31 research outputs found

    Peningkatan Kemampuan Siswa Menggunakan Huruf Kapital Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas IV SD Inpres 1 Sidole

    Get PDF
    Permasalahan utama pada penelitian ini adalah rendahnya kemampuan belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD Inpres I Sidole. Salah satu faktor penyebab yaitu metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah, sehingga aktivitas belajar berpusat pada guru (teacher centered of learning). Oleh karena itu, perlu diupayakan metode pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan kemampuan belajarnya. Untuk meningkatkan kemapuan siswa dalam menggunakan huruf kapital, maka peneliti menggunakan metode latihan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah dengan menggunakan metode latihan dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SD Inpres 1 Sidole menggunakan huruf kapital. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Inpres I Sidole dengan jumlah siswa 23 orang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mengikuti model spiral Kemmis dan McTaggart yang dilaksanakan secara bersiklus melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode latihan dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan huruf kapital di kelas IV SD Inpres I Sidole. Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat diketahui bahwa hasil observasi kegiatan siswa dan guru pada siklus I mencapai kategori cukup, dan hasil evaluasi siklus I, jumlah siswa yang dinyatakan tuntas belajar individu mencapai 3 orang dari 23 orang siswa sehingga diperoleh hasil ketuntasan belajar klasikal mencapai 56,52%. Pada siklus II mengalami peningkatan hasil observasi kegiatan siswa dan guru mencapai kategori Sangat Baik dan hasil evaluasi siklus II, jumlah siswa yang dinyatakan tuntas belajar secara individu 22 orang dari 23 orang siswa, sehingga diperoleh hasil ketuntasan belajar klasikal mencapai 75,21%. Dengan demikian indikator kinerja yang ditetapkan dalam penelitian ini telah tercapai sehingga tidak perlu lagi dilanjutkan pada siklus berikutnya

    Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Metode Student Facilitator And Exsplaining Siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota

    Full text link
    Faktor yang mendasari penelitian ini adalah asumsi bahwa menulis puisi sulit sehinggamunculnya mahasiswa saturasi dalam mengikuti menulis puisi pelajaran. Oleh karena itu,adalah dalam studi ini, peneliti yang digunakan Mahasiswa fasilitator dan menjelaskanmetode dalam proses pembelajaran.Tujuan dari penelitian ini adalah untukmenggambarkan keterampilan menulis puisi dengan mahasiswa fasilitator danmenjelaskan metode kelas VIII siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Lareh saguHalaban.Kabupaten Lima Puluh Kota dilihat dalam hal penggunaan diksi, citra, majasdan tipografi.Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode deskriptif.Siswa kelas VIIISMP Negeri 1 Kecamatan Lareh sagu Halaban Lima Puluh Kota ini memiliki pendudukdalam studi ini.Untuk memfasilitasi penelitian, para peneliti melakukan sampling sampelacak.Dengan contoh ini acak, kemudian dipilih kelas VIII.Saya sebagai sampel denganjumlah mahasiswa 20 orang.Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes di darikinerja.Dalam koleksi data, penelitian teknik ersused dalam bentuk tes. Sementara dalammenganalisa data langkah-langkah yang diambil adalah: (1) persiapan, (2) tabulasi, (3)permohonan data. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa secara rata-ratanilai puisi keterampilan menggunakan mahasiswa fasilitator dan menjelaskan metod VIIIsiswa dari SMP Negeri 1 Lareh sagu Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota secara umumdengan nilai verange 80 menulis adalah dalam kisaran o f 76-85%. Baikkualifikasi.Keterampilan menulis puisi ditinjau dari asprect diksi, dengan nilai rata-rata83 berada di kisaran 76-85% dengan baik kualifikasi.Keterampilan menulis puisi dilihatdari aspek majas, dengan Skor verage 80 adalah dalam kisaran 86-95% dengan baikkualifikasi.Keterampilan menulis puisi dari aspek typograpfy, dengan nilai rata-rata 90adalah dalam kisaran 86-95% dengan sangat baik kualifikasi

    Penerapan Pembelajaran Model Problem Based Learning (Pbl) Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Alat-alat Optik

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses sains dan motivasi belajar siswa terhadap penerapan model pembelajaran Problem Based Learning. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan eksperimen dengan The Randomized Pre-test Post-test, Control Group Design yang dilaksanakan pada SMP Negeri 1 Gandapura, semester genap Tahun Akademik 2014/2015. Pada siswa kelas VIII (delapan) yang terdiri dari kelas eksperimen 25 siswa dan kelas kontrol 24 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan tes awal dan tes akhir untuk keterampilan proses sains, angket untuk mengetahui motivasi belajar siswa, lembar observasi untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa selama proses belajar mengajar dengan menggunakan model Problem Based Learning. Hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Uji t terhadap N-Gain kedua kelas menunjukkan nilai 0,00<0,05 yang artinya terjadi perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. N-Gain tertinggi keterampilan proses sains setiap indikator kelas eksperimen 0,63 pada indikator mengklasifikasi individual/kelompok dan terendah 0,24 pada menerapkan konsep. N-Gain tertinggi pada kelas kontrol 2,88 pada mengklasifikasi sedangkan N-Gain terendah 0,13 pada indikator berkomonikasi. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan motivasi belajar siswa

    Analisis Pengetahuan Calon Guru Kimia Tentang Peralatan Laboratorium Dan Fungsinya

    Full text link
    Pembelajaran IPA berkaitan erat dengan cara mencari tahu (inkui- ri) tentang alam semesta secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan berupa fakta, konsep atau prinsip saja, tetapi merupakan suatu proses penemuan. Hal tersebut diperoleh melalui keg- iatan praktikum. Namun, pelaksanaannya di lapangan memiliki beberapa kelemahan antara lain rendahnya pengetahuan guru tentang peralatan kimia dan fungsinya. Hasil penelitian ini menunjukkan calon guru kimia tidak dapat men- gidentifikasi peralatan laboratorium dan mengetahui fungsinya secara tepat. Kesalahan mahasiswa dapat diidentifikasi menjadi 5 kategori. Per- tama, sebagian mahasiswa mengetahui nama dan fungsinya namun tidak mengetahui gambar alat (tidak mengetahui wujudnya). Kedua, mengeta- hui nama tetapi tidak mengetahui fungsi dan gambar alat. Ketiga, tidak dapat menyebutkan nama dengan benar tetapi mengetahui fungsi dan gambar alat. Keempat, mengetahui nama dan gambar tetapi tidak menge- tahui fungsinya. Dan yang kelima, tidak mengetahui nama, fungsi maupun gambar alat. Pengetahuan mahasiswa yang kurang dapat dipengaruhi oleh jumlah peralatan dan bahan masih belum mancukupi, keterbatasan waktu praktikum dan perlunya proses pendampingan dari dosen pengam- pu praktikum

    Inventarisasi Jenis Tanaman Obat Tradisional Yang Berkhasiat Untuk Pengobatan Penyakit Kulit Di Beberapa Kelurahan Pulau Ternate Dan Ternate Selatan

    Get PDF
    Pada dasarnya masyarakat Indonesia telah menggunakan pengobatan penyakit kulit dengan cara modern seperti salep, namun dengan cara yang ada belum juga berhasil untuk sembuh. Bahkan membuat si penderita mengeluh dan depresi terhadap penyakit yang dideritanya, sehingga mereka berusaha mencari berbagai macam pengobatan alternatif yang lebih ilmiah dan sederhana seperti pengobatan dengan cara tradisional. Dalam pengobatannya dengan menggunakan tanaman yang berkhasiat obat terutama penyakit kulit dan jenis tanamannya belum banyak diteliti serta belum banyak dikenal oleh masyarakat. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tanaman tradisional yang berkhasiat untuk pengobatan penyakit kulit. Jenis penelitian ini mengunakan tipe deskriptif yang lokasi penelitiannya dilakukan di kelurahan Sasa, Jambula dan Kastela, Kota Ternate. Sampelnya adalah semua jenis tanaman yang berkhasiat untuk pengobatan penyakit kulit yang telah terinventarisasi. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan sistem jelajah atau eksplorasi dengan analisis datanya dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian bahwa jenis tanaman yang berkhasiat untuk pengobatan penyakit kulit yang telah terinventarisasi dengan menggunakan tehnik jelajah yang ditemukan di kelurahan Sasa, Jambula, dan Kastela berjumlah 15 jenis tanaman dengan 11 famili yang dipakai dalam pengobatan penyakit kulit. Dari hasil wawancara bahwa cara pengolahan jenis tanaman tersebut ada yang ditumbuk, diiris-iris, dan dipotong-potong lalu dioleskan ke bagian yang sakit. Masyarakat setempat lebih cenderung menggunakan jenis tanaman tersebut sebagai obat tradisional untuk pengobatan penyakit kuli

    Keanekaragaman Jenis Kerang (Kelas Bivalvia) di Perairan Pulau Sibu Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan

    Get PDF
    Menurut Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, di Perairan Ternate, Tidore dan sekitarnya memiliki kekayaan hayati laut yang tinggi dan dapat dipastikan bahwa perairan ini merupakan bagian dari pusat kekayaan keanekaragaman laut dunia. Pulau Sibu merupakan pulau yang terletak di Desa Guraping Kecamatan Oba Utara Kabupaten Kota Tidore Kepulauan. Letak geografis Pulau Sibu adalah 0°43′28″LU127°34′50″BT ( Wikipedia, 2016). Kondisi geografisnya yang dikelilingi oleh tumbuhan mangrove dan karang memungkinkan pulau ini kaya akan biota laut, salah satunya adalah kerang yang dalam sistematikanya tergolong kedalam kelas Bivalvia. Selain itu, pulau ini oleh Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dijadikan sebagai salah satu tempat wisata. Perlu adanya monitoring tentang kondisi biota laut yang berada di kawasan Pulau tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan dominasi kerang (kelas Bivalvia) di Perairan Pulau Sibu Kecamatan Oba Utara Kabupaten Kota Tidore Kepulauan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif, yang berlokasi di Perairan Pulau Sibu Desa Guraping Kecamatan Oba Utara Kabupaten Kota Tidore Kepulauan. Adapun waktu penelitian yaitu selama 3 bulan mulai dari Agustus sampai dengan Oktober 2016. Penelitian ini menggunakan metode line transek, dengan panjang transek/lintasan sepanjang 50 m sebanyak 2 lintasan. Masing-masing lintasan terdiri dari 5 kuadran, dengan ukuran masing-masing kuadran 2x2 m. hasil penelitian di analisis dengan menggunakan indeks keanekaragaman jenis (H') dan nilai dominansi (C). Hasil penelitian menunjukan bahwa keanekaragaman jenis kerang di peraian Pulau Sibu tergolong rendah dengan indeks keanekaragaman jenis rata-rata pada lintasan I yaitu 0,23 dan lintasan II 0,28. Nilai dominansi menunjukan bahwa Tridacna maxima mendominasi di perairan Pulau Sibu dengan nilai dominansi pada lintasan I 0,67 dan lintasan II 0,53 yang tergolong dominansi sedang

    Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Cakupan Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Desa Kajhu Kecamatan Baitussalam Aceh Besar Tahun 2009

    Full text link
    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAKUPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA KAJHU KECAMATAN BAITUSSALAM ACEH BESAR TAHUN 2009Factors Related To Primary Immunization Coverage In Infant In The Village Of Aceh Baitussalam Kajhu District of 2009Wirda Hayati1, Dewi Marianthi2, Nurleli31,2,3)Program Studi Keperawatan Banda Aceh PolTekKes DepKes RI Nanggroe Aceh Darussalam*)e-mail: [email protected] memberikan daya proteksi optimal agar bayi terhindar dari penyakit infeksi bila diberikan sesuai dengan interval yang telah ditentukan, namun jumlah bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap belum sesuai dengan standar cakupan imunisasi yang ditetapkan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan imunisasi dasar pada bayi di Desa Kajhu Kecamatan Baitussalam Aceh Besar. Desain penelitian berupa metoda deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik pengumpulan data simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dari tanggal 26 Maret sampai dengan 9 April 2009 terhadap 52 responden ibu yang memiliki anak usia 1 tahun dengan menggunakan kuisioner dan angket. Berdasarkan hasil analisis data secara bivariat menunjukkan terdapat hubungan cakupan imunisasi dengan motivasi ibu (p value = 0,003), dan dukungan keluarga (p value = 0,000), namun tidak terdapat hubungan dengan pendidikan ibu (p value = 0,115) dan konseling (p value = 0,402). Diharapkan kepada dinas kesehatan dapat berkoordinasi dengan Puskesmas, memodifikasi teknik penyuluhan, mengefektifkan meja 4 posyandu, menggunakan stake holder sebagai role model, serta selalu mengevaluasi penyuluhan berdasarkan feed back dari masyarakat.Kata kunci: cakupan lima imunisasi dasar pada bayi, pendidikan ibu, motivasi ibu, dukungan keluarga, konseling.ABSTRACTImmunization will be optimal protection to prevent the infection diseases for infant if they get it\u27s with appropriate schedule, but many infants didn\u27t got the basic immunization dissuitable with government program. This study had aims to identify the factors had relationship with the basic immunization for infant coverage in di Desa Kajhu Kecamatan Baitussalam Aceh Besar. Desaign this study was correlative descriptive with cross sectional study, the sample tecnic with simple random sampling. Data collection start at March, 26 until April, 9, 2009 for 52 respondent were the mother of infant (age 12 month) in Desa Kajhu Kecamatan Baitussalam Aceh Besar used questionaire and check list. The result study were bivariate analysis shown that the immunization coverage with mother motivation (p value = 0,003), family support (p value = 0,000), but there didn\u27t had relationship between the mother education (p value = 0,115) and counseling (p value = 0,402). For distric health office must be coordination with the Puskesmas, to modify education strategy to make the community awareness for immunization, effectivity of the 4th table in posyandu, use lay of community or stake holder as role model, and evaluation of education activity based on community feedback..Keys Word: basic immunization coverage for infant, education level of mother, motivation, family support, counseling
    corecore