8 research outputs found

    Studi Empiris Hubungan Metrik Kohesi dengan Kecendrungan Kesalahan pada Aplikasi Berorientasi Objek

    Full text link
    Salah satu faktor penting dari suatu perangkat lunak adalah kualitas. Kualitas perangkat lunak yang baik ditunjukkan dengan minimalnya kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat implementasi. Kesalahan yang ditemukan di awal pengembangan dapat mengurangi biaya, USAha dan waktu untuk perbaikan. Pada penelitian ini, akan diuji pengaruh antara salah satu metrik kualitas internal yaitu kohesi dan kecenderungan kesalahan pada perangkat lunak berorientasi objek. Data yang digunakan dalam penelitian berupa perangkat lunak berkode bebas yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java. Pengukuran metrik kohesi dilakukan pada tahap desain dan implementasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif antara metrik kualitas kohesi terutama pada kode sumber dengan kecenderungan kesalahan perangkat lunak berorientasi obje

    Analisis Elemen Struktur pada Komponen IT Governance untuk Perguruan Tinggi

    Get PDF
    Komponen IT Governance merupakan hal pertama sekali yang harus ditentukan sebelum merumuskan model IT Governance yang tepat bagi organisasi dalam hal ini pada perguruan tinggi. Komponen IT Governance dapat diidentifikasi melalui 3 elemen yang ada didalamnya yaitu, elemen struktur, proses, dan mekanisme keterhubungan IT Governance. Dalam makalah ini akan dibahas tentang analisis komponen IT Governance pada elemen struktur yang sesuai dengan kebutuhan perguruan tinggi. Analisis komponen IT Governance perlu dilakukan untuk mengukur kesepakatan atau keselarasan atas komponen IT Governance berdasarkan sudut pandang CIO/Kepala Pusat Sistem Informasi atau jabatan sejenis pada perguruan tinggi yang ada di Sumatera Utara. Analisis ini dilakukan berdasarkan hasil identifikasi awal dan penyusunan komponen IT Governance yang sudah dilakukan sebelumnya [1]

    Identifikasi Awal Komponen IT Governance Perguruan Tinggi

    Full text link
    Komponen tata kelola TI merupakan dasar dan hal yang pertama sekali harus ditentukan sebelum merumuskan model tata kelola yang tepat bagi organisasi dalam hal ini yaitu perguruan tinggi. Komponen tata kelola TI dapat diidentifikasi melalui 3 elemen yang ada dalam tata kelola TI yaitu, elemen struktur, proses, dan mekanisme keterhubungan tata kelola TI (IT Governance). Model tata kelola TI yang tepat bagi suatu perguruan tinggi harus sejalan dengan tujuan tata kelola TI yaitu mampu menyelaraskan strategi TI dengan stategi bisnis yang ada pada perguruan tinggi. Dalam makalah ini akan dibahas tentang identifikasi awal komponen tata kelola TI dengan menggunakan pendekatan atau teknik Delphi dimodifikasi. dentifikasi awal tata kelola TI dilakukan kepada beberapa perguruan tinggi yang ada di Sumatera Utara yang diwakili oleh CIO/Kepala Pusat Sistem Informasi atau jabatan sejenis yang ada di perguruan tinggi

    Penerapan Enterprise Architecture Framework Untuk Pemodelan Sistem Informasi

    Get PDF
    Penerapan sistem dilakukan agar mendapatkan keselarasan dengan kebutuhan bisnis. Sehingga penting bagi suatu organisasi dengan skala tertentu, untuk melakukan pengembangan atas sistem yang dimiliki bahkan akhirnya menjadi sistem yang kompleks. Enterprise architecture (EA) adalah pendekatan terstruktur untuk menguraikan setiap kebutuhan sistem sehingga dapat digunakan untuk merancang dan mengembangkan sistem yang kompleks agar menjadi lebih sederhana. Dalam memodelkan EA dibutuhkan penggunaan framework. Dengan adanya framework, memudahkan developer merancang serta mengembangkan sistem, dikarenakan tahapan-tahapan, metode atau struktur logis yang telah disediakan oleh framework tersebut. Zachman Framework, TOGAF, FEAF dan TEAF adalah beberapa dari banyaknya jenis framework yang dapat digunakan untuk memodelkan suatu EA. Penulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemahaman beberapa EA framework serta penerapan salah satu framework dalam memodelkan EA

    Arsitektur Bisnis: Pemodelan Proses Bisnis dengan Object Oriented

    Full text link
    Pemodelan proses bisnis merupakan suatu langkah awal yang sangat penting dalam menghasilkan sistem informasi enterprise yang terintegrasi. Model bisnis adalah seperangkat asumsi tentang bagaimana organisasi menghasilkan nilai yang bermanfaat bagi seluruh komponen yang ada dalam organisasi. Manfaat yang jelas, pemodelan bisnis bagi organisasi adalah memperjelas karakteristik dan tujuan dari proses organisasi. Salah satu teknik pemodelan proses bisnis bagi organisasi yang tersedia pada saat ini adalah UML. Keberadaan UML sebagai teknik pemodelan pengembangan sistem informasi secara keseluruhan juga diiringi dengan munculnya tools pemodelan yang dapat digunakan oleh organisasi. Dalam makalah ini, akan mengulas tentang bagaimana cara mengidentifikasi pemodelan proses bisnis dalam organisasi dengan suatu pendekatan yang dinamakan dengan pendekatan object oriented. Bagaimana teknis pemodelan proses bisnis tersebut dilakukan, akan dituangkan dalam bentuk studi kasus yaitu pemodelan proses bisnis untuk kebutuhan perguruan tinggi

    Analisis Runtun Waktu untuk Memprediksi Jumlah Mahasiswa Baru dengan Model Prophet Facebook

    Full text link
    Penerimaan mahasiswa baru merupakan langkah dasar agar proses belajar mengajar tetap berjalan. Setiap tahunnya mahasiswa baru yang mendaftar dapat mengalami peningkatan dan juga mengalami penurunan. Untuk itu prediksi sangat penting bagi perguruan tinggi sebagai bahan pendukung dalam pembuatan keputusan, strategi dan kebijakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses analisis runtun waktu dan hasil prediksi penerimaan mahasiswa baru di masa yang akan datang. Model yang digunakan dalam prediksi adalah model Prophet Facebook dan menggunakan dataset mahasiswa baru TA 2010/2011 sampai TA 2019/2020. Tahapan penelitian mengacu pada metode OSEMN yaitu Obtain data, Scrubbing data, Explore data, Modeling data, dan Intetpreting data. Hasil analisis untuk keseluruhan data mengalami penurunan di setiap tahunnya dan nilai rata-rata MAPE sebesar 0.04327568 % yang berarti model prediksi yang dihasilkan sangat baik karena <10% dengan tingkat akurasi sebesar 99,6%

    Analisis Runtun Waktu untuk Memprediksi Jumlah Mahasiswa Baru dengan Model Arima

    Full text link
    Peramalan penerimaan mahasiswa baru sangatlah penting bagi perguruan tinggi agar keputusan yang diambil perguruan tinggi dapat lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model terbaik agar dapat meramalkan jumlah mahasiswa baru untuk 5 tahun ke depan melalui analisis runtun waktu. Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Model ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) dengan dataset penerimaan mahasiswa baru Universitas XYZ periode 2010 sampai dengan 2019. Tahap pelaksanaan penelitian mengacu pada metode OSEMN yaitu Obtain data, Scrubbing data, Explore data, Modeling data, dan Intetpreting data. Hasil analisis menunjukkan bahwa model terbaik yaitu model ARIMA (2,1,1). Model ARIMA yang dihasilkan menunjukkan nilai MAPE sebesar 7.066147 dengan akurasi sebesar 93%. Hasil peramalan menunjukkan bahwa terjadinya trend penurunan jumlah mahasiswa baru secara merata untuk 5 tahun kedepan
    corecore