5 research outputs found

    The Learning of Science Basic Concept by Using Scientifiq Inquiry to Improve Student's Thinking, Working, and Scientific Attitude Abilities

    Full text link
    This research was a classroom action research which was conducted intwo cycles, each cycle consists of planning, implementing, observing, and reflecting. The data used was quantitative data on student observation sheet instruments. The Results of the study which were obtained from the first cycle showed about the students' thinking skills and scientific works. They were categorized as excellent 18.18%, good 22.73%, enough 52.27%, and sufficiently less 6.82%. As for the scientific attitude with a very active category of 11.36%, 43.18% and less active 45.45%. It has not reached indicators of success, so it was necessary to cycle II. Cycle II demonstrated the excellent category 38.63%, 36.36% good, good enough18.18% and less 6.81%. While the scientific attitude in the cycle II was an active attitude 29.54%, active 54.54%, inactive 15.91%. These results show an increase from the cycle I to cycle II. The conclusion of this study were: 1) learning the basic concepts of science with scientific inquiry in students can be conducible applied.2) Learning the basic concepts of science with scientific inquiry can improve thinking ability and scientific work and students' scientific attitude. 3) Learning the basic concepts of science with scientific inquiry be able to explore and develop student creativity in designing simple experiments which can be applied in primary schools

    Implementasi Green Learning Method (GeLem) dalam Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Potensi Lokal di Wana Wisata Grape, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun

    Full text link
    Pembelajaran sains sesuai hakikatnya harus meliputi proses, produk, dan sikap ilmiah. Pembelajaran mata kuliah Pendidikan Biologi di FPMIPA IKIP PGRI MADIUN memerlukan sumber/media, metode belajar yang relevan sesuai karakteristik bidang ilmu biologi. Pembuatan bahan ajar kontekstual menitikberatkan pada pengalaman mahasiswa dengan cara mengeksplorasi lingkungan riil. Wana wisata Grape memiliki tingkat biodiversitas tinggi sehingga relevan jika digunakan sebagai sumber belajar dan bahan pembuatan bahan ajar perkuliahan berbasis potensi lokal. Penerapan green learning method merupakan sarana dari upaya untuk mengeksplorasi potensi SDA di wana wisata Grape melalui pengalaman langsung dan menumbuhkan kesadaran serta peduli terhadap lingkungan. Penerapan Green Learning Method (GeLeM) dapat dilakukan di wana wisata Grape dengan menggunakan potensi alam yang ada. Penerapan tersebut dilakukan dengan cara eksplorasi potensi alam yang relevan sebagai bahan ajar, reduksi, pembahasan dan penyusunan bahan ajar bidang botani dan mikrobiologi berbasis potensi alam. Wana wisata Grape Madiun dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar mahasiswa dengan menggunakan Green Learning Method (GeLeM) dengan menggunakan potensi lokalnya yang berbasis natural resourches. Hasil eksplorasi menunjukkan terdapat 24 tanaman tingkat tinggi sebagai bahan ajar botani dan 3 isolat kapang uji tanah di area Wana Wisata Grape

    Implementasi Green Living Berbasis Scientific Inquiry pada Pembelajaran IPA terhadap Kinerja Ilmiah Mahasiswa

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh mahasiswa sebagai calon guru mampu menerapkan green living berbasis scientific inquiry pada pembelajaran IPA untuk anak sekolah dasar. Selain itu mahasiswa mampu mengidentifikasi produk ramah lingkungan, menghasilkan produk ramah lingkungan untuk media pembelajaran IPA, mampu menggunakan produk ramah ramah lingkungan serta mampu menerapkan 5R (Reduce, reuse, recycle, refuse dan repair). Pada penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan adalah diskriptif kualitatif. Data yang dianalisis secara diskriptif kualitatif dengan analisis interaktif ini terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan kinerja ilmiah mahasiswa berbasis scientific inquiry pada materi green living ada peningkatan siklus I ke siklus II yaitu nilai ketuntasan pada siklus I sebesar 27,27% dan pada siklus II meningkat 87,8% artinya ada peningkatan sebesar 60%. Ada respon positif mahasiswa terhadap pembelajaran IPA berbasis scientific inquiry yaitu mahasiswa bisa memanfaatkan bahan bekas untuk dijadikan media pembelajaran IPA SD

    Pemberdayaan Karang Taruna Desa Setono melalui Pembuatan Wooden Home Decoration

    Full text link
    Pandemi Covid19 membawa tantangan tersendiri bagi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan merintis usaha kreatif. Desa Setono mempunyai dua tempat penggergajian kayu yang menghasilkan limbah bilah kayu. Potensi ini dapat digunakan sebagai rintisan industri kreatif berbasis pengolahan limbah. Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) mengadakan pelatihan pembuatan wooden home decoration dari limbah kayu kepada karang taruna Desa Setono. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Juni 2021. Peserta sejumlah 10 orang. Metode yang digunakan adalah partisipatif dengan pendekatan sosial masyarakat. Hasil pelatihan menunjukan bahwa limbah penggergajian kayu dapat digunakan menjadi wooden home decoration. Produk yang dibuat sebanyak 7 model yang bernilai jual tinggi dan tidak mengganggu lingkungan. Pemberdayaan karang taruna Desa Setono dalam membuat wooden home decoration dari limbah pengergajian kayu berjalan lancar dan kondusif. Pemahaman peserta dalam membuat wooden home decoration dari limbah penggergajian kayu meningkat sebanyak 80%. Tim PKM-PM akan terus melakukan pendampingan, monitoring dan evaluasi sampai bulan November 2021. Peserta berkomitmen untuk terus melanjutkan kegiatan pembuatan wooden home decoration ini, dan mengembangan bisnis industri kreatif
    corecore