27 research outputs found

    HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA LAMA KERJA DAN POSISI KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG PADA PENGEMUDI BUS TERMINAL KAWANGKOAN JURUSAN KAWANGKOAN-MANADO

    Get PDF
    Nyeri punggung bawah adalah nyeri yang dirasakan pada region punggung bagian bawah yang terjadi akibat dari berbagai sebab. Tujuan penelitian ini adalah Menggambarkan apakah ada hubungan masa kerja, lama kerja dan posisi kerja duduk dengan keluhan nyeri punggung pada pengemudi bus terminal Kawangkoan jurusan Kawangkoan – Manado. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus tahun 2017 di Terminal Kawangkoan Dengan total responden sebesar 40 orang. Penelitian ini menggunakan kuesioner Atm dan aplikasi komputer. Pengolahan data dengan uji Fisher Exact dengan α= 0,05. Hasil uji Fisher Exact nilai p sebesar 0,010. Hal ini berarti terdapat hubungan antara masa kerja dengan nyeri punggung pada pengemudi bus terminal kawangkoan – manado, hasil uji Fisher Exact nilai p sebesar 0,012. Hal ini bahwa terdapat hubungan antara posisi kerja dengan nyeri punggung pada pengemudi bus terminal Kawangkoan jurusan Kawangkoan-Manado. hasil uji Fisher Exact terlihat nilai p sebesar 0,010. Hal ini berarti terdapat hubungan antara lama kerja dengan nyeri punggung pada pengemudi bus terminal kawangkoan – manado. Menganjurkan kepada pengemudi angkutan memeriksakan kesehatannya secara berkala minimal 6 bulan.Kata Kunci : Masa Kerja, Lama Kerja, Posisi Kerja, Nyeri punggungABSTRACTLower back pain is a pain that is felt in the lower back region that occurs due to various reasons. The purpose of this study is to describe whether there is a relationship between work period, length of work and sitting position with back pain complaints on Kawangkoan terminal bus driver Kawangkoan – Manado. This research used analytic observational method with cross sectional approach which implemented in June - August year 2017 at Kawangkoan Terminal With a total of 40 respondents. This study used the Atm questionnaire and computer application. Data processing with Fisher Exact test with α = 0,05. Fisher Exact test result p value equal to 0,010. This means there is a relationship between length of service with back pain in the terminal bus driver kawangkoan - manado, Fisher Exact test results p value of 0.012. It is shown that there is a correlation between working position with back pain on Kawangkoan bus driver terminal Kawangkoan-Manado. Fisher Exact test results seen p value of 0.010. This means there is a relationship between the length of work with back pain in the terminal bus driver kawangkoan - manado. Encourage the driver to check his health periodically at least 6 monthsKeywords: Work Period, Duration of Work, Work Position, Back Pai

    Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Pencegahan Covid – 19 di Desa Tumaluntung Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan

    Get PDF
    Perilaku merupakan hasil dari pada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Banyak hal yang terjadi yang membawa perubahan sikap dan perilaku bagi masyarakat di tengah situasi darurat Covid-19 ini.. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana perilaku masyarakat terhadap tindakan pencegahan Corona Virus Disease 19 (Covid-19) DI Desa Tumaluntung Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini menggunaan penelitian Deskriptif. Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tentang Perilaku Pencegahan Covid-19. Hasil menunjukkan sebagian besar masyarakat Desa Tumaluntung Kecamatan Tareran memiliki pengetahuan yang baik (92,9%), memiliki sikap yang baik terhadap pencegahan covid – 19 (92,9%) dan memiliki Tindakan yang cukup (82,1%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu masyarakat Desa Tumaluntung memiliki pengetahuan dan sikap yang baik mengenai pencegahan Covid-19 namun masyarakat Desa Tumaluntung memiliki tindakan yang cukup terhadap pencegahan Covid-19. Saran yang dapat diberikan yaitu untuk pemerintah diharapkan dapat lebih memperhatikan masyarakat dalam situasi ini dalam hal menaikkan derajat kesehatan masyarakat lewat setiap tindakan yang dilakukan pemerintah, sehingga masyarakat dapat dengan mudah memahami dan mengerti pelayanan kesehatan untuk menaikkan derajat kesehatan masyarakat.  Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Siswa Sekolah Dasar ABSTRACTBehavior is the result of all kinds of experiences and human interactions with their environment which are manifested in the form of knowledge, attitudes and actions. Many things have happened that have brought about changes in attitudes and behavior for the community in the midst of this Covid-19 emergency situation. The purpose of this research is to find out how the community behaves towards the prevention of Corona Virus Disease 19 (Covid-19) in Tumaluntung Village, Tareran District, South Minahasa Regency. This research uses descriptive research. In this study, the measuring instrument used was a questionnaire on Covid-19 Prevention Behavior. The results show that most of the people in Tumaluntung Village, Tareran District, have good knowledge (92.9%), have a good attitude towards preventing COVID-19 (92.9%) and have sufficient action (82.1%). The conclusion of this research is that the people of Tumaluntung Village have good knowledge and attitudes regarding the prevention of Covid-19, but the people of Tumaluntung Village have sufficient measures to prevent Covid-19. Suggestions that can be given are that the government is expected to pay more attention to the community in this situation in terms of increasing the degree of public health through every action taken by the government, so that people can easily understand and understand health services to raise public health degrees. Keywords : Knowledge, Attitude, Clean and healthy living behavior , Elementary school student

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAFETY DRIVING PADA SUPIR BUS TRAYEK MANADO-TONDANO DITERMINAL KAROMBASAN

    Get PDF
    Safety driving adalah Keterampilan dan pengalaman yang dimiliki seseorang dalam berkendara. Supir busadalah orang yang bekerja membawa kendaraan dan bertanggung jawab atas perjalanan bus di perjalanan.Tujuan dari penelitian ini mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Safety Driving Pada Supir Bus Trayek Manado- Tondano Di Terminal Karombasan, Jenis penelitian menggunakan desain studi potong lintang atau cross sectional study, Penelitian ini dilakukan terminal Karombasan Manado pada bulan April 2021. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Tidak Ada hubungan antara masa kerja dengan Tindakan safety driving (0,059 >0,05) dan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan tindakan safety driving.(0,079>0,05). Untuk aparat kepolisian dalam hal ini Direktorat Satuan Lalu Lintas bisa mengadakan penyuluhan ataupun pelatihan tentang safety diving agar setiap pengemudi bisa memperoleh tingkat pengetahuan yang lebih luas.Kata kunci : Safety driving, Supir Bus, TerminalABSTRACT Safety driving is the skill and experience that a person has in driving. A bus driver is a person who works to carry a vehicle and is responsible for bus travel on trips. The purpose of this study is to determine the factors related to safety driving for the Manado-Tondano route bus driver at the Karombasan Terminal. This type of research uses a cross-sectional study design. This research was conducted at the Karombasan Manado terminal in April 2021. carried out There is no relationship between years of service and safety driving actions (0.059 > 0.05) and there is no relationship between knowledge and safety driving actions. (0.079>0.05). For police officers, in this case the Directorate of Traffic Units, can provide counseling or training on safety diving so that every driver can gain a wider level of knowledge..Keywords: Safety driving, Bus Driver, Termina

    HUBUNGAN ANTARA SHIFT KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT GMIM KALOORAN AMURANG

    Get PDF
    Masalah yang timbul dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya tentang faktor fisiknya saja melainkan juga faktor mental, emosional dan psikologi. Stres merupakan  bagian dari faktor fisik emosional. Stres kerja berpengaruh pada profesi dan pekerja yang ada di negara maju dan berkembang.  Masalah stres kerja pada pekerjaan perawat berada di tempat tertinggi dari rekapitulasi 40 kasus stres di antara pekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara shift kerja dan kepuasan kerja dengan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit GMIM Kalooran Amurang. Jenis penelitian ini yaitu survei analitik, dimana penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Juli tahun 2020 di Rumah Sakit GMIM Kalooran Amurang, dengan populasi seluruh perawat yang bekerja di Rumah Sakit GMIM Kalooran Amurang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu simple random sampling, dan jumlah sampel yang telah memenuhi kriteria dan mengikuti seluruh proses penelitian yaitu sebanyak 59 perawat, data didapatkan melalui kuesioner online pada google from. Analisis yang digunakan yaitu Chi-Square test dengan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara shift kerja dengan stres kerja (p=0,000), dan terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan stres kerja (p=0,000). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara shift kerja dan kepuasan kerja dengan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit GMIM Kalooran Amurang. Kata Kunci : Shift, kepuasan, stres kerja, perawat. ABSTRACT Problems that arise in terms of occupational safety and health are not only about physical factors but also mental, emotional and psychological factors. Stress is a part of physical emotional factors. Job stress affects professions and workers in developed and developing countries. The problem of job stress on the job of nurses is in the highest place from the recapitulation of 40 cases of stress among workers. The purpose of this study was to determine the relationship between shifts workand job satisfaction with work stress on nurses at GMIM Kalooran Amurang Hospital. This type of research is an analytic survey, where this study used astudy design cross sectional. This research was conducted in May - July 2020 at the GMIM Kalooran Amurang Hospital, with a population of all nurses who work at the GMIM Kalooran Amurang Hospital (134 nurses). The sampling technique used in this study is simple random sampling, and the number of samples that have met the criteria and followed the entire research process is 59 nurses, the data were obtained through an online questionnaire on google from. The analysis used is the  Chi-Square test with α = 0.05. The results showed that there was a significant relationship between shifts and workwork stress (p =0,000), and there was a significant relationship between job satisfaction and job stress (p =0,000). The conclusion in this study is that there is a relationship between shifts workand job satisfaction with work stress on nurses at GMIM Kalooran Amurang Hospital.  Keywords: Shift, satisfaction, job stress, nurse

    HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III MANADO

    Get PDF
    Kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit adalah segala bentuk upaya terpadu seluruh pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung atau pengantar orang sakit untuk menciptakan lingkungan kerja dan tempat kerja rumah sakit yang sehat, aman, dan nyaman baik bagi pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung maupun masyarakat yang terdapat dalam lingkungan rumah sakit. Salah satu faktor kesehatan dan keselamatan kerja yaitu pengetahuan dan sikap sangat berpengaruh pada kesehatan keselamatan kerja bagi perawat di rumah sakit. Metode penelitian ini menggunakan survey analitk. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 111 responden dan sampel yang digunakan merupakan total dari populasi. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai probablitas pada pengetahuan dan penerapan K3 yaitu 0,019 dan nilai probabilitas sikap dan penarapan K3 adalah 0,000. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan pengetahuan dan sikap dengan penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (k3) pada perawat di rumah sakit Bhayangkara Tk III Manado. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap dan Penerapan K3 ABSTRACTHealth and occupational safety in the hospital we got all sorts of an integrated effort all hospital workers, patients, visitors or preface a sick person to work creates an environment and working space by the hospitals that healthy, safe, and comfortable better for hospital workers, patients , visitors and the community that was found in the hospital environment. One of the factors health and occupational safety namely knowledge and affect the attitude health occupational safety for the nurses at the hospital. The methodology it uses analitk survey. Population in this study were 111 respondents and those used are total of the population. The result of this research shows probablitas on knowledge and application of k3 namely 0,019 and the probability attitudes and penarapan k3 is 0,000. That is the conclusion is knowledge and attitude by the application of health and occupational safety ( k3 ) in nurses in hospital bhayangkara Tk III Manado. Keywords : Knowledge , attitudes and the application of K

    Literature Review: Gambaran Risiko Kesehatan pada Masyarakat akibat Paparan Gas Karbon Monoksida (CO)

    Get PDF
    Karbon Monoksida merupakan pembunuh tersembunyi (the silent killer) yang tidak berwarna dan tidak berbau, namun bersifat racun juga yang merupakan polutan utama dari emisi kendaran bermotor yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Adapun dilakukan penelitian ini yaitu bertujuan untuk mengetahui risiko kesehatan yang terjadi akibat paparan gas karbon monoksida pada masyarakat. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi literatur atau literatur review. Sumber pustaka yang dilakukan dalam Menyusun studi literatur ini melalui database website Google Scholar. Hasil berdasarkan review dari 10 jurnal yaitu paparan akibat gas karbon monoksida (CO) dapat ditandai dengan adanya gejala atau tanda-tanda ringan, seperti pusing, sakit kepala dan mual, nyeri dada, sesak nafas. Keadaan lebih berat yang dirasakan seperti menurunnya kemampuan gerak pada tubuh manusia, gangguan system kardiovaskuler, serangan jantung sampai pada kematian. Sehingga menjadi saran bagi pemerintah dan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan juga dengan menggunakan alat pelindung diri berupa masker selain dapat mengurangi paparan gas karbon monoksida juga dapat mencegah penularan Covid-19. Kata Kunci: Karbon Monoksida, Risiko Kesehatan, Keluhan Kesehatan. ABSTRACTCarbon Monoxide is the silent killer which is colorless and odorless, but it is also toxic which is the main pollutant of motor vehicle emissions that have a negative impact on human health. The purpose of this research is to determine the health risks that occur due to exposure to carbon monoxide gas in the community. The method used in this paper is a literature study or literature review. The literature sources used in compiling this literature study were through the Google Scholar website database. The results are based on a review of 10 journals, namely exposure to carbon monoxide (CO) gas can be characterized by mild symptoms or signs, such as dizziness, headache and nausea, chest pain, shortness of breath. More severe conditions are felt such as decreased ability to move the human body, cardiovascular system disorders, heart attacks to death. So that it is a suggestion for the government and the community to preserve the environment by using personal protective equipment in the form of masks, apart from reducing exposure to carbon monoxide gas, it can also prevent the transmission of Covid-19. Keywords: Carbon Monoxide, Health Risk, Health Complain

    KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU PUTIH DI PASAR PINASUNGKULAN KAROMBASAN KOTA MANADO 2019

    Get PDF
    Keamanan makanan merupakan syarat utama yang harus dimiliki setiap produksi yang akan beredar dipasaran, antara lain harus bebas dari Bahan Tambahan Pangan (BTP). Bahan tambahan pangan yang diizinkan untuk digunakan pada makanan telah tercantum pada Permenkes RI No. 033 Tahun 2012. Saat ini, masih banyak ditemukan bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan pada bahan makanan, yaitu formalin dan salah satu bahan makanan yang mengandung formalin, yaitu tahu. Tahu merupakan makanan yang mudah busuk karena memiliki kadar air yang tinggi. Penelitian ini memiliki tujuan, yaitu untuk mengetahui ada atau tidak kandungan formalin pada tahu putih yang dijual di Pasar Pinasungkulan Karombasan Kota Manadondan metode penelitian yang dilakukan, yaitu untuk jenis penelitian cross sectional serta sampel yang digunakan, yaitu tahu putih berjumlah 11 tahu putih. Dari hasil penelitian yang didapatkan pada 11 sampel tahu putih di Pasar Pinasungkulan Karombasan Kota Manado, menunjukkan keseluruhan sampel tidak mengandung formalin, sehingga dapat disimpulkan bahwa tahu putih yang dijual di Pasar Pinasungkulan Karombasan, aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Kata Kunci: Tahu Putih, Formalin, Pasar Pinasungkulan Karombasan ABSTRACTFood safety is the main requirement that must be had in every production that will circulate in the market, among others must be free from Food Additives (FA). Food additives which are permitted to be used in food are listed in the Republic of Indonesia Minister of Health Decree No. 033 of 2012. Currently, there are still many preservatives that are prohibited from being used in food ingredients, which is formaldehyde and one of the ingredients containing formaldehyde, which is tofu. Tofu is a rotten food because it has a high water content. The purpose of this research is to find out whether or not the formaldehyde content of white tofu is sold at the Karombasan Pinasungkulan Market in Manado and the research method is carried out is cross sectional research and the sample used, namely white tofu totaling 11 white tofu. From the results of the study found in 11 samples of white tofu in Karombasan Pinasungkulan Market, Manado City, showed that the entire sample did not contain formaldehyde, so it can be concluded that the white tofu sold in Karombasan Pinasungkulan Market was safe for consumption by the community. Keywords: White Tofu, Formaldehyde, Karombasan Pinasungkulan Marke

    GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN UNTUK PENCEGAHAN COVID-19 DI DESA WULURMAATUS KECAMATAN MODOINDING

    Get PDF
    Covid-19 merupakan  penyakit yang disebabakan oleh jenis corona virus baru yaitu Sars-CoV-2dapat menimbulkan gejala pernapasan akut seperti demam diatas 38˚C batuk dan sesak nafas bagi manusia. Untuk mencegah covid-19 masyarakat perlu  menerapkan protokol kesehatan dengan mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Penelitian ini bertujuan  mengetahui perilaku masyarakat dalam menerapkan  protokol kesehatan untuk pencegahan covid-19 di Desa Wulurmaatus Kecamatan Modoinding menggunakan metode penelitian kualitatif dan wawancara mendalam melalui online yang diambil 7 informan masyarakat. Pemeriksaan atau pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam diperoleh pandangan/tanggapan masyarakat tentang protokol kesehatan untuk pencegahan covid-19 mereka sudah menerapkan perilaku mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak sesuai anjuran pemerintah tetapi belum 100% karena masih ada sebagian masyarakat yang belum menerapkan protokol kesehatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perilaku masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan cukup baik karena dapat dilihat banyak masyarakat yang sudah mengetahui tentang cara mencuci tangan dengan baik, memakai masker yang tepat dan menjaga jarak.Saran Masyarakat harus selalu menerapkan protokol kesehatan sesuai peraturan pemerintah. Kata kunci :Perilaku, protokol kesehatan, covid-19. ABSTRACTCovid-19 is a disease caused by a new type of corona virus, namely Sars-CoV-2 that can cause acute breathing symptoms such as fever above 38˚C,cough and shortness of breath for humans.To prevent covid-19 the community needs to implement health hand washing protocol, wearing masks and maintaining distance. This study aims to determine the behavior of the community in implementing health protocol for the prevention from covid-19 village of wulurmaatus modoinding district using qualitative research methods and depth online interviews taken from 7 community informant.Checking  data validity using triangulation methods. Research results based on depth interviews obtained the views/respons of the public about  implementation of health protocols for the prevention of covid-19, they have implemented  behavior wash you hands, wearing a mask and keep your distance. according to government recommendation but not 100% because it’s still here some people who are have not implemented health protocols. The conclusion of this research is that society behavior in implementing health protocols is quite good because it can be seen that many people already know how to wash their hands properly, wear the right mask and keep their distance. Public advice should always apply health protocols according to government regulation. Keywords :behavior, health protocols, covid-19

    Determinants of stress on resident physicians: systematic review and meta-synthesis

    Get PDF
    Stress/burnout on resident physicians is common. Various determinants can be related to resident stress. This systematic review was conducted to determine how situational, personal, or professional determinants influence resident stress. We identified an English and Indonesia articles using online database including PubMed, Wiley Online Library, Google Scholar, Garba Rujukan Digital (GARUDA), and manually searching bibliographies of the included studies from January 01, 2001 until April 30, 2021. Three main search terms included are resident physician, determinant, and stress/burnout. Study selection included was peer-reviewed literatures of observational studies that discuss about stress determinants on residents from various year of training and medical specialties. Methodological quality of studies was assessed using Newcastle-Ottawa Scale adopted for cross-sectional studies. Data extraction conducted by 3 authors. All pooled synthesis were summarized based on narrative methods. Fifty-three cross-sectional, 1 prospective, and 1 combination of cross-sectional and longitudinal studies meet our inclusion criteria (n=29.031). Fifty-one percent are male, and the average age of the participants was 29 years old. The most stress/burnout validated tool used are Maslach Burnout Inventory. The average quality of study was moderate for cross-sectional studies. The main identified determinant was situational, the second was personal, and the latter was professional. The most stressor identified was ‘excessive working time per week, includes night shift, on-call, work on day off, and rotation more than 24 hours.’ Stress/burnout on residents closely related mainly to situational, followed by personal, and less by professional determinants. There was needed for an intervention to the educational program from institution in the future for better accomplishment

    HUBUNGAN ANTARA SARANA AIR BERSIH DAN JAMBAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA WALEURE

    Get PDF
    Sanitasi isarana iair ibersih idan ijamban ikeluarga iharus idapat imemenuhi ipersyaratan ibagunan ifisik iuntukimenghindari ipencemaran ipada ikedua isarana itersebut. iJika ikedua isarana itersebut itercemar, imakaidapat iberisiko untuk terinfeksi diare. Penyakit diare dapat menginfeksi semua kelompok umur termasuk balita, karena itu perlu dilakukan penelitian terkait kondisi isarana iair ibersih idan ijamban ikeluarga idenganikejadian idiare. iMetode iyang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Lokasi penelitian Desa Waleure Kecamatan Langowan Timur yang dilakukan pada bulan April – Mei 2021. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 64 balita. Variabel bebas yaitu kondisi fisik sarana air bersih dan jamban keluarga, dan variabel terikat kejadian diare pada balita. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner, dengan metode pengambilan data yaitu wawancara dan inspeksi lokasi Uji chi square adalah uji yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian 50% balita mengalami diare, 65,6% keluarga menggunakan sumur gali dan 85,9% menggunakan jenis jamban leher angsa dengan septiktank dan resapan. Terdapat 39,1% memiliki tingkat risiko pencemaran tinggi untuk kondisi sarana air bersih dan 37,5% untuk kondisi jamban keluarga. Nilai ρ value antara kondisi sarana air bersih dengan kejadian diare yaitu 0,001 dan untuk kondisi jamban dengan kejadian diare 0,606.maka dapat disimpulkan kondisi sarana air bersih berhubungan dengan kejadian diare, sedangkan kondisi jamban keluarga tidak berhubungan dengan kejadian diare pada balita di desa Waleure.Kata Kunci: Kejadian Diare, Sarana Air Bersih, Jamban keluargaABSTRACTSanitation iof iclean iwater ifacilities iand ifamily itoilets imust ibe iable ito imeet ithe irequirements iof itheiphysical ibuilding ito iavoid icontamination iof ithe itwo ifacilities. iIf ithe itwo ifacilities iare icontaminated,ithere iis ia irisk iof ibeing iinfected iwith idiarrhea. iDiarrheal idisease ican iinfect iall iage igroups iincludingitoddlers, itherefore iit iis inecessary ito iconduct iresearch irelated ito ithe icondition iof iclean iwater ifacilitiesiand ifamily itoilets iwith ithe iincidence iof idiarrhea. iThe imethod iused iis iquantitative iwith ia icross-sectional istudy idesign. iThe iresearch ilocation iwas iWaleure iVillage, iLangowan iTimur iSubdistrict,iMinahasa iRegency iwhich iwas iconducted iin iApril i- iMay i2021. iThe inumber iof isamples itaken iwas i64itoddlers. iThe iindependent ivariable iis ithe iphysical icondition iof iclean iwater ifacilities iand ifamily itoilets,iand ithe idependent ivariable iis ithe iincidence iof idiarrhea iin ichildren iunder five. The measuring instrument used is a questionnaire, with data collection methods namely interviews and site inspection. The statistical test used is the chi square test. The results showed that 50% of children under five had diarrhea, 65.6% of families used dug wells and 85.9% used a type of goose neck latrine with a septic tank and infiltration. There are 39.1% having a high level of risk of pollution for the condition of clean water facilities and 37.5% for the condition of family latrines. The value of ρ value between the condition of clean water facilities and the incidence of diarrhea is 0.001 and for latrine conditions with diarrhea incidence of 0.606. So it can be concluded that the condition of clean water facilities is related to the incidence of diarrhea, while the condition of family latrines is not related to the incidence of diarrhea in Waleure village.Keywords: Diarrhea Incidence, Clean Water Facilities, Family Latrine
    corecore