hingga mengakibatkan terlambatnya pencairan dana talangan ke produsen gula. Produsen gula di Indonesia menjalankan operasional bisnisnya dengan menjalin kemitraan dengan petani Tebu Rakyat (TR). Atas kemitraan tersebut, masing-masing pihak memiliki peran dan tanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi atas keterlambatan pencairan dana talangan terhadap kemitraan dari sisi produsen gula, yakni PG Kebon Agung. Metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian adalah metode Studi Kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implikasi atas keterlambatan pencairan dana talangan terhadap PG Kebon Agung secara umum mengakibatkan terganggunya aliran dana. Akan tetapi, PG Kebon Agung mengambil kebijakan-kebijakan dengan pertimbangan utama keberlangsungan hidup petani. Kebijakan-kebijakan tersebut juga didukung oleh struktur tata kelola dalam kemitraan. Dilihat dengan bingkai Teori Biaya Transaksi, dengan mengunakan tiga aspek determinan untuk mengevaluasi struktur tata kelola perusahaan (spesifikasi aset, ketidakpastian dan frekuensi transaksi), penelitian juga menunjukkan bahwa PG Kebon Agung cenderung memiliki bentuk tata kelola integrasi vertikal penuh yang memberikan perusahaan kendali atas pasokan bahan baku dan saluran penjualan/distribus
    corecore